Dalam siaran langsungnya, Tomasi sempat menjelaskan bagaimana aparat kepolisian setempat bergerak menggunakan kuda untuk membubarkan massa aksi.
“Polisi LA bergerak dengan kudanya dan mulai menembakkan peluru karet ke arah para demonstran untuk memaksa mereka mundur menuju pusat kota,” ujarnya di tengah reportase.
Namun nahas, saat Tomasi hendak mengakhiri siaran langsung tersebut, salah satu anggota polisi anti huru-hara terlihat sengaja mengarahkan senjatanya ke arah sang reporter, lalu melepaskan tembakan peluru karet. Tembakan itu tepat mengenai kaki kiri Tomasi, membuatnya sontak berteriak kesakitan di depan kamera.
Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan Lengkapnya
Insiden tersebut juga disaksikan langsung oleh juru kamera 9 News yang mendampingi Tomasi. Ia dengan tegas meneriakkan protes kepada aparat, “Anda baru saja menembak reporter!” Sembari menanyakan kondisi Tomasi, sang juru kamera memastikan rekannya baik-baik saja meskipun terlihat dalam keadaan syok akibat insiden tersebut.
Meski mengalami luka akibat tembakan peluru karet, Tomasi kemudian menyatakan dirinya dalam kondisi stabil dan masih mampu melanjutkan pekerjaannya. Peristiwa ini kembali menyoroti ancaman kekerasan terhadap jurnalis yang tengah melaksanakan tugas peliputan di tengah situasi konflik.***