Gempa terjadi tepat pada pukul 12.50 waktu setempat dan memicu kepanikan di berbagai daerah yang terdampak.
Laporan jurnalis AFP di Naypyitaw, ibu kota Myanmar, menyebutkan bahwa dampak gempa ini cukup signifikan. Sejumlah ruas jalan mengalami retakan besar, sementara langit-langit bangunan roboh akibat guncangan hebat.
Penduduk setempat dilaporkan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri, khawatir akan adanya gempa susulan.
Tidak hanya di Myanmar, getaran gempa juga terasa kuat di Thailand bagian utara hingga ibu kota Bangkok. Beberapa kawasan ramai di Bangkok dilaporkan sempat mengalami kepanikan, dengan orang-orang yang bergegas keluar dari gedung-gedung tinggi dan berlarian ke jalanan.
Akibat gempa ini, sejumlah layanan transportasi umum seperti kereta metro dan kereta ringan di Bangkok dihentikan sementara untuk memastikan keselamatan penumpang.
Sementara itu, di Provinsi Yunnan, China bagian barat daya, badan gempa Beijing mencatat bahwa guncangan yang dirasakan mencapai Magnitudo 7,9, lebih besar dari laporan awal USGS.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan besar akibat gempa dahsyat ini. Namun, otoritas setempat di Myanmar, Thailand, dan China masih terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak gempa.
SIAP-SIAP! Aturan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Diterapkan, Ini Jadwal dan Lokasinya
Myanmar dikenal sebagai wilayah yang rawan gempa bumi. Berdasarkan catatan sejarah, negara ini telah mengalami enam gempa besar dengan kekuatan Magnitudo 7 atau lebih dalam rentang waktu 1930 hingga 1956.
Sebagian besar gempa di Myanmar berkaitan dengan Sesar Sagaing, sebuah patahan geologis aktif yang membentang dari utara ke selatan di bagian tengah negara tersebut.
Dengan riwayat kegempaan yang cukup tinggi, para ahli geologi terus mengingatkan masyarakat dan otoritas Myanmar untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa susulan yang bisa saja terjadi.***