Lingkaran.id- Tragedi memilukan melanda keluarga Aldi Sahilatua Nababan, seorang mahasiswa Elisabeth International Bali, yang ditemukan meninggal dunia akibat tindak pidana pembunuhan di kosnya di Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kejadian ini mengejutkan dan mengundang keprihatinan, terutama karena kebrutalan yang dialami oleh Aldi.
Aldi Sahilatua Nababan ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, dengan alat kelamin yang terluka dan mengeluarkan darah, serta tubuhnya dipenuhi lebam. Mulut dan hidungnya juga mengeluarkan darah, dan engsel siku tangannya bergeser. Kasus ini sedang ditangani oleh Polsek Kuta Selatan dan Polrestabes Denpasar.
Skandal Klinik Alifa: Bayi Berat 1,5KG Dijadikan Konten Hingga Meninggal, Perawatan Medis Tak Sesuai Standar
Saat ini, jenazah Aldi sedang menjalani proses autopsi di RS Bhayangkara Medan. Namun, pihak keluarga mengalami kesulitan dalam mengakses informasi dan menyaksikan proses tersebut. Proses autopsi tidak diperbolehkan dihadiri oleh pihak keluarga, bahkan upaya untuk diwakilkan oleh dokter yang ditunjuk keluarga juga tidak diterima oleh Dokter Forensik Desi. Ruangan bedah pun dikunci rapat dan dijaga oleh petugas keamanan.
"Saat ini, kami tidak dapat mendokumentasikan proses autopsi, dan pihak keluarga tidak diperbolehkan mengetahui secara detail hasil pemeriksaan jenazah Aldi," ungkap Monalisa Nababan, kakak kandung Aldi, dengan nada pilu.
Jedar Teriak Histeris minta Christoper Mengembalikan Uang dan Mobilnya
Dalam momen duka ini, keluarga Aldi Sahilatua Nababan memohon dengan sangat kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri agar segera mengambil langkah tegas untuk menangkap dan menghukum pelaku keji yang bertanggung jawab atas pembunuhan adik mereka. Mereka berharap agar pihak berwajib dapat memberikan keadilan secepatnya dan mengungkap motif di balik tindakan tragis ini.
Pihak keluarga dan masyarakat umum mengutuk keras kekerasan yang menyebabkan kehilangan nyawa seorang mahasiswa yang sedang mengejar mimpi dan masa depannya. Semoga pihak berwajib dapat bekerja dengan cepat dan tuntas untuk membawa pelaku keadilan dan menghindari terulangnya kejadian serupa di masa yang akan datang.