ThinkEdu

SNPMB Bongkar Praktik Joki dan Rekaman Soal UTBK oleh Bimbel

SNPMB Bongkar Praktik Joki dan Rekaman Soal UTBK oleh Bimbel
Foto : Freepik
Lingkaran.id - Temuan yang didapatkan oleh Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) terkait adanya indikasi pelanggaran dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025. Dugaan kuat mengarah pada keterlibatan sebuah lembaga bimbingan belajar (bimbel) di wilayah Yogyakarta dalam praktik yang mencederai prinsip kejujuran dalam seleksi nasional tersebut.

Ketua Tim SNPMB, Eduart Wolok, mengungkapkan bahwa dugaan pelanggaran ini mengemuka dari dua kemungkinan modus operandi yang dilakukan bimbel tersebut. Pertama, adanya dugaan praktik perjokian, yakni penyediaan individu pengganti yang mengikuti ujian atas nama peserta resmi.

Diduga Bocor Soal UTBK Viral di Media Sosial, Berikut Modus Dugaan Kebocoran

Kedua, lembaga tersebut dicurigai mengirimkan individu untuk sengaja mengikuti UTBK, dengan maksud merekam soal-soal ujian secara ilegal. Rekaman ini diduga dimanfaatkan sebagai bahan pengembangan modul latihan dan materi ajar untuk calon peserta di tahun-tahun berikutnya.

“Kami mencurigai adanya lembaga yang mengklaim bisa membuat seluruh peserta didiknya lulus UTBK 100 persen. Secara akademik, itu sulit diterima. Karena Tes Potensi Skolastik (TPS) mengukur kemampuan berpikir dan logika individu. Tidak ada jaminan dari luar yang bisa memastikan kelulusan penuh,” ujar Eduart dalam keterangannya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa praktik semacam ini bukan kali pertama terendus. Menurutnya, keterkaitan antara jadwal bimbel dan pelaksanaan UTBK sering kali menjadi sinyal awal adanya kemungkinan manipulasi. Ia mencontohkan, beberapa bimbel bahkan menjadwalkan program mereka hingga tanggal 5 Mei 2025, yang bertepatan dengan hari terakhir pelaksanaan UTBK.

“Normalnya, lembaga bimbel yang fokus pada pembelajaran akan menyelesaikan sesi mereka paling lambat satu minggu sebelum UTBK. Kalau melewati itu, patut diduga ada maksud lain,” tegasnya.

Eduart juga menyoroti tantangan yang dihadapi panitia dalam menanggulangi praktik-praktik tidak etis seperti ini. Ia menilai, selama masih ada permintaan dari peserta maupun dukungan dari orang tua, praktik perjokian dan penyalahgunaan sistem seleksi akan terus bermunculan dengan pola-pola baru yang lebih canggih.

“Kami sadar bahwa praktik ini membutuhkan biaya besar. Artinya, ada peran orang tua di baliknya. Ini yang menjadi keprihatinan kami. Selama ada pasar, maka modus operandi akan terus berkembang,” jelasnya.


Nilai UTBK Tidak Langsung Diumumkan, Ini Cara dan Waktu Mengeceknya

Sebagai penutup, Eduart mengimbau seluruh calon peserta UTBK 2025 untuk mengedepankan kejujuran dan semangat sportif dalam mengikuti seleksi. Ia juga mengingatkan bahwa panitia telah menyediakan berbagai sarana latihan resmi, seperti contoh soal dan try out yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.

“Kalau ada yang bilang contoh soal tidak sama, itu keliru. Karena yang diberikan adalah model dan pola soal, bukan salinan persis. Jadi silakan dimanfaatkan untuk memahami bentuk ujian,” pungkasnya.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik