Polisi Gagalkan Dugaan Perdagangan Orang, Seorang Perempuan Nyaris Dikirim Ilegal ke Kamboja
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Wonosobo berhasil menggagalkan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa seorang perempuan berinisial M, warga Desa Ngadikerso, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Korban diketahui nyaris diberangkatkan ke Kamboja melalui jalur ilegal untuk bekerja tanpa melalui prosedur resmi penempatan tenaga kerja luar negeri.Keberhasilan pengungkapan kasus ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, Fany Mukorobin, menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang bergerak cepat menyelamatkan warganya dari dugaan praktik perdagangan orang.Pelajar SMK Ditemukan Tewas Mengenaskan di Perkebunan Sawit, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polsek Sapuran yang telah sigap mengamankan dan melindungi warga Wonosobo dari praktik TPPO,” ujar Fany, Senin (15/12).Ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan ke luar negeri yang menjanjikan gaji tinggi namun tidak disertai prosedur resmi. Menurutnya, masyarakat harus memastikan proses penempatan kerja dilakukan melalui jalur legal dan lembaga yang memiliki izin resmi dari pemerintah.Sementara itu, Kapolsek Sapuran AKP Suryanto menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan pihak keluarga korban pada Jumat (12/12). Keluarga merasa curiga dan khawatir setelah korban mengabarkan bahwa dirinya telah berada di Kota Dumai, Provinsi Riau, dan akan segera diberangkatkan ke Kamboja tanpa kejelasan dokumen dan prosedur penempatan kerja.“Setelah menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Sapuran langsung melakukan koordinasi dengan Polda Riau, Direktorat PPA/PPO Polda Riau, Kantor Imigrasi, serta Satpol Airud Polres Dumai,” jelas AKP Suryanto.Dari hasil koordinasi tersebut, diketahui bahwa dugaan TPPO terjadi di wilayah Kota Dumai. Pada hari yang sama, petugas Satpol Airud Polres Dumai berhasil mengamankan korban bersama empat orang lainnya yang juga diduga calon pekerja migran nonprosedural. Seluruhnya kemudian dibawa ke Kantor Satpol Airud Polres Dumai untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Setelah proses pemeriksaan dinyatakan cukup, korban diserahkan kepada Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Dumai pada Sabtu (13/12). Selanjutnya, pemulangan korban ke daerah asal difasilitasi melalui penerbangan langsung menuju Bandara Internasional Yogyakarta.Gempar! Bantuan 80 Ton untuk Korban Banjir Aceh Dilaporkan Hilang, Begini Kronologi LengkapnyaSetibanya di Yogyakarta, korban dijemput oleh Kanit Reskrim Polsek Sapuran, BRIPKA Azzimar Shidqy, dan dibawa ke Mapolsek Sapuran. Di kantor polisi tersebut, korban kemudian diserahkan kembali kepada pihak keluarga dengan disaksikan oleh perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Wonosobo.Kasus ini kini menjadi perhatian aparat penegak hukum sebagai upaya pencegahan dan penindakan terhadap praktik perdagangan orang, sekaligus pengingat bagi masyarakat agar tidak mudah tergiur iming-iming pekerjaan ke luar negeri tanpa prosedur yang jelas dan aman.***
Read More Tragis! Pemuda 20 Tahun Tewas Usai Ditikam Preman
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa berdarah terjadi di Gang Mushola, Jalan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Seorang pemuda bernama Rio Ade Anugrah (20), yang merupakan anak Kepala Lingkungan setempat, tewas setelah ditikam oleh seorang pria bernama Arif, yang dikenal warga sebagai preman. Kejadian tragis ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan mengguncang warga sekitar.Ayah korban, Iwan Lesmana (47), yang menjabat sebagai Kepala Lingkungan 11 Kelurahan Sunggal, mengungkapkan bahwa saat kejadian dirinya tengah tertidur lelap di rumah. Ia terbangun setelah mendengar tetangganya datang membangunkan dan memberitahukan bahwa anaknya telah menjadi korban penikaman.Apa sebab Perang Thailand & Kamboja terjadi ?“Warga datang membangunkan saya dan bilang pelaku mau kabur. Saya langsung lari ke pintu keluar gang sebelah. Saya bahkan belum sempat melihat anak saya yang katanya sudah terkapar,” ujar Iwan saat ditemui di kediamannya, Senin (15/12/2025).Sesampainya di pintu keluar Gang Mushola, Iwan mendapati pelaku tengah berusaha membersihkan tangannya yang dipenuhi darah. Menurut keterangan warga, pelaku sempat mengelabui dengan mengatakan bahwa darah tersebut berasal dari luka di tangannya akibat terkena senjata tajam. Namun, Iwan menegaskan bahwa darah tersebut berasal dari luka yang dialami anaknya.“Katanya tangannya kena sajam juga, padahal tidak ada luka sama sekali. Tangannya penuh darah itu darah anak saya,” tuturnya dengan nada sedih.Iwan juga mengungkapkan bahwa saat itu pelaku telah memesan ojek online dan diduga hendak melarikan diri. Ia bersama warga kemudian langsung menangkap Arif. Senjata tajam jenis keris yang digunakan pelaku sempat dibuang, namun akhirnya berhasil ditemukan kembali oleh warga.Setelah diamankan, pelaku langsung diserahkan ke Polsek Sunggal untuk menjalani proses hukum. Iwan mengaku sangat terpukul atas kehilangan anak pertamanya dan berharap pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.“Pelaku ini memang dikenal sebagai preman. Sering mencuri, memalak, bahkan merampas ponsel warga. Banyak yang mengadu ke saya, tapi mereka takut melapor ke polisi,” ungkapnya.Ia mengenang sosok Rio sebagai anak yang baik dan rajin membantu orang tua. Korban kerap membantu pekerjaan sampingan ayahnya, seperti memotong dan mengangkat kayu. Meski keluarga pelaku sempat datang menyampaikan permohonan maaf saat acara tahlilan, Iwan menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan.“Saya tetap minta pelaku dihukum seadil-adilnya,” tegasnya.Sementara itu, adik korban, Egi Prayoga Lesmana (19), menceritakan detik-detik sebelum kejadian. Menurutnya, saat itu ia bersama korban dan beberapa teman sedang berkumpul di depan rumah di Gang Rodo. Ia kemudian pergi bersama abangnya dan seorang teman untuk memantau kondisi sungai, mengantisipasi kemungkinan banjir.Namun, Egi mengaku sempat terpisah dari abangnya. Tak lama berselang, ia mendengar suara keributan dan segera menuju sumber suara tersebut.“Ternyata abang saya sedang berkelahi dengan pelaku,” ujar Egi.Ia melihat korban memegang besi bekas yang diambil dari sekitar rumah warga, sementara pelaku mengeluarkan senjata tajam jenis keris. Egi sempat berniat membantu, karena ia mengetahui pelaku kerap meresahkan warga. Namun, warga sekitar menahannya agar tidak ikut terlibat.“Saya ditarik warga ke belakang. Setelah itu saya tidak tahu lagi apa yang terjadi,” katanya.Beberapa menit kemudian, Egi mendapat kabar bahwa abangnya tergeletak di jalan menuju rumah. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bina Kasih, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, pelaku berhasil ditangkap oleh ayah korban bersama warga.Pasutri Asal Prabumulih Diciduk Polisi, Gelar Judi Online Adu Ikan Cupang Lewat Live TikTokDi sisi lain, Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, membenarkan peristiwa tersebut. Ia memastikan bahwa pelaku telah diamankan dan saat ini tengah menjalani proses hukum.“Pelaku sudah diamankan dan ditahan. Saat ini kasusnya masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kekerasan jalanan dan kembali memunculkan kekhawatiran warga terhadap aksi premanisme di lingkungan permukiman.***
Read More PA Bandung Benarkan Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil, Perkara Terdaftar!
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kabar mengejutkan datang dari kehidupan pribadi mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Istrinya, Atalia Praratya, dikabarkan telah resmi mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Bandung. Informasi ini langsung menyita perhatian publik, mengingat selama ini pasangan tersebut dikenal sebagai keluarga harmonis dan kerap tampil mesra di berbagai kesempatan.Gugatan cerai tersebut diajukan melalui kuasa hukum Atalia Praratya dan telah tercatat secara resmi di Pengadilan Agama Bandung. Pihak pengadilan pun membenarkan adanya perkara tersebut, yang menandai babak baru dalam perjalanan rumah tangga tokoh publik tersebut.Ridwan Kamil Digugat Cerai Atalia Praratya, Publik Terkejut: Ini Fakta Lengkap yang TerungkapPanitera Pengadilan Agama Bandung, Dede Supriadi, memastikan bahwa gugatan cerai itu telah masuk dan akan segera diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.“Informasinya benar, perkara tersebut sudah terdaftar dan akan mulai disidangkan minggu ini,” ujar Dede, Senin (15/12/2025).Meski demikian, hingga saat ini alasan pasti yang melatarbelakangi gugatan cerai tersebut belum diungkap ke publik. Pihak Pengadilan Agama Bandung menyatakan akan menangani perkara ini secara profesional dan tertutup, sehingga detail isi gugatan maupun pokok permasalahan belum dapat disampaikan kepada masyarakat.Di tengah minimnya informasi resmi, berbagai spekulasi pun berkembang di ruang publik. Banyak pihak menduga gugatan cerai ini tidak lepas dari sejumlah isu kontroversial yang sempat menyeret nama Ridwan Kamil beberapa waktu lalu. Salah satu isu yang ramai diperbincangkan adalah tuduhan bahwa Ridwan Kamil merupakan ayah biologis anak seorang selebgram bernama Lisa Mariana.Tuduhan tersebut sempat menimbulkan kegaduhan di media sosial dan menjadi sorotan luas. Namun, Ridwan Kamil telah membantah keras kabar tersebut. Bahkan, hasil tes DNA disebut telah membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar. Meski demikian, isu tersebut dinilai oleh sebagian pihak tetap berpotensi memengaruhi keharmonisan rumah tangga yang bersangkutan.Ridwan Kamil sendiri sebelumnya telah memberikan klarifikasi terbuka melalui akun media sosialnya. Ia menegaskan bahwa tuduhan tersebut merupakan fitnah lama yang sengaja diangkat kembali dengan motif tertentu.“Kemarin telah beredar kabar bahwa ada pihak yang mengaku memiliki anak dari saya. Saya perlu sampaikan bahwa ini tidak benar dan merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang didaur ulang,” tulis Ridwan Kamil dalam unggahan Instagramnya pada Kamis (27/3/2025).Dalam klarifikasinya, Ridwan Kamil juga mengakui bahwa dirinya memang pernah bertemu dengan Lisa Mariana. Namun, ia menegaskan pertemuan tersebut hanya terjadi satu kali dan tidak berkaitan dengan isu perselingkuhan. Menurutnya, pertemuan itu berlangsung dalam konteks permohonan bantuan pendidikan.Ferdy Sambo Tampil Pimpin Doa dalam Ibadah Natal di Lapas Cibinong, Jadi Sorotan PublikIa menyebut Lisa Mariana datang menemuinya untuk meminta bantuan terkait urusan kuliah, dan tidak ada hubungan pribadi di luar konteks tersebut. Penjelasan ini disampaikan untuk menegaskan bahwa tuduhan perselingkuhan yang diarahkan kepadanya tidak memiliki dasar yang kuat.Hingga berita ini diturunkan, baik Atalia Praratya maupun Ridwan Kamil belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait gugatan cerai yang telah dikonfirmasi oleh pihak pengadilan. Publik kini menunggu perkembangan lebih lanjut dari proses persidangan yang akan digelar di Pengadilan Agama Bandung, sembari berharap kejelasan atas kabar yang menghebohkan tersebut.***
Read More Tragis! Bayi 6 Bulan di Ciputat Tewas Diduga Dianiaya Ayah Kandung
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Peristiwa tragis menimpa seorang bayi perempuan berusia enam bulan di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Bayi malang tersebut dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri, Ilham Sumarna. Insiden memilukan ini terjadi pada Minggu (14/12) sekitar pukul 17.00 WIB di kediaman korban.Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, membenarkan kejadian tersebut dan memastikan bahwa pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Laporan awal terkait peristiwa ini diterima kepolisian beberapa jam setelah kejadian.Kronologi Pengeroyokan Mata Elang hingga Pembakaran Kios PKL“Kami membenarkan adanya peristiwa tersebut. Laporan kami terima melalui call center 110 pada Minggu, 14 Desember 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah itu, petugas langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara bersama Pamapta Polres Tangerang Selatan,” ujar Bambang saat dikonfirmasi.Berdasarkan keterangan sementara, peristiwa ini bermula ketika pelaku tengah menggendong korban di dalam rumah. Pada saat yang sama, Ilham meminta istrinya, yang merupakan ibu kandung korban, untuk menyiapkan susu bagi bayi tersebut. Namun, kondisi bayi yang terus menangis diduga memicu emosi pelaku.Karena tidak mampu mengendalikan amarah, pelaku kemudian melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya sendiri. Dalam kondisi masih digendong, bayi tersebut dilempar ke arah lantai hingga bagian kepalanya terbentur keras.“Tersangka mengaku kesal dan emosi karena anaknya tidak berhenti menangis. Dalam kondisi emosi, tersangka melempar korban ke lantai hingga kepala korban terbentur dan mengalami pendarahan di bagian kepala,” jelas Bambang.Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi PelakuSetelah kejadian itu, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nahas, bayi tersebut mengembuskan napas terakhirnya saat masih dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan.Saat ini, kasus tersebut telah dilimpahkan penanganannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.Pihak kepolisian menegaskan akan mendalami motif serta kondisi kejiwaan pelaku, sekaligus menjerat yang bersangkutan dengan pasal sesuai ketentuan hukum yang berlaku terkait kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan korban meninggal dunia.***
Read More Menteri Kehutanan Cabut 22 Izin Perusahaan, Ratusan Ribu Hektare Konsesi Dicabut
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara resmi mencabut sebanyak 22 perizinan berusaha pemanfaatan hasil hutan (PBPH) yang dinilai tidak dikelola sesuai dengan ketentuan. Kebijakan tersebut diumumkan langsung di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (15/12), sebagai bagian dari pelaksanaan arahan Presiden terkait penataan dan penegakan tata kelola kehutanan nasional.Dalam keterangannya, Raja Juli menjelaskan bahwa total luas konsesi yang izinnya dicabut mencapai 1.012.016 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 116.198 hektare berada di wilayah Pulau Sumatra. Ia menegaskan bahwa pencabutan izin dilakukan karena para pemegang konsesi dinilai tidak mampu menjaga dan mengelola kawasan hutan yang telah diberikan negara.Komitmen Sosial Karang Taruna: Posko Ceria Titik Kedua Hadir di Luat Lombang“Secara resmi hari ini saya sampaikan kepada publik, atas arahan Bapak Presiden, pemerintah mencabut 22 izin PBPH dengan total luasan lebih dari satu juta hektare, termasuk di dalamnya wilayah di Sumatra seluas 116.198 hektare,” ujar Raja Juli.Menurutnya, langkah tegas ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memastikan pengelolaan hutan berjalan secara berkelanjutan, bertanggung jawab, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ia menambahkan bahwa negara tidak akan ragu menarik kembali izin apabila pemegang konsesi terbukti lalai dalam menjaga kawasan hutan yang menjadi tanggung jawabnya.“Pemegang izin tidak dapat menjaga konsesi yang telah diberikan, sehingga pemerintah memutuskan untuk mencabut izin tersebut,” tegasnya.Meski demikian, Raja Juli belum mengungkapkan identitas perusahaan-perusahaan yang terdampak pencabutan izin tersebut. Ia menyampaikan bahwa rincian lengkap, termasuk nama badan usaha pemegang PBPH, akan dicantumkan secara resmi dalam surat keputusan (SK) pencabutan yang saat ini tengah disiapkan.Pengurus Nasional Karang Taruna Dirikan Posko Ceria di Desa Pengkolan, Sipirok, Tapanuli Selatan“Detailnya akan kami tuangkan dalam SK pencabutan, dan selanjutnya akan kami sampaikan kepada publik,” pungkasnya.Kebijakan pencabutan izin ini diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku usaha kehutanan agar lebih serius dalam menjaga kelestarian hutan serta mematuhi seluruh kewajiban yang melekat pada izin yang diberikan negara.***
Read More Kronologi Pengeroyokan Mata Elang hingga Pembakaran Kios PKL
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus pengeroyokan terhadap dua orang “mata elang” atau debt collector di kawasan seberang Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, terus bergulir. Terbaru, enam anggota kepolisian ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa yang menyebabkan dua korban meninggal dunia tersebut.Insiden tragis itu terjadi pada Kamis, 11 Desember 2025, sekitar pukul 15.30 WIB. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, peristiwa bermula ketika dua debt collector menghentikan seorang pengendara sepeda motor di kawasan Kalibata. Diduga merasa terancam, pengendara tersebut kemudian menghubungi sejumlah rekannya untuk meminta bantuan.Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi PelakuTak lama berselang, sebuah mobil datang ke lokasi. Beberapa orang turun dari kendaraan tersebut dan langsung melakukan pengeroyokan terhadap dua debt collector itu. Setelah kejadian, para pelaku segera meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).“Pengendara mobil yang berada di belakang tiba-tiba turun dan mengeroyok. Kami belum mengetahui apakah mereka berniat menolong atau memiliki maksud lain,” ujar Kapolsek Pancoran Komisaris Mansur saat dikonfirmasi.Sekitar pukul 16.00 WIB, personel Polsek Pancoran tiba di lokasi dan mendapati kedua korban dalam kondisi luka parah. Salah satu korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara korban lainnya berinisial NAT (32), warga Kota Bekasi, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Budhi Asih. Namun, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia akibat luka berat yang dideritanya.Situasi di sekitar lokasi kembali memanas pada malam hari. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko, menyampaikan bahwa pihak kepolisian menerima laporan lanjutan terkait kerusuhan sekitar pukul 20.11 WIB. Sekelompok orang tak dikenal diduga melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah warung dan kendaraan milik warga yang berada di sekitar TKP.Berdasarkan pendataan kepolisian, kerusakan tercatat pada empat unit mobil, yakni satu unit taksi bernomor polisi B 2317 SDX dengan kondisi kaca pecah, Toyota Kijang Krista B 8339 GF, Toyota Avanza B 1196 RZU, serta Suzuki Ertiga B 1714 RZO. Selain itu, tujuh unit sepeda motor mengalami kerusakan akibat amuk massa.Data tersebut sedikit berbeda dengan keterangan awal Kapolsek Pancoran yang sebelumnya menyebutkan sembilan sepeda motor dan satu mobil mengalami kerusakan. Selain kendaraan, fasilitas warga juga turut terdampak. Sebanyak 14 lapak pedagang dilaporkan rusak, dua di antaranya mengalami kerusakan berat akibat terbakar. Dua rumah warga di sekitar lokasi juga terdampak, terutama pada bagian kaca.Pasca kejadian, aparat kepolisian langsung mengamankan area sekitar TKP untuk mencegah eskalasi lanjutan. Polisi melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi, serta menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanDari hasil penyelidikan dan analisis alat bukti, penyidik mengungkap adanya keterlibatan enam anggota kepolisian dalam kasus pengeroyokan tersebut. Keenam anggota Polri itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka.“Enam tersangka berinisial JLA, RGW, IAB, IAM, BN, dan AM. Mereka merupakan anggota Satuan Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri,” kata Brigjen Trunoyudo.Hingga kini, penyidik masih terus mendalami peran masing-masing tersangka serta motif di balik pengeroyokan maut tersebut. Polri menegaskan proses hukum akan dilakukan secara transparan dan sesuai ketentuan yang berlaku.***
Read More Pelajar SMK Ditemukan Tewas Mengenaskan di Perkebunan Sawit, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Warga Kampung Kibang Pacing, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, digemparkan dengan penemuan sesosok jenazah laki-laki dalam kondisi mengenaskan di area perkebunan kelapa sawit yang berlokasi tidak jauh dari permukiman penduduk.Korban diketahui bernama Rido, seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Menggala Timur. Remaja berusia 15 tahun tersebut sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ke Polres Tulang Bawang sejak sekitar sepekan lalu.Gempar! Bantuan 80 Ton untuk Korban Banjir Aceh Dilaporkan Hilang, Begini Kronologi LengkapnyaPenemuan jasad korban langsung mengundang perhatian warga sekitar, terlebih kondisi jenazah disebut tidak utuh dan mengalami luka parah. Aparat kepolisian yang menerima laporan segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan area.Setelah proses evakuasi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani autopsi guna memastikan penyebab kematian secara medis. Dari hasil pemeriksaan awal, pihak kepolisian menduga kuat bahwa korban merupakan korban tindak pidana pembunuhan.Dugaan tersebut menguat setelah diketahui sejumlah barang milik korban tidak ditemukan di lokasi kejadian. Beberapa di antaranya adalah telepon genggam dan sepeda motor yang sebelumnya digunakan korban saat terakhir kali terlihat.“Korban memang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak beberapa hari lalu. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi, dan kami masih mendalami dugaan tindak pidana,” ujar sumber kepolisian.Kebakaran Maut Terra Drone: 22 Orang Tewas, Termasuk Wanita Hamil Diduga Akibat Baterai MeledakPihak Polres Tulang Bawang kini masih melakukan penyelidikan intensif dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi serta menelusuri jejak terakhir korban sebelum dinyatakan hilang. Polisi juga memburu kemungkinan pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.Kasus ini menambah daftar keprihatinan masyarakat terhadap keamanan pelajar di wilayah tersebut. Aparat mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini agar segera melapor kepada pihak kepolisian untuk membantu proses pengungkapan kasus.***
Read More Ferdy Sambo Tampil Pimpin Doa dalam Ibadah Natal di Lapas Cibinong, Jadi Sorotan Publik
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Nama mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Ferdy Sambo, kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, sorotan tertuju pada aktivitas keagamaan yang dijalaninya selama menjalani masa hukuman penjara seumur hidup di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong, Jawa Barat.Melalui sebuah unggahan video di akun Threads @ferdysambo_official, terlihat Ferdy Sambo berdiri di atas mimbar dan memimpin doa serta pujian dalam sebuah ibadah persekutuan doa bersama ratusan warga binaan. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat, 12 Desember 2025.Pengakuan Sopir MBG Usai Tabrak Kerumunan Siswa: Begini Kronologinya!“Kemunculan Ferdy Sambo Pimpin Pujian dan Doa di Lapas Cibinong.” Unggahan tersebut dengan cepat menyebar dan memicu beragam reaksi dari warganet.Diketahui, kegiatan tersebut merupakan bagian dari agenda ibadah Praise and Worship yang digelar khusus bagi warga binaan beragama Kristen. Ibadah ini dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan kerohanian menjelang perayaan Natal di lingkungan Lapas Kelas IIA Cibinong.Acara keagamaan tersebut diselenggarakan atas kerja sama pihak lapas dengan Gereja Oikumene Terang Dunia. Sejumlah warga binaan Kristen tampak mengikuti rangkaian ibadah dengan khidmat, termasuk Ferdy Sambo yang kini berstatus sebagai narapidana.Tragedi Ponpes Al Khoziny: Setelah Runtuh, Pemerintah Kucurkan APBN Rp125 Miliar untuk Bangun Gedung BaruKehadiran dan peran aktif Ferdy Sambo dalam memimpin doa di dalam lapas pun menuai perhatian publik, mengingat latar belakangnya sebagai mantan pejabat tinggi Polri yang sebelumnya terlibat dalam kasus besar dan telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.Pihak Lapas sendiri diketahui rutin menggelar kegiatan pembinaan keagamaan bagi warga binaan sebagai bagian dari program pembinaan mental dan spiritual, tanpa membedakan latar belakang kasus maupun status narapidana.***
Read More Pasutri Asal Prabumulih Diciduk Polisi, Gelar Judi Online Adu Ikan Cupang Lewat Live TikTok
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Aparat Subdirektorat V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan berhasil mengungkap praktik perjudian online yang memanfaatkan siaran langsung di media sosial TikTok. Dalam pengungkapan tersebut, polisi mengamankan pasangan suami istri asal Kota Prabumulih yang diduga menjadi pengelola utama judi adu ikan cupang.Kedua tersangka berinisial F dan W ditangkap saat berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Palembang. Penangkapan dilakukan setelah polisi menerima laporan serta melakukan penelusuran terhadap aktivitas mencurigakan yang disiarkan secara langsung melalui akun TikTok.Dirut Terra Drone Michael Wisnu Ditangkap! Tersangka Kebakaran Maut Kemayoran Tewaskan 22 Orang Direktur Reskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto, melalui Kepala Subdit V Siber AKBP Dwi Utomo, menjelaskan bahwa modus perjudian ini terbilang tidak biasa. Para pelaku memanfaatkan pertarungan ikan cupang sebagai sarana taruhan yang disiarkan secara live, sehingga dapat disaksikan oleh banyak penonton.Dalam pelaksanaannya, dua ekor ikan cupang diadu dan disediakan pilihan taruhan di sisi kiri dan kanan. Penonton atau peserta yang ingin memasang taruhan diarahkan mengirimkan gift TikTok dengan nominal mulai dari 50 cent hingga 100 cent sebagai bentuk taruhan digital.“Dari setiap taruhan yang masuk, pelaku mengambil keuntungan sebesar 10 persen,” ujar AKBP Dwi Utomo.Nilai taruhan yang beredar dalam setiap siaran langsung tersebut cukup bervariasi, mulai dari sekitar Rp50 ribu hingga mencapai Rp7 juta dalam satu sesi pertarungan ikan cupang. Aktivitas ini pun menarik banyak penonton karena dikemas layaknya hiburan daring.Dalam pembagian peran, F bertindak sebagai pihak yang mengadu ikan cupang secara langsung di depan kamera, sementara sang istri, W, berperan sebagai admin yang mencatat jumlah taruhan serta nama-nama peserta yang ikut bertaruh.Tragedi Ponpes Al Khoziny: Setelah Runtuh, Pemerintah Kucurkan APBN Rp125 Miliar untuk Bangun Gedung BaruKepada penyidik, kedua tersangka mengakui bahwa praktik perjudian online adu ikan cupang ini telah mereka jalankan selama kurang lebih tiga bulan terakhir. Dari aktivitas ilegal tersebut, pasangan suami istri ini mengklaim memperoleh keuntungan yang tidak sedikit.“Keuntungan yang diperoleh sekitar Rp60 juta. Dalam satu pekan bisa mendapatkan sekitar Rp5 juta,” ungkap AKBP Dwi Utomo menirukan pengakuan pelaku.Atas perbuatannya, kedua pelaku kini diamankan di Mapolda Sumatera Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga terus mendalami jaringan serta kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam praktik perjudian online tersebut.***
Read More Heboh! Dana BOS Diduga Dipakai Beli Tiket Konser Dewa 19
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Jagat media sosial dihebohkan oleh beredarnya bukti kwitansi yang diduga menunjukkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian tiket Konser Naragigs 2025 yang menghadirkan grup band Dewa 19. Konser tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Karangbirahi, Kabupaten Brebes, pada Sabtu, 13 Desember 2025.Informasi ini mencuat setelah sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Wanasari menyampaikan keberatan atas adanya arahan pembelian tiket konser yang disebut-sebut menggunakan dana BOS. Arahan tersebut dikabarkan beredar melalui grup WhatsApp Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Negeri Wanasari.Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi PelakuBerdasarkan informasi yang dihimpun, setiap sekolah diminta menyetorkan iuran dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp300.000 hingga Rp600.000. Puluhan SD Negeri di wilayah tersebut disebut telah menyetorkan dana, meski harga satu lembar tiket konser ditetapkan sebesar Rp130.000.Seorang guru SD Negeri mengungkapkan, pembelian tiket tersebut dinilai janggal karena disebut menggunakan dana BOS tanpa disertai kuitansi resmi. Ia menyayangkan kebijakan tersebut, mengingat dana BOS untuk tingkat SD tergolong terbatas dan kerap dipotong untuk berbagai iuran lain yang tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan pembelajaran.“Guru ASN diminta membeli tiket konser menggunakan dana BOS, tapi tidak mendapatkan kuitansi. Setiap sekolah ada yang diminta Rp300 ribu, Rp450 ribu, bahkan Rp600 ribu,” ujar guru tersebut.Keluhan serupa juga muncul karena dana BOS yang terbatas dinilai seharusnya difokuskan untuk mendukung operasional sekolah dan kegiatan belajar mengajar. “Kasihan, dana BOS SD itu sedikit, tapi sering dimintai iuran ini dan itu,” tambahnya.Menanggapi polemik tersebut, Ketua K3S SD Negeri Kecamatan Wanasari, Muslim, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pembelian tiket konser Dewa 19 tidak bersifat wajib dan dilakukan secara sukarela. Menurutnya, informasi yang disampaikan hanya berupa pemberitahuan bagi pihak yang berminat menonton konser.“Satu tiket harganya Rp130 ribu. Ada sekolah yang sudah membayar, ada juga yang belum. Di Kecamatan Wanasari ada 56 SD Negeri, dan yang sudah membayar itu masih sebagian,” kata Muslim.Ia juga menekankan bahwa penggunaan dana BOS untuk membeli tiket konser tidak diperbolehkan. Guru atau pihak sekolah yang ingin menonton konser dipersilakan menggunakan dana pribadi tanpa ada unsur paksaan.“Diusahakan tidak menggunakan dana BOS karena ada aturannya. Siapa yang mau membeli, silakan, tidak ada kewajiban,” tegasnya.Seiring dengan viralnya kabar tersebut, Pemerintah Kabupaten Brebes langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan klarifikasi dan penelusuran. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Brebes mengakui adanya sejumlah sekolah yang sempat menggunakan dana BOS untuk pembelian tiket konser.Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Brebes, Aditya Perdana, menyampaikan bahwa sekolah-sekolah di Kecamatan Wanasari dan Paguyangan yang terlanjur menggunakan dana BOS kini mulai mengembalikan dana tersebut.“Di Kecamatan Wanasari dan Paguyangan sudah mulai dilakukan pengembalian,” ujarnya.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanSementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Disdikpora Brebes, Sutaryono, menegaskan pihaknya tidak pernah menginstruksikan pembelian tiket konser kepada guru SD Negeri, apalagi dengan menggunakan anggaran BOS. Ia menekankan bahwa penggunaan dana BOS untuk keperluan tersebut jelas dilarang.“Dana BOS tidak boleh digunakan untuk membeli tiket konser. Uang yang sudah terlanjur digunakan harus dikembalikan dan wajib disertai bukti pengembalian,” tegas Sutaryono.Ia juga mengingatkan bahwa jika ada guru atau kepala sekolah yang ingin menonton konser, pembelian tiket harus menggunakan dana pribadi dan tidak boleh mengatasnamakan lembaga sekolah maupun jabatan. “Harus personal, jangan membawa nama lembaga, apalagi menggunakan dana BOS,” pungkasnya.***
Read More Ibu Rumah Tangga di Medan Tewas Ditikam, Putri Kandung Diduga Jadi Pelaku
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id -Warga yang bermukim di Jalan Dwikora, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, dikejutkan oleh sebuah kejadian memilukan pada Rabu (10/12/2025). Seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas secara tragis di dalam kamar rumahnya. Dugaan kuat mengarah pada pelaku yang tak lain adalah putri kandungnya sendiri, yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).Korban diketahui bernama Faizah Soraya (42). Ketika ditemukan, tubuhnya tergeletak bersimbah darah dengan luka tikaman yang sangat fatal pada bagian punggung, dada, paha, serta tangan.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanInsiden itu terungkap sekitar pukul 05.00 WIB, saat suami korban hendak membangunkan istrinya namun mendapati sang istri sudah tidak bernyawa. Terkejut dan panik, ia segera meminta pertolongan kepada warga di sekitar rumah.Tak butuh waktu lama, warga berdatangan untuk melihat situasi. Personel Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal bersama tim Inafis Polrestabes Medan tiba di lokasi, memasang garis polisi serta melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan memastikan kronologi kejadian.Dirut Terra Drone Michael Wisnu Ditangkap! Tersangka Kebakaran Maut Kemayoran Tewaskan 22 OrangKepala Lingkungan 11 Kelurahan Tanjung Rejo, Muhammad Husni, membenarkan adanya dugaan tindak pembunuhan dalam peristiwa itu. Ia juga menyampaikan bahwa indikasi sementara mengarah pada anak kandung korban sebagai pihak yang diduga melakukan aksi keji tersebut.Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengetahui motif serta kronologi lengkap kejadian yang mengguncang warga Medan Sunggal tersebut.***
Read More Pengakuan Sopir MBG Usai Tabrak Kerumunan Siswa: Begini Kronologinya!
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang sopir mobil pengantar makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial AI (34) memberikan keterangan setelah kendaraan yang dikemudikannya menabrak sejumlah siswa dan guru di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12/2025). Dalam pengakuannya, AI menyebut mobil yang ia bawa mendadak melaju sendiri tanpa bisa dikendalikan“Enggak tahu kenapa, tiba-tiba mobil ngegas sendiri,” ungkapnya.BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis Baru! Waspada Hujan Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Sejumlah WilayahIa menambahkan bahwa dirinya sempat berupaya menginjak pedal rem, namun kendaraan tersebut tidak merespons. AI menjelaskan bahwa ia biasa memarkir kendaraan di depan gerbang sekolah ketika ada kegiatan seperti upacara.“Mau parkir di depan gerbang. Biasanya memang parkir di situ kalau ada upacara,” tuturnya.Namun saat tengah memosisikan kendaraan, mobil justru melaju tak terkendali hingga menabrak kerumunan siswa dan guru yang sedang berada di area halaman sekolah.Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Sony Sanjaya, mengonfirmasi bahwa sopir yang terlibat kecelakaan adalah sopir pengganti. Menurutnya, sopir tetap tidak dapat bertugas selama dua hari karena sakit, sehingga AI ditunjuk menggantikannya.“Informasi yang kami terima, ada sopir tetap. Namun sudah dua hari tidak masuk karena sakit. Sopir yang membawa kendaraan hari ini adalah sopir pengganti,” jelas Sony saat meninjau lokasi kejadian.Sony menambahkan bahwa ini bukan kali pertama AI menggantikan sopir tetap tersebut.“Bukan pertama kali, sebelumnya juga pernah menggantikan sopir yang berhalangan,” ujarnya.Pihak BGN, kata Sony, akan mendalami lebih jauh mekanisme penunjukan sopir cadangan dan prosedur oleh pihak mitra.“Kami masih akan memeriksa bagaimana penunjukan sopir cadangan dilakukan. Apakah ini kewenangan mitra dan bagaimana mekanismenya. Kami perlu waktu untuk mempelajarinya,” sambungnya.Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan sopir kendaraan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut di Polsek Cilincing.“Sopir sudah diamankan dan sedang dalam proses pemeriksaan,” katanya di SDN 01 Kalibaru.Selain AI, polisi juga memeriksa seorang pendamping sopir yang turut berada di dalam mobil saat insiden terjadi.“Sopir dan pendampingnya diperiksa di Polsek,” tambah Erick.Ia memastikan bahwa kendaraan yang terlibat kecelakaan merupakan mobil pengangkut makanan untuk program MBG.“Ya, itu mobil MBG yang sedang mengantar makanan ke sekolah,” tegasnya.Dalam laporan terpisah, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Ridha Aditya menyampaikan bahwa total 19 orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.“Sesuai yang disampaikan Bapak Kapolres, total korban ada 19 orang dan semuanya luka-luka,” ujarnya.Tragis di SDN Kalibaru 01: Mobil Pengangkut MBG Tabrak Siswa Di Lapangan Sekolah, Banyak Korban TerlukaRidha merinci bahwa satu korban adalah guru, sementara sisanya merupakan siswa. Ia memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa itu.“Tidak ada yang meninggal dunia,” tegasnya.Peristiwa ini kini dalam penanganan pihak kepolisian, sementara BGN juga melakukan evaluasi internal terkait penugasan dan kelayakan sopir yang menjadi bagian dari layanan distribusi makanan program MBG.***
Read More Pandawara Ajak Patungan “Beli” Hutan, Menteri ATR/BPN: Hutan Tidak Bisa Diperjualbelikan
Wulan _ 5 hari yang lalu
Lingkaran.id - Jagat media sosial kembali diramaikan oleh sebuah inisiatif unik yang dipelopori oleh Pandawara Group, yang mengajak masyarakat untuk urunan atau patungan guna “membeli” hutan Indonesia.Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap tingginya angka deforestasi yang memicu banjir dan longsor di berbagai daerah. Gagasan ini sontak menyedot perhatian publik, termasuk sejumlah selebritas yang tak ingin ketinggalan memberikan dukungan.Tragis di SDN Kalibaru 01: Mobil Pengangkut MBG Tabrak Siswa Di Lapangan Sekolah, Banyak Korban TerlukaTerkait semakin viralnya gerakan tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memberikan klarifikasi tegas. Ia menegaskan bahwa kawasan hutan di Indonesia tidak boleh dan tidak dapat diperjualbelikan dalam bentuk apa pun, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.“Hutan itu tidak boleh diperjualbelikan. Hutan bukan komoditas yang bisa diperdagangkan,” ujar Nusron ketika dijumpai di Hotel Mulia, Rabu (10/12).Meski demikian, Nusron menyampaikan apresiasi atas tingginya kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan. Ia menilai antusiasme publik harus diarahkan pada langkah konkret yang sesuai aturan, salah satunya melalui reboisasi atau penanaman kembali kawasan yang telah rusak.“Kalau mau membangun hutan baru melalui kegiatan reboisasi, kami sangat mendukung. Gerakan masyarakat sangat dibutuhkan untuk itu. Tapi membeli hutan, itu jelas tidak bisa,” tambahnya.Ajakan patungan dari Pandawara Group sendiri sebelumnya telah viral di berbagai platform media sosial. Ribuan warganet menyatakan kesiapan untuk terlibat, menunjukkan betapa kuatnya solidaritas publik terhadap isu lingkungan.Fenomena ini juga menarik perhatian kalangan artis. Denny Sumargo secara terbuka menyatakan kesediaannya menyumbang hingga Rp1 miliar, sebuah komitmen besar demi kelestarian hutan.“Rp1 miliar pertama gw,” tulis Densu di kolom komentarnya.Asal Bapak Senang? Menteri ESDM Janjikan Listrik Aceh Menyala 93% Saat Kunjungan Presiden, Berujung Cuma Minta MaafTak hanya Densu, sejumlah nama beken seperti Denny Caknan, Vidi Aldiano, hingga Atta Halilintar turut menunjukkan dukungan dan menyatakan minat untuk ikut serta dalam gerakan urunan menjaga hutan tersebut.Dengan semakin tingginya kepedulian masyarakat dan tokoh publik terhadap isu lingkungan, gerakan ini menjadi bukti bahwa suara masyarakat dapat menjadi energi penting dalam upaya menjaga kelestarian alam Indonesia.***
Read More Viral Anak Gerebek Ayah ASN Berselingkuh Hingga Diduga Kumpul Kebo
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan dua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor kembali mencuri perhatian publik setelah aksi penggerebekan yang dilakukan pada Jumat (05/12) sekitar pukul 02.16 WIB viral di media sosial.Video penggerebekan itu pertama kali dibagikan melalui akun TikTok @croco.dilaa, anak dari salah satu terduga pelaku, dan langsung menjadi perbincangan hangat.Dalam rekaman tersebut, tampak keluarga mendatangi sebuah rumah di kawasan Aginsa Al-Anhar Village, Bogor, lokasi di mana sang ayah Dr. Sudarno, S.Pd, M.Pd diduga tinggal bersama rekan kerjanya, Sani Handayani, S.Pd, M.Pd, yang juga ASN di instansi yang sama.Viral Video Dugaan Perselingkuhan Manajer Maskapai dengan PramugariKeduanya diketahui menjabat sebagai pengawas sekolah, Sudarno sebagai Pengawas SMP golongan IV/A, sementara Sani bertugas sebagai Pengawas SD.Menurut penuturan anaknya, Sudarno telah meninggalkan rumah selama enam bulan tanpa memberikan nafkah yang layak kepada keluarga. Ia juga disebut-sebut mengaku telah menjatuhkan talak tiga kepada istrinya, tetapi tidak mengurus proses perceraian secara resmi sesuai ketentuan hukum negara.“Ibu saya masih istri sah. Ayah sudah pergi enam bulan, tidak memberi nafkah layak, dan justru tinggal bersama selingkuhannya,” tulis sang anak dalam unggahannya.Yang lebih mengejutkan, Sudarno diduga telah menikah siri dengan Sani Handayani tanpa adanya izin resmi negara. Tindakan tersebut melanggar aturan kepegawaian yang mewajibkan ASN menyelesaikan perceraian sah sebelum melakukan pernikahan kembali.Dalam unggahan yang sama, sang anak membeberkan sederet dugaan pelanggaran etik dan hukum yang dilakukan oleh pasangan ASN tersebut, antara lain Tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan yang legal, Menikah siri tanpa proses hukum negara, Mengabaikan nafkah istri sah dan tiga anak, Dugaan penyalahgunaan atau pemalsuan data pribadi, Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan Pelanggaran disiplin dan kode etik ASNSesuai ketentuan PP No. 10 Tahun 1983, ASN laki-laki yang menceraikan istri diwajibkan memberikan sepertiga gaji untuk istri dan sepertiga untuk anak-anak. Namun, menurut keluarga, Sudarno hanya memberikan Rp1,5 juta per bulan, jumlah yang dinilai jauh dari kewajiban yang seharusnya dipenuhi.Kasus ini semakin menjadi sorotan setelah unggahan terkait viral. Pemilik akun mengungkapkan bahwa pihak BKPSDM Kabupaten Bogor baru merespons laporan setelah video ramai dibicarakan. Dalam keterangannya Surat pemanggilan terhadap kedua ASN diterbitkan hanya sehari setelah video viral, Surat tersebut dikirim pada sore hari dan disusul dengan panggilan telepon berkali-kali, Padahal laporan keluarga sudah masuk sejak Juni 2025, namun diduga tidak mendapatkan tanggapan berarti selama berbulan-bulan.“Saat viral semua panik. Laporan kami dibekukan berbulan-bulan, tiba-tiba langsung dikejar sampai malam,” tulis pemilik akun.Unggahan itu kemudian ditutup dengan ajakan agar masyarakat mengawal kasus ini hingga tuntas, menegaskan bahwa apa yang terjadi bukan sekadar drama keluarga, tetapi dugaan pelanggaran hukum dan martabat seorang istri serta anak-anaknya.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanRibuan komentar membanjiri unggahan tersebut, sebagian besar memberikan dukungan moral kepada ibu dan keluarga. Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan maupun pihak terkait belum memberikan pernyataan resmi ke publik. Namun, proses pemanggilan oleh instansi yang berwenang telah berjalan.***
Read More Bupati Aceh Selatan Pergi Umrah Saat Banjir, Presiden Prabowo: ‘Kalau Mau Lari, Copot!’
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Keputusan Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, untuk berangkat umrah di tengah bencana banjir yang melanda wilayahnya memicu kritik keras hingga mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Perjalanan ibadah tersebut dilakukan hanya dua hari setelah Mirwan menandatangani surat pernyataan ketidaksanggupan dalam menangani dampak banjir di daerahnya.Foto-foto Mirwan dan istrinya yang tampak tersenyum mengenakan pakaian ihram di Mekkah, yang diunggah oleh akun media sosial agen perjalanan umrah, memicu reaksi luas dan menambah kekecewaan masyarakat. Banyak pihak menilai keputusannya tidak tepat mengingat situasi darurat yang sedang dihadapi warga Aceh Selatan.Bahlil Klaim 97 Persen Listrik Aceh Menyala, Warga Protes: “Di Sini Masih Gelap!”Dalam rapat terbatas yang digelar di Aceh pada Minggu (7/12/2025), dan disiarkan melalui YouTube Kompas TV, Presiden Prabowo menyinggung tindakan Mirwan secara tegas. Di awal rapat, Prabowo memberikan apresiasi kepada para kepala daerah yang tetap berada di lapangan selama bencana berlangsung. Namun, ia menegaskan sikap tegas terhadap pemimpin yang memilih mengabaikan tanggung jawab.“Kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan. Kalau ada yang mau lari, silakan saja, copot langsung,” kata Prabowo lantang.Ia lalu meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk segera memproses persoalan tersebut. “Kalau di tentara, itu namanya desersi dalam keadaan bahaya meninggalkan anak buah. Itu nggak bisa,” lanjutnya.Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, turut menegaskan bahwa Mirwan MS berangkat umrah tanpa mendapatkan izin dari Kemendagri.“Yang bersangkutan tidak ada izin,” ujar Bima pada Jumat (5/12/2025).Ia menilai, seorang kepala daerah seharusnya dapat menunda perjalanan umrah ketika situasi wilayahnya membutuhkan perhatian penuh. “Dalam kondisi seperti ini, rencana umrah bisa disesuaikan. Fokus harus pada penanganan bencana,” tambahnya.Lebih jauh, Bima mengungkapkan bahwa Kemendagri akan mengirimkan Inspektur Khusus untuk memeriksa kasus tersebut. Soal kemungkinan sanksi, ia menyebutkan bahwa keputusan akan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan. “Besok inspektur khusus akan dikirimkan ke Aceh. Kita lihat hasilnya nanti,” ujarnya.Secara regulasi, mekanisme pemberhentian kepala daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 68 UU tersebut menyebutkan, presiden memiliki kewenangan memberhentikan kepala daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional.Di sisi lain, Mirwan MS memberikan penjelasan mengenai kepergiannya. Ia menyebut bahwa perjalanan tersebut dilakukan untuk memenuhi nazar pribadi. Mirwan mengklaim bahwa sebelum berangkat, ia telah turun langsung ke lokasi banjir, mengecek kondisi pengungsi, serta memimpin rapat lintas OPD untuk memastikan penanganan bencana berjalan sesuai arahan.“Situasi saat itu sudah terkendali, sehingga saya bisa menunaikan nazar saya,” jelas Mirwan dalam keterangan tertulis pada Jumat (5/12/2025).Ia juga menepis isu bahwa dirinya mengabaikan surat Gubernur Aceh yang menolak izin kepergiannya. Menurut Mirwan, surat tersebut baru diterima Pemkab Aceh Selatan pada 2 Desember 2025, saat ia sudah berada di Mekkah. Ia menambahkan bahwa keterlambatan informasi terjadi akibat padamnya listrik dan gangguan telekomunikasi di wilayahnya.Presiden Prabowo Jamin Pemulihan Lahan Pertanian dan Hapus KUR Petani Terdampak BanjirMirwan menegaskan bahwa penanganan banjir tetap berjalan efektif di bawah komando posko dan OPD terkait. Ia juga memastikan akan segera kembali ke Aceh.“Saya akan kembali ke Tanah Air pada 6 Desember 2025, dan insyaAllah pada hari Minggu sudah kembali di Aceh,” tegasnya.Ia berkomitmen bahwa pemerintah daerah terus bekerja memastikan pemulihan pascabencana berlangsung lancar dan keselamatan warga menjadi prioritas utama.***
Read More Jepang Siaga! Tsunami 3 Meter Berpotensi Hantam Pesisir Usai Gempa M 7,6
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Gempa bumi kuat kembali mengguncang Jepang. Guncangan dengan magnitudo 7,6 itu terjadi pada Senin malam dan memicu peringatan tsunami untuk wilayah pesisir Pasifik. Otoritas setempat langsung mengeluarkan peringatan waspada mengingat potensi gelombang besar yang dapat menyapu kawasan pelabuhan.Menurut laporan AFP, gempa tersebut terjadi sekitar pukul 21.34 waktu setempat. Badan meteorologi Jepang memperkirakan tsunami dengan ketinggian mencapai 3 meter berpotensi menerjang garis pantai di sepanjang Samudra Pasifik.Pemilik PT Toba Pulp Lestari Terungkap, Publik Kaget: Siapa Sosok di Balik Perusahaan yang Disorot Usai Banjir Sumatra?Peringatan ini mencakup sejumlah wilayah pelabuhan yang berada di rentang Aomori hingga Iwate, dua prefektur di Jepang bagian utara yang berbatasan langsung dengan perairan luas dan rentan terhadap gelombang tinggi pasca-gempa.Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai potensi kerusakan, jumlah korban, ataupun dampak lain yang ditimbulkan akibat guncangan besar tersebut. Otoritas juga belum merilis informasi terkait titik pusat gempa (episenter) dan kedalamannya.Lebih dari 400 Tewas, Bencana Sumatra Dinilai Akibat Deforestasi dan Izin TambangWarga di wilayah pesisir diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi dari pemerintah setempat sembari menunggu pembaruan informasi lebih lanjut.
Read More Pemilik WO Viral Akui Pakai Dana Klien untuk Beli Rumah Mewah dan Liburan
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus dugaan penipuan yang melibatkan Ayu Puspita, pemilik Wedding Organizer (WO) yang belakangan menjadi sorotan di Jakarta, terus mengguncang publik. Di balik penampilan ramah dan janji layanan pernikahan yang meyakinkan, tersimpan fakta mengejutkan: Ayu mengakui bahwa sebagian dana yang disetorkan oleh ratusan calon pengantin justru dialihkan untuk membeli rumah mewah dan membiayai perjalanan ke luar negeri.Pengakuan tersebut membuat para korban semakin marah dan merasa dikhianati, terlebih banyak dari mereka yang telah menabung selama bertahun-tahun demi mewujudkan hari spesial yang sudah lama direncanakan.Drama Tumbler Belum Reda, Sosok Anita Dewi Kini Diterpa Isu Lama soal Utang yang Tak Pernah DibayarKemarahan korban semakin memanas setelah mereka mendatangi rumah mewah yang disebut-sebut dibeli dari dana klien. Saat tiba di lokasi, mereka menemukan fakta lain yang tidak kalah mengejutkan: pihak RT dan RW setempat mengaku tidak mengetahui keberadaan Ayu sebagai penghuni baru, seolah-olah rumah tersebut sengaja tidak dilaporkan untuk menghindari perhatian warga. Salah satu korban mengungkapkan rasa kecewanya ketika mengetahui hal tersebut.“Tadi sudah ke rumah Ayu Puspita WO penipu. Ternyata ini rumah baru ditempati beberapa bulan. RT RW saja tidak tahu dia tinggal di situ. Jangan-jangan duit saya dan ratusan korban dipakai buat beli rumah itu, rumahnya besar banget,” ujarnya dengan penuh emosi.Rumah tersebut juga tampak didatangi oleh sejumlah keluarga korban yang berharap dapat bertemu langsung dengan Ayu untuk mendapat penjelasan dan pertanggungjawaban.Salah satu korban, Samuel, membagikan pengalaman pahit yang dialaminya pada resepsi pernikahan di Gedung Pelindo, Jakarta Utara, pada 6 Desember 2025. Meski telah membayar lunas sebesar Rp 82 juta, pihak WO gagal menyediakan katering yang sudah dijanjikan. Akibatnya, para tamu undangan terpaksa pulang lebih awal.Untuk menyelamatkan acara, keluarga mempelai terpaksa memesanan makanan secara mendadak melalui GoFood.“Kami sudah rencanakan honeymoon dengan booking villa di Bali. Tapi sekarang fokus kami justru menyelesaikan kasus penipuan ini,” kata Samuel, menggambarkan kerugian materi dan batin yang dialaminya.Nana, sepupu dari mempelai, juga menuturkan hal serupa. Ia menyebutkan kekacauan terjadi sejak acara dimulai karena katering yang dijanjikan tidak kunjung datang.“Acara sudah berjalan, tapi katering tidak muncul sama sekali. Keluarga akhirnya pesan makanan dadakan,” ungkapnya.Kedua pengantin disebut menangis di atas panggung, sementara kedua keluarga berdiri dalam keadaan terpukul karena hari bahagia berubah menjadi pengalaman pahit.Di tengah tekanan publik dan laporan yang terus berdatangan, Ayu Puspita akhirnya buka suara. Ia mengakui bahwa manajemen keuangan WO miliknya kacau balau. Dana dari klien baru maupun penghasilan dari pameran digunakan untuk menutup kekurangan acara sebelumnya. Pola tersebut lama kelamaan menjadi tidak terkendali dan menghasilkan kerugian besar bagi ratusan calon pengantin.“Saya menggunakan sebagian dana untuk uang muka rumah, dan sekarang sedang berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien,” ucap Ayu.Pernyataan tersebut memunculkan dugaan kuat adanya skema ponzi dalam operasional WO tersebut, di mana uang dari klien baru dipakai untuk menutupi kekurangan dari klien lama. Tidak hanya itu, dana yang seharusnya digunakan untuk keperluan acara pernikahan diduga dialihkan untuk membeli rumah mewah hingga membiayai liburan ke luar negeri.Lebih dari seratus pasangan kini menjadi korban dan sebagian besar tak mampu menyembunyikan rasa kecewa mendalam. Banyak dari mereka yang sudah menabung dalam jangka panjang dan berharap hari pernikahan berjalan sempurna, namun kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan uang dan batalnya sejumlah persiapan.Kasus ini mendapat perhatian luas publik yang mendesak aparat kepolisian untuk bergerak cepat mencari solusi dan memastikan hak-hak korban terpenuhi.Fakta Baru Kematian Arya Daru Terkuak, Keluarga Desak Polisi Naikkan Status ke PenyidikanDi tengah ramainya kasus ini, masyarakat khususnya pasangan yang sedang merencanakan pernikahan diimbau untuk lebih berhati-hati. Memeriksa rekam jejak penyedia jasa, membaca kontrak secara menyeluruh, serta memahami detail layanan menjadi langkah penting sebelum melakukan transaksi.Saat ini, penyelidikan terhadap WO Ayu Puspita masih berlangsung di kepolisian, sementara para korban berharap ada titik terang atas kerugian yang mereka alami.***
Read More Kapolda Cek Kayu Berbarcode yang Terdampar: Ada Identitas Perusahaan dan Kemenhut
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helfi Assegaf, turun langsung ke lokasi untuk memeriksa sejumlah kayu gelondongan yang ditemukan terdampar di pesisir pantai Kabupaten Pesisir Barat. Temuan tersebut mengundang perhatian karena jumlahnya cukup banyak dan kondisi kayu tampak masih baru.Saat melakukan pengecekan di lapangan, Irjen Helfi menemukan adanya nomor identifikasi dan barcode yang menempel pada beberapa batang kayu tersebut. Bahkan, sebagian kayu terlihat dilengkapi stiker barcode berwarna kuning yang memuat kop "Kementerian Kehutanan Republik Indonesia" serta identitas perusahaan bernama “PT Minas Pagai Lumber”.Viral Helikopter BNPB Diduga Hanya Singgah untuk Foto di Langsa Aceh Tak Turunkan BantuanPada stiker itu juga tercantum nomor seri khusus dan sebuah logo berbentuk lingkaran dengan tanda centang serta gambar daun, disertai tulisan "SVLK INDONESIA", yang biasanya menandakan sertifikasi legalitas kayu.Irjen Helfi menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Kehutanan untuk menelusuri asal usul, legalitas, dan tujuan distribusi kayu-kayu tersebut. Upaya koordinasi ini dilakukan guna memastikan apakah kayu itu berasal dari jalur distribusi resmi atau terkait aktivitas ilegal yang perlu ditindaklanjuti.Warga Semprot Pernyataan Menteri Bahlil Soal Stok BBM Saat Tinjauan Bencana: Sudah Lima Hari Kosong!Ia juga memastikan penyelidikan akan terus dikembangkan untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas terdamparnya kayu-kayu tersebut di wilayah pesisir.***
Read More Bahlil Klaim 97 Persen Listrik Aceh Menyala, Warga Protes: “Di Sini Masih Gelap!”
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Krisis listrik dan air bersih yang melanda Aceh Besar dan Kota Banda Aceh telah memasuki hari ke-12 dan semakin mempengaruhi aktivitas masyarakat. Meski kedua wilayah tersebut tidak terkena banjir secara langsung, dampak pemadaman listrik berkepanjangan dan gangguan jaringan internet terasa sangat signifikan di kehidupan sehari-hari warga.Reza Munawir (39), warga yang tinggal di Aceh Besar, mengaku terpaksa berpindah-pindah ke warung kopi untuk mengisi daya perangkat kerja agar tetap bisa beraktivitas. Kondisi serupa dirasakan banyak warga lainnya, mengingat pasokan listrik di rumah mereka belum juga pulih.Warga Semprot Pernyataan Menteri Bahlil Soal Stok BBM Saat Tinjauan Bencana: Sudah Lima Hari Kosong!Gangguan ini tidak hanya menghambat komunikasi dan pekerjaan, tetapi juga memukul sektor usaha kecil. Sejumlah warung makan terpaksa tutup sementara karena operasional yang tidak memungkinkan tanpa pasokan listrik dan air bersih.Reza juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Dalam kunjungan bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu sebelumnya, Bahlil menyebut pemulihan jaringan listrik di Aceh telah mencapai 97 persen. Namun, menurut Reza, kondisi di lapangan justru jauh dari pernyataan tersebut karena listrik di banyak titik masih padam total.Kondisi serupa dialami Dani Randi, warga Banda Aceh, yang menyebut aliran listrik di rumahnya hanya menyala secara bergilir dengan durasi hidup yang sangat singkat. Untuk menjaga usaha tetap berjalan, Dani akhirnya membeli genset, meskipun harus menanggung biaya operasional yang meningkat drastis.Di Aceh Besar, Fira, warga Krueng Cut, Baet, mengeluhkan pemadaman listrik dan berhentinya aliran air PDAM selama lebih dari seminggu. Ia menegaskan bahwa listrik dan air adalah kebutuhan dasar yang seharusnya dapat dipenuhi, terlebih pada situasi pascabencana. Tanpa listrik, aktivitas memasak, membersihkan rumah, maupun memenuhi kebutuhan harian menjadi terhambat.Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pemulihan pasokan listrik Aceh telah mencapai 97 persen dan seluruh wilayah diperkirakan kembali menyala pada Minggu (7/12/2025) malam. Pernyataan tersebut disampaikan setelah Presiden Prabowo menanyakan perkembangan pemulihan pascabencana saat meninjau pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane di Bireuen. Ketika ditanya langsung, Bahlil dengan tegas menjawab bahwa seluruh Aceh akan kembali terang.“Seluruh Aceh, 97 persen malam ini nyala,” ujarnya.Presiden Prabowo mengapresiasi kerja cepat yang dilakukan kementerian dan pihak terkait. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus mengerahkan segala upaya untuk mempercepat pemulihan dan mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat.Viral Helikopter BNPB Diduga Hanya Singgah untuk Foto di Langsa Aceh Tak Turunkan Bantuan“Ini musibah, tantangan yang sedang kita hadapi. Pimpinan baru satu tahun, tetapi kita dipilih untuk mengatasi kesulitan,” ujar Prabowo.Namun, di tengah pernyataan optimistis pemerintah, warga di sejumlah wilayah masih berjuang menghadapi gelapnya malam tanpa listrik dan minimnya akses air bersih. Mereka berharap pemulihan nyata segera terwujud, bukan hanya sekadar janji.***
Read More Presiden Prabowo Jamin Pemulihan Lahan Pertanian dan Hapus KUR Petani Terdampak Banjir
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen kuat pemerintah untuk membantu para petani yang terdampak banjir bandang di sejumlah wilayah Pulau Sumatera.Dalam kunjungannya ke Jembatan Bailey Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Minggu (7/12/2025), Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan menghapus utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) para petani yang mengalami kerugian akibat bencana alam tersebut.“Utang-utang KUR ini kan terjadi karena situasi bencana. Kami akan hapus. Petani tidak perlu cemas,” ujar Prabowo setelah meninjau kondisi infrastruktur yang terdampak banjir.Viral! Putra Menkeu Sebut Banjir Sumatera Bukan Murni Bencana AlamSelain itu, Prabowo menerima laporan bahwa sejumlah bendungan juga mengalami kerusakan cukup parah. Ia memastikan bahwa perbaikan akan dilakukan secepatnya agar kebutuhan irigasi dan pengairan masyarakat bisa kembali normal.“Tadi dilaporkan beberapa bendungan rusak. Bapak-ibu, ini segera akan kita perbaiki,” tambahnya.Presiden juga memberi perhatian khusus terhadap lahan pertanian yang hancur diterjang banjir. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan program rehabilitasi untuk memulihkan sawah-sawah yang rusak agar para petani dapat kembali berproduksi.Viral! Kayu Gelondongan Terseret Banjir Diperjualbelikan di Marketplace“Kalau sawahnya rusak, kita bantu perbaiki juga. Selama belum pulih sepenuhnya, kebutuhan pangan akan kita suplai. Cadangan kita masih sangat mencukupi,” tutup Prabowo.Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan pascabencana dan memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga di tengah kondisi yang sulit.***
Read More 




















