Lingkaran.id- Kecaman keras dilakukan oleh Prancis atas keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan mengerahkan senjata nuklir taktis Moskow ke Belarusia, kemarahan tersebut disapaikan dalam surat yang ditujukan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Prancis mengutuk perjanjian antara Rusia dan Belarusia untuk mengerahkan senjata nuklir di wilayah Belarusia," tulis Nicolas de Riviere yang merupakan perwakilan Prancis untuk PBB, pada Jumat (31/3/2023).
Diketahui Presiden Vladimir Putin mengambil Langkah tegas tersebut untuk meningkatkan keamanannya di tengah memanasnya perang dengan Ukraina, sehingga senjata nuklir taktis Rusia akan tiba di Belarusia yang merupakan sang sekutu pada awal musim panas ini.
Publik Soroti Baju Hingga Tingkah Natalia Rusli Bagaikan Tahanan VVIPNicolas de Riviere juga mengungkapkan bahwa bukan kali pertamanya Rusia melakukan pelanggaran internasional terkait melanggar Intermediete Range Nuclear Forces Treaty atau Perjanjian INF, yang secara langsung telah mengerahkan senjata nuklir di luar perbatasan negaranya.
"Rusia telah berulang kali menggunakan retorika nuklir yang agresif dan tidak bertanggung jawab, dengan mengumumkan niatnya untuk mengerahkan senjata nuklir di luar perbatasannya, Rusia sekali lagi melanggar komitmen internasionalnya, khususnya Memorandum Budapest, dan memperburuk situasi yang sudah tidak stabil," tegas Nicolas de Riviere.
Ratusan Warga Datangi Mapolsek Ketahun Usai Ketahui 2 Warga Ditahan Karena IniPrancis menegaskan bahwa sangat mengutuk perbuatan Rusia dengan menggunakan Belarusia sebagai landasarn peluncuran serangan terhadap Ukraina dan akan mendukung penuh kemerdekaan dan integritas wilayahnya.
"Kami mengutuk penggunaan wilayah Belarusia sebagai pangkalan belakang dan sebagai landasan peluncuran serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil Ukraina. Kami mengimbau Belarus untuk tidak mengambil langkah lebih jauh menuju eskalasi, dengan mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menerima pengerahan senjata nuklir di wilayahnya," tegasnya dilansir dari situs resmi Misi Tetap Prancis untuk PBB pada Sabtu (1/4/2023).***