Saor Siagian lahir di Jakarta dan menempuh pendidikan hukum di Universitas Indonesia. Sejak awal, ia menunjukkan minat yang besar pada bidang hukum pidana, yang kemudian menjadi fokus utamanya dalam karir. Sebelum bergabung dengan Hercules, Saor Siagian dikenal sebagai salah satu anggota tim hukum yang menangani kasus Novel Baswedan, mantan Kepala Divisi Penindakan Kriminal Umum Bareskrim Polri.
Kasus Novel Baswedan adalah salah satu kasus yang paling mendapatkan perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir. Novel Baswedan, yang dikenal karena perannya dalam mengungkap kasus korupsi besar, menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan narkotika. Dalam kasus ini, Saor Siagian memainkan peran kunci sebagai pengacara yang membela Novel Baswedan.
Strategi hukum yang digunakan Saor Siagian dalam kasus ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Ia berhasil memperdebatkan beberapa aspek hukum yang menjadi landasan dalam proses pembelaan. Meskipun kasus ini masih berlangsung, kinerja Saor Siagian dalam sidang-sidang yang diadakan menunjukkan kemampuan hukum yang tinggi.
Setelah sukses dalam menangani kasus Novel Baswedan, Saor Siagian mengambil keputusan yang mengejutkan dengan bergabung dengan firma hukum Hercules. Firma ini dikenal sebagai salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia, dengan spesialisasi dalam bidang hukum korporasi dan litigasi.
Langkah ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat hukum. Banyak yang bertanya-tanya mengapa seorang advokat yang sukses dalam kasus pidana memutuskan untuk bergabung dengan firma hukum yang lebih fokus pada hukum korporasi. Namun, Saor Siagian sendiri telah memberikan penjelasan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas cakupan kemampuan hukumnya.
Saor Siagian dikenal karena filosofi hukumnya yang kuat. Ia selalu menekankan pentingnya prinsip keadilan dan kesetaraan di depan hukum. Dalam setiap kasus yang ditanganinya, ia selalu berusaha untuk memastikan bahwa hak-hak klien terlindungi secara maksimal.
Salah satu prinsip yang selalu ia pegang adalah transparansi dan akuntabilitas. Ia selalu berkomunikasi secara terbuka dengan klien, memberikan informasi yang jujur tentang prospek kasus, dan memastikan bahwa setiap langkah hukum yang diambil adalah berdasarkan pertimbangan yang matang.
Keputusan Saor Siagian untuk bergabung dengan Hercules mendapatkan reaksi yang beragam dari masyarakat. Di satu sisi, ada yang memuji langkah ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas hukum di Indonesia. Di sisi lain, ada yang khawatir bahwa langkah ini akan mengurangi fokusnya dalam menangani kasus-kasus yang lebih berorientasi pada keadilan sosial.
Mengenai masa depan, Saor Siagian sendiri telah menyatakan bahwa ia akan terus fokus dalam memberikan pelayanan hukum yang terbaik, baik dalam kasus-kasus pidana maupun korporasi. Ia juga berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam perkembangan hukum di Indonesia.
Rekam jejak Saor Siagian sebagai advokat menunjukkan komitmen yang kuat terhadap prinsip hukum dan keadilan. Dari perannya dalam kasus Novel Baswedan hingga keputusannya untuk bergabung dengan Hercules, ia telah menunjukkan kemampuan dan strategi yang matang dalam menangani berbagai aspek hukum.
Bagi masyarakat hukum Indonesia, kisah Saor Siagian merupakan inspirasi bagi para advokat muda yang ingin membangun karir dengan integritas dan dedikasi tinggi. Dengan filosofi hukum yang kuat dan kemampuan yang terbukti, Saor Siagian diyakini akan terus menjadi salah satu tokoh hukum yang berpengaruh di Indonesia.