ThinkEdu

BPPTKG Tingkatkan Potensi Bahaya Usai Gunung Merapi Terus Muntahkan Lava Pijar

BPPTKG Tingkatkan Potensi Bahaya Usai Gunung Merapi Terus Muntahkan Lava Pijar
Foto: iNews TV/Gunanto Farhan
Lingkaran.id- Gunung Merapi kembali muntahkan lava pijar terus terjadi yang berlangsung sepanjang hari Minggu (16/4/2023) hingga Senin (17/4/2023) dini hari terjadi belasan kali guguran lava pijar yang kembali dilontarkan dari puncak Gunung Merapi.

Agus Budi Santosa selaku Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan bahwa telah terjadi 26 Kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1800 meter ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng dari hasi pengamatan.

Dari hasil pengamatan yang dilakuan oleh BPPTKG juga berhasil mengamati dan mendengar suara guguran 1 Kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.

Seorang Pengendara Arogan Toyota Rush Tabrak Hingga Pukul Pengendara Motor

"Sementara gempa guguran terjadi 82 kali dengan amplitudo 3-16 mm berdurasi 26.88-114.64 detik," ungkap Agus Budi Santosa.

BPPTKG juga telah merekam data sepanjang Senin dini hari Gunung Merapi yang mengelurakn guguran lava pijar sebanyak 19 kali dengan jarak luncur maksimum 1800 meter ke barat daya atau Kali Bebeng.

potensi bahaya juga telah dinaikkan oleh BPPTKG terkait guguran lava dan awanpanas usai terjadi gempa Guguran sebanyak 35 kali dengan Amplitudo 4-53 mm berdurasi 36.2-117.3 detik. Dan Hybrid/Fase Banyak sebanyak 1 kali dengan amplitudo 9 mm berdurasi 10 detik.

Pemuda Aceh Tengah Benarkan Sendiri Jalan Rusak Usai Pemerintah Tidak Beri Respon

Pada arah selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sementara pada potensi berbahaya juga terjadi pada arah tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

BPPTKG juga telah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dekat dengan Gunung Merapi karena potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tegas Agus Budi Santosa.


 
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Webinar Thinkedu
Berita Terbaru