ThinkEdu

Apakah Pernikahan Solusi umtuk Mencapai Kebahagiaan?

Apakah Pernikahan Solusi umtuk Mencapai Kebahagiaan?
Foto : Pexels / marriage - tautan
Lingkaran id Dalam pernikahan romansa itu penting, tetapi kecocokan itu lebih penting. Pada umumnya, pasangan dalam pernikahan yang sehat menyepakati agenda bersama mengenai arah yang akan diambil oleh pernikahan mereka, dan cara masing-masing pasangan akan berperilaku. Kesepakatan bersama ini mungkin belum pernah dibahas, tetapi akan hadir secara implisit dalam bagaimana masing-masing mitra memilih untuk bertindak.

Buka Usaha Sendiri atau Franchise ? Simak Yuk Penjelasanya

Persahabatan. Mitra yang sukses mengembangkan persahabatan yang signifikan pada inti hubungan mereka. Mereka benar-benar menyukai satu sama lain, menghibur dan menghibur satu sama lain, dan lebih suka menghabiskan waktu bersama. Persahabatan dan rasa saling menyukai ini agak terpisah dari aspek hubungan lainnya (seksualitas, misalnya), dan dapat bertahan dari kehilangan aspek lain dari hubungan tersebut. Persahabatan yang kuat dan rasa saling menyukai sering menjadi dasar untuk memperbaiki hubungan yang bermasalah.

Menghargai Peran . Mitra mencapai kesepakatan sehubungan dengan bagaimana tanggung jawab rumah tangga dibagi dan bagaimana mereka akan berperilaku satu sama lain. Secara tradisional, dan masih dominan, laki-laki atau pasangan yang teridentifikasi maskulin akan mengambil sebagian besar kewajiban finansial, sementara pasangan yang teridentifikasi perempuan atau feminin akan mengambil peran mengasuh. Namun, tradisi telah rusak secara signifikan di industri barat selama abad terakhir, dan sama sekali tidak jarang menemukan 'wanita' yang mengambil kewajiban keuangan, 'pria' yang mengambil peran mengasuh, atau menemukan kedua pasangan berbagi ini. peran untuk satu derajat atau yang lain. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan berkenaan dengan peran dapat menjadi sumber utama konflik.

Keintiman emosional. Mitra yang sukses belajar untuk saling percaya, menjadi rentan satu sama lain, tertawa bersama, dan saling mendukung pada saat dibutuhkan.

Harapan seksual. Pasangan mencapai kesepakatan dasar tentang bagaimana mereka akan berhubungan seksual satu sama lain. Seringkali (secara tradisional) ini berarti bahwa mereka akan melakukan hubungan seksual satu sama lain, dan bukan dengan orang lain, tetapi belum tentu demikian. Ekspektasi seksual selanjutnya dapat menentukan jenis dan pola aktivitas seksual yang akan dan tidak akan dilakukan oleh masing-masing pasangan. Mencapai kesepakatan terkait seksualitas dapat meningkatkan kepercayaan yang dirasakan pasangan satu sama lain, dan kegagalan untuk mencapai kesepakatan dapat menyebabkan konflik. Karena aktivitas seksual sangat bermanfaat dan mengikat pasangan, yang terbaik untuk pernikahan adalah ketika pasangan menyetujui harapan seksual dan keduanya puas dengan bercinta mereka.

Visi/Tujuan. Pasangan yang sukses setuju bahwa mereka ingin mengejar jalan hidup, nilai dan tujuan yang sama dan saling berkomitmen pada jalan, nilai dan tujuan tersebut. Contohnya mungkin termasuk keputusan untuk memiliki anak atau tidak, menghadiri atau tidak menghadiri layanan keagamaan, membesarkan anak dalam keyakinan tertentu, menabung atau membelanjakan uang, atau hidup hemat atau boros, dll.

Kenali Senjata Paling Berbahaya Dalam Diri

Pernikahan yang berhasil cenderung diisi oleh pasangan yang datang ke pernikahan mereka dengan kecocokan signifikan yang sudah ada sebelumnya (kepribadian, temperamen, tujuan, dll.) yang memudahkan mereka mencapai kesepakatan karena mereka sering kali menginginkan hal yang sama. Mereka mungkin berbagi kesamaan sehubungan dengan kepribadian, temperamen, atau preferensi untuk interaksi yang mudah berubah atau menghindari konflik, serta tujuan, cita-cita agama dan etika, dll.
 
Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Bina Husada
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik