BREAKING: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK Terkait Dugaan Skandal Kuota Haji 2024!
“Woi aku menemukan jalan... ini jalan ini dan volumenya 113 meter, lokasinya di sini, anggaran 190 juta, sumber dananya dari dana desa loh guys,” ujar bocah tersebut sambil menunjuk ke jalan dan plakat proyek, dengan gaya seolah menjadi pemandu wisata.
Tidak berhenti di situ, sang bocah juga menunjukkan plakat proyek lainnya yang mencantumkan kegiatan pemeliharaan jalan usaha tani dengan anggaran Rp49.580.000 dan volume 375 meter. Namun, jalan yang ditunjukkan pada bagian ini tampak masih berupa tanah urug, berbeda dengan jalan sebelumnya yang sudah dicor.
Video berdurasi beberapa menit ini langsung menarik perhatian ribuan pengguna TikTok. Banyak netizen menyoroti angka-angka pada plakat dan mempertanyakan kesesuaian anggaran dengan hasil pembangunan yang terlihat.
Salah satu komentar warganet bahkan mencoba menganalisis rincian biaya, “190.000.000 : 113,625 = 1.672.672 per meter kubik. Wajar nggaknya, monggo direnungkan.”
Reaksi warganet pun beragam. Sebagian merasa terhibur oleh kepolosan dan keberanian si bocah, namun tak sedikit pula yang menilai aksinya sebagai bentuk kritik sosial terhadap dugaan ketidaksesuaian anggaran proyek desa. Beberapa netizen menganggap konten tersebut menyindir isu transparansi dan kualitas pembangunan di tingkat desa.
Meski banyak komentar berspekulasi negatif, ada juga yang memberikan klarifikasi bahwa proyek kedua memang ditujukan untuk pemeliharaan jalan tani, yang tidak harus berupa jalan cor, melainkan bisa berupa timbunan tanah, sesuai kebutuhannya.
Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan Lengkapnya
Menanggapi antusiasme dan perhatian publik, akun @lanang_jawa00 mengunggah video lanjutan (part 2) keesokan harinya, Selasa (24/6/2025). Dalam video tersebut, bocah yang sama kembali beraksi, kali ini mengeksplorasi jalan desa di sisi lain yang sebelumnya tidak sempat ia tunjukkan. Jalan yang diperlihatkan dalam video lanjutan itu pun tampak masih belum sepenuhnya memadai.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Ponorogo belum memberikan pernyataan resmi mengenai video yang telah viral tersebut. Namun, fenomena ini telah memantik diskusi di dunia maya terkait transparansi dana desa dan mutu proyek infrastruktur tingkat lokal.***