Dalam video yang beredar luas, pria tersebut tampak berdebat sengit dengan petugas keamanan pabrik. Ia mengenakan rompi salah satu organisasi masyarakat (ormas) di wilayah tersebut dan mengklaim bahwa semua pabrik di daerah Cikiwul harus berkoordinasi dengannya. Saat petugas keamanan berusaha menenangkannya dengan memberikan sejumlah uang, pria tersebut justru menolak dan tetap bersikeras ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan.
Skandal Pemerasan 12 Kepala Sekolah, Kompol Ramli dan Brigadir BSP Jadi Tersangka
"Lu kalau pengen tahu, gue jagoan yang pegang Cikiwul. Massa gue banyak di sini. Kalau gue tutup jalan di depan, lu enggak bisa bergerak," ucapnya dengan nada mengancam.
Tak hanya mengandalkan gertakan, pria tersebut juga menunjukkan sebuah surat yang ia bawa dan meminta agar surat tersebut diberikan langsung kepada pimpinan perusahaan. Ia menegaskan bahwa selama ini dirinya jarang turun langsung, dan kali ini ingin memastikan bahwa perusahaan menghargai keberadaan lingkungan sekitar.
Aksi arogan pria tersebut menuai kecaman dari warganet. Banyak yang menyoroti keberaniannya menolak uang dari petugas keamanan, serta gaya bicaranya yang terkesan mengintimidasi. Beberapa warganet bahkan mendesak pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan.
Menanggapi kejadian ini, Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, Iptu Ahmad, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait insiden tersebut. Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan dan berencana memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.
“Kami sudah mendatangi lokasi dan meminta pihak perusahaan untuk membuat laporan resmi. Hingga saat ini, laporan tersebut belum diterima, namun kami tetap menindaklanjuti kasus ini,” ujar Iptu Ahmad.
Bu Guru Salsa Viral di TikTok, Klarifikasi, Pernikahan, dan Pelajaran Berharga
Sementara itu, pria yang mengaku sebagai “jagoan Cikiwul” dikabarkan tidak berada di rumahnya dan sedang dalam pencarian pihak berwajib. Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan segala bentuk tindakan premanisme yang meresahkan ke aparat penegak hukum.
Kasus ini semakin menambah daftar panjang aksi premanisme yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Pihak berwenang berjanji akan menindak tegas segala bentuk intimidasi dan pemalakan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu demi menjaga ketertiban di wilayah Bekasi.****