Sejak peluit awal dibunyikan, Real Madrid tampil dominan. Peluang demi peluang diciptakan oleh Vini Jr., Jude Bellingham, dan Kylian Mbappé. Pada menit ke-9, Madrid sempat mengklaim penalti akibat dugaan handball Jofre Carreras di kotak penalti Espanyol, namun wasit Muñiz Ruiz tidak mengabulkan permintaan tersebut.
Fakta Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pandaan, Kronologi, Nama Korban, Dan Kondisi Terkini
Situasi semakin menegangkan ketika pada menit ke-62, Carlos Romero melakukan tekel berbahaya dari belakang yang mengenai lutut kiri Mbappé. Insiden ini langsung memancing protes keras dari para pemain Madrid. Namun, Muñiz Ruiz hanya memberikan kartu kuning kepada Romero, sementara VAR yang diawasi Iglesias Villanueva tidak merekomendasikan peninjauan ulang. Padahal, tayangan ulang dengan jelas menunjukkan bahwa tekel tersebut berpotensi mengancam keselamatan pemain.
Ironisnya, Carlos Romero yang seharusnya dikeluarkan dari lapangan justru menjadi pahlawan kemenangan Espanyol. Pada menit ke-85, melalui skema serangan balik cepat, Romero berhasil mencetak gol tunggal yang memastikan kemenangan Los Pericos. Gol ini semakin memperburuk suasana di kubu Madrid yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. "Kami bermain dengan baik, menciptakan banyak peluang, tetapi pertandingan ini dirusak oleh keputusan yang tidak adil. Seharusnya Romero mendapatkan kartu merah. VAR ada untuk mencegah hal seperti ini," ujarnya dalam konferensi pers usai pertandingan.
Heboh! Nilai Tukar Dolar di Google Cuma Rp8.170, BI, Itu Bukan Kurs Resmi
Meskipun kalah, Real Madrid tetap bertahan di puncak klasemen LaLiga. Namun, kekalahan ini membuat persaingan gelar juara semakin ketat dengan rival-rival terdekat mereka. Espanyol sendiri meraih kemenangan berharga yang memperkuat posisi mereka di papan tengah.
Kontroversi ini dipastikan akan menjadi topik hangat di dunia sepak bola Spanyol dalam beberapa hari ke depan. Para penggemar dan analis sepak bola mempertanyakan efektivitas VAR dalam mengatasi insiden-insiden krusial seperti ini.***