Kronologi Kebakaran Hebat di Kemayoran: 200 Rumah Hangus, 1.800 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Kronologi Kebakaran Hebat di Kemayoran: 200 Rumah Hangus, 1.800 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Lingkaran.id - Kebakaran melanda kawasan padat penduduk di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12/2024). Insiden yang terjadi sekitar pukul 12.25 WIB ini menghanguskan sekitar 200 rumah dan berdampak pada 600 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.800 jiwa. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.59 WIB setelah hampir delapan jam upaya pemadaman.Warga yang terdampak kebakaran dievakuasi ke lapangan SDN 09 Kebon Kosong dan Masjid Al-Ihsan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa api diduga berasal dari rumah seorang warga bernama Juman, yang sehari-hari bekerja sebagai pengumpul rongsokan plastik.Bukti dan Saksi Lengkap, Agus Buntung Ditetapkan Sebagai Tersangka"Api diduga berasal dari rumah Pak Juman. Saat kejadian, beliau sedang tidur dan terbangun karena asap tebal sudah mengepung," ujar Isnawa.Menurutnya, kobaran api dengan cepat merambat ke rumah-rumah di sekitarnya karena lokasi tersebut merupakan permukiman padat dengan banyak bangunan semi permanen.Kapolsek Kemayoran, Kompol Agung Ardiansya, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penyebab pasti kebakaran. Berdasarkan informasi awal, kebakaran diduga dipicu oleh kebocoran gas LPG.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual"Informasi awal memang disebutkan adanya kebocoran gas LPG, tetapi kami masih mendalami lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya," jelasnya.Saat ini, tim BPBD bersama instansi terkait sedang mendirikan posko darurat dan memberikan bantuan sementara kepada warga yang kehilangan tempat tinggal. Selain itu, upaya pemulihan lingkungan sekitar dan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran terus dilakukan.***
Read More
Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah
Sunhaji Menangis Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah
Lingkaran.id - Setelah sempat viral akibat dihina oleh Gus Miftah saat berjualan es teh, Sunhaji kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia terlihat menangis dengan wajah memelas, memohon kepada Presiden Prabowo Subianto agar menolak pengunduran diri Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden.Gus Miftah sebelumnya menuai kritik dan hujatan setelah insiden tersebut viral. Akibat tekanan publik, ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Dalam pengumuman pengunduran dirinya, Gus Miftah terlihat menangis dan mengungkapkan bahwa keputusannya diambil demi menjaga citra Presiden Prabowo.Viral Istri Cegat Truk Suami yang Diduga Membawa Wanita Selingkuhan"Saya Sudah Memaafkan Gus Miftah," ungkap Sunhaji.Meski sempat sakit hati, Sunhaji mengaku telah memaafkan Gus Miftah atas ucapan yang sempat melukai perasaannya. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyatakan bahwa ia menyayangkan langkah Gus Miftah yang memilih mundur."Saya sudah memaafkan Gus Miftah, kami saling memaafkan," ujar Sunhaji."Saya menyayangkan Gus Miftah mundur dari kabinet. Saya memohon kepada Bapak Prabowo agar menolak pengunduran dirinya," tambahnya.Sunhaji menegaskan bahwa ia ingin Gus Miftah tetap menjalankan tugasnya sebagai utusan khusus presiden."Saya mohon dengan sangat, Bapak Prabowo, jangan izinkan Gus Miftah mundur. Saya sudah ikhlas, tolong beliau tetap di kabinet," lanjutnya dengan suara bergetar.Namun, pernyataan Sunhaji tidak sepenuhnya diterima publik tanpa keraguan. Banyak netizen menyoroti gestur dan cara Sunhaji berbicara yang dinilai kurang alami.Bukti dan Saksi Lengkap, Agus Buntung Ditetapkan Sebagai Tersangka"Bapak seperti membaca teks, tidak terlihat dari hati," ujar netizen lainnya.Sebagian publik bahkan menduga bahwa Sunhaji mendapat tekanan dari pihak tertentu untuk memberikan pernyataan tersebut."Kayaknya bapak ini seperti dipaksa. Ngomongnya terbata-bata," ungkap seorang warganet.Meski Sunhaji menyampaikan permintaan dengan penuh kesedihan, banyak respon beragam dari warganet. Sebagian memuji ketulusan hatinya untuk memaafkan, sementara lainnya justru mempertanyakan motif dan keaslian pernyataannya. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Presiden Prabowo terkait permintaan tersebut.***
Read More
Polisi Pastikan Bukan Bom, Ledakan Tabung Gas 50 Kg di Spa Bulungan
Polisi Pastikan Bukan Bom, Ledakan Tabung Gas 50 Kg di Spa Bulungan
Lingkaran.id - Polisi memastikan bahwa ledakan yang terjadi di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12/2024), bukan disebabkan oleh bom, melainkan berasal dari tabung gas berukuran 50 kg milik sebuah spa di Jalan Lamandau.Kapolsek Kebayoran Baru, AKBP Aritonang, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ledakan terjadi di Spa Winner akibat kebocoran tabung gas. Untuk memastikan penyebab ledakan, Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Metro Jaya juga diterjunkan ke lokasi.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual"Hasil pengecekan TKP menunjukkan ledakan berasal dari tabung gas ukuran 50 kilo di Spa Winner," ujar Aritonang di lokasi kejadian."Tim Jibom Brimobda Polda Metro Jaya, yang terdiri dari delapan petugas, telah memeriksa dan memastikan bahwa ini bukan bom," tegasnya.Insiden bermula saat karyawan spa mencium bau gas bocor. Ketika mereka memeriksa sumber bau, ditemukan percikan api dari tabung gas yang kemudian memicu kebakaran. Karyawan mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), tetapi kebocoran gas menyebabkan ledakan hebat. Ledakan itu bahkan merusak tembok yang berbatasan dengan gedung perkantoran di belakang spa, yaitu kantor Kutilang Paksi Mas."Setelah tercium bau gas bocor, security spa mencoba mengecek dan menyemprotkan APAR pada percikan api, namun akhirnya terjadi ledakan besar," jelas Aritonang."Dampaknya cukup kuat hingga menyebabkan tembok gedung perkantoran jebol," tambahnya.Sebanyak tujuh orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden ini. Empat korban merupakan karyawan spa, sementara tiga lainnya berasal dari gedung perkantoran yang terdampak ledakan."Korban meninggal dunia tidak ada, tetapi ada tujuh korban luka, tiga dari gedung perkantoran dan empat dari spa," ungkap Aritonang.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 MiliarSaat ini, area spa dan gedung perkantoran yang terdampak telah dipasangi garis polisi. Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan detail kejadian dan penyebab kebocoran gas. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebocoran gas guna menghindari insiden serupa."Proses penyelidikan masih berlangsung, dan kami akan memastikan keamanan di sekitar lokasi kejadian," tutup Aritonang.***
Read More
Aipda R, Tersangka Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Resmi Diberhentikan Tidak Hormat
Aipda R, Tersangka Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Resmi Diberhentikan Tidak Hormat
Lingkaran.id - Aipda R, seorang anggota Polrestabes Semarang yang terlibat dalam kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO, secara resmi diberhentikan dengan tidak hormat (PTDH) oleh Komite Kode Etik Polri (KKEP) Polda Jawa Tengah.Keputusan ini disampaikan dalam sidang kode etik yang berlangsung di ruang sidang Bidang Propam Polda Jawa Tengah, Semarang, pada Senin (9/12), dari pukul 13.00 hingga 20.30 WIB.Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma RizkynataKabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menyampaikan bahwa Aipda R memiliki waktu tiga hari untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut."Yang bersangkutan mengajukan banding atas putusan tersebut," ujarnya.Dalam pertimbangannya, majelis KKEP menyatakan bahwa Aipda R telah melakukan perbuatan tercela berupa penembakan terhadap sekelompok orang, termasuk anak-anak, yang sedang berkendara. Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Muhammad Chairul Anam, yang turut menghadiri sidang, mengapresiasi putusan majelis komite etik."Ada tiga putusan yang bersangkutan dinyatakan melakukan perbuatan tercela, dipatsus (penempatan khusus) selama 14 hari, dan diberhentikan dengan tidak hormat," katanya.Andi Prabowo, ayah dari korban GRO, hadir dalam pembacaan putusan. Ia menyatakan harapannya agar proses hukum terhadap Aipda R dapat berjalan dengan adil."Keinginan saya dipecat dan proses hukum berlanjut," ujarnya tegas. Saat ini, Aipda R telah ditahan dan sedang menjalani proses hukum atas dugaan pembunuhan terhadap GRO. Keluarga korban juga telah melaporkan kasus ini secara resmi ke Polda Jawa Tengah untuk memastikan keadilan ditegakkan.Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu desakan agar Polri bertindak tegas terhadap oknum yang melanggar hukum dan mencederai kepercayaan masyarakat.***
Read More
Renovasi Taman Kambang Iwak Palembang Tuai Kritik, Refleksi Track Jadi Sorotan
Renovasi Taman Kambang Iwak Palembang Tuai Kritik, Refleksi Track Jadi Sorotan
Lingkaran.id - Renovasi Taman Kambang Iwak (KI) di Palembang kembali menjadi perbincangan hangat masyarakat, khususnya di media sosial. Salah satu bagian yang paling banyak menuai kritik adalah refleksi track yang baru dibangun.Pasalnya, batu yang digunakan untuk refleksi track adalah batu split dengan jarak pemasangan yang tidak rapat. Kondisi ini dinilai tidak nyaman dan kurang optimal untuk digunakan masyarakat. Padahal, sebelumnya sudah ada refleksi track lama di lokasi tersebut yang dianggap lebih baik dan kerap dimanfaatkan oleh pengunjung taman.Suami Dituduh Gelapkan Solar, Ibu dan Bayi Jadi Korban Penyekapan di Kandang Anjing Oleh Perusahaan SawitDilansir dari LPSE Kota Palembang, renovasi Taman Kambang Iwak menelan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palembang tahun 2024. Dana besar ini seharusnya mencerminkan hasil renovasi yang memadai dan sesuai kebutuhan masyarakat.Proyek renovasi ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) Palembang. Setelah melalui proses lelang, proyek ini dikerjakan oleh PT Surya Lima Gemilang berdasarkan kontrak yang mulai berjalan sejak 1 Agustus 2024.Meski pengerjaan sudah selesai, kritik terus mengalir terkait kualitas hasil renovasi. Beberapa netizen di media sosial mempertanyakan penggunaan dana dan desain renovasi yang dianggap tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat, terutama pada bagian refleksi track.Sejumlah warga mengungkapkan kekecewaannya. Mereka membandingkan refleksi track baru dengan yang lama, yang dinilai lebih efektif dan nyaman.Viral, Pedagang Pentol Dicekoki Miras hingga Sempoyongan Saat Berjualan"Sebenarnya yang lama sudah bagus, banyak yang pakai juga. Yang sekarang malah kelihatan tidak nyaman, jaraknya terlalu renggang," ujar salah seorang pengunjung taman.Masyarakat berharap pemerintah Kota Palembang dan pihak pelaksana dapat segera mengevaluasi bagian refleksi track ini. Dengan anggaran yang tidak sedikit, hasil renovasi diharapkan bisa memberikan fasilitas yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat.***
Read More
Bukti dan Saksi Lengkap, Agus Buntung Ditetapkan Sebagai Tersangka
Bukti dan Saksi Lengkap, Agus Buntung Ditetapkan Sebagai Tersangka
Lingkaran.id - I Wayan Agus Suartama, yang lebih dikenal dengan nama Agus Buntung, seorang mahasiswa penyandang disabilitas asal Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi dijadikan tersangka atas dugaan pelecehan seksual terhadap tiga mahasiswi.Menurut AKBP Ni Made Pujewati, Kepala Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Polda NTB, salah satu korban, MA, merasa terpaksa memenuhi permintaan Agus karena ancaman yang diberikan. Agus diduga mengancam akan membuka rahasia kelam korban kepada orang tuanya jika permintaannya tidak dipenuhi.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual"Karena ancaman tersebut, korban merasa tidak memiliki pilihan lain," ujar Ni Made dalam keterangan pada Senin (2/12/2024).Penetapan Agus sebagai tersangka didasarkan pada dua alat bukti yang cukup, diperkuat dengan keterangan dari lima orang saksi. Para saksi yang diperiksa terdiri dari:AA, rekan korban.IWK, penjaga homestay tempat kejadian.JBL, korban lain dengan pengalaman serupa.LA, perempuan yang nyaris menjadi korban.Y, teman dari salah satu korban.Selain itu, ahli psikologi dari Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) juga dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap korban maupun tersangka."Untuk memastikan keabsahan proses hukum, kami melibatkan ahli psikologi guna memberikan penilaian terhadap kondisi pelapor dan tersangka," jelas Ni Made.Kasus ini bermula dari laporan polisi dengan nomor LP/B/166/X/2024/SPKT/POLDA NTB pada 7 Oktober 2024. Agus diduga telah melakukan pelecehan fisik terhadap korban.Pengumuman status tersangka Agus memicu beragam reaksi di media sosial. Akun resmi Polda NTB dibanjiri komentar dari netizen yang mempertanyakan bagaimana tindakan tersebut dapat dilakukan oleh seorang penyandang disabilitas. Beberapa akun bahkan meminta penjelasan lebih lanjut mengenai alat bukti dan proses gelar perkara.Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus BuntungPolda NTB menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara profesional dan berlandaskan alat bukti yang sah. Dengan keterlibatan ahli dan saksi-saksi yang relevan, pihak kepolisian berharap proses hukum dapat berjalan secara transparan untuk memberikan keadilan kepada para korban."Kami berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan cermat dan sesuai prosedur hukum yang berlaku," tutup Ni Made.
Read More
Viral, Dugaan Penculikan Wanita Terungkap Lewat CCTV
Viral, Dugaan Penculikan Wanita Terungkap Lewat CCTV
Lingkaran.id - Peristiwa dugaan penculikan seorang wanita di Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah rekaman CCTV insiden tersebut viral di media sosial. Kejadian berlangsung pada Minggu (8/12/2024), sekitar pukul 12.30 WIB, di Jalan Sukanagara Asri.Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang wanita berhijab dengan gamis hitam turun dari mobil berwarna merah dan bersiap masuk ke rumahnya. Namun, tak lama kemudian, sebuah mobil melaju mundur dan berhenti di depan rumah korban, diduga terkait dengan insiden tersebut.Pemilik Klinik Kecantikan Ilegal 'Ria Beauty' Ditetapkan Sebagai TersangkaPolisi dari Polsek Antapani segera mendatangi lokasi untuk menyelidiki kejadian ini. Petugas terlihat meminta keterangan dari keluarga korban, sementara sejumlah kerabat juga berkumpul di tempat kejadian untuk memberikan dukungan. Yeyen, salah satu kerabat korban, mengonfirmasi bahwa wanita yang menjadi korban berinisial S, berusia 43 tahun."Informasi dari saudara, kejadian sekitar jam setengah satu siang di sini," ungkap Yeyen.Ia menjelaskan bahwa korban baru saja pulang dari acara arisan dan sempat mengantar beberapa rekannya pulang sebelum tiba di rumah.Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung"Setelah selesai mengantar ibu-ibu warga sini, korban pulang ke rumah. Saat sudah sampai rumah, ada mobil yang mengikuti," tambahnya.Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta di balik dugaan penculikan tersebut. Kejadian ini membuat masyarakat sekitar waspada dan berharap kasus ini segera terungkap.***
Read More
Viral, Pedagang Pentol Dicekoki Miras hingga Sempoyongan Saat Berjualan
Viral, Pedagang Pentol Dicekoki Miras hingga Sempoyongan Saat Berjualan
Lingkaran.id - Sebuah insiden menyedihkan terjadi di Maluku, di mana seorang pedagang pentol menjadi korban pencekokan minuman keras (miras) oleh sekelompok oknum tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial setelah diunggah oleh akun X @bacottetangga__ pada Sabtu, 7 Desember 2024.Dalam video tersebut, pedagang pentol yang sedang melayani pembeli tiba-tiba dipaksa oleh seorang pembeli untuk meminum beberapa gelas berisi miras. Tak hanya itu, aksi tersebut disertai gelak tawa para pelaku yang menganggap kejadian itu sebagai bahan guyonan.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan SeksualAkibat paksaan itu, pedagang pentol tersebut tampak berjalan sempoyongan sembari mendorong gerobaknya. Ia terlihat kesulitan menjaga keseimbangan, hingga nyaris tertabrak kendaraan di jalan raya karena salah jalur. Jalanan pun menjadi macet dan semrawut akibat tindakannya yang tidak terkendali.Beberapa warga di sekitar lokasi sempat meneriaki dan mengingatkannya untuk menepi agar tidak membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya. Beruntung, seorang pengendara motor akhirnya membantu pedagang tersebut menepi ke pinggir jalan. Menurut pesan WhatsApp yang beredar, pedagang pentol itu dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan.Anggota DPR Usulkan SIM dan STNK Berlaku Seumur Hidup: Ringankan Beban Rakyat“Selamat pagi dong samua. Sekedar info, Mas penjualan pentolan itu sementara lagi di rawat di RS,” demikian bunyi pesan tersebut.Peristiwa ini memicu kemarahan masyarakat yang meminta pihak kepolisian segera bertindak tegas terhadap para pelaku. Tindakan mereka dinilai membahayakan nyawa korban serta pengguna jalan lainnya. Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait langkah hukum yang akan diambil terhadap para pelaku.***
Read More
Suami Dituduh Gelapkan Solar, Ibu dan Bayi Jadi Korban Penyekapan di Kandang Anjing Oleh Perusahaan Sawit
Suami Dituduh Gelapkan Solar, Ibu dan Bayi Jadi Korban Penyekapan di Kandang Anjing Oleh Perusahaan Sawit
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Bangka resmi menetapkan dua tersangka dalam kasus penyekapan ibu dan bayi di kandang anjing milik PT Payung Mitrajaya Mandiri (PMM), sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Maras Senang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka.Kapolres Bangka, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Toni Sarjaka, mengungkapkan bahwa kedua tersangka berasal dari jajaran manajemen perusahaan.“Tersangka pertama adalah GM. Setelah dilakukan pengembangan penyidikan dan mendengarkan keterangan para saksi, malam ini pimpinan GM, yang berinisial Y, juga kami tetapkan sebagai tersangka. Keduanya kini telah kami tahan,” ujar AKBP Toni.Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan SeksualKedua tersangka dijerat dengan Pasal 333 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang tindak pidana perampasan kemerdekaan seseorang, yang membawa ancaman hukuman penjara maksimal delapan tahun.“Mereka diduga sebagai pelaku langsung dan pemberi perintah dalam aksi penyekapan terhadap korban,” jelas AKBP Toni.Kasus ini berawal dari dugaan penggelapan bahan bakar minyak yang dilakukan oleh suami korban. Ketika perwakilan perusahaan mencari sang suami di rumahnya namun tidak menemukannya, istri dan anaknya kemudian dibawa secara paksa ke lokasi perusahaan.Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Inspektur Jenderal Polisi Hendro Pandowo, menyatakan komitmennya untuk memberikan keadilan kepada korban.“Kami memastikan proses hukum ini berjalan hingga berkas perkara diserahkan ke kejaksaan,” ujarnya. Penyidik telah melakukan gelar perkara serta memastikan kondisi kesehatan korban dan anaknya dalam keadaan baik.Tanggapan Presiden Prabowo Usai Gus Miftah Mundur sebagai Utusan Khusus KepresidenanKorban, Nadya, bersama bayinya yang baru berusia satu tahun dua bulan, menjadi sasaran aksi penyekapan tersebut. Nadya menjelaskan bahwa dirinya dipaksa ikut ke perusahaan karena suaminya, yang bekerja sebagai sopir, dituduh mencuri bahan bakar solar.“Mereka bilang suami saya melarikan diri, sehingga saya dan anak saya disekap oleh manajer perusahaan dengan bantuan beberapa satpam,” ungkapnya.Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan dapat membawa keadilan bagi korban. Pihak kepolisian terus mendalami kasus untuk memastikan semua pelaku yang terlibat mempertanggungjawabkan perbuatannya.***
Read More
Anggota DPR Usulkan SIM dan STNK Berlaku Seumur Hidup: Ringankan Beban Rakyat
Anggota DPR Usulkan SIM dan STNK Berlaku Seumur Hidup: Ringankan Beban Rakyat
Lingkaran.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN, Sarifuddin Sudding, mengusulkan agar masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) diubah menjadi seumur hidup.Usulan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR bersama Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (4/12/2024).Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 MiliarSudding mengemukakan bahwa masyarakat sering merasa terbebani dengan prosedur dan biaya perpanjangan dokumen-dokumen tersebut. Ia menyarankan agar sistemnya disamakan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), yang hanya diterbitkan sekali untuk seumur hidup.“Saya pernah usulkan agar perpanjangan SIM, STNK, dan TNKB cukup dilakukan sekali saja seumur hidup, seperti KTP,” kata Sudding dalam rapat.Menurut Sudding, biaya administrasi untuk perpanjangan SIM, STNK, dan TNKB terlalu tinggi dan lebih menguntungkan vendor dibandingkan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menilai, ukuran fisik dokumen tersebut kecil, tetapi biayanya dirasakan sangat memberatkan masyarakat.“Selembar SIM atau STNK ukurannya tidak besar, tetapi biaya administrasinya luar biasa. Beban ini dirasakan oleh masyarakat,” ujar Sudding.Ia juga menambahkan bahwa tujuan dari perpanjangan dokumen kendaraan seharusnya bukan untuk mengejar target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), melainkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Namun, saat ini, menurutnya, lebih banyak keuntungan yang mengalir kepada vendor.“Perpanjangan ini justru lebih banyak untuk kepentingan vendor. Harusnya, kepentingan masyarakat yang didahulukan, bukan orientasi komersial,” tegasnya.Prabowo Subianto Serukan "Puasa ke Luar Negeri" Fokus pada Kebutuhan RakyatUsulan Sudding ini mendapat perhatian dalam rapat tersebut, meskipun belum ada tanggapan resmi dari pihak Kakorlantas Polri. Ia berharap perubahan sistem ini dapat meringankan beban masyarakat dan meningkatkan efisiensi pelayanan dokumen kendaraan.“Saya harap usulan ini dipertimbangkan secara serius demi kepentingan masyarakat banyak,” tutupnya.Usulan ini menjadi salah satu perhatian publik, mengingat banyaknya keluhan masyarakat terkait biaya administrasi dokumen kendaraan. Jika disetujui, perubahan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi efisiensi administrasi kendaraan di Indonesia.***
Read More
Pemilik Klinik Kecantikan Ilegal 'Ria Beauty' Ditetapkan Sebagai Tersangka
Pemilik Klinik Kecantikan Ilegal 'Ria Beauty' Ditetapkan Sebagai Tersangka
Lingkaran.id - Polisi resmi menetapkan Ria Agustina sebagai tersangka dalam kasus klinik kecantikan ilegal yang beroperasi di bawah nama 'Ria Beauty.' Ria, yang dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya pada Jumat (6/12/2024), terlihat hanya tertunduk diam saat diberondong pertanyaan oleh wartawan.Ria ditangkap bersama asistennya, DN, di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada 1 Desember 2024. Saat penangkapan, Ria diketahui tengah melakukan perawatan kecantikan kepada tujuh pasien di dalam kamar hotel tersebut.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar“Perlu kami sampaikan bahwa tersangka RA adalah pemilik salon kecantikan Ria Beauty yang berlokasi di Malang, Jawa Timur,” jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers.Kombes Wira menambahkan, penangkapan dilakukan setelah serangkaian penyelidikan intensif. Ketika ditangkap, DN terlihat sedang melakukan perawatan menggunakan alat derma roller kepada enam perempuan dan satu laki-laki.Dari hasil pemeriksaan, alat derma roller yang digunakan Ria untuk perawatan kecantikan ternyata tidak memiliki izin edar resmi. Selain itu, produk berupa krim anestesi dan serum yang digunakan dalam proses perawatan juga tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).“Alat derma roller yang digunakan tersangka tidak memiliki izin edar. Produk-produk yang dipakai seperti krim anestesi dan serum juga tidak terdaftar di BPOM,” ujar Kombes Wira.Hasil penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa baik Ria maupun DN tidak memiliki latar belakang sebagai tenaga medis atau kesehatan. Dengan demikian, aktivitas perawatan yang mereka lakukan dianggap ilegal dan membahayakan pasien.“RA dan DN bukan tenaga medis maupun tenaga kesehatan. Mereka tidak memiliki keahlian atau izin untuk melakukan aktivitas kesehatan,” tegasnya.Viral Tas Biru "Bantuan Wapres Gibran," Istana Tegaskan Tak Ada MasalahPolisi telah menyita sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi penangkapan, termasuk alat derma roller, serum, dan krim anestesi. Seluruh barang bukti tersebut bersama kedua tersangka kini telah diamankan di Mapolda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih mendalam.Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih layanan kecantikan, terutama memastikan bahwa layanan tersebut memiliki izin resmi dan dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten.***
Read More
Video Lawas Gus Miftah Hina Yati Pesek Viral, Bikin Netizen Geram!
Video Lawas Gus Miftah Hina Yati Pesek Viral, Bikin Netizen Geram!
Lingkaran.id - Nama pendakwah Miftah Maulana atau Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik. Setelah kontroversi sebelumnya terkait penghinaan terhadap penjual es teh di Magelang, kini video lama yang memperlihatkan Gus Miftah merendahkan seniman senior Yogyakarta, Yati Pesek, viral di media sosial.Video itu menunjukkan interaksi Gus Miftah dengan Yati Pesek saat mengisi sebuah acara pagelaran wayang kulit bersama dalang Ki Warseno beberapa tahun lalu. Di tengah candaannya, Gus Miftah melontarkan komentar yang dianggap menghina sosok Yati Pesek, yang saat itu baru saja menyanyikan lagu "Bajing Loncat."KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus PresidenDalam video tersebut, Gus Miftah dengan nada bercanda mengatakan, "Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah (Tadi lagunya Bajing Loncat. Bedebahnya saya ajak naik)." Komentar itu membuat Yati Pesek tampak terkejut dan tidak nyaman.Yati Pesek mencoba menanggapi dengan tenang, "Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho)." Namun, Gus Miftah justru melanjutkan candaan yang lebih tajam dan tidak pantas. Ia berkata, "Kulo niki bersyukur Bude Yati elek. Nek ayu dadi lonte, to? (Saya bersyukur Bude Yati jelek. Kalau ayu jadi pelacur kan?)."Yati Pesek terlihat terdiam, tampak tidak menyangka akan dihina seperti itu. Ia pun menyayangkan ucapan Gus Miftah dengan nada kesal, "Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustad, bukan kiai)."Video tersebut kembali beredar luas di media sosial setelah netizen membongkar rekam jejak digital Gus Miftah usai kontroversi penghinaan terhadap penjual es teh. Salah satu tanggapan datang dari Yustinus Prastowo, mantan Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang mengecam tindakan Gus Miftah."Makin yakin ini bukan soal khilaf atau biasa bercanda. Miftah ini habitatnya sudah buruk, otaknya jorok, mulutnya kotor. Bu Yati Pesek ini seniwati senior yang sangat dihormati. Mosok dihina seperti itu?" tulis Prastowo melalui akun X-nya pada Kamis (5/12/2024).Gus Miftah Dikecam Usai Video Ceramah Viral, Langsung Minta Maaf Secara TerbukaNetizen menilai tindakan Gus Miftah menunjukkan sikap tidak menghargai sosok seniwati senior seperti Yati Pesek, yang telah lama berkarya di dunia seni tradisional. Banyak yang mendesak Gus Miftah untuk meminta maaf secara terbuka kepada Yati Pesek.Hingga kini, pihak Gus Miftah belum memberikan tanggapan resmi terkait video yang kembali viral ini. Publik menanti apakah ia akan mengambil langkah untuk memperbaiki situasi dan menjaga citra sebagai tokoh publik yang semestinya menjadi panutan.***
Read More
Petisi Pecat Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Capai 61 Ribu Tanda Tangan
Petisi Pecat Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Capai 61 Ribu Tanda Tangan
Lingkaran.id - Nama Gus Miftah kembali menjadi perbincangan publik meski telah meminta maaf kepada penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah, setelah pernyataannya yang dinilai merendahkan viral di media sosial. Kini, gelombang desakan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Gus Miftah dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden semakin menguat.Berdasarkan pantauan hingga Kamis (5/12/2024), sebuah petisi di laman Change.org telah mengumpulkan lebih dari 61 ribu tanda tangan. Petisi ini merupakan salah satu dari sembilan petisi serupa yang seluruhnya mendesak Presiden Prabowo untuk mencabut jabatan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikGelombang kritik terhadap Gus Miftah bermula dari komentar kontroversialnya yang dianggap merendahkan profesi penjual es teh. Meski telah meminta maaf secara terbuka, publik tampaknya belum sepenuhnya menerima permohonan maaf tersebut. Sebagai figur publik yang memegang jabatan strategis, Gus Miftah dinilai tidak memberikan contoh yang baik. Hal ini memicu seruan dari berbagai kalangan agar Presiden Prabowo mengambil tindakan tegas untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepresidenan.Dilansir dari laman Change.org, sembilan petisi terkait Gus Miftah mendominasi perbincangan di platform tersebut. Mayoritas petisi menekankan bahwa pernyataan Gus Miftah telah melukai perasaan masyarakat kecil, khususnya mereka yang menggantungkan hidup dari usaha kecil seperti menjual es teh.Penggagas salah satu petisi menulis, "Sebagai Utusan Khusus Presiden, seharusnya beliau menunjukkan empati dan sikap yang mempersatukan, bukan merendahkan."Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh DihinaDiketahui, Gus Miftah didapuk sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Jabatan ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kedamaian antarkelompok agama di Indonesia.Namun, dengan meningkatnya desakan publik dan jumlah tanda tangan dalam petisi, posisi Gus Miftah di pemerintahan menjadi sorotan. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Istana Kepresidenan atau Gus Miftah terkait isu pemecatan tersebut.***
Read More
Jubir Kepresidenan Adita Irawati Minta Maaf atas Diksi 'Rakyat Jelata'
Jubir Kepresidenan Adita Irawati Minta Maaf atas Diksi 'Rakyat Jelata'
Lingkaran.id - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik setelah pernyataannya yang menggunakan istilah "rakyat jelata" memicu kontroversi. Permintaan maaf ini disampaikan melalui unggahan di akun Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan pada Jumat (6/12/2024)."Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan terkait pernyataan saya yang sedang ramai jadi perbincangan publik. Saya memahami, diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat. Untuk itu, secara pribadi, saya memohon maaf atas kejadian ini yang sebabkan kontroversi terhadap masyarakat," ujar Adita.Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh DihinaAdita menjelaskan bahwa istilah "rakyat jelata" digunakan sesuai makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang mengartikan istilah tersebut sebagai "rakyat biasa." Ia menegaskan bahwa pemilihan diksi itu tidak dimaksudkan untuk melemahkan atau merendahkan siapa pun."Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI, yang artinya adalah rakyat biasa," kata Adita.Kontroversi ini bermula dari pernyataan terkait polemik Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah, yang sebelumnya mengolok-olok tukang es teh dalam salah satu kesempatan. Ungkapan "rakyat jelata" yang disampaikan oleh Adita dalam klarifikasinya dinilai oleh sebagian pihak sebagai istilah yang kurang sensitif, sehingga memicu reaksi di masyarakat. Adita menyatakan bahwa tidak ada niat sedikit pun untuk menyinggung atau merendahkan masyarakat melalui pernyataan tersebut."Saya mohon maaf atas kejadian ini yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat," imbuhnya.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikPermintaan maaf ini mendapat beragam respons di media sosial. Sebagian pihak menerima permohonan maaf Adita dan mengapresiasi keterbukaannya, sementara yang lain menilai bahwa pejabat publik perlu lebih berhati-hati dalam memilih kata untuk menghindari kesalahpahaman.Meski demikian, Kantor Komunikasi Kepresidenan berharap klarifikasi ini dapat mengakhiri polemik yang ada dan mendorong pemahaman yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat.***
Read More
Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual
Beredar Foto Agus Buntung Berduaan dengan Wanita di Taman, Bukti Baru Kasus Pelecehan Seksual
Lingkaran.id - Foto Agus Buntung, seorang pria yang tengah menghadapi tuduhan pelecehan seksual, beredar luas di media sosial dan menimbulkan polemik baru. Dalam foto yang tersebar di platform X, Agus terlihat sedang duduk berdua dengan seorang wanita di Taman Baca Sangkareang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).Agus, yang diketahui memiliki kekurangan fisik karena tidak memiliki tangan, sebelumnya membantah tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi berinisial M (23). Ia beralasan bahwa keterbatasan fisiknya mustahil membuatnya melakukan tindakan tersebut. Namun, foto ini menjadi salah satu bukti yang menguatkan kesaksian korban dan beberapa wanita lain yang mengaku menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual oleh Agus.KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus PresidenDalam foto tersebut, Agus terlihat mengenakan pakaian putih lengan panjang, celana panjang hitam, dan sepatu. Sementara itu, wanita yang bersamanya mengenakan hijab cokelat dan kemeja putih yang menyerupai seragam sekolah. Mereka duduk di sebuah bangunan di taman yang dikenal sebagai lokasi interaksi komunitas membaca.Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, menjelaskan bahwa Agus kerap mendekati wanita yang datang sendirian ke taman, khususnya Taman Udayana di Mataram. Pelaku sering menggunakan cerita kesedihan untuk menarik simpati korban."Dia menjual cerita kesedihan hingga memancing percakapan mendalam. Kemudian, rahasia atau masa lalu yang diceritakan korban justru dimanfaatkan untuk menekan mereka," ungkap Kombes Syarif. Agus menggunakan ancaman untuk menyebarkan cerita tersebut jika korban menolak memenuhi permintaannya.Pendamping korban, Andre Safutra, mengungkapkan sisi lain dari modus yang digunakan Agus. Pelaku diduga kerap menggunakan mantra-mantra berbahasa Bali dalam aksinya, sebagaimana yang dialami oleh salah satu korban pada 1 Oktober 2024 lalu."Pelaku membaca mantra sambil menyentuh kaki korban menggunakan kakinya sendiri. Setelah itu, korban diminta mengambil bunga, yang kemudian digunakan pelaku untuk melancarkan aksi berikutnya," jelas Andre.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 MiliarKasus ini tidak hanya berhenti pada pengakuan M. Sejumlah wanita lain kini mulai angkat suara, mengaku menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Agus Buntung. Pengakuan mereka semakin memperkuat dugaan bahwa pelaku memiliki pola yang sistematis dalam menjalankan aksinya.Hingga kini, penyelidikan oleh pihak kepolisian terus berjalan. Kombes Syarif memastikan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku jika terbukti bersalah, demi memberikan keadilan kepada para korban.***
Read More
KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden
KPK Ingatkan Gus Miftah untuk Lapor LHKPN Setelah Dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, untuk segera melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Hal ini menjadi kewajibannya setelah diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan."Yang bersangkutan belum melaporkan LHKPN," ujar Budi Prasetyo, Tim Juru Bicara KPK, saat dikonfirmasi pada Rabu (4/12/2024).Gus Miftah Dikecam Usai Video Ceramah Viral, Langsung Minta Maaf Secara TerbukaSejak dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Gus Miftah terikat kewajiban sebagai penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Kewajiban ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pejabat publik.Namun, hingga saat ini, laporan tersebut belum diterima oleh KPK. Pihak KPK mengingatkan agar proses pelaporan segera dilakukan untuk memenuhi ketentuan hukum yang berlaku.Selain kewajiban melaporkan LHKPN, Gus Miftah juga tengah menjadi sorotan publik usai video dirinya mengolok-olok seorang penjual es teh beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah melontarkan candaan yang dianggap merendahkan.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikCandaan tersebut menuai kritik luas, baik dari masyarakat maupun tokoh lainnya, yang menilai ucapannya tidak pantas, terutama sebagai figur publik yang kini menjabat posisi strategis.Banyak pihak berharap agar Gus Miftah segera memenuhi kewajibannya, mengingat peran yang diembannya membutuhkan integritas dan kepercayaan dari publik. KPK pun terus mengimbau para pejabat baru untuk mematuhi aturan terkait pelaporan harta kekayaan sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat.***
Read More
Miris! Pengasuh Daycare Tega Siram Air Panas ke Balita
Miris! Pengasuh Daycare Tega Siram Air Panas ke Balita
Lingkaran.id - Seorang pengasuh berinisial S diamankan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Depok setelah diduga menyiram air panas ke punggung seorang bayi berusia 1 tahun 3 bulan berinisial KCB. Peristiwa tersebut terjadi di sebuah daycare di wilayah Pengasinan, Sawangan, Kota Depok.Kanit PPA Polres Metro Depok, Iptu Dwi Santy Anggraini, membenarkan bahwa pelaku kini telah berada di Mapolres Metro Depok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar"Pelaku sudah diamankan beserta barang bukti. Ia akan dijerat dengan Pasal 80 KUHP tentang penganiayaan anak di bawah umur, dengan ancaman hukuman hingga 8 tahun penjara," ungkap Iptu Dwi Santy pada Kamis (5/12/2024).Menurut Iptu Dwi Santy, pengasuh tersebut diduga bertindak kasar akibat merasa kesal karena korban sering menangis saat akan dimandikan."Motifnya adalah rasa kesal karena korban selalu menangis setiap kali hendak dimandikan," jelasnya.Insiden ini bermula pada Senin, 2 Desember 2024. Orang tua korban menitipkan bayi mereka ke daycare Kiddy Space Indonesia cabang Pengasinan seperti biasanya, sekitar pukul 05.30 WIB. Korban biasanya dititipkan di daycare tersebut hingga pukul 19.30 WIB.Namun, sekitar pukul 07.30 WIB, korban menangis setelah buang air besar. Tersangka kemudian memutuskan untuk memandikannya. Saat itu, tersangka diduga kehilangan kesabaran akibat tangisan korban. Ia mengambil air panas yang baru saja diangkat dari kompor dan menuangkannya ke ember.Air panas tersebut kemudian disiram ke punggung korban sebanyak dua kali menggunakan gayung. Melihat punggung korban melepuh akibat siraman air panas, tersangka panik dan segera menghubungi orang tua korban."Tersangka merasa panik setelah melihat luka di punggung korban, lalu menghubungi orang tua sekitar pukul 07.30 WIB," ujar Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana.Rizky Ridho, Punggawa Timnas Indonesia, Tunangan Dengan Kekasih SMA, Sorotan Netizen dan Rekan SetimKorban kini mendapat perawatan medis untuk luka bakar yang dideritanya, sementara proses hukum terhadap tersangka sedang berjalan. Kejadian ini memicu keprihatinan masyarakat, terutama orang tua yang mempercayakan perawatan anak-anak mereka kepada tempat penitipan.Pihak kepolisian terus mengimbau para pengelola daycare untuk memastikan keamanan dan kenyamanan anak-anak yang dititipkan agar kasus serupa tidak terulang kembali.***
Read More
Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh Dihina
Terungkap Sosok Pria di Sebelah Gus Miftah yang Ikut Tertawa Saat Penjual Es Teh Dihina
Lingkaran.id - Pria berjas hitam yang terlihat duduk di sebelah Gus Miftah dan ikut tertawa terbahak-bahak ketika penjual es teh, Sunhaji, dihina kini menjadi sorotan publik. Setelah video penghinaan tersebut viral di media sosial, identitas pria itu pun terungkap.Ia adalah Usman Ali Salman, seorang pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) API AL-Huda Nepak yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Usman, yang lahir pada 5 Juli 1974, saat ini berusia 50 tahun.Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan PublikTindakan tertawanya saat Gus Miftah melontarkan candaan yang dianggap merendahkan Sunhaji menuai kritik tajam dari masyarakat. Kolom komentar di akun Instagram resmi ponpes yang dipimpinnya kini dibanjiri ratusan hujatan dari warganet."Yang jualan es teh insya Allah lebih mulia daripada yang tertawa dan menjual agama," komentar lainnya.Peristiwa ini terjadi pada 20 November 2024 di Lapangan Soepardji, Mungkid, Magelang, dalam sebuah pengajian yang digelar oleh pasangan calon Bupati Magelang, Sudaryanto-Trijaya. Saat itu, Sunhaji sedang mengais rezeki dengan berjualan es teh di lokasi acara.Namun, bukannya memberikan contoh baik, Gus Miftah justru melontarkan candaan yang dianggap menghina. Ia bertanya kepada Sunhaji apakah es teh yang dijualnya masih tersedia."Yo kono didol, goblok" (Ya sana dijual, bodoh)," ujar Gus Miftah. Candaan itu disambut gelak tawa para hadirin, termasuk Usman Ali Salman. Gus Miftah melanjutkan guyonannya"Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir" (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)," tambahnya.Sunhaji hanya terdiam, membalas dengan senyuman. Setelah video tersebut viral, Gus Miftah mendapat teguran dari berbagai pihak, termasuk dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Teguran juga datang dari akun resmi Partai Gerindra di Instagram, yang membandingkan tindakan Gus Miftah dengan sikap Presiden Prabowo Subianto yang dikenal menghormati pedagang kecil.Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma Rizkynata"Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es. Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan," tulis admin Gerindra.Setelah kritik semakin deras, Gus Miftah akhirnya meminta maaf kepada Sunhaji. Ia mengaku telah ditegur dan menyesali perbuatannya. Namun, publik tetap mempertanyakan ketulusan permintaan maaf tersebut, mengingat sebelumnya ia sempat memposting video tandingan yang menunjukkan dirinya memborong dagangan para pedagang kecil dalam ceramah lainnya.Faktanya, pada malam insiden itu, Gus Miftah tidak memborong es teh milik Sunhaji, melainkan hanya melontarkan guyonan yang dianggap merendahkan.***
Read More
Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung
Terungkap, Alasan Korban Tidak Berteriak Saat Mengalami Pelecehan Seksual oleh Agus Buntung
Lingkaran.id - Kejadian pelecehan seksual yang menimpa seorang perempuan berinisial M (23) di sebuah homestay di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 7 Oktober 2024, kini mulai mendapat perhatian publik. Pelaku, yang diketahui bernama IWAS alias Agus Buntung (21), ternyata menggunakan intimidasi psikologis untuk membuat korban memilih diam.Pendamping korban, Andre Saputra, menjelaskan bahwa saat peristiwa tersebut terjadi, korban sempat menangis. Namun, bukannya memberikan pertolongan, Agus malah memanfaatkan situasi dengan mengancam korban.Viral Irjen Purn Ricky Sitohang Semprot Agus Salim Terkait Kisruh Donasi Rp 1,3 Miliar"Pelaku menenangkan korban dengan mengatakan, 'Kamu sudah terikat dengan saya, jadi tidak bisa ke mana-mana. Saya tahu masa lalumu, kalau kamu tidak menurut, saya akan memberitahu orang tuamu.' Intimidasi ini membuat korban merasa tertekan dan takut," ungkap Andre.Setelah itu, Agus membawa korban ke homestay menggunakan motor milik korban. Bahkan, ia meminta korban untuk membayar kamar yang akan mereka tempati.Sesampainya di kamar nomor 6, Agus menunjukkan kemampuannya membuka pintu kamar dengan menggunakan mulut dan gigi, mengingat ia tidak memiliki kedua tangan. "Pelaku membuka pintu dan menutupnya menggunakan gigi dan mulut," lanjut Andre.Dalam kamar tersebut, Agus kembali mengintimidasi korban agar tidak berteriak. Ia mengancam, jika korban berteriak, warga sekitar akan mendengar dan memaksa mereka menikah. Ancaman ini membuat korban semakin takut dan tak berdaya.Saat korban mencoba melawan dengan gestur menolak dan menendang pelaku, Agus tetap melanjutkan aksinya. Ia bahkan membuka celana korban menggunakan jari kakinya."Korban menolak dengan cara menoleh ke kanan dan mencoba menendang pelaku, tetapi Agus tetap melanjutkan aksinya," kata Andre.Ironisnya, Agus dengan santainya merasa apa yang ia lakukan terhadap korban yang telah ia setubuhi merupakan hubungan suka sama suka dan tanpa paksaan.Gus Miftah Dikecam Usai Video Ceramah Viral, Langsung Minta Maaf Secara Terbuka"Menurut saya, ini terjadi atas dasar saling suka. Tidak ada kekerasan, karena korban yang memfasilitasi, membayar, dan kita pulang pergi baik-baik saja," ujar Agus.Namun, fakta hukum berkata lain. Agus kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Ia terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.***
Read More
Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan Publik
Gus Miftah Ditegur Sekretaris Kabinet "Mayor Teddy" Usai Viral, Diminta Lebih Hati-Hati Bicara di Depan Publik
Lingkaran.id -Nama Gus Miftah, ulama populer sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, kembali mencuat ke permukaan. Bukan karena kiprah dakwahnya, melainkan insiden yang menuai kritik usai video ceramahnya viral. Dalam video tersebut, Gus Miftah melontarkan candaan yang dinilai kasar kepada seorang penjual es teh di acara pondok pesantren di Magelang, Jawa Tengah.Atas insiden ini, Gus Miftah mengaku telah mendapatkan teguran resmi dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya. Teguran tersebut disampaikan untuk mengingatkan agar ulama berusia 43 tahun ini lebih berhati-hati dalam berbicara di depan publik, mengingat posisinya sebagai pejabat publik yang menjadi panutan masyarakat.“Saya sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum,” ujar Gus Miftah dalam video permintaan maafnya yang dirilis pada Rabu (4/12/2024).Rekaman CCTV Diduga Ungkap Detik-Detik Penembakan Gamma RizkynataKontroversi yang Mengundang TeguranKegaduhan bermula saat sebuah video memperlihatkan Gus Miftah duduk memberikan ceramah sambil memanggil penjual es teh bakulan. Ia melontarkan kalimat, “Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Yaudah dijual lah ,” yang diakhiri dengan kata yang dinilai umpatan. Ucapan itu memicu gelombang protes dari warganet, terutama karena ekspresi penjual es teh yang tampak berubah setelah mendengar komentar tersebut.Menyadari dampak dari videonya, Gus Miftah segera menyampaikan permintaan maaf. Ia berjanji untuk meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh dan mengakui insiden ini sebagai pelajaran besar untuk dirinya.Langkah Tegas Sekretaris KabinetMayor Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet memberikan respons cepat atas insiden tersebut. Ia mengingatkan Gus Miftah untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat, mengingat posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden yang membawa tanggung jawab besar terhadap citra pemerintah dan masyarakat luas.Teguran ini menjadi sinyal bahwa pejabat publik, termasuk tokoh agama, harus menjaga sensitivitas dan profesionalisme, terlebih ketika berbicara di depan khalayak yang luas.Tragis, Siswa SMK Tewas Usai Transaksi COD iPhoneRespons Warganet dan Tokoh PublikTeguran dari Sekretaris Kabinet ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Banyak yang menganggap langkah tersebut sebagai bentuk kontrol terhadap pejabat publik agar lebih bertanggung jawab dalam bertindak dan berbicara.“Bagus kalau sudah ditegur, semoga lebih hati-hati ke depannya,” tulis seorang pengguna Twitter. Namun, ada pula yang menilai kejadian ini seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan, mengingat Gus Miftah sudah meminta maaf secara langsung.Pelajaran dari InsidenInsiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh tokoh publik bahwa komunikasi yang kurang tepat dapat berdampak luas di era digital. Bagi Gus Miftah, teguran ini menjadi introspeksi besar untuk menjalankan tugasnya dengan lebih berhati-hati, sesuai dengan nilai-nilai kerukunan yang ia emban sebagai Utusan Khusus Presiden.Gus Miftah, yang selama ini dikenal dengan gaya dakwah santainya, kini menghadapi ujian besar dalam kariernya. Masyarakat berharap ia dapat bangkit dari insiden ini dengan membawa pesan positif bagi persatuan dan kerukunan beragama di Indonesia.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik