Fakta Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pandaan, Kronologi, Nama Korban, Dan Kondisi Terkini
Rombongan siswa SMA 1 Porong bersama guru pendamping dalam perjalanan menuju Lembah Tumpang, Kabupaten Malang, untuk sesi foto buku tahunan. Mereka mengenakan pakaian batik sebagai seragam untuk acara tersebut.
Saat melaju di Tol Pandaan-Malang, tepatnya jelang exit tol Purwodadi, Pasuruan, sopir bus diduga kehilangan kendali. Bus menabrak pagar pembatas dan tiang rambu penunjuk arah di KM 71. "Tiba-tiba bus oleng, lalu terdengar suara benturan keras. Semua penumpang panik," ujar salah satu siswa yang selamat.
NRG Guru 2024 Resmi Terbit! Ini Panduan Lengkap Cek Di Info GTK Dan SIMPKB
Dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan ini: Naviri Arimbi Maharani, siswa SMA Negeri 1 Porong. Sopir bus, yang identitasnya masih dalam proses verifikasi oleh pihak berwenang.
Jenazah Naviri telah dipulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan. Suasana haru menyelimuti keluarga, teman, dan guru yang turut berduka atas kehilangan tersebut.
Sebanyak 32 korban luka dilarikan ke lima rumah sakit yang tersebar di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Mayoritas korban mengalami luka ringan hingga sedang, sementara beberapa lainnya masih dalam pemantauan intensif di ruang perawatan.
Tim medis dan pihak keluarga terus memantau kondisi para korban. Teman-teman korban yang tidak ikut dalam perjalanan turut berdatangan ke rumah sakit untuk memberikan dukungan moral.
Pihak kepolisian dari Unit Laka Lantas Tol Pandaan-Malang tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Dugaan sementara mengarah pada faktor kelalaian sopir atau kemungkinan masalah teknis pada kendaraan.
Heboh! Nilai Tukar Dolar di Google Cuma Rp8.170, BI, Itu Bukan Kurs Resmi
"Kami sedang mengumpulkan keterangan saksi dan memeriksa kondisi bus. Investigasi ini akan menentukan apakah ada faktor kelalaian atau kondisi teknis yang menjadi penyebab utama kecelakaan," ujar seorang petugas kepolisian.
Kecelakaan ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya pemeriksaan kondisi kendaraan sebelum perjalanan, terutama untuk rombongan pelajar. Pihak sekolah dan penyedia jasa transportasi diimbau untuk memastikan standar keselamatan yang lebih ketat guna mencegah kejadian serupa terulang kembali***
