Penguatan IHSG juga diikuti Indeks LQ45 yang naik 0,91% ke posisi 830,77. Data perdagangan BEI mencatat 306 saham menguat, 90 saham melemah, dan 560 saham stagnan. Nilai transaksi di awal sesi mencapai Rp 326,87 miliar dengan volume perdagangan 644,88 juta lembar saham.
Sektor perbankan menjadi motor penggerak IHSG hari ini. Saham-saham blue chip seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), dan Bank Mandiri (BMRI) melanjutkan penguatan setelah sebelumnya menjadi target belanja asing. Data mencatat, pada perdagangan 12 Agustus 2025, investor asing melakukan net buy besar senilai sekitar Rp 2,18 triliun.
Tak hanya sektor perbankan, saham teknologi juga ikut menguat signifikan, dipicu sentimen positif dari pasar global dan optimisme investor terhadap prospek pertumbuhan digital di Indonesia.
Kenaikan IHSG hari ini tak lepas dari faktor eksternal, terutama data inflasi Amerika Serikat bulan Juli 2025 yang lebih rendah dari perkiraan. Consumer Price Index (CPI) tercatat 0,2% (mtm) dan 2,7% (yoy), di bawah estimasi pasar 2,8%. Kondisi ini memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya, memberi dorongan positif pada pasar saham global.
Punya Coin ALPACA di INDODAX? Cepat Tarik Sekarang Sebelum Tidak Bisa Lagi!
Analis BNI Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi melanjutkan reli dengan support di 7.740–7.760 dan resistance di 7.845–7.880. Jika momentum positif berlanjut, indeks diperkirakan menguji level 7.910 dalam waktu dekat.
Namun, analis Samuel Sekuritas mengingatkan adanya risiko koreksi teknikal setelah kenaikan tajam 2,44% pada perdagangan kemarin.
Hingga pukul 10.00 WIB, IHSG masih bergerak di zona hijau dengan dukungan kuat dari aliran dana asing dan optimisme pasar global, menjadikan perdagangan hari ini sebagai salah satu yang paling menarik bagi investor.****