Data ini, kata I Made Sedana, bersumber dari laporan resmi para kepala sekolah kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Namun ia menegaskan bahwa angka tersebut kemungkinan masih belum menggambarkan kondisi sesungguhnya. Pasalnya, data yang dikumpulkan sejauh ini hanya mencakup sekolah-sekolah di bawah naungan dinas, belum termasuk madrasah yang berada di bawah kementerian terkait.
“Masalah ini sangat krusial dan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus ada langkah cepat dan terukur, termasuk dengan pencegahan sejak di jenjang pendidikan dasar,” tegasnya.
Ia juga menyinggung kebijakan sistem pendidikan yang kini tak lagi mengenal sistem tinggal kelas, yang dinilainya memiliki sisi negatif jika tak dibarengi dengan solusi konkret bagi siswa yang tertinggal dalam kemampuan membaca.
“Memang ada aturan yang melarang siswa tinggal kelas. Tapi ini jangan dijadikan pembenaran untuk mengabaikan persoalan anak-anak yang masih kesulitan membaca dan mengeja,” tambahnya.
Lebih lanjut, I Made Sedana menekankan pentingnya penerapan metode pembelajaran berdiferensiasi oleh para guru di kelas. Ia menggarisbawahi bahwa dalam banyak kasus, ketidakmampuan membaca bukan semata karena faktor kurangnya bimbingan, namun bisa juga disebabkan oleh kondisi khusus seperti disleksia.
Hindari Kemacetan! Ini Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2025 dan Jalur Alternatifnya
“Disleksia menjadi salah satu penyebab yang cukup banyak ditemukan. Kami di Dewan Pendidikan sudah menyampaikan laporan ini kepada kepala daerah, dan akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pihak medis dan psikologis, untuk memastikan solusi yang tepat bagi siswa-siswa dengan kebutuhan khusus,” ujarnya.
Masalah literasi di Buleleng ini menjadi pengingat bahwa tantangan dunia pendidikan bukan hanya soal kurikulum dan fasilitas, tetapi juga bagaimana memahami kebutuhan individual peserta didik. Dewan Pendidikan pun mendorong agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan strategis dan menyeluruh agar krisis literasi ini tak semakin meluas.***