Website Thinkedu

Jurnalis Australia Ditembak Saat Meliput Demonstrasi di LA

Jurnalis Australia Ditembak Saat Meliput Demonstrasi di LA
Foto : Tangkapan Layar
Lingkaran.id -  Insiden kekerasan kembali menimpa jurnalis yang tengah menjalankan tugas jurnalistiknya. Seorang reporter asal Australia, Lauren Tomasi, menjadi korban penembakan peluru karet oleh aparat kepolisian saat melaporkan secara langsung aksi demonstrasi yang berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Minggu (8/6) malam waktu setempat.

Tomasi, yang merupakan jurnalis dari 9 News Australia, tertembak di bagian kaki kirinya ketika sedang menyampaikan laporan langsung di depan kamera. Peristiwa itu terjadi di tengah kericuhan yang pecah dalam aksi demonstrasi yang digelar di pusat kota Los Angeles.

Seleksi CPNS dan PPPK 2025 Ditiadakan, Fokus pada Pengangkatan 2024

Dalam siaran langsungnya, Tomasi sempat menjelaskan bagaimana aparat kepolisian setempat bergerak menggunakan kuda untuk membubarkan massa aksi.

“Polisi LA bergerak dengan kudanya dan mulai menembakkan peluru karet ke arah para demonstran untuk memaksa mereka mundur menuju pusat kota,” ujarnya di tengah reportase.

Namun nahas, saat Tomasi hendak mengakhiri siaran langsung tersebut, salah satu anggota polisi anti huru-hara terlihat sengaja mengarahkan senjatanya ke arah sang reporter, lalu melepaskan tembakan peluru karet. Tembakan itu tepat mengenai kaki kiri Tomasi, membuatnya sontak berteriak kesakitan di depan kamera.

Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan Lengkapnya

Insiden tersebut juga disaksikan langsung oleh juru kamera 9 News yang mendampingi Tomasi. Ia dengan tegas meneriakkan protes kepada aparat, “Anda baru saja menembak reporter!” Sembari menanyakan kondisi Tomasi, sang juru kamera memastikan rekannya baik-baik saja meskipun terlihat dalam keadaan syok akibat insiden tersebut.

Meski mengalami luka akibat tembakan peluru karet, Tomasi kemudian menyatakan dirinya dalam kondisi stabil dan masih mampu melanjutkan pekerjaannya. Peristiwa ini kembali menyoroti ancaman kekerasan terhadap jurnalis yang tengah melaksanakan tugas peliputan di tengah situasi konflik.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada