
Menurut keterangan awal pihak berwenang, kebakaran diduga dipicu oleh ledakan baterai drone di area gudang lantai dasar. Ledakan itu memicu percikan api yang dengan cepat menyambar material mudah terbakar dan menjalar ke lantai atas. Dalam hitungan menit, asap tebal memenuhi koridor, membuat banyak karyawan tidak sempat melarikan diri.
Sebagian besar korban diketahui meninggal akibat menghirup asap pekat dan kekurangan oksigen, bukan karena luka bakar langsung. Tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi beberapa menit setelah laporan masuk langsung melakukan evakuasi besar-besaran, namun kepulan asap yang menguasai gedung membuat proses penyelamatan berjalan sulit.
Bupati Aceh Selatan Pergi Umrah Saat Banjir, Presiden Prabowo: ‘Kalau Mau Lari, Copot!’
Saksi di lokasi menyebutkan bahwa karyawan yang berada di lantai 3 ke atas adalah yang paling sulit keluar. Mereka terjebak karena tangga darurat dipenuhi asap dan jalur evakuasi tertutup api. Tim penyelamat harus menggunakan peralatan khusus untuk membuka akses dan mengevakuasi korban yang tidak lagi sadarkan diri.
Pihak kepolisian kini telah membawa pemilik usaha dan beberapa pihak terkait untuk diperiksa, termasuk teknisi yang bertanggung jawab atas penyimpanan baterai drone. Penyelidikan difokuskan pada standar keselamatan penyimpanan baterai lithium, potensi korsleting, serta kelalaian dalam prosedur keamanan kantor.
DPR Usul Bentuk Kementerian Bencana: Akan Ada Dirjen Banjir, Dirjen Longsor, hingga Angin Topan
Peristiwa ini langsung viral di media sosial dan menjadi salah satu tragedi paling menyita perhatian publik menjelang akhir tahun. Banyak pihak meminta pemerintah memperketat regulasi penyimpanan baterai drone dan menerapkan standar keamanan lebih ketat bagi perusahaan teknologi penerbangan tanpa awak.
Hingga berita ini diturunkan, tim pemadam dan kepolisian masih melakukan penyisiran ulang di dalam gedung untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal, sementara keluarga korban mulai berdatangan ke rumah sakit untuk proses identifikasi. Tragedi ini menjadi peringatan keras akan pentingnya keselamatan kerja dan manajemen risiko pada perusahaan teknologi modern.***