Lingkaran.id- Serangan bertubi-tubi oleh pasukan zionis Israel terus memperburuk kondisi warga Palestina di Jalur Gaza. Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengepung Kota Gaza, membagi jalur pantai menjadi dua bagian terpisah.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa kota yang hancur akibat bombardir tersebut kini terbagi menjadi Gaza utara dan Gaza selatan, dengan serangan terus dilakukan.
Zionis Israel Bombardir Konvoi Ambulans di Rumah Sakit Al-Shifa, 13 Orang Tewas dan 26 Luka Parah"Pada saat ini, ada Gaza utara dan Gaza selatan," ujar Hagari pada hari Minggu, 5 November 2023.
Akibat serangan yang berkepanjangan, komunikasi di wilayah tersebut putus total, menyebabkan pemadaman komunikasi yang ketiga sejak dimulainya konflik ini.
"Pemadaman komunikasi telah membuat kami kehilangan kontak dengan sebagian besar anggota tim UNRWA," jelas juru bicara badan pengungsi Palestina PBB, Juliette Touma, kepada Associated Press, Senin (6/11/2023).
Pasukan zionis Israel diperkirakan akan memasuki Kota Gaza dalam waktu 48 jam mendatang, sementara ledakan dahsyat terlihat terjadi di Gaza utara setelah malam tiba. Pada hari Minggu, pesawat tempur Israel menyerang dua kamp pengungsi di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 53 orang dan melukai puluhan lainnya.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa lebih dari 9.700 warga Palestina telah tewas dalam hampir sebulan konflik ini, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.
Melihat eskalasi serangan yang terus dilakukan oleh Israel, diperkirakan jumlah korban akan meningkat seiring dengan pergerakan pasukan Israel menuju lingkungan perkotaan yang padat.
Presiden Vladimir Putin Mencabut Ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir, Memicu Perang Dunia III?Pasukan zionis Israel juga melancarkan serangan udara yang menargetkan kamp pengungsi Maghazi semalam, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 34 lainnya. Serangan udara lainnya juga menghantam kamp pengungsi Bureji di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 13 orang, seperti yang dilaporkan oleh staf Rumah Sakit Al-Aqsa. Kamp tersebut sebelumnya telah diserang pada hari Kamis lalu.
Situasi di Gaza semakin memburuk, dan komunitas internasional diharapkan segera turun tangan untuk menghentikan pertumpahan darah warga Palestina.***