Komando Pusat (CENTCOM) AS telah mengonfirmasi serangan tersebut, menyatakan bahwa tidak ada laporan korban cedera atau kerusakan signifikan.
AS dan Inggris Gempur Houthi di Yaman, ini Alasannya!
Juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengungkapkan penggunaan rudal Angkatan Laut yang sesuai.
Eagle Bulk Shipping, operator kapal yang berbasis di AS, melaporkan bahwa kapal mereka mengalami kerusakan ringan pada ruang kargo akibat proyektil tak dikenal tersebut.
Meskipun demikian, tidak ada pelaut yang terluka. Kapal stabil dan dalam pernyataan resmi, Eagle Bulk menyebutkan bahwa kapal sedang menuju keluar dari area tersebut.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar pantai Laut Merah Yaman, telah menargetkan kapal-kapal komersial di wilayah tersebut yang mereka anggap terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel. Tindakan ini diarahkan untuk mendukung rakyat Palestina dalam konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
Pekan lalu, pasukan AS dan Inggris merespons dengan puluhan serangan udara dan laut terhadap target-target Houthi di Yaman. Serangan terbaru ini menunjukkan bahwa kelompok Houthi tetap aktif dan tidak terpengaruh oleh serangan dari pihak asing.
Pemilik Akun Medsos Ancam Tembak Calon Presiden Anies Baswedan Berhasil Ditangkap
Pemimpin Houthi, Abdel-Malek al-Houthi, telah bersumpah untuk melanjutkan serangan di Laut Merah sebagai respons terhadap tindakan militer AS dan Inggris. Sementara militer AS mengumumkan bahwa jet tempur mereka berhasil menembak jatuh rudal jelajah anti-kapal yang ditembakkan Houthi ke arah kapal perang USS Laboon di bagian selatan Laut Merah.
Situasi di kawasan tersebut tetap tegang, dengan pihak-pihak terlibat terus mengawasi dan merespons perkembangan terbaru yang akan ditakutkan perang tersebut telah meluas dan akan saling serang kembali.***