Kejadian ini berlangsung saat para santri tengah bersiap untuk mandi sebelum pelaksanaan salat Jumat. Longsoran tiba-tiba dari area belakang kamar mandi membuat tandon air besar yang berdiri di atasnya roboh dan menimpa fasilitas mandi yang sedang padat oleh aktivitas para santri.
“Semuanya berlangsung sangat cepat. Kami mendengar suara gemuruh dan teriakan, lalu melihat banyak santri berlarian minta tolong,” ujar salah satu pengajar yang berada di dekat lokasi kejadian.
Pakai Tangga dan Gunting, Pria Ini Curi HP Mahasiswa Saat Rumah Sepi
Beberapa santri berhasil menyelamatkan diri, namun sebagian lainnya terjebak di dalam bangunan yang runtuh. Tim BPBD, Damkar, TNI, Polri, tenaga medis, serta para ustadz dan relawan pondok langsung melakukan evakuasi darurat.
Korban Jiwa dan Luka: 29 Santri Jadi KorbanBerdasarkan laporan resmi dari Kankemenag Kabupaten Magelang:
4 santri dinyatakan meninggal dunia,
16 santri menjalani perawatan intensif di rumah sakit,
9 santri mengalami luka ringan dan menjalani rawat jalan.
Para korban luka telah dievakuasi ke RSUD Merah Putih dan fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kemenag RI Sampaikan Duka dan Seruan Evaluasi KeselamatanDirektur Pesantren Kementerian Agama RI, Dr. Basnang Said, menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi ini. Dalam pernyataannya dari Jakarta, ia menyampaikan:
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka. Doa terbaik kami panjatkan untuk para santri yang wafat, semoga Allah SWT menerima mereka dengan rahmat dan menempatkan mereka di surga terbaik.”
Korban Kekerasan Oriental Circus Indonesia Tempuh Jalur Hukum, Minta SP3 Dicabut
Basnang juga mengapresiasi respon cepat para petugas yang telah berjibaku dalam proses evakuasi dan penyelamatan. Ia mengingatkan pentingnya pengawasan infrastruktur dan keselamatan lingkungan di lembaga pendidikan, khususnya pesantren.
“Musibah ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk meningkatkan standar keamanan di setiap sudut pesantren. Ini bukan hanya tentang bangunan, tapi tentang nyawa generasi masa depan.”
Ia menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas.****