
Pengumuman PPPK Paruh Waktu 2025 Resmi Dirilis, Begini Cara Cek Hasil Seleksi di SSCASN BKN
Hilangnya peralatan tersebut pertama kali diketahui pada Senin (8/9). Awalnya, tim pemantau menduga sistem hanya mengalami gangguan teknis, seperti aki yang lemah, tersambar petir, atau sinyal terhalang pepohonan. Namun, setelah dilakukan pengecekan langsung ke lapangan, ternyata seluruh perangkat pemantau di sisi selatan Gunung Kelud sudah lenyap.
“Kami kira akinya rusak atau ada masalah teknis lain, ternyata dicuri,” ungkap Budi, Rabu (10/9).
Menanggapi laporan tersebut, Kepolisian Resor Blitar langsung menindaklanjuti kasus kehilangan ini. Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, menyampaikan bahwa aparat sudah menerima laporan resmi dan segera menurunkan tim ke lokasi kejadian.
“Petugas saat ini sedang menuju ke lokasi untuk memastikan titik hilangnya alat sebelum dilakukan olah TKP,” ujar Putut.
KIP Kuliah 2025 Masih Dibuka, Simak Deadline, Tips Lolos, dan Kendala yang Harus Diwaspadai
Hilangnya peralatan ini menjadi perhatian serius, mengingat Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif di Jawa Timur. Tanpa perangkat pemantau, deteksi dini terhadap potensi aktivitas vulkanik bisa terganggu. Para ahli menilai, kehilangan ini tidak hanya merugikan secara materiil, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan gunung.***