Lingkaran- Fenomena hujan es yang terjadi di sebagian Kota Surabaya, hujan es disertai angin kencang pada Senin (21/2/22) sekitar pukul 14.50 WIB membuat warga mengabadikan momen langka tersebut, halnya butiran es yang jatuh ke atas genting berukuran kelereng membuat warga terkejut dengan suara yang ditimbulkan.
"Iya, ada hujan es, suaranya klotak-klotak digenting," ungkap Mukti salah satu warga.
BREAKING NEWS : Diguyur Hujan, Palembang Banjir hingga Pohon Tumbang. Berikut LokasinyaDengan rasa penasaran membuat warga keluar rumah untuk menyaksi fenomena langkah ini dan tidak hanya mengabadikan memon ini, warga juga mengambil es yang berjatuhan diarea rumah mereka.
"Ayo kita ambili es diluar, biar dibuat es teh," kata Andika.
Hujan es yang terjadi di Surabaya menunjukkan musim pancaroba yang mengapit puncak musim hujan saat ini yang akan segera berakhir, hal ini disampaikan oleh Setiawan selaku Prakira BMKG.
"Hujan es terjadi karena suu konveksinya tercapai, sehingga suhu udara yang ada dipermukaan bumi mencapai suhu panas sekali sedangkan pada suhu awan Cumulonimbus (CB) di langit mencapai suhu yang sangat rendah mencapi suhu minus 80 derajat sampai bawah esnya belum habis," jelas Setiawan.
Nurhayati Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Melaporkan Tindakan Korupsi Oleh Kepala DesaHujan es yang disertai angin kecang merupakan efek yang ditimbulkan dari hempasan hujan dengan volume yang sangat besar sebagai penanda proses pembentukan awan CB besar atau tinggi.
"Angin biasanya mendaki, ada pertemuan antara massa udara dingin dengan hangat, kalau anginnya gak kencang ke atas, tidak mungkin bisa terbentuk awan besar," ujar Setiawan.***