“Pengenaan tarif yang sangat tinggi oleh pemerintah AS terhadap produk Tiongkok telah secara serius melanggar aturan dasar dalam ekonomi dan perdagangan internasional. Ini jelas bertentangan dengan prinsip ekonomi universal serta akal sehat, dan bahkan mencerminkan bentuk intimidasi serta pemaksaan yang dilakukan secara sepihak,” tegas Kementerian Keuangan China dalam pernyataan resminya.
Beijing juga menilai bahwa kebijakan tarif Trump tidak lagi memiliki relevansi atau pengaruh signifikan dalam perekonomian global.
“Bahkan jika AS terus menaikkan tarif, langkah tersebut tidak akan membawa dampak ekonomi yang berarti. Sebaliknya, justru akan menjadi catatan yang memalukan dalam sejarah ekonomi dunia,” tambah mereka.
Google Luncurkan Fitur Deep Research, Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Penelitian
China menekankan bahwa ini adalah tindakan balasan terakhir terhadap serangkaian tarif dari Presiden Trump. Mereka menyatakan enggan untuk terus terseret dalam perang tarif jika Washington kembali menaikkan bea masuk untuk produk asal Negeri Tirai Bambu.
“Apabila Amerika Serikat tetap memilih bermain-main dengan angka tarif, maka China tidak akan melayani permainan tersebut lebih jauh,” tutup pernyataan dari otoritas keuangan China.***