ThinkEdu

Lebaran Beda! Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 30 Maret, Indonesia 31 Maret 2025

Lebaran Beda! Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 30 Maret, Indonesia 31 Maret 2025
Foto: Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 30 Maret, Indonesia 31 Maret 2025
Lingkaran.id -Perayaan Idul Fitri 1446 H tahun 2025 mengalami perbedaan penetapan di berbagai negara. Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025, sementara Indonesia merayakan Lebaran sehari setelahnya, pada Senin, 31 Maret 2025.


Arab Saudi Lebaran Lebih Dulu

Arab Saudi mengumumkan Idul Fitri jatuh pada 30 Maret setelah tim rukyat berhasil melihat hilal pada Sabtu, 29 Maret 2025. Keputusan ini sesuai dengan metode rukyatul hilal yang digunakan oleh otoritas keagamaan setempat. Raja Salman pun menyampaikan pesan khusus kepada warga Saudi dan umat Muslim di seluruh dunia untuk merayakan hari kemenangan dengan penuh kebersamaan dan kedamaian.

Inter Miami vs Philadelphia Union!! Messi Kembali, Cetak Gol Kemenangan di Laga Panas!

Indonesia Ikut Hisab dan Rukyat, Lebaran 31 Maret

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025. Hasil sidang isbat menyatakan bahwa hilal belum memenuhi kriteria visibilitas, sehingga bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari. Metode yang digunakan Indonesia mengacu pada kesepakatan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang menetapkan batas minimal tinggi hilal dan elongasi tertentu untuk penentuan awal bulan hijriah.

Negara Lain Juga Alami Perbedaan

Selain Arab Saudi dan Indonesia, beberapa negara lain juga mengalami perbedaan dalam menetapkan Idul Fitri 2025. Tercatat 11 negara termasuk Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki mengikuti Arab Saudi merayakan Lebaran pada 30 Maret. Sementara itu, 15 negara lainnya seperti Malaysia, Brunei, dan Oman mengikuti langkah Indonesia dengan menetapkan Idul Fitri pada 31 Maret.

Middlesbrough vs Oxford United, Duel Krusial untuk Jaga Posisi di Championship!!

Mengapa Terjadi Perbedaan?

Perbedaan ini disebabkan oleh metode penentuan awal bulan yang beragam, antara rukyatul hilal (pengamatan langsung) dan hisab (perhitungan astronomi). Selain itu, faktor geografis juga berpengaruh pada visibilitas hilal di setiap wilayah.

Meski terjadi perbedaan, esensi Idul Fitri tetap sama, yaitu momen kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Umat Muslim di seluruh dunia diharapkan dapat merayakan Lebaran dengan penuh kebersamaan, saling memaafkan, dan mempererat tali silaturahmi.****

 

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik