Lingkaran.id- Vladimir Putin yang merupaka Presiden Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai dalang dari kengerian yang terjadi di Gaza, Palestina, hal ini diperkuat dengan komitmen tegas Amerika Serikat (AS) dalam ungkapannya yang akan berdiri untuk Israel dengan mengirimkan senjata perang dan pasukannya.
Kengerian tersebut membuat jumlah korban tewas terus berjautuhan akibat serangan Israel yang semakin menggila dalam membombardir di jalur Gaza pada Minggu (29/10/2023) dengan meningkatkan serangan darat yang menewaskan lebih dari 8.000 orang akibat serangan kejam militer Israel.
Update Jumlah Korban Tewas Jalur Gaza Tembus 8.005 Orang Usai Israel Tingkatkan Operasi DaratDiketahui sebelumnya kelompok perlawanan Palestina, Hamas meluncurkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya diculik sebagai sandera, hal ini dipicu lantaran tindakan zionis pasukan Israel yang dengan terang-terangan melakukan tindak kekerasan hingga membunuh penduduk gaza.
Menyikapi serangan mengejutkan tersebut, Israel langsung mendeklarasikan perang dengan membombardir Gaza nyaris hingga terus menerus dengan keji memboombardir warga sipil, anak-anak hingga rumah sakit.
Presiden Putin mengecam langkah AS yang bersikeras mendukung Israel dengan menyuplai senjata perang dan pasukan, menganggapnya sebagai tindakan yang memperkeruh situasi di kawasan tersebut.
"Siapa yang mengorganisir kekacauan mematikan ini dan siapa yang mendapat manfaat darinya saat ini, menurut pendapat saya, sudah menjadi jelas," katanya.
Tindakan AS ini hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina dan menambah daftar korban di wilayah tersebut. Seharusnya negara-negara besar seperti AS seharusnya berperan sebagai penengah damai, bukan malah memperkeruh situasi dengan mengirim senjata dan pasukan.
"Para elite penguasa AS saat ini dan satelit-satelit mereka berada di balik pembunuhan warga Palestina di Gaza, dan di balik peristiwa di Ukraina, Irak, dan Suriah," jelasnya.
Meskipun Putin menuduh AS sebagai dalang di balik krisis di Gaza, dia juga menekankan pentingnya dialog dan diplomasi untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun tersebut. Namun, dia mengecam sikap keras kepala Israel yang menolak berunding dengan Palestina dan memilih jalur militer sebagai solusi.
Angelina Jolie Bersuara Menentang Kekerasan di Israel dan Palestina: Kemanusiaan Menuntut Gencatan SenjataPerkembangan situasi di Timur Tengah terus memantau perhatian dunia internasional, dengan berbagai pemimpin negara memberikan pernyataan dan pendapat mereka terkait konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk ketika serangkaian tindakan yang mematikan sejumlah akses energi dan menghalangi masuknya bantuan serta menyebabkan krisis air bersih di wilayah Palestin,