Website Thinkedu

Viral! Konten Masak 200 Kg Rendang Willy Salim Tuai Kecaman, Bobon Santoso & Kreator Palembang Murka

Viral! Konten Masak 200 Kg Rendang Willy Salim Tuai Kecaman, Bobon Santoso & Kreator Palembang Murka
Foto: Tangkapan Layar / Masak 200 Kg Rendang
Lingkaran.id -Aksi konten kreator terkenal, Willy Salim, yang memasak 200 kg rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang berujung kontroversi. Kejadian ini memicu kemarahan banyak pihak, termasuk sejumlah kreator lokal Palembang dan influencer ternama seperti Bobon Santoso.


Willy Salim dikenal dengan kontennya yang sering membagikan makanan dalam jumlah besar. Kali ini, ia memasak rendang dari satu ekor sapi seberat 200 kg di tengah Kota Palembang. Namun, situasi berubah kacau setelah makanan tersebut hilang dalam waktu singkat, diduga diambil oleh warga sekitar.

Alih-alih menuai pujian, insiden ini justru mendapat kecaman dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa kejadian ini telah mencoreng nama baik warga Palembang, karena seolah menggambarkan mereka sebagai orang-orang yang berebut makanan tanpa aturan.

Bu Guru Salsa Viral di TikTok, Klarifikasi, Pernikahan, dan Pelajaran Berharga

Sejumlah tokoh asal Palembang seperti Helmy Yahya, Hard Gumay, dan kreator Rondot mengecam keras konten ini. Mereka menyayangkan cara Willy Salim membuat konten tanpa memperhitungkan dampak sosialnya.

"Sebagai orang Palembang, saya merasa sangat kecewa. Kota ini terkenal dengan budaya dan adatnya yang luhur. Tapi, gara-gara satu video, citra Palembang jadi buruk di mata netizen," ujar Hard Gumay dalam salah satu unggahan Instagramnya.

Sementara itu, Rondot menambahkan bahwa kejadian ini menunjukkan bagaimana konten demi viral bisa berdampak negatif bagi masyarakat. “Bukan salah warga, tapi kurangnya koordinasi. Kalau memang mau berbagi, harusnya ada sistem yang jelas,” tegasnya dalam unggahannya.

Kontroversi ini juga sampai ke telinga Bobon Santoso, kreator terkenal yang sering membuat konten memasak dalam skala besar. Bobon menilai ada unsur kelalaian dalam perencanaan kegiatan tersebut.

“Saya sering masak dalam jumlah besar, tapi selalu ada tim yang mengatur distribusi. Kalau cuma mau viral tapi tidak diatur dengan baik, ya begini jadinya,” ungkap Bobon dalam sebuah video reaksinya di YouTube.

Ia juga menambahkan bahwa membuat konten haruslah dari hati, bukan sekadar demi engagement atau sensasi. “Saya miris melihat kejadian ini. Kita sebagai kreator harus bertanggung jawab atas konten yang kita buat,” tambahnya.

Tren Mudik 2025, Pilih Transportasi yang Tepat untuk Keluarga!!

Di tengah kritik yang terus berdatangan, muncul dugaan bahwa insiden ini sudah direncanakan sejak awal untuk membuat kehebohan di media sosial. Beberapa netizen dan pengamat konten bahkan menyebut bahwa kejadian ini mirip dengan skenario yang sudah diatur sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, Willy Salim akhirnya mengunggah permintaan maafnya di media sosial. Ia mengaku tidak berniat menyinggung siapapun dan hanya ingin berbagi makanan kepada warga Palembang.

"Saya meminta maaf kepada seluruh warga Palembang. Tidak ada niat buruk sama sekali, saya hanya ingin berbagi, tapi mungkin ada kesalahan dalam pengaturannya,” ucapnya dalam sebuah video klarifikasi.

PINTAR BI Error? Ini Solusi Cepat agar Tetap Bisa Tukar Uang Baru di Bank Indonesia

Kontroversi masak rendang 200 kg ini menjadi pelajaran bagi para kreator konten untuk lebih berhati-hati dalam membuat video yang melibatkan masyarakat luas. Tanpa persiapan dan koordinasi yang baik, niat baik pun bisa berubah menjadi bumerang.*****

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada