"Insyaallah. Doakan semoga amanah," ujarnya singkat.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut soal waktu resmi ia menjabat dan apakah telah berkomunikasi langsung dengan Menteri BUMN Erick Thohir atau manajemen Jasa Marga, Permadi memilih untuk tidak menjawab.
Mahasiswi UGM Ungkap Dugaan Pelecehan Seksual oleh Guru Besar Saat Bimbingan
“(Pertanyaan nomor) 2 dan 3, detailnya nanti ada pernyataan resmi,” balasnya.
Isu ini awalnya beredar melalui unggahan poster ucapan selamat yang tersebar luas di berbagai platform digital. Banyak netizen kemudian mempertanyakan kebenaran informasi ini secara langsung kepada akun Instagram resmi milik PT JMTO, @jasamargatollroadoperator. Pihak JMTO sempat merespons komentar tersebut dengan memberikan klarifikasi melalui kolom komentar.
“Halo Sobat JMTO, informasi tersebut tidak benar ya. Sampai saat ini, tidak ada pengangkatan Saudara Permadi Arya sebagai Komisaris PT JMTO. Mohon selalu cek info resmi hanya di @jasamargatollroadoperator atau di situs resmi kami www.jmto.co.id. Terima kasih,” tulis admin. Namun, pernyataan tersebut kemudian dihapus, sehingga memunculkan lebih banyak tanda tanya di kalangan publik.
Hingga berita ini ditulis, belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Humas PT JMTO maupun dari Kementerian BUMN. Kondisi ini semakin memanaskan diskursus di media sosial, antara mereka yang mendukung dan mereka yang mempertanyakan kelayakan Permadi untuk menduduki jabatan di salah satu anak usaha BUMN tersebut.
Permadi Arya bukan nama baru dalam pusaran kontroversi di ruang publik. Ia dikenal sebagai influencer yang kerap melontarkan pernyataan kontroversial dan memicu perdebatan. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah unggahannya pada 25 Januari 2021 melalui akun @permadiaktivis1, yang menyebut Islam sebagai "agama arogan". Cuitan tersebut berbunyi:
"Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dll. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalo tidak mau disebut arogan, jangan injak-injak kearifan lokal."
Pernyataan tersebut memicu kecaman luas, termasuk dari DPP KNPI yang kemudian melaporkan Permadi ke kepolisian. Tokoh Muhammadiyah, Anwar Abbas, juga angkat bicara. Ia menyatakan bahwa apa yang disampaikan Permadi tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun teologis.
Rekrutmen Guru dan Penerimaan Siswa Sekolah Rakyat Dimulai Pertengahan April 2025
"Kalau orang tidak paham bicara soal agama, maka hasilnya bisa menyesatkan," ujar Anwar pada Februari 2021. Ia mencontohkan bahwa dalam Islam, semua bentuk ibadah seperti salat memiliki dasar perintah yang jelas dalam Al-Quran dan hadis. Sedangkan praktik seperti sedekah laut atau pemberian sesajen tidak diajarkan dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam.
Isu pengangkatan Permadi sebagai komisaris JMTO pun memantik kembali diskursus lama soal integritas dan rekam jejak publik figur yang menduduki jabatan strategis di lingkungan BUMN. Masyarakat kini menanti kejelasan dari pihak JMTO atau Kementerian BUMN atas isu yang masih belum kejelasannya.***