Website Thinkedu

Viral Siswa Robek Bendera Merah Putih, Begini Faktanya

Viral Siswa Robek Bendera Merah Putih, Begini Faktanya
Foto : Tangkapan Layar
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan aksi siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padang merobek pinggiran Bendera Merah Putih dengan pisau cutter mendadak viral di media sosial. Peristiwa ini sontak menimbulkan polemik dan menuai reaksi keras dari masyarakat, karena dianggap melecehkan simbol negara.

Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat (15/8/2025) lalu, saat kegiatan Pramuka di MAN 1 Padang, Sumatera Barat. Lokasi sekolah ini hanya berjarak sekitar 15–30 menit dari kantor Wali Kota Padang, tergantung kondisi lalu lintas. MAN sendiri merupakan lembaga pendidikan setara SMA yang berada di bawah naungan Kementerian Agama RI.

Kasus Kematian Zara Qairina: Kejaksaan Malaysia Tetapkan 5 Tersangka Anak di Bawah Umur

Dalam potongan video yang beredar, tampak seorang pelajar berseragam pramuka menggunting bagian pinggir Bendera Merah Putih, lalu menyerahkannya kepada kepala sekolah yang berada di lokasi. Rekaman singkat itu langsung mengundang perdebatan karena dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas terhadap lambang negara.

Menanggapi hal tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat segera melakukan penelusuran. Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, mengonfirmasi bahwa kejadian itu benar terjadi di MAN 1 Padang. Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut merupakan bagian dari ujian kenaikan tingkat Pramuka dari Bantara ke Laksana.

“Peristiwa itu terjadi pada 15 Agustus 2025 dalam kegiatan ujian Pramuka. Salah satu materi adalah ujian ideologi, yakni untuk menguji pemahaman siswa tentang makna bendera sebagai lambang negara. Namun, instruksi ujian ini disalahpahami sehingga siswa langsung menggunting pinggiran bendera,” ungkap Edison pada Senin (18/8/2025).

Edison menegaskan, tidak ada niat dari pihak sekolah maupun siswa untuk menghina Bendera Merah Putih. Namun, sebagai konsekuensi dari kesalahpahaman tersebut, sebanyak 37 siswa yang mengikuti ujian dinyatakan tidak lulus.

“Setelah dikaji secara menyeluruh, tidak ditemukan unsur pelecehan. Akan tetapi, karena salah memahami instruksi, konsekuensinya tetap ada. Ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih memperkuat pemahaman siswa tentang nasionalisme,” tambahnya.

Pihak Kemenag Sumbar juga menyayangkan beredarnya potongan video yang memicu kesalahpahaman publik. Edison menyebut, kepala madrasah telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi.

“Kami akan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting untuk menanamkan cinta tanah air dan penghormatan terhadap simbol negara, baik di madrasah maupun pesantren,” tegasnya.

Autopsi Ulang Zara Qairina, Dugaan Bullying di Asrama Sekolah Kian Menguat

Sementara itu, Kepala MAN 1 Padang, Afrizal, turut memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tindakan menggunting bendera tersebut bukanlah upaya melecehkan, melainkan bagian dari ujian integritas yang sayangnya disalahartikan siswa.

“Itu bukan penghinaan. Instruksi ujian dimaksudkan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap kehormatan Bendera Merah Putih. Hanya saja, anak-anak keliru menafsirkan instruksi. Saya pastikan tidak ada niat buruk sedikit pun,” jelas Afrizal.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual