Website Thinkedu

Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian

Kasus Kematian Zara Qairina Mahathir Masuki Babak Baru, Forensik Ungkap Bukti Jatuh dari Ketinggian
Foto : Sidang Inquest Kasus Kematian Zara Qairina: Forensik Pastikan Jatuh dari Ketinggian
Lingkaran.id - Kasus kematian tragis Zara Qairina Mahathir (13) memasuki babak baru setelah pengadilan menggelar sidang pemeriksaan kematian (inquest) pada Rabu (3/9/2025). Dalam sidang tersebut, tim forensik memastikan bahwa Zara meninggal dunia akibat jatuh dari ketinggian, meskipun keputusan akhir mengenai penyebab pasti kematiannya masih akan ditentukan oleh pengadilan.

Menurut laporan New Strait Times (4/9/2025), hasil autopsi yang dilakukan dr Jessie Hiu, dokter forensik yang menjadi saksi pertama dari 68 saksi yang dijadwalkan hadir, menemukan serangkaian luka serius di tubuh Zara, termasuk cedera di kepala, tangan, kaki, hingga tulang belakang. dr. Jessie Hiu menegaskan bahwa pola luka yang ada tidak sesuai dengan kondisi terpeleset atau terdorong, melainkan konsisten dengan peristiwa jatuh dari ketinggian.


Tragis! Pria ini Jagal Kucing dan Jual Dagingnya Rp100 Ribu/Kg

Meski jasad korban sudah berada pada tahap dekomposisi menengah hingga lanjut, autopsi tetap berhasil dilakukan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan:

  • Luka jahitan di bagian belakang kepala,

  • Memar di tangan kiri, pergelangan, dan jari,

  • Patah tulang kering kanan dan kiri,

  • Patah pada tumit kiri dan dislokasi pergelangan kaki,

  • Patah tulang belakang bawah,

  • Pendarahan di jaringan otot dan panggul.

Untuk memudahkan penjelasan di persidangan, dr. Jessie Hiu bahkan menggunakan manekin guna memperlihatkan mekanisme jatuhnya Zara. Menurutnya, luka paling dominan berada di area kaki, yang menunjukkan bahwa Zara mendarat dengan posisi kaki lebih dahulu, lalu tubuh terhempas ke belakang sehingga kepala terbentur beton.

“Cedera utama korban konsisten dengan jatuh dari ketinggian,” kata dr. Jessie Hiu, dikutip dari Malay Mail (6/9/2025).

Namun demikian, dr. Jessie Hiu mengakui tidak bisa memastikan Zara jatuh dari lantai berapa. Posisi jasad saat ditemukan mengindikasikan adanya kemungkinan korban sempat melompat atau bergelantungan di pagar sebelum akhirnya jatuh.

Dalam sidang, Ram Singh, kuasa hukum dari lima remaja yang dituding sebagai pelaku bullying terhadap Zara, mempertanyakan kemungkinan bahwa korban jatuh karena keinginannya sendiri.

“Jika bukan terpeleset atau didorong, apakah mungkin korban jatuh dengan kemauan sendiri?”, tanya Ram Singh.

“Hal itu bukan kewenangan saya untuk memutuskan, melainkan pengadilan,” jawab dr. Jessie Hiu.

Di sisi lain, Ridzwandean Borhan, pengacara keluarga Zara, menyinggung keterbatasan autopsi. Menurut dr. Jessie Hiu, luka ringan seperti bekas tamparan atau pukulan sebelum jatuh mungkin tidak lagi terdeteksi karena tubuh korban telah mengalami pembusukan.

“Jika luka hanya di permukaan kulit dan tidak sampai ke jaringan otot, kemungkinan besar tidak terlihat saat autopsi,” jelas dr. Jessie Hiu.

Siswi SMP Jadi Korban Keracunan Usai Santap Makanan Bergizi Gratis

Sidang inquest yang dipimpin Koroner Amir Shah Amir Hassan ini akan berlangsung selama 19 hari, dengan menghadirkan total 68 saksi. Hingga hari kedua, pengadilan masih fokus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengurai penyebab pasti kematian Zara.

Kasus ini menyita perhatian publik karena sebelum kematiannya, Zara dilaporkan mengalami perundungan. Namun, kaitan langsung antara peristiwa bullying tersebut dengan kematian Zara masih menjadi bagian dari materi yang akan digali lebih dalam dalam persidangan.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Generasi Digtial Intelektual