ThinkEdu

Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Menjerit Akibat Pendapatan Menurun: Pendapatan Anjlok 40%

Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Menjerit Akibat Pendapatan Menurun: Pendapatan Anjlok 40%
Foto : Freepik
Lingkaran.id - Sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pemenuhan gizi masyarakat, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi diluncurkan sejak Senin (6/1/2025) melalui 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi. Program yang didanai sebesar Rp71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.

Namun, di balik dampak positif yang diharapkan, keberadaan MBG justru membawa dampak lain bagi pelaku usaha kecil, terutama pedagang kantin sekolah. Salah satu pelaku usaha kantin di SMPN 138 Jakarta, Wati (40), mengungkapkan bahwa pendapatannya menurun drastis sejak program tersebut diberlakukan.

Anak Korban Kekerasan Oknum Polisi di Prabumulih Bantah Sudah Berdamai, Netizen: Kawal Sampai Tuntas!

“Berkurang banget sih sebenarnya. Berkurang parah. (Sebelum ada MBG) Bisa Rp 700, Rp 800 ribu. Setelah ada MBG paling Rp 400 ribu,” ujar Wati ketika ditemui pada Kamis (16/1/2025). Menurutnya, penurunan ini mencapai hingga 40% dari pendapatan sebelumnya.

Untuk mengurangi potensi kerugian, Wati mengaku terpaksa menurunkan porsi dagangannya. Hal ini juga mengikuti arahan dari pemerintah yang sebelumnya melakukan sosialisasi terkait program MBG.

“Mau nggak mau porsinya dikurangin. Karena kalau bikin kayak awal, ya, rugi terus bakalan,” jelasnya.

Anak Guru SD Tak Terima Ibunya Viral, Tuntut Bukti Kasus Siswa Belajar di Lantai

Meskipun demikian, Wati berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar program MBG tidak sepenuhnya mematikan usaha kecil seperti kantin sekolah. Banyak pedagang kantin yang bergantung pada pendapatan harian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Kasus yang dialami Wati bukanlah satu-satunya. Banyak pelaku usaha kecil lainnya juga mengeluhkan dampak serupa. Di satu sisi, program MBG dinilai efektif dalam memastikan siswa mendapatkan makanan bergizi tanpa biaya. Namun, di sisi lain, keberadaan program ini turut menggerus pendapatan para pedagang kantin, yang sebagian besar merupakan masyarakat kecil yang menggantungkan hidup dari penjualan harian.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik