Awkarin Ungkap Kronologi Awal 'Uang Ratusan Juta Raib Dicuri oleh Asisten Pribadinya'

Lingkaran.id- Selebgram terkenal Awkarin mengalami kejadian yang sangat tidak menyenangkan terkait uang hasil kerja kerasnya yang dicuri oleh asisten pribadinya yang telah dipercayai.

Awkarin, yang dikenal sebagai salah satu selebgram paling populer di Indonesia, mengungkapkan kejadian ini melalui unggahan di akun media sosialnya.

Tak Terima Ditegur Parkir Sembarangan, Seorang Pria Sombongkan Dirinya Berpangkat Briptu

Menurut Awkarin, asisten pribadinya yang telah bekerja selama beberapa waktu belakangan ini diam-diam mengambil uang dari ATM-nya tanpa izin. Meskipun asisten tersebut sudah digaji setiap bulan sebesar Rp7 juta, jumlah uang yang telah dicuri diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

"Padahal gue udah bayar dia cukup mahal, lebih dari cukup lah. Dia ngambil uang gue hampir ratusan juta," ujar Awkarin.

Awkarin menjelaskan bahwa selama bekerja bersama, ia selalu berusaha memperlakukan asistennya dengan baik. Termasuk mengajaknya makan di tempat-tempat enak dan memberikan gaji yang lebih besar dari Upah Minimum Regional (UMR) Kota Jakarta. Namun, perilaku asisten tersebut membuat Awkarin merasa sangat terpukul.

Kejadian ini bermula ketika sang asisten tidak sengaja melihat Awkarin memasukkan PIN ATM saat mengambil uang. Setelah percobaan pertama yang gagal, sang asisten kemudian berhasil mencuri uang dari rekening Awkarin dengan menggunakan PIN yang diam-diam dicurinya.

"Awalnya dia melihat gue masukin PIN. Pas dia nyoba pertama gagal, tapi dia coba lagi lain waktu dan akhirnya berhasil. Dia mulai mencuri uang gue sejak bulan Juni 2023, tepatnya pada Hari Raya Idul Adha," ungkap Awkarin.

Keren! Kelurahan Ini Adakan Sayembara & Berikan Hadiah Bagi Warga Yang Berhasil Menangkap Pembuang Sampah Liar

Awkarin menyesalkan tindakan asistennya, terutama karena kejadian ini terjadi pada saat ia sedang bersedekah kepada anak-anak yatim pada hari yang suci.

Netizen pun ramai memberikan dukungan dan kecaman terhadap perilaku asisten tersebut, sementara Awkarin berharap agar tindakan hukum dapat ditempuh sebagai tindakan pembelajaran dan keadilan.***