Lingkaran.id- Sempat viral di media sosial protes keras yang dilakukan oleh sejumlah orang yang telah membeli tiket konser diva Indonesia Rossa tidak diperbolehkan masuk untuk mengikuti kemeriahan konser tersebut.
Dalam video viral tersebut terlihat sejumlah orang yang mengantri didepan gate pintu masuk PSCC Palembang yang berada di Kawasan Palembang Icon Mall sangat emosi dan mengeluarkan kata-kata kasar dan sangat kecewa terhadap pihak penyenggara konser, lantaran tidak diizinkannya masuk kedalam ruangan.
Lapak Pedagang di Pasar Cinde Palembang Hangus Terbakar, Ini PenyebabnyaUsai kejadian tersebut viral, panitia penyelenggara langsung memberikan konfirmasi terkait tidak diperbolehkannya masuk kedalam tempat konser, dimana pihak panitia juga merasa kecewa atas Tindakan yang diambil oleh pihak kepolisian yang melarang masuknya penonton yang telah membeli tiket.
“Kejadian pertama, Tepatnya sekitar jam 20:00 WIB, pihak Polrestabes Palembang mempersulit kami dengan tidak membolehkan penonton yang sudah membeli tiket memasuki area konser, dengan alasan kami sudah over capacity karena checker mereka sudah menghitung bahwa ada 3400 penonton pembeli tiket,” ungkap akun @alfrenoramadhan yang memberikan klarifikasi melalui unggahan Instagram pribadinya.
Namun disebutkan juga bahwa hasil atau bukti checker jumlah penonton mereka yang tidak sesuai total penonton yang hadir dan telah mamasuki tempat konser tersebut, hal ini tentunya sangat merugikan pihak panitia penyelenggara.
“Gambar kedua dan ketiga di post ini adalah bukti checker mereka, jika ditotal hanya mendapatkan nominal 2432 penonton, pas kita tanya checker mereka rusak jadi sempet terulang, namun ditotal sudah 3400 penonton. Ironis bukan? polisi yang selalu meminta bukti eh sekalinya dimintain malah begitu,” lanjutnya.
Spayol Vs Jerman Imbang Pada Penyisihan Grup E Piala Dunia 2022Pihak kepolisian juga tidak bekerjasama dengan pihak penyelenggara hal ini dibuktikan dari tidak adanya penyingkronan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap report ticketing management system sehingga adanya perbedaan total dari penonton yang telah masuk.
“Polisi tidak peduli dengan report ticketing management system yang kita pakai karena hanya punya mereka yang mereka peduliin, padahal ticketing management system kita dipakai hampir semua event yang ada di Indonesia dan terbukti akurat,” pungkasnya.***