Thailand datang ke turnamen ini dengan pendekatan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelatih mereka memutuskan hanya memanggil pemain dari kompetisi domestik, mayoritas berasal dari kelompok usia U-20. Keputusan ini diambil karena turnamen tidak masuk dalam kalender resmi FIFA, sehingga pemain-pemain Thailand yang bermain di luar negeri tidak mendapatkan izin dari klubnya. Meski turun tanpa kekuatan penuh, Thailand tetap diunggulkan karena memiliki tradisi panjang sebagai penguasa Asia Tenggara di level sepak bola wanita. Tim Gajah Putih tercatat telah meraih empat gelar juara ASEAN Women’s Championship, yakni pada tahun 2011, 2015, 2016, dan 2018.
Bupati Pati Tantang Pendemo: "50 Ribu Orang Juga Saya Hadapi!" Aksi Besar 13 Agustus Menggema
Sementara itu, Timnas Putri Indonesia tampil dengan semangat baru. Dalam skuad Garuda Pertiwi, publik menyoroti kehadiran tiga pemain naturalisasi asal Belanda yang diharapkan menjadi tulang punggung tim di turnamen ini. Ketiga pemain tersebut adalah Isa Warps, seorang winger lincah dengan kemampuan dribel dan crossing yang tajam; Estella Loupattij, gelandang bertahan dengan visi permainan modern; serta Noa Leatomu, bek tengah tangguh yang pernah menimba ilmu di akademi sepak bola Eredivisie. Ketiganya telah menjalani proses adaptasi sejak awal 2025 dan menunjukkan performa positif dalam laga-laga uji coba. Kehadiran mereka memberikan nuansa baru dalam permainan Indonesia dan menjadi bukti keseriusan federasi dalam membangun kekuatan timnas wanita.
Secara historis, Timnas Wanita Indonesia belum pernah meraih trofi di turnamen ini. Prestasi terbaik mereka terjadi pada tahun 2004 saat berhasil menembus babak semifinal dan finis di posisi keempat. Namun, dengan komposisi skuad yang lebih kompetitif, dukungan penuh dari federasi, serta pengalaman internasional yang dibawa para pemain naturalisasi, Indonesia bertekad mencatat sejarah baru di turnamen edisi 2025 ini. Pelatih timnas wanita Indonesia pun menyatakan bahwa mereka datang bukan untuk menjadi pelengkap grup, tetapi siap bersaing dan memberikan kejutan sejak laga pembuka.
Timothy Ronald Publik Balik Menyindir! Dari 'Nge-Gym Itu Goblok' ke Akademi yang Bikin Boncos?
Pertandingan ini pun menyajikan banyak fakta menarik. Thailand adalah tim tersukses dengan empat gelar juara, sementara Indonesia kini tampil dengan wajah baru dan penuh semangat. Thailand mengandalkan skuad muda tanpa pemain luar negeri, sedangkan Indonesia diperkuat oleh talenta diaspora dari Eropa. Kedua tim turun dengan karakteristik yang berbeda, dan pertandingan ini menjadi ujian pertama yang akan menentukan arah perjalanan masing-masing tim di fase grup.
Publik sepak bola Indonesia menantikan apakah Garuda Pertiwi mampu menahan dominasi Thailand atau bahkan meraih kemenangan bersejarah. Hasil pertandingan ini akan sangat menentukan posisi Indonesia di grup A dan peluang melangkah ke babak semifinal. Saksikan perkembangan laga, susunan pemain, hingga hasil akhir pertandingan hanya di [nama media kamu], untuk laporan eksklusif dan update langsung dari Vietnam.****