Website Thinkedu

Inner Child, Luka Masa Kecil yang Masih Membekas di Usia Dewasa!!

Inner Child, Luka Masa Kecil yang Masih Membekas di Usia Dewasa!!
Photo by Muhammad-Taha Ibrahim on Unsplash - tautan
Lingkaran.id - IInner Child atau "anak dalam" adalah konsep psikologis yang mengacu pada bagian dari diri kita yang masih membawa sifat, emosi, dan pengalaman dari masa kecil. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Carl Jung dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh berbagai ahli dalam bidang psikologi dan terapi. Luka masa kecil, baik itu disadari maupun tidak, seringkali membekas hingga usia dewasa dan mempengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak.


Apa itu Inner Child?

Inner Child tidak sekadar mengacu pada "anak kecil" dalam arti harfiah, melainkan lebih kepada bagian dari diri yang masih menyimpan ingatan, emosi, dan pola perilaku dari masa kecil. Ini bisa berupa kenangan bahagia yang memberikan rasa aman dan nyaman, atau luka emosional yang belum terselesaikan. Banyak orang dewasa yang tidak menyadari bahwa perilaku atau keputusan mereka saat ini masih dipengaruhi oleh "anak dalam" mereka.

Boundaries: Seni Berkata 'Tidak' Tanpa Rasa Bersalah

Luka Masa Kecil yang Umum

Luka masa kecil dapat bermacam-macam bentuknya, mulai dari hal-hal kecil seperti merasa diabaikan hingga pengalaman traumatis seperti kekerasan atau pelecehan. Beberapa contoh luka masa kecil yang umum antara lain:

  • Pengabaian Emosional: Merasa tidak didengar, tidak dipahami, atau tidak dicintai oleh orang tua atau pengasuh.
  • Kritik atau Pembullyan: Seringkali mendapat kritik yang melebihi pujian, atau menjadi korban bully di sekolah.
  • Kekurangan Rasa Aman: Masa kecil yang diisi dengan ketakutan, kekerasan, atau ketidakstabilan emosional.
  • Perpisahan atau Kehilangan: Pengalaman kehilangan orang yang dicintai, seperti perceraian orang tua atau kematian.
Dampak Luka Masa Kecil pada Kehidupan Dewasa

Luka masa kecil yang belum terselesaikan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dewasa, termasuk hubungan, karir, dan kesehatan mental. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:

Kesulitan dalam Hubungan: Orang dewasa yang pernah merasa diabaikan atau tidak dicintai mungkin akan kesulitan memercayai pasangan atau terlalu takut kehilangan dalam hubungan.

Perilaku Autodestruktif: Beberapa orang mungkin mengalami perilaku seperti kecanduan, depresi, atau anxiety yang berakar pada luka masa kecil.

Kurangnya Kepercayaan Diri: Pengalaman masa kecil yang penuh kritik atau bully dapat membuat seseorang merasa tidak layak atau tidak cukup baik.

Proses Penyembuhan Inner Child

Menyembuhkan luka masa kecil bukanlah proses yang mudah, namun sangat penting untuk dilakukan agar kita bisa melepaskan beban emosional yang telah lama dibawa. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Mengakui dan Menerima: Pertama-tama, kita harus mau mengakui bahwa luka tersebut ada dan mempengaruhi hidup kita. Menyangkal atau menghindari hanya akan memperburuk keadaan.
  2. Proses Emosional: Berikan diri Anda waktu untuk merasa dan memproses emosi yang terkait dengan luka tersebut. Ini bisa dilakukan melalui jurnal, terapi, atau berbicara dengan orang tepercaya.
  3. Praktik Self-Compassion: Berikan cinta dan kasih sayang kepada "anak dalam" Anda. Bayangkan diri Anda sebagai orang tua yang penyayang dan memberikan rasa aman kepada anak tersebut.
  4. Mencari Bantuan Profesional: Jika luka tersebut terasa terlalu berat untuk dihadapi sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau terapis yang terlatih dalam menangani masalah ini.
Instagram Ridwan Kamil Diretas Usai Pengakuan Mengejutkan Lisa Mariana: “Selamat Bermimpi Buruk”

Self-Compassion: Kunci untuk Menyembuhkan Inner Child

Self-compassion atau kasih sayang kepada diri sendiri adalah kunci utama dalam proses penyembuhan Inner Child. Banyak orang dewasa yang masih membawa luka masa kecil cenderung keras terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan praktik self-compassion, kita dapat belajar untuk menerima diri kita apa adanya dan memberikan cinta yang sama seperti yang kita berikan kepada orang lain.

Inner Child adalah bagian dari diri kita yang membawa ingatan, emosi, dan pengalaman dari masa kecil. Luka masa kecil yang belum terselesaikan dapat mempengaruhi kehidupan dewasa dalam berbagai aspek. Namun, dengan mengakui, menerima, dan melakukan proses penyembuhan, kita dapat melepaskan beban tersebut dan menjalani hidup yang lebih bebas dan bahagia. Ingatlah, menyembuhkan Inner Child bukanlah tentang mengubah masa lalu, melainkan tentang menerima dan mencintai diri kita sepenuhnya.****

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada