
“Kemarin kami mau mengantar bantuan ke Brandan. Kami coba meminta bantuan ke Kodim untuk menggunakan mobil kavaleri agar bisa membawa logistik ke lokasi,” ujarnya dalam video tersebut.
Namun, upaya tersebut justru terkendala oleh permintaan yang tak terduga. Menurut pengakuannya, oknum di lingkungan Kodim diduga meminta uang sebesar Rp2 juta sebagai syarat agar kendaraan dapat digunakan.
“Oknum Kodim itu minta dua juta,” lanjutnya.
Tak menyerah, relawan kemudian berupaya mencari jalur alternatif. Namun situasi semakin mengecewakan ketika mereka bertemu dengan seorang oknum anggota DPR yang diduga melakukan hal serupa. Alih-alih memberikan dukungan, oknum tersebut disebut juga meminta uang.
“Nego sama oknum TNI, lalu ketemu dengan DPR. DPR itu minta sejuta,” ujarnya dengan nada kesal.
Lebih jauh, ia menirukan ucapan yang ia dengar selama proses tersebut—sebuah pernyataan yang dinilai menyayat hati para relawan yang berniat membantu masyarakat.
“Tidak berhasil juga. Mereka bilang, cari saja yang gratis, karena tidak ada yang gratis di dunia ini,” tambahnya.
Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke Penyidikan
Unggahan itu segera memantik gelombang kemarahan dan keprihatinan dari warganet. Banyak yang mengecam keras dugaan tindakan tidak terpuji tersebut, terutama karena dilakukan oleh oknum yang berasal dari institusi negara yang seharusnya menjadi garda depan dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana. Diketahui, Pangkalan Brandan merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak banjir cukup parah di Kabupaten Langkat.
Hingga berita ini dibuat, pihak Kodim maupun DPR yang disebut dalam video tersebut belum memberikan klarifikasi ataupun tanggapan resmi terkait tuduhan yang beredar.***