"Mulai 1 April 2025, Matahari Thamrin Plaza akan mengakhiri operasionalnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan setia atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini," demikian isi pengumuman resmi yang terpampang di toko dan disebarluaskan melalui media sosial.
Meski toko di Thamrin Plaza telah tutup, pihak Matahari memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat Kota Medan tetap berlanjut melalui gerai-gerai lainnya yang masih beroperasi. Konsumen tetap bisa berbelanja di Matahari Medan Mall, Plaza Medan Fair, dan Matahari Manhattan Times Square.
"Kami mengundang para pelanggan untuk terus berbelanja di gerai Matahari lainnya di Medan. Komitmen kami untuk memberikan pengalaman belanja terbaik tetap tidak berubah," lanjut pernyataan tersebut.
Penutupan gerai Matahari ini tak lepas dari rencana besar Thamrin Plaza untuk menjalani transformasi total. Melalui akun Instagram resminya @thamrinplaza, pihak manajemen mal mengumumkan bahwa mereka tengah mempersiapkan konsep ritel terbaru yang diharapkan mampu menyegarkan kembali pengalaman berbelanja masyarakat Medan.
“Pelanggan yang terhormat, Thamrin Plaza akan segera menjalani transformasi besar dengan menghadirkan konsep ritel baru yang lebih menarik dan relevan. Sebagai bagian dari proses tersebut, Matahari Department Store telah resmi ditutup per 1 April 2025,” tulis pengumuman dari manajemen Thamrin Plaza.
Mau Balik Aman dan Nyaman? Simak Rekayasa Lalu Lintas & Tips Arus Balik Lebaran 2025
Transformasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menyesuaikan diri dengan tren dan kebutuhan konsumen masa kini. Meski terasa menyedihkan bagi banyak pihak, manajemen Thamrin Plaza menyatakan antusiasme mereka terhadap perubahan besar yang akan segera diumumkan.
“Terima kasih atas kesetiaan Anda selama ini. Kami sangat bersemangat untuk segera memperkenalkan kejutan dan pengalaman ritel baru yang telah kami siapkan untuk Anda semua,” tutup pernyataan tersebut.
Matahari Thamrin Plaza sebelumnya dibuka pada 23 September 1989, dan telah menjadi bagian dari kehidupan belanja masyarakat Medan selama lebih dari tiga dekade. Penutupannya bukan hanya menjadi akhir dari sebuah era, namun juga menjadi momen refleksi tentang dinamika industri ritel yang terus berubah.