Lingkaran.id- Aksi bentrok antar supporter mewarnai jalannya Liga 1 2023/2024 yang menimbulkan keributan yang berdampak bagi keselamatan banyak orang, hal ini tentunya harus disikapi serius oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo dan PSSI.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo mengungkapkan bahwa menyesalkan adanya kericuhan antar supporter sehingga saat ini Liga 1 2023/2024 masih dilakukan pembahasan dengan wacana menghentikan kompetisi Liga 1, namun saat ini dirinya bersama PSSI masih mengupayakan yang terbaik.
Polres Depok Ringkus Kepala Desa Diduga Gelapkan Dana Ratusan Juta Program Satu Miliar Satu Desa"Ini lagi ditanggapi dan diatur oleh PSSI, sempat ada wacana buat setop ya. Tapi ini kami lagi diskusi yang terbaik bagaimana," ungkap Dito Ariotedjo pada Selasa (18/7/2023).
Himbauan juga diberikan oleh Dito kepada para suporter untuk dapat menjaga ketertiban dan mengikuti aturan yang telah dibuat PSSI sehingga tidak terjadi kericuhan antara pendukung tim masing-masing.
"Saya harap kembali, ini kami berharap suporter ayo kita benar-benar nonton sepakbola, ini kita fokus ke substansinya untuk sepakbola. Ya, kita tahu biasanya banyak sekali variabel di suporter ini, dan saya harap para suporter bisa menjaga sesama suporter, baik itu dari satu tim maupun tim yang lain," tegas Dito.
Viral Seorang Guru ASN Paksa Murid Sodomi DirinyaDito juga mengaku sangat menyayangkan apabila kompetisi harus dihentikan akibat ulah oknum suporter yang tak bertanggung jawab dan akan sangat merugikan serta mengecewakan banyak tim yang telah berusaha keras untuk tampil di Liga 1 tersebut.
"Karena kasihan kalau sampai berhenti, tim-tim yang sudah berlatih bahkan tidak sedikit yang mengeluarkan dana, dan kita tahu persiapan menjadi home atau away-nya itu sangat mahal," ujar Dito.
Diketahui sebelumnya kericuhan yang terjadi pada saat pertandingan Arema FC melawan Persik Kediri yang digelar pada Sabutu, 15 Juli 2023 lantaran aksi nekat yang dilakukan oleh Para penggemar Arema FC untuk mendukung langsung tim di Stadion Brawijaya, Kediri.***