Meresahkanl! Pria ini Joget Pacu Jalur di Atap Mobil di Jalan Tol, Pria Ini Tuai Kecaman dan Kena Tilang!
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Aksi nekat seorang pemuda yang berjoget di atas kap mobil sambil melaju di ruas Jalan Tol Trans Sumatera, tepatnya di KM 58 Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, pada Selasa (15/7), viral di media sosial dan menuai kecaman warganet. Aksi tersebut dianggap sangat berbahaya dan tidak pantas dilakukan di ruang publik, apalagi di jalan tol.Dalam video berdurasi 19 detik yang diunggah ulang oleh akun Instagram @hujat_otomotiff, terlihat seorang pria duduk santai di atap mobil sambil berjoget mengikuti tren joget pacu jalur aura farming yang sedang populer di media sosial. Di belakang mobil yang ditumpanginya, terlihat iring-iringan konvoi kendaraan lain yang juga melaju cukup kencang.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiMenanggapi viralnya video tersebut, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Lampung langsung bergerak cepat. Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Lampung, AKBP Indra Gilang Kusuma, menyatakan bahwa pelaku sudah berhasil diidentifikasi dan dipanggil untuk menjalani proses klarifikasi.“Sudah kita identifikasi dan panggil untuk klarifikasi,” ujar AKBP Indra Gilang dalam keterangan resminya.Setelah proses pemeriksaan, pemuda tersebut dinyatakan melanggar Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, karena melakukan aktivitas yang mengganggu konsentrasi berkendara dan membahayakan keselamatan lalu lintas. Ia pun dikenakan sanksi tilang dengan denda maksimal sebesar Rp750 ribu.Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak DiperkarakanTak hanya itu, pelanggar juga diminta membuat video klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka atas tindakannya yang dianggap bisa menjadi contoh buruk dan membahayakan orang lain.“Tren seperti ini jangan ditiru. Jalan tol bukan tempat untuk konten atau aksi ekstrem. Ini bisa membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya,” tegas AKBP Indra Gilang.Polda Lampung juga mengimbau masyarakat, khususnya anak muda, agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak melakukan aksi-aksi yang membahayakan demi viralitas. Keselamatan di jalan raya harus menjadi prioritas utama.***
Read More Tangis Mahasiswi Pecah di Bus Rosalia Indah, Laptop Berisi Skripsi Raib Digondol Maling
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Perjalanan seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), Tabita Sijabat (21), berubah menjadi mimpi buruk saat laptop berisi data skripsinya hilang dicuri di dalam bus PO Rosalia Indah jurusan Solo–Malang. Peristiwa tersebut terjadi saat Tabita menumpangi bus pada Jumat malam (12/7/2025) dan menjadi viral usai diunggah melalui akun media sosial X @toongkool, Sabtu (13/7/2025).Dalam unggahan tersebut, Tabita mengungkapkan kekecewaannya atas hilangnya laptop sekaligus tanggapan pihak Rosalia Indah yang dinilai tak memihak korban. Ia mengaku mendapat respons menyalahkan dari staf ketika membuat laporan kehilangan.Pesepeda Tewas di Jembatan, Diduga Jadi Korban Tabrak LariTabita menceritakan, ia naik dari Terminal Gilingan, Solo, sekitar pukul 22.50 WIB. Karena pesan tiket secara mendadak, ia mendapat kursi 7D yang terletak di deretan tengah. Saat naik, ia sempat ditawari tukar tempat oleh penumpang lain yang ingin duduk berdekatan dengan temannya, namun ia menolak dan tetap duduk di kursinya semula.Tabita membawa sebuah laptop berukuran 15,6 inci warna abu-abu yang selalu ia simpan di tas dan letakkan di sebelah kanan tempat duduknya. Bahkan, saat bus berhenti untuk istirahat makan sekitar pukul 02.00 WIB, ia membawa serta laptop tersebut turun. Setelah naik kembali, laptop tetap diletakkan di sisi kanannya.Namun hal janggal mulai terasa ketika ia bangun dan mendapati tas laptop telah berpindah posisi ke sisi kiri bawah kursi. Saat dicek, laptop di dalamnya sudah lenyap. "Saya angkat tasnya terasa ringan. Saya buka, dan benar saja, laptop saya sudah tidak ada," ujar Tabita dengan nada sedih.Ia kemudian melaporkan kehilangan tersebut kepada kru bus, dan diarahkan membuat laporan ke kantor Rosalia Indah di Malang. Namun, laporan hanya bisa dibuat melalui pesan WhatsApp, dan saat diminta rekaman CCTV, pihak Rosalia menyatakan bahwa kamera pengawas bus tidak berfungsi karena sekringnya terbakar.“Saya sudah menunggu sejak pukul 06.00 pagi hingga siang untuk minta akses CCTV, tapi petugas berdalih banyak staf libur karena hari Minggu. Hingga akhirnya, sekitar pukul 16.00 mereka baru menghubungi dan menyatakan CCTV tidak merekam,” jelas Tabita.Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di AncolTidak berhenti di situ, Tabita juga melapor ke Polsek Belimbing dan Polresta Malang untuk mengurus Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK). Ia berharap laptopnya bisa ditemukan karena di dalamnya tersimpan seluruh data penting skripsi yang sangat berarti menjelang kelulusan.Sementara itu, pihak PO Rosalia Indah melalui Manager Legal, Sasangka Bayu, saat dikonfirmasi pada Senin (14/7), belum memberikan keterangan resmi dan berjanji akan menyampaikan penjelasan pada hari Selasa (15/7/2025).Kasus ini kembali menambah daftar panjang keluhan penumpang terhadap pengamanan barang di armada bus, serta menjadi pengingat pentingnya perlindungan bagi penumpang, khususnya terhadap barang-barang bernilai tinggi seperti perangkat elektronik.***
Read More Tampil Glamor, Terungkap Bendahara Desa Tilap Dana untuk RT, RW & Posyandu Capai Rp406 Juta
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo resmi menetapkan YP, Kaur Keuangan sekaligus Bendahara Desa Sanggung, Kecamatan Gatak, sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana desa tahun anggaran 2023-2024. YP, yang dikenal publik dengan gaya hidup sosialita, ditahan oleh Kejari Sukoharjo pada Selasa (8/7/2025).Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kejari Sukoharjo, Tjut Zelvira Nofani, menjelaskan bahwa tersangka menggunakan modus nekat dalam menjalankan aksinya. YP diduga memalsukan tanda tangan kepala desa demi mencairkan dana desa tanpa sepengetahuan pihak terkait.Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak Diperkarakan “Kasus ini terjadi di Desa Sanggung, bukan kepala desa yang menjadi tersangka, tetapi bendahara merangkap kaur keuangan. Ia memanfaatkan jabatannya untuk mengakses rekening desa, lalu mencairkan dana secara ilegal,” ujar Tjut dalam konferensi pers yang didampingi Kasi Intel Aji Rohmadi dan Kasi Pidsus Bekti Wicaksono.Aksi YP terbongkar setelah Sekretaris Desa melakukan pengecekan terhadap kondisi keuangan desa dan menemukan bahwa dana yang seharusnya masih ada, ternyata telah habis digunakan. Pihak kejaksaan mencatat total kerugian negara akibat tindakan ini mencapai Rp406 juta.Miris! Empat Anak Ditemukan Kelaparan dan DirantaiRinciannya terdiri dari penyalahgunaan APBDes tahun 2024 sebesar Rp312.826.170, serta penggelapan dana Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) tahun 2023 senilai Rp65.236.958. Dana tersebut sejatinya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, termasuk pembayaran honor ketua RT dan RW serta kegiatan posyandu.“Akibat ulah tersangka, sejumlah program desa yang dibiayai anggaran tersebut gagal dilaksanakan,” tegas Tjut.Atas perbuatannya, YP dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) karena telah melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan keuangan negara. Proses hukum terhadap tersangka kini terus berjalan di bawah pengawasan Kejaksaan Negeri Sukoharjo.***
Read More Lisa Mariana Diperiksa Terkait Video Syur, Akui Terlibat Tapi Klaim Sebagai Korban
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Selebgram Lisa Mariana menjalani pemeriksaan intensif di Polda Jawa Barat pada Selasa (15/7), terkait kasus dugaan video syur yang belakangan viral di media sosial. Dalam pemeriksaan tersebut, Lisa dicecar sekitar 30 pertanyaan oleh tim penyidik.Saat dikonfirmasi awak media usai pemeriksaan, Lisa membenarkan bahwa dirinya merupakan salah satu pemeran dalam video yang dimaksud. “Iya betul,” ujar Lisa singkat saat ditanya mengenai keterlibatannya dalam adegan syur yang beredar luas tersebut.Viral Video 2 Menit Andini Permata Bersama Bocah Laki-LakiMeski mengakui, Lisa menolak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia mengaku kelelahan karena proses pemeriksaan yang berlangsung cukup lama.“Mohon maaf banget, power aku sudah habis di atas. Tadi aku sempat sakit juga, jadi segitu dulu ya,” tuturnya.Di sisi lain, kuasa hukum Lisa Mariana, Bertua Diana Hutapea, menegaskan bahwa kliennya adalah korban dalam kasus ini. Ia menjelaskan bahwa video tersebut diduga diambil dari situs berbayar asal luar negeri yang sudah lama beredar, dan baru dilaporkan ke pihak berwajib.“Berdasarkan bukti yang kami sampaikan dalam berita acara, kami tegaskan bahwa Lisa Mariana adalah korban dari penyebaran video syur ini. Video tersebut berasal dari platform luar negeri yang berbayar dan telah lama beredar sebelum akhirnya dilaporkan ke kepolisian,” jelas Bertua Diana.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiLebih lanjut, kuasa hukum menyatakan bahwa Lisa tidak berada dalam kondisi sadar saat video tersebut direkam. Ia menuding adanya pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kondisi Lisa untuk keuntungan tertentu.“Lisa tadi sudah menjelaskan kepada penyidik bahwa adegan dalam video itu dilakukan bukan dalam keadaan sadar. Dia menjadi korban dari pihak-pihak yang memanfaatkannya,” pungkasnya.***
Read More Pemerintah Siap Tarik Pajak dari Konten Kreator Hingga Aktivitas Digital di Media Sosial Mulai 2026
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi mengumumkan kebijakan terbaru yang akan memberlakukan pajak atas aktivitas ekonomi digital di platform media sosial, efektif mulai tahun 2026. Langkah ini menargetkan pelaku usaha digital, termasuk para kreator konten serta perusahaan penyedia layanan over-the-top (OTT) asing seperti YouTube, Instagram, TikTok, hingga Netflix.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa media sosial akan dimanfaatkan sebagai sumber data perpajakan sekaligus alat pemantauan untuk mengidentifikasi aktivitas ekonomi digital yang berpotensi menyumbang pada penerimaan negara.Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak Diperkarakan“Kami akan memanfaatkan data dari media sosial dan transaksi digital untuk menyisir potensi pajak yang selama ini belum tergarap optimal. Ini bagian dari strategi kami untuk memperkuat penerimaan negara dalam APBN 2026,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/7/2025).Menurutnya, seiring meningkatnya volume transaksi ekonomi digital, pemerintah perlu mengambil peran aktif dalam memastikan kontribusi dari sektor ini terhadap pembangunan nasional.Miris! Empat Anak Ditemukan Kelaparan dan DirantaiPendekatan berbasis data dan teknologi akan digunakan untuk mengoptimalkan pengawasan dan kepatuhan perpajakan, terutama terhadap para pelaku ekonomi digital yang selama ini belum tersentuh sistem perpajakan konvensional.***
Read More 29 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat, Ini Penyebabnya
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebanyak 29 siswa dilaporkan mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat (SR) yang baru saja diresmikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak awal Juli 2025. Mayoritas dari mereka menyampaikan keengganan untuk meninggalkan lingkungan sekolah lama dan teman sebaya sebagai alasan utama.Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, menyebut pengunduran diri ini terjadi di dua SR yang berada di Sleman dan Bantul."Awalnya ada 26 siswa yang mundur, lalu disusul tiga siswa lainnya. Jadi total 29 siswa dari dua sekolah rakyat," ujar Endang saat ditemui pada Senin (14/7/2025).Terungkap! Oknum Polisi dan Istri Anggota TNI Digerebek Suami Sendiri di VilaMenurut Endang, sebagian besar siswa menyatakan masih ingin melanjutkan pendidikan di sekolah umum. Selain itu, ada pula yang menyebut takut kehilangan interaksi sosial dengan teman sebaya."Alasannya bermacam-macam. Ada yang masih ingin di sekolah umum, ada juga yang bilang, 'nanti saya nggak bisa main sama teman-teman," terangnya.Endang menambahkan bahwa proses transisi dari lingkungan pendidikan sebelumnya menuju sistem asrama di Sekolah Rakyat memang bukan hal mudah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara motivasi siswa dan dukungan orang tua saat proses pendaftaran dan penempatan siswa di SR."Harus ada semangat bersama. Tidak hanya dari orang tua, tapi anaknya juga harus siap. Kalau tidak, ini akan menjadi masalah. Apalagi konsepnya adalah boarding school, yang mengharuskan tinggal di asrama," jelasnya.Meskipun demikian, Endang memastikan bahwa dua sekolah rakyat yang baru diresmikan saat ini telah terisi penuh. SR Menengah 20 di Purwomartani, Sleman, menampung 75 siswa dalam tiga rombongan belajar (rombel), sedangkan SR Menengah 19 di Sonosewu, Bantul, memiliki 200 siswa yang dibagi dalam 10 rombel.Dua sekolah ini baru saja diresmikan secara resmi pada Senin (14/7/2025). Sekolah-sekolah tersebut memberikan pendidikan setara SMA dengan berbagai fasilitas penunjang yang lengkap, termasuk asrama, makanan tiga kali sehari, seragam, sepatu, ransel, hingga perlengkapan belajar seperti laptop atau tablet. Bagi siswa perempuan, disediakan pula pembalut sebagai bagian dari kebutuhan dasar harian."Pendidikan yang disediakan setara SMA, dapat ijazah, dan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Semua siswa dapat fasilitas seperti laptop atau tablet, sepatu, ransel, makanan tiga kali sehari, dan kebutuhan lainnya," papar Endang.Dari sisi infrastruktur, SR Menengah 19 Sonosewu dilengkapi dengan 20 ruang kelas, laboratorium kimia, biologi, fisika, serta ruang guru dan ruang kepala sekolah. Asrama di sekolah ini juga ditata lengkap dengan tempat tidur susun, kipas angin, kamar mandi, lemari pakaian, dan ruangan wali asuh di tiap bangunan.Viral Video 2 Menit Andini Permata Bersama Bocah Laki-LakiTotal terdapat 10 unit asrama yang terbagi untuk peserta didik laki-laki dan perempuan, masing-masing menempati asrama 1-4 dan 5-10.Kendati jumlah siswa yang mundur cukup signifikan, pemerintah daerah tetap melanjutkan operasional SR dengan pendekatan edukatif kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai konsep dan manfaat Sekolah Rakyat, terutama dalam memfasilitasi anak-anak dari keluarga rentan agar tetap bisa mengakses pendidikan berkualitas.***
Read More Istri Kompol Yogi Diam-diam Temui Istri Brigadir Nurhadi, Diduga Minta Kasus Tak Diperkarakan
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus kematian tragis Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, istri salah satu tersangka, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, diduga mendatangi istri korban secara diam-diam untuk meminta agar kasus kematian sang brigadir tidak dilanjutkan ke jalur hukum.Istri Kompol Yogi, yang diketahui bernama Ny. Farky Yogi, bersama istri Ipda Haris Chandra, dikabarkan menyambangi kediaman Elma Agustina, istri almarhum Brigadir Nurhadi. Kedatangan mereka, menurut Elma, bertujuan membujuk dirinya agar tidak melanjutkan perkara yang kini tengah diselidiki pihak kepolisian.Miris! Empat Anak Ditemukan Kelaparan dan DirantaiNy. Farky sendiri dikenal sebagai sosok Bhayangkari yang aktif mendampingi suaminya dalam berbagai kegiatan dinas, termasuk saat Kompol Yogi menghadiri acara perpisahan di Polresta Mataram pada November 2024 lalu. Namun kini, nama Farky menjadi perbincangan setelah suaminya ditetapkan sebagai tersangka dalam kematian bawahannya sendiri, Brigadir Nurhadi.Kematian Nurhadi terjadi pada 16 April 2025 di kolam renang sebuah vila di Gili Trawangan, Lombok. Saat itu, ia tengah berlibur bersama dua atasannya, Kompol Yogi dan Ipda Haris Chandra. Elma, yang baru sebulan melahirkan anak keduanya, tidak menyangka perpisahan dengan sang suami saat keberangkatan adalah yang terakhir kalinya.Empat bulan telah berlalu sejak insiden tersebut, namun luka di hati Elma tak kunjung sembuh. Ia menegaskan tidak pernah menerima imbalan apapun terkait kasus ini, termasuk tudingan yang menyebut dirinya menerima uang Rp400 juta dari pihak keluarga tersangka.“Itu fitnah. Saya tidak pernah menerima uang apa pun. Demi Allah, uang Rp400 juta itu tidak pernah saya lihat. Saya tidak akan menukar nyawa suami saya dengan uang,” ucap Elma sambil menahan tangis, Jumat (11/7/2025) malam.Lebih menyakitkan lagi, Elma juga harus menghadapi tuduhan miring terhadap suaminya, yang disebut-sebut terlibat pesta narkoba dan minuman keras saat kejadian. Tuduhan itu muncul dari kuasa hukum tersangka perempuan yang ikut dalam liburan tersebut.“Saya tahu betul siapa suami saya. Merokok pun tidak bisa, apalagi minum atau pakai narkoba. Saya percaya ia dipaksa atau dicekoki. Itu bukan perilakunya,” ujarnya dengan suara bergetarPolisi Ungkap Alasan Penjaga Kos Mondar-Mandir di Depan Kamar Diplomat Sebelum Ditemukan Tewas.Elma juga menceritakan bahwa suaminya masih sempat melakukan video call sesampainya di vila, menanyakan kabar anak-anak, dan terlihat sehat tanpa tanda-tanda masalah. Bahkan, anak keduanya mencoba menelepon sekitar pukul 17.00 WITA, namun tak pernah dijawab. Kabar duka baru datang pada dini hari, Kamis, 17 Mei 2025. Kakak kandung Nurhadi, Dewi, juga angkat bicara. Ia menyebut adiknya sebagai pribadi baik, jujur, dan penurut.“Adik saya bukan orang yang seperti itu. Tuduhan itu tidak masuk akal. Kematian ini tidak wajar,” tegas Dewi.Kini, keluarga Nurhadi hanya berharap kebenaran ditegakkan. Mereka menolak segala bentuk kompromi atau penyelesaian damai, dan menuntut keadilan atas kematian yang hingga kini menyisakan tanda tanya besar.***
Read More Kasus Chromebook Rp 9,9 Triliun: Kejagung Kembali Periksa Nadiem Makarim Hari Ini, Telusuri Jejak Rekan Eks Gojek
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, kembali dipanggil oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Selasa (15/7/2025). Pemeriksaan ini merupakan bagian dari pengusutan lanjutan atas dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp 9,9 triliun di Kemendikbudristek periode 2019–2024.Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, pemeriksaan hari ini merupakan penjadwalan ulang dari agenda sebelumnya yang ditunda pada 8 Juli 2025 atas permintaan Nadiem.“Kami harapkan beliau hadir sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” ujar Harli pada Senin (14/7/2025).Operasi Patuh 2025 Digelar Serentak di Seluruh Indonesia Mulai 14 JuliPemeriksaan hari ini akan kembali menempatkan Nadiem sebagai saksi. Sebelumnya, ia telah menjalani pemeriksaan selama sekitar 12 jam pada 23 Juni 2025, dan memberikan pernyataan kepada media bahwa dirinya akan bersikap kooperatif dalam mendukung penyelidikan.Seiring penyidikan berkembang, Kejagung juga memeriksa sejumlah nama yang memiliki kaitan dengan Nadiem semasa ia masih aktif di sektor teknologi. Di antaranya adalah Andre Soelistyo, mantan Direktur PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), serta Melissa Siska Juminto, Presiden Direktur Tokopedia sekaligus TikTok E-Commerce Indonesia. Keduanya menjalani pemeriksaan intensif lebih dari 12 jam oleh penyidik.Dalam dokumen kejaksaan, Melissa disebut sebagai pemilik PT Gojek Indonesia klaim yang memunculkan perhatian mengingat latar belakang merger antara Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo pada 2021. Bahkan, kantor pusat GoTo di Jalan Iskandarsyah, Jakarta Selatan, turut digeledah oleh penyidik pada 8 Juli lalu. Langkah ini diambil untuk menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan investasi Google ke GoTo yang dapat mempengaruhi keputusan penggunaan Chromebook alih-alih perangkat berbasis Windows.Sebelumnya, penyidik juga telah menggeledah apartemen dua staf khusus Nadiem, yakni Fiona Handayani dan Jurist Tan, serta kediaman mantan konsultan Kemendikbudristek, Ibrahim Arief. Hingga kini, belum ada tersangka yang ditetapkan. Namun Kejagung telah mengeluarkan surat pencegahan bepergian ke luar negeri untuk Nadiem dan ketiga staf khususnya. Jurist Tan, yang telah empat kali mangkir dari pemeriksaan, diketahui telah meninggalkan Indonesia sebelum status pencegahan diberlakukan.Forensik Ungkap Tidak Ada Sidik Jari Lain di Lokasi Tewasnya Diplomat AryaKasus ini bermula dari dugaan manipulasi kajian pengadaan yang menyebabkan Chromebook menjadi pilihan utama dalam proyek digitalisasi pendidikan nasional. Penyidikan resmi dimulai sejak dikeluarkannya surat perintah penyidikan pada 20 Mei 2025.Kejagung menegaskan pihaknya akan terus menelusuri aliran dana, pengaruh pihak ketiga, dan kemungkinan intervensi kepentingan bisnis dalam proyek raksasa ini. Publik pun kini menanti arah penyelidikan berikutnya dan apakah pemeriksaan hari ini akan membawa perkembangan signifikan dalam kasus yang menyorot nama besar Nadiem Makarim dan ekosistem digital nasional ini.***
Read More Pesepeda Tewas di Jembatan, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Insiden tragis menimpa seorang pesepeda Mountain Bike (MTB) yang ditemukan tak bernyawa di Jembatan Suramadu, Minggu pagi (13/7/2025). Korban yang diketahui bernama Taufik Hidayat, warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Bangkalan, diduga menjadi korban tabrak lari saat melintasi jembatan dari arah Bangkalan menuju Surabaya.Kanit Patroli Jalan Raya (PJR) Jatim VIII Suramadu, AKP Darwoyo, mengungkapkan bahwa peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi sekitar pukul 06.20 WIB. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di lokasi kejadian.Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di Ancol"Korban dinyatakan meninggal di tempat," ujar Darwoyo dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (15/7/2025).Dari keterangan sementara, korban diduga ditabrak oleh sebuah mobil pikap yang langsung meninggalkan lokasi setelah insiden terjadi."Setelah kejadian, kendaraan pikap tersebut langsung melarikan diri," tambahnya.Viral Video Syur Diduga Selebgram Ambon, Chasandra Thenu Bersama Anggota PolisiHingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pengemudi pikap yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Sementara itu, sepeda milik korban yang mengalami kerusakan parah telah diamankan dan dibawa ke kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Bangkalan sebagai barang bukti.Polisi mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui informasi terkait kecelakaan tersebut untuk segera melapor guna mempercepat proses penyelidikan dan penegakan hukum.***
Read More YouTube Umumkan Aturan Baru: Monetisasi Hanya untuk Kreator Asli, Bukan AI
Padel M. Agam 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - YouTube secara resmi mengumumkan kebijakan terbaru dalam Program Mitra YouTube (YouTube Partner Program/YPP) yang akan mulai diberlakukan pada 15 Juli 2025. Kebijakan ini menjadi langkah tegas platform tersebut dalam memperketat persyaratan monetisasi dengan menitikberatkan pada orisinalitas dan keaslian konten.Dalam pembaruan kebijakan ini, YouTube menegaskan bahwa hanya karya yang benar-benar otentik yakni yang menunjukkan keterlibatan dan kreativitas manusia yang berhak menghasilkan pendapatan dari iklan atau sumber monetisasi lainnya.The People’s Cafe & Djournal Coffee Hadir di Palembang Icon Mall, Yuk Serbu Promo dan Icip Menu AndalannyaUpaya ini sekaligus menjadi sinyal perlawanan terhadap meningkatnya jumlah konten yang dibuat secara berulang, diproduksi secara massal, atau dihasilkan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) tanpa adanya kontribusi kreatif dari manusia.YouTube menyatakan bahwa langkah ini penting untuk menjaga kualitas ekosistem kreator dan memastikan bahwa penghargaan finansial hanya diberikan kepada mereka yang menghadirkan nilai tambah melalui ide orisinal, narasi unik, dan pendekatan personal yang tidak bisa direplikasi oleh mesin.30 Wamen Duduki Jabatan di BUMN, Tuai Kritik: Rakyat Sulit Kerja, Pejabat Bisa RangkapDengan aturan baru ini, kreator konten yang mengandalkan AI untuk membuat video secara otomatis tanpa sentuhan manusia yang berarti berpotensi kehilangan akses terhadap fitur monetisasi. Kebijakan ini juga menjadi bentuk komitmen YouTube dalam mendukung kreator sejati yang membangun konten dengan usaha dan kreativitas, bukan sekadar mendaur ulang atau mengandalkan kecanggihan teknologi semata.Langkah strategis ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap tren pembuatan konten di platform tersebut, serta mendorong peningkatan kualitas dalam komunitas kreator YouTube secara global.***
Read More