Lingkaran.id -Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNus) Padangsidimpuan-Tapanuli Selatan menggelar aksi unjuk rasa bertajuk
Gerakan 17 Januari 2025 (G17J25) pada Jumat, 17 Januari 2025. Aksi ini berlangsung di depan Kantor Walikota dan DPRD Kota Padangsidimpuan dengan mengangkat lima tuntutan utama yang mencerminkan aspirasi masyarakat.
Lima Tuntutan G17J25Dalam aksi tersebut, mahasiswa dari berbagai kampus menyampaikan lima poin utama:
- Meminta Pj. Walikota Padangsidimpuan segera menyelesaikan persoalan gaji honorer dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), yang dinilai merupakan hak dasar para pegawai.
- Menuntut Kepala BKD mundur dari jabatannya atas dugaan kelalaian dalam administrasi kepegawaian.
- Meminta Pj. Sekretaris Daerah (Sekdako) untuk mundur, yang diduga terlibat dalam ketidaktransparan penganggaran APBD 2025.
- Menuntut kejelasan hasil evaluasi Inspektorat Daerah atas Kadispora, serta meminta Kadispora untuk mundur dari jabatan.
- Menolak kenaikan gaji DPRD Padangsidimpuan tahun 2025 yang dianggap tidak relevan di tengah kesulitan masyarakat.
Viral TKW di Taiwan Viral karena Larang Anaknya Ambil Makanan Gratis SekolahKoordinator aksi, Cak Regar, menyebutkan aksi di Kantor Walikota tidak membuahkan hasil karena Pj. Walikota tidak hadir langsung untuk menemui massa. "Kami akan melanjutkan aksi jilid II pada Senin, 20 Januari 2025, jika tuntutan kami tidak ditindaklanjuti," tegasnya.
Sementara itu, aksi di Kantor DPRD mendapat respon lebih positif. DPRD menyatakan menerima aspirasi mahasiswa dan akan memproses tuntutan tersebut, termasuk mempertimbangkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara terbuka dengan melibatkan mahasiswa dan masyarakat.
Aksi ini berlangsung dengan berbagai simbol perjuangan, seperti pembakaran ban bekas, orasi dari perwakilan masyarakat, pembacaan puisi, dan spanduk bertuliskan "Pak Prabowo tolong selamatkan Padangsidimpuan!" Bahkan, Cak Regar sempat mengancam akan membakar dirinya sebagai bentuk protes terhadap kinerja pejabat pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
Pernyataan Para Pemimpin Aksi- Mora Lubis, Sekretaris Jenderal BEM UGN sekaligus Koordinator Lapangan, menegaskan bahwa aksi ini murni gerakan mahasiswa tanpa intervensi pihak lain. “Kota Padangsidimpuan sedang tidak baik-baik saja. Kami bergerak dengan hati nurani demi keadilan,” ujarnya.
- Ibnu Qalam, Koordinator Bidang BEMNus Sumatera Utara, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk solidaritas atas isu-isu yang telah mencederai masyarakat Padangsidimpuan.
Viral Guru Bolos Sebulan, Siswa SD TerlantarBEMNus menegaskan akan kembali menggelar aksi jilid II dengan massa yang lebih besar jika tidak ada langkah konkret dari pemerintah. "Kami berharap pemerintah segera memberikan solusi nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini," pungkas Cak Regar.
Aksi G17J25 mencerminkan keresahan mahasiswa dan masyarakat atas sejumlah kebijakan pemerintah lokal. Langkah ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat.***