Wanita Meninggal di Orgen Tunggal Usai Joget Dipangkuan Pria Diduga Overdosis
Salah satu preman dengan perawakan gemuk itu terlihat mengintimidasi pedagang sambil memecahkan botol minuman sebagai ancaman.
Dari narasi yang beredar, preman tersebut mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat tertentu. Keduanya kemudian pergi meninggalkan warung setelah mendapatkan botol minuman yang diminta.
Kapolsek Lemahabang, Ipda Herawati, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengusut kasus premanisme tersebut. Kedua preman dalam rekaman CCTV telah dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangan.
"Sudah kita panggil 2 orang tersebut bersama pegawai toko jamunya, sudah kita mintai keterangan," ujarnya.
Ipda Herawati menyatakan bahwa dari hasil pemeriksaan, kejadian tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pemalakan murni.
Tega! Seorang Anak Seret Ayah Kandung ke Jalur Hukum Hingga Dipenjarakan Gara-Gara Kotoran Kucing
"Bukan pemalakan, hanya salah paham. Dia (preman) ingin membeli jamu, tetapi karena uangnya kurang Rp 20 ribu, terjadi konflik. Oleh karena itu, korban juga tidak ingin membuat laporan," tambahnya.
Meskipun demikian, pihak kepolisian akan terus memantau dan memastikan bahwa tindakan semacam ini tidak terulang, serta memediasi antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan secara baik.***