Terungkap! Crazy Rich Dwi Hartono Disebut Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Polrestabes Semarang mengungkapkan bahwa Dwi Hartono bukan orang baru dalam catatan kriminal. Sebelumnya, ia pernah divonis dua tahun penjara atas kasus pemalsuan ijazah Paket C. Kali ini, ia kembali terseret kasus besar yang mengejutkan publik.
Peristiwa bermula pada 20 Agustus 2025 ketika Ilham Pradipta diculik di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur. Aksi itu terekam kamera CCTV. Keesokan harinya, warga Desa Naga Sari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, menemukan jasad Ilham dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya terikat lakban di tangan, kaki, serta mata.
Hasil autopsi menunjukkan adanya luka akibat benturan benda tumpul di dada dan leher, serta indikasi korban meninggal akibat kehabisan oksigen akibat tekanan pada tulang dada dan leher.
Polisi bergerak cepat dan berhasil meringkus delapan tersangka. Empat orang, yakni AT, RS, RAH, dan RW diduga sebagai eksekutor penculikan. Sementara empat lainnya, berinisial DH, YJ, AA, dan C, disebut sebagai aktor intelektual. Dwi Hartono ditetapkan sebagai otak perencanaan aksi keji ini.
Dwi dikenal publik sebagai pengusaha bimbingan belajar yang kerap menampilkan gaya hidup mewah melalui akun media sosial @klanhartono. Ia kerap membagikan momen liburan ke luar negeri bersama istrinya, Adreana Wulandari. Namun, belakangan beredar kabar bahwa kondisi finansialnya memburuk dalam tiga tahun terakhir.
Seorang mantan karyawan bahkan menyebutkan bahwa Dwi dan istrinya telah bangkrut. Istrinya disebut-sebut kabur lebih dulu bersama anak mereka sebelum kasus ini terungkap. Meski demikian, informasi tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya karena belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.
Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN: Pelaku Akui Hanya Ikuti Perintah
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menegaskan bahwa kasus ini masih terus didalami. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menyampaikan bahwa empat tersangka aktor intelektual ditangkap di dua lokasi berbeda, yakni Solo dan Pantai Indah Kapuk, pada 23–24 Agustus 2025.
Dengan penangkapan tersebut, total delapan tersangka kini sudah berada dalam tahanan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga mendalami kemungkinan adanya motif kredit fiktif di balik pembunuhan ini. Sementara itu, jenazah Mohamad Ilham Pradipta telah dimakamkan di TPU Situ Gede, Bogor Barat, pada 22 Agustus 2025.***