Selewengkan Uang Tabungan Siswa Ratusan Juta, Oknum Guru SD di Ogan Ilir Ditangkap
Wulan _ 17 jam yang lalu
Lingkaran.id - Seorang oknum guru sekolah dasar berinisial DA di kawasan Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, resmi ditahan oleh pihak kepolisian setelah terbukti menyelewengkan dana tabungan milik para siswa. Nilai penyelewengan yang dilakukan mencapai ratusan juta rupiah, hasil dari tabungan anak-anak selama bertahun-tahun.Penangkapan DA menjadi angin segar bagi para wali murid yang telah lama merasa kecewa dan marah atas raibnya uang tabungan yang seharusnya digunakan untuk keperluan pendidikan anak-anak mereka.Cara Cek Bansos BPNT dan PKH Juli 2025 Lewat HP, Bisa Dapat Tambahan Rp400 RibuSalah satu wali murid, Kurniati, mengungkapkan kekesalannya terhadap kasus ini. Ia menyebut bahwa anaknya telah menabung sejak duduk di bangku kelas dua SD, dan selama empat tahun, tidak pernah ada kejelasan terkait penggunaan dana tersebut.“Biasanya kan ada pemberitahuan kalau uang tabungan dipakai untuk kegiatan seperti study tour, outbond, atau kegiatan edukatif lainnya. Tapi ini tidak ada penjelasan sama sekali. Benar-benar mengecewakan,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (30/6/2025).Kurniati mengaku sempat curiga karena pihak sekolah tidak pernah memberikan laporan rutin terkait jumlah maupun peruntukan uang tabungan anak-anak. Rasa curiga itu akhirnya terbukti saat kasus ini mencuat ke permukaan dan DA diamankan pihak berwajib.Kronologi Mahasiswa KKN UGM Meninggal Di Maluku: Ombak Besar, Cuaca Buruk, dan Upaya EvakuasiHingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak sekolah mengenai sistem pengelolaan dana tabungan siswa yang selama ini dijalankan. Para wali murid pun berharap agar kasus ini menjadi perhatian serius dan tidak terjadi lagi di masa mendatang.Pihak kepolisian menyatakan bahwa DA akan menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku dan sedang didalami lebih lanjut apakah ada pihak lain yang turut terlibat dalam kasus ini.***
Read More Viral! Direktur Operasional PT G70 Asia Diduga Selingkuh dengan Istri Orang di Ancol
Wulan _ 18 jam yang lalu
Lingkaran.id - Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan seorang pria, diduga Direktur Operasional PT G70 Asia, sedang bersama seorang wanita yang dikabarkan masih berstatus istri orang. Keduanya dipergoki di salah satu penginapan kawasan wisata, Putri Duyung Cottage, Ancol.Video yang diunggah oleh akun TikTok bernama @meresponkedungan pada Selasa (1/7/2025) memperlihatkan suasana konfrontatif, di mana seseorang mempertanyakan tindakan sang pria yang dituding berselingkuh.Cinta Buta, Pria Tega Bunuh Kekasih dan Lukai Putri Tirinya“Ini perselingkuhan Direktur Operasional G70 di belakang istrinya. Kenapa Pak? Malu, ya? Berselingkuh sama istri orang. Kita masukin TikTok saja, biar heboh satu dunia,” ujar perekam video dalam unggahan tersebut.Unggahan tersebut langsung memicu gelombang reaksi dari warganet. Banyak yang mengecam, menyindir, bahkan menyampaikan teori mereka terkait alasan terjadinya perselingkuhan.“Sedap sedap tu, rasa kan viral... buat malu,” tulis akun @buyung***.“Wanita tidak akan selingkuh kalau nyaman dengan suaminya… laki-laki harus introspeksi diri,” komentar akun lain, @piona***.Ada pula yang menyentil gaya hidup dan harta benda, “Pasti kepincut laa sama Land Rover, mah,” ujar akun @satpam_gebu.“Udah ketahuan begini, pasti udah lama tuh hubungannya,” dugaan dari akun @mommy***.Bahkan, beberapa komentar berusaha membela pihak wanita dengan menyebut kemungkinan adanya tekanan ekonomi atau kurangnya perhatian dalam rumah tangga, meski tetap menilai bahwa perselingkuhan bukan langkah yang dibenarkan.Menanggapi berbagai komentar tersebut, pemilik akun @meresponkedungan memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa dirinya telah berusaha memenuhi kebutuhan keluarga, meski tengah bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi.“Saya sudah berusaha mencukupi kebutuhan keluarga sejak bangkrut waktu pandemi. Tapi tidak ada bantuan sedikit pun dari istri. Saat saya ajukan ide menabung dulu daripada mencicil rumah, dia tetap ngotot ingin beli. Akhirnya saya ikut keinginannya, dan kami cicil rumah. Jadi, saya hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar keluarga dan cicilan rumah,” tulisnya.Cinta Buta, Pria Tega Bunuh Kekasih dan Lukai Putri TirinyaDalam unggahan lanjutannya, ia menegaskan bahwa hubungan antara pria dan wanita dalam video tersebut terjadi tanpa sepengetahuan pasangan masing-masing.“Perselingkuhan antara belum duda dan belum janda, alias masih punya pasangan resmi masing-masing, terjadi secara diam-diam di Putri Duyung Cottage. Lelaki itu adalah seorang Direktur Operasional PT G70 Asia,” tulisnya.Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak PT G70 Asia maupun sang direktur yang menjadi sorotan publik.***
Read More Diteriaki Maling Usai Senggolan, Pengemudi Mobil Jadi Sasaran Amuk Massa
Wulan _ 19 jam yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah insiden tragis terjadi di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, pada Jumat siang (28/6/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Seorang pria paruh baya, Dipapalia Winata (59), menjadi korban pengeroyokan massa setelah diteriaki maling oleh seorang pengendara motor.Menurut keterangan Kanit Lantas Polsek Medan Kota, AKP Lisna Tampubolon, insiden bermula dari senggolan antara mobil Daihatsu Sigra putih milik Winata dan sepeda motor yang tidak diketahui identitas pengendaranya.Kronologi Mahasiswa KKN UGM Meninggal Di Maluku: Ombak Besar, Cuaca Buruk, dan Upaya Evakuasi"Informasi yang kami terima, terjadi senggolan antara mobil korban dengan pengendara sepeda motor. Tak lama kemudian, pengendara motor berteriak ‘maling’ ke arah mobil tersebut," ungkap AKP Lisna.Teriakan itu sontak memancing kemarahan warga sekitar. Tanpa mengecek kebenaran informasi, massa langsung mengepung dan menganiaya Winata. Pria tersebut dipukuli dan bahkan diinjak-injak oleh sejumlah warga yang tersulut emosi. Akibat aksi brutal tersebut, mobil Sigra milik korban mengalami kerusakan parah."Kaca depan dan belakang pecah, bodi kanan dan kiri penyok, serta spion patah," jelas AKP Lisna. Selain kerusakan kendaraan, korban juga menderita luka fisik serius, termasuk luka robek di bagian kepala dan memar di sejumlah bagian tubuh.Beasiswa Unggulan 2025 Dibuka untuk S1–S3 dan Luar Negeri, Ini Syarat LengkapnyaSetelah kejadian, pengendara motor yang sempat disenggol diketahui kabur dari lokasi dan hingga kini belum ditemukan. Anehnya, meski telah menjadi korban kekerasan, Dipapalia Winata memilih untuk tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian."Korban sudah mengikhlaskan kejadian ini dan berniat memperbaiki kendaraannya sendiri," kata AKP Lisna.Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan melakukan tindakan main hakim sendiri tanpa memastikan kebenaran informasi.***
Read More Cinta Buta, Pria Tega Bunuh Kekasih dan Lukai Putri Tirinya
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Aksi kekerasan brutal yang terjadi di sebuah rumah di Jalan Mantuil RT 24, Kelurahan Basirih Selatan, Kota Banjarmasin pada Senin siang (30 Juni 2025). Dua perempuan, yakni Magdalena (berusia sekitar 40-an tahun) dan putrinya Mahmudah (18), menjadi korban serangan keji yang diduga dilakukan oleh pasangan Magdalena, pria paruh baya bernama Samson.Insiden mengerikan ini pertama kali terungkap setelah warga sekitar mendengar suara keributan dari dalam rumah korban. Salah satu tetangga, Markani Alkatiri, mengaku mendengar teriakan minta tolong yang memilukan dari Mahmudah.Unggah DRH PPPK Kemenag di SSCASN Mulai 1 Juli 2025, Wajib Lengkap atau Gugur Otomatis!“Dia (Mahmudah) teriak minta tolong, keadaannya sudah mengenaskan, ususnya terburai,” ujar Markani kepada wartawan.Warga yang mendekat ke lokasi langsung dibuat syok oleh kondisi di dalam rumah. Magdalena ditemukan sudah terkapar bersimbah darah dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya, termasuk di bagian dada kiri, leher, dan pipi. Sementara Mahmudah dalam kondisi kritis dengan luka terbuka serius di bagian perut.Tak berselang lama, tim relawan gawat darurat tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi kedua korban ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Sayangnya, nyawa Magdalena tidak berhasil diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan Mahmudah kini masih dirawat secara intensif oleh tim medis.Man City vs Al-Hilal di Club World Cup 2025: Prediksi Line-Up, Taktik, dan Peluang KejutanPelaku, Samson, sempat melarikan diri usai kejadian. Namun beberapa saat kemudian, ia menyerahkan diri ke Polsek Banjarmasin Selatan. Motif pasti dari aksi kekerasan ini masih dalam penyelidikan pihak berwenang, namun dugaan awal mengarah pada pertengkaran rumah tangga yang memuncak menjadi tragedi berdarah.Pihak kepolisian menyatakan telah mengamankan pelaku dan tengah mendalami latar belakang serta kronologi peristiwa tragis tersebut. Warga sekitar pun berharap keadilan ditegakkan dan korban yang selamat bisa mendapatkan perlindungan serta pemulihan yang layak.***
Read More Lurah ini Dicopot Usai Terbukti Utang Belasan Juta ke PPSU
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil tindakan tegas terhadap aparatur sipil negara (ASN) yang melanggar integritas dan etika kerja. Seorang lurah di Jakarta Timur resmi dicopot dari jabatannya usai terbukti meminjam uang dalam jumlah besar dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di wilayahnya.Kasus ini terungkap setelah Wali Kota Jakarta Timur melaporkan langsung temuan tersebut kepada Gubernur. Pramono membenarkan adanya laporan tersebut dan segera memerintahkan agar lurah yang bersangkutan dibebastugaskan.Beasiswa Unggulan 2025 Dibuka untuk S1–S3 dan Luar Negeri, Ini Syarat Lengkapnya“Termasuk, seperti kasus di Jakarta Timur, ada lurah yang meminjam uang dari PPSU sampai Rp17 juta. Itu tidak bisa dibenarkan,” tegas Pramono di Balai Kota Jakarta pada Senin, 30 Juni 2025.Pramono menyebut perilaku lurah tersebut tidak hanya mencoreng nama baik ASN, tetapi juga menjadi contoh yang buruk bagi para bawahannya. Ia menekankan bahwa pimpinan seharusnya menjadi teladan dalam menjaga integritas dan profesionalisme, bukan sebaliknya."Ketika Pak Wali Kota menyampaikan kepada saya, arahan saya jelas: yang seperti itu mesti dibebastugaskan. Karena tidak memberikan pendidikan yang baik bagi bawahannya dan juga bagi organisasi kita di Pemprov DKI," jelasnya.Pejabat yang dicopot diketahui merupakan Lurah Kelurahan Malakasari, Jakarta Timur. Berdasarkan informasi yang beredar, lurah tersebut meminjam uang dari beberapa petugas PPSU dengan nominal bervariasi, bahkan ada yang mencapai lebih dari Rp10 juta. Dana itu diduga digunakan untuk keperluan pribadi seperti kebutuhan rumah tangga dan biaya pendidikan anak.Pramono menegaskan bahwa pencopotan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga marwah birokrasi dan pelayanan publik yang bersih serta bebas dari praktik penyimpangan.Bintang 1 untuk Amazon, Aksi Netizen Indonesia Picu Sorotan GlobalIa juga mengingatkan seluruh jajaran pejabat di lingkungan Pemprov DKI untuk tetap menjaga profesionalisme dan menghindari segala bentuk penyalahgunaan wewenang. Sebagai langkah pembenahan, Pramono mendorong dilakukannya rotasi dan penyegaran jabatan secara berkala.“Kita akan terus menjaga agar roda pemerintahan berjalan bersih dan sehat. Semua pejabat harus ingat, kepercayaan publik adalah hal utama yang harus dijaga,” pungkasnya.***
Read More Tragis! Ibu Diserang Anak Kandung di Jalanan Umum, Diduga Karena Miras
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Warga Waduk Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, dikejutkan oleh aksi brutal seorang perempuan yang tiba-tiba mengamuk dan menyerang ibu kandungnya sendiri di pinggir jalan. Insiden yang terjadi di ruang publik ini sempat memicu kepanikan warga yang berada di sekitar lokasi.Dalam rekaman warga yang beredar, terlihat perempuan tersebut mencengkeram sang ibu dengan kuat, membuat korban tidak berdaya. Beberapa warga yang menyaksikan kejadian itu langsung berinisiatif melerai dan membujuk pelaku agar melepaskan ibunya. Setelah berhasil dipisahkan, warga terpaksa mengikat pelaku untuk mencegah terjadinya serangan ulang terhadap korban.Perjalanan Haji Ajarkan Perjuangan Dan Berikan KetenanganBerdasarkan keterangan warga sekitar, insiden bermula saat sang ibu berusaha mengajak anaknya pulang ke rumah. Namun, pelaku menolak dan justru menunjukkan perilaku agresif hingga berujung penyerangan. Dugaan sementara, pelaku berada dalam pengaruh minuman keras atau obat-obatan terlarang saat kejadian berlangsung."Pelaku sempat ditangani Dinas Sosial sebelumnya, karena memang ada catatan kondisi kejiwaan," ujar salah satu warga yang mengenal keluarga tersebut.Pihak Dinas Sosial Jakarta Utara membenarkan bahwa pelaku memang pernah berada dalam pengawasan mereka. Pasca kejadian, petugas segera membawa pelaku ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk menjalani pemeriksaan psikologis dan penanganan lebih lanjut.Banjir Besar Landa Kendari, 402 Warga Mengungsi dan 16 Kelurahan TerendamHingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga maupun otoritas terkait soal kondisi kesehatan mental pelaku. Namun kasus ini kembali menyoroti pentingnya pemantauan dan penanganan serius terhadap individu dengan gangguan kejiwaan, terutama yang pernah tercatat dalam penanganan dinas sosial.Warga sekitar berharap peristiwa serupa tidak terulang dan meminta perhatian lebih dari pihak terkait untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan keluarga yang bersangkutan.***
Read More Tragis! Seorang Pria Tewas Diracun Istri, Jenazah Disimpan 40 Hari di Kamar
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id - Warga Desa Johoinong, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur digemparkan oleh pengakuan mengejutkan seorang ibu rumah tangga yang mengaku telah membunuh suaminya sendiri. Peristiwa mengerikan ini mengungkap fakta bahwa jenazah korban disimpan di dalam kamar selama 40 hari sebelum pelaku akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian.Pelaku yang diketahui bernama Fauziah, akhirnya mendatangi Mapolres Jombang untuk mengakui perbuatannya. Dalam pemeriksaan awal, ia mengaku telah meracuni suaminya dengan menaruh racun dalam minuman. Setelah sang suami dalam kondisi lemas, Fauziah lalu melakukan penganiayaan untuk memastikan nyawa sang suami benar-benar tak tersisa.Bintang 1 untuk Amazon, Aksi Netizen Indonesia Picu Sorotan GlobalRumah kontrakan yang telah mereka tempati selama 10 tahun itu pun mendadak menjadi pusat perhatian warga. Banyak yang tak menyangka bahwa pasangan suami istri yang terlihat biasa saja itu menyimpan konflik dalam rumah tangga yang berujung pada pembunuhan sadis.Kapolres Jombang menyampaikan bahwa pasangan ini menikah sejak tahun 2014. Namun dalam perjalanan rumah tangga mereka, kerap terjadi pertengkaran. Fauziah mengaku sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang membuatnya menyimpan dendam mendalam terhadap suaminya."Pelaku mengakui adanya kekerasan yang ia alami selama pernikahan. Namun, apapun alasannya, tindakan pembunuhan tetap melanggar hukum," ungkap pihak kepolisian.Banjir Parah Rendam Lepo-lepo Kendari, Ratusan Warga MengungsiMotif dendam karena dugaan KDRT menjadi salah satu faktor yang mendorong pelaku melakukan pembunuhan dengan cara keji. Meski begitu, penyidik masih mendalami kasus ini untuk mengungkap semua fakta yang melatarbelakangi tindakan pelaku.Kini, Fauziah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi. Ia dijerat pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman penjara seumur hidup hingga hukuman mati.Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa konflik rumah tangga yang dibiarkan tanpa penyelesaian dapat berujung pada tragedi. Warga sekitar pun berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali di lingkungan mereka.***
Read More Unggah Video 24 Menit, Dhani Tuduh Maia Estianty Sebarkan Fitnah
Wulan _ 1 hari yang lalu
Lingkaran.id -Perseteruan panjang antara Ahmad Dhani dan mantan istrinya, Maia Estianty, kembali mengemuka setelah Dhani mengunggah sebuah video berdurasi 24 menit di kanal YouTube-nya, Video Legend. Video tersebut berjudul "KOMPILASI GHIBAH DAN FITNAH MAYA ESTIANTI (Disaat sudah punya suami baru)", yang langsung memicu respons luas dari publik dan netizen.Dalam tayangan itu, Dhani secara terbuka menyatakan bahwa video tersebut dibuat sebagai bentuk pembelaan terhadap istrinya, Mulan Jameela, serta kedua anak mereka, Feea dan Ali, yang menurutnya sering menjadi korban omongan miring dari Maia.Unggah DRH PPPK Kemenag di SSCASN Mulai 1 Juli 2025, Wajib Lengkap atau Gugur Otomatis!"Konten ini dibuat atas dasar pembelaan kepada Feea dan Ali yang bundanya terus difitnah dan digunjing," ujar Dhani dalam keterangan video.Video tersebut dibuka dengan kutipan dari pengamat hukum Ali Lubis, SH., yang menegaskan bahwa ghibah adalah membicarakan hal negatif tentang orang lain tanpa relevansi terhadap kepentingan publik. Ini menjadi landasan Dhani untuk menyebut pernyataan-pernyataan Maia di berbagai kesempatan sebagai bentuk ghibah dan fitnah.Dhani lalu menampilkan kompilasi wawancara Maia di berbagai kanal YouTube, mulai dari Ussy Andhika, Boy William, Denny Sumargo, hingga Daniel Mananta. Dalam setiap cuplikan, Dhani menyisipkan label “fitnah” pada bagian yang menyinggung dirinya atau Mulan Jameela.Tak hanya mengandalkan cuplikan, Dhani juga menyisipkan kutipan dari Al-Qur’an dan pernyataan ulama yang menjelaskan bahaya ghibah, seolah memperkuat argumennya dari sisi religius. Ia juga menegaskan bahwa isu perselingkuhan dengan Mulan yang disebut terjadi saat masih berstatus suami Maia adalah tidak benar.Dhani bahkan menyebut bahwa Maia sengaja memainkan narasi untuk mendapatkan simpati publik, termasuk dengan tuduhan pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ia membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa kebenaran sudah ia tunjukkan kepada ketiga anaknya dari pernikahan terdahulu Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani.“Bukti-bukti sudah saya tunjukkan ke anak-anak. Biar mereka tahu kenyataannya seperti apa,” ucap Dhani dalam video tersebut.Man City vs Al-Hilal di Club World Cup 2025: Prediksi Line-Up, Taktik, dan Peluang KejutanMenariknya, dalam video itu juga ditampilkan wawancara lama Al, El, dan Dul bersama Kak Seto saat mereka masih kecil dan orang tua mereka tengah dalam proses perceraian. Ketiganya mengungkap bahwa mereka merasa lebih nyaman tinggal bersama sang ayah karena kedekatan emosional dan perhatian yang diberikan Dhani.Hingga berita ini dirilis, Maia Estianty belum memberikan tanggapan resmi atas video tersebut. Namun, langkah Dhani yang secara terang-terangan mempublikasikan sisi versinya atas konflik lama ini menuai beragam reaksi dari warganet yang menyebut memperkeruh suasana lama yang sudah mulai reda.***
Read More Usai Viral, Dua Anak Mbah Nasikah Jemput Pulang Sang Ibu di Panti Jompo
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah kisah menyentuh hati datang dari Mbah Nasikah (74), seorang lansia asal Jawa Timur, yang viral di media sosial setelah dikabarkan diserahkan oleh dua anak perempuannya, Sri Rahayu dan Fitriya, ke Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang. Kisah ini memicu kecaman publik dan gelombang empati yang besar, hingga akhirnya mendorong kedua anak tersebut menjemput kembali ibunya.Kejadian bermula pada Jumat, 27 Juni 2025, ketika video unggahan Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra, menyebar luas di TikTok. Dalam video tersebut, Arief memperlihatkan Mbah Nasikah yang duduk dengan wajah lelah, mengenakan jilbab ungu, di samping dirinya.“Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia,” tertulis dalam narasi video.KPK OTT Dugaan Korupsi Proyek Jalan PUPR Sumut, 6 Orang DiamankanLebih mengejutkan, kedua anaknya disebut telah menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka tidak ingin lagi mengurusi sang ibu, bahkan jika Mbah Nasikah meninggal dunia, pihak panti tidak perlu mengabari mereka. Syarat berat tersebut sebenarnya diajukan Arief agar niat menitipkan ibu dibatalkan. Namun, permintaan itu justru disetujui oleh kedua anak.Menyadari kisah mereka viral, Sri dan Fitriya memberikan klarifikasi melalui konten YouTube milik Ipda Purnomo anggota Polres Lamongan yang dikenal dengan julukan Polisi Baik. Dalam perbincangan tersebut, keduanya mengaku menyesal dan tidak menyangka tindakan mereka dianggap sebagai ‘membuang’ ibu kandung.“Sebenarnya saya ingin ibu tinggal di tempat yang lebih layak, karena rumah saya hanya 4x4 meter. Kalau saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan dan minta keluar. Saya takut ibu kenapa-napa,” ujar Fitriya sambil menahan tangis.Menurut Fitriya, ia menitipkan ibunya dengan maksud agar mendapat perawatan yang memadai, termasuk dari sisi kesehatan. Namun karena mispersepsi dan tekanan sosial yang begitu besar, keputusan mereka justru berujung penyesalan. Setelah viral, kedua kakak beradik itu langsung menjemput kembali Mbah Nasikah.“Sore itu juga, setelah viral, kami langsung pergi jemput ibu. Kami sadar dan menyesal,” ungkap Fitriya saat ditanya oleh Ipda Purnomo.Arief Camra menjelaskan, awalnya pihaknya sudah menolak permintaan untuk merawat Mbah Nasikah, karena panti tersebut khusus untuk lansia yang tidak memiliki keluarga. Namun karena desakan dari kedua anaknya yang mengaku tidak mampu merawat, akhirnya mereka menerima dengan persyaratan berat.“Saya buat syarat berat supaya niat itu batal. Tapi mereka malah bersikukuh. Kami sampai dua kali mengingatkan lewat chat untuk dipikirkan ulang,” jelas Arief.Ia pun mengaku bersyukur Mbah Nasikah hanya tinggal selama satu hari dan akhirnya dijemput kembali oleh keluarganya. Arief berharap kisah ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.“Allah membalasnya mungkin dengan rasa malu, tekanan sosial, dan rasa bersalah. Tapi biarlah ini jadi pengingat agar kita semua memperlakukan orang tua dengan sebaik-baiknya,” pungkas Arief.Modus QRIS Palsu, Oknum Polisi Gunakan Bukti Pembayaran Palsu di Toko HelmDalam wawancaranya, Mbah Nasikah mengaku membesarkan ketiga anaknya seorang diri sejak ditinggal suami. Ia sempat dirawat oleh anak laki-lakinya sebelum akhirnya anak tersebut meninggal dunia.“Saya tidak menyangka, dua anak saya yang perempuan malah tidak mau merawat saya lagi,” ucapnya lirih.Kini, Mbah Nasikah telah kembali ke pelukan keluarganya. Namun jejak kisah ini meninggalkan pesan moral yang dalam: tak ada alasan yang cukup untuk menelantarkan orang tua, terlebih ketika mereka telah mengorbankan segalanya demi anak-anaknya.***
Read More Banjir Parah Rendam Lepo-lepo Kendari, Ratusan Warga Mengungsi
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Ratusan warga di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, terpaksa mengungsi setelah banjir besar melanda kawasan permukiman mereka pada Minggu, 29 Juni 2025. Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini mengejutkan warga karena datang meski hujan tidak turun di wilayah tersebut.Berdasarkan data sementara, sebanyak 172 kepala keluarga atau sekitar 402 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai hampir dua meter di sejumlah titik. Kondisi ini membuat banyak rumah warga terendam hingga ke dalam ruangan dan tidak bisa dihuni sementara waktu.Tragis! Pria Tewas Usai Nekat Terjun dari Lantai 5 Tunjungan Plaza SurabayaSarman, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa banjir mulai naik sejak siang hari sebelumnya dan belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.“Padahal tidak ada hujan di sini. Tapi air dari hulu terus naik sejak jam dua siang kemarin. Ini banjir terparah yang kami alami sejak ada tanggul dan kolam retensi,” ujarnya.Ia menambahkan bahwa biasanya air hanya menggenangi halaman, tetapi kali ini air meluap hingga masuk ke dalam rumah.“Kalau tahun-tahun sebelumnya, air masih di luar rumah. Sekarang sudah lebih dari satu meter masuk ke dalam. Banyak barang-barang kami rusak,” tambahnya.Menanggapi bencana tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Sultra, Wawan Arianto, memastikan bahwa timnya telah dikerahkan ke lokasi untuk menyalurkan bantuan darurat kepada para pengungsi. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan lainnya mulai dibagikan untuk meringankan beban warga terdampak.Tak hanya itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, juga turun langsung ke lokasi banjir. Dalam kunjungannya, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera membangun tanggul tambahan untuk mencegah banjir serupa terulang.“Kita harus bangun tanggul di sekitar kawasan ini. Kalau tanggulnya ditinggikan, air pasti bisa ditahan. Relokasi bukan pilihan utama karena warga umumnya tidak ingin pindah,” ujarnya.Langkah pembangunan tanggul baru ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang agar warga tidak lagi menjadi korban banjir yang terus berulang setiap tahun.Ridwan Kamil Gugat Balik Lisa Mariana Rp105 Miliar, Tudingan Tak Berdasar Dinilai Hancurkan ReputasiSementara itu, warga berharap agar pembangunan tanggul bisa segera direalisasikan, mengingat kondisi banjir saat ini benar-benar mengganggu aktivitas dan merusak harta benda mereka.“Kami hanya ingin bisa tinggal dengan tenang. Jangan setiap tahun panik karena banjir,” ungkap Sarman mewakili keresahan warga lainnya.Situasi di lokasi masih dalam pemantauan pihak berwenang, dan tim gabungan terus bekerja untuk memastikan keselamatan serta kebutuhan dasar warga terpenuhi selama masa tanggap darurat.***
Read More Modus Lowongan Kerja, Pria ini Dijual ke Kamboja dan Akhiri Hidup karena Disiksa
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Harapan untuk meraih masa depan lebih baik berujung tragis bagi Azwar, seorang pemuda asal Kelurahan Bunut, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. Bukannya mendapatkan pekerjaan sebagai penyanyi di Malaysia seperti yang dijanjikan, Azwar justru menjadi korban tindak pidana perdagangan orang dan dikirim ke Kamboja.Peristiwa memilukan ini terungkap setelah pihak keluarga menerima kabar duka bahwa Azwar telah meninggal dunia. Ia diduga mengakhiri hidupnya sendiri akibat tidak kuat menahan tekanan dan kekerasan yang dialaminya selama bekerja di perusahaan scammer di negara tersebut.Viral Oknum Polisi Terciduk Lakukan Pungli, Dihukum Guling di Aspal dan Masuk PatsusAzwar semula direkrut oleh pihak yang menjanjikan pekerjaan sebagai penyanyi di Malaysia dengan iming-iming gaji yang menggiurkan. Namun kenyataannya, ia justru diselundupkan ke Kamboja dan dijual ke sindikat penipuan daring (scammer), di mana ia dipaksa bekerja di bawah tekanan dan pengawasan ketat.Dalam kondisi sakit, Azwar sempat meminta dipulangkan ke Indonesia. Namun permintaan tersebut tidak dikabulkan secara cuma-cuma. Ia diminta untuk membayar denda sebesar Rp 40 juta, ditambah biaya pemulangan yang membuatnya terjebak dalam situasi tanpa jalan keluar.Tak sanggup menanggung siksaan dan beban psikologis yang semakin berat, Azwar akhirnya memilih jalan tragis dengan mengakhiri hidupnya. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang kini menghadapi kesulitan baru: memulangkan jenazah Azwar ke tanah air.Pihak keluarga mengungkapkan bahwa proses pemulangan jenazah terkendala oleh biaya yang sangat besar, mencapai Rp 160 juta. Mereka berharap ada uluran tangan dari pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait, untuk membantu pemulangan jenazah Azwar ke kampung halamannya.“Kami sangat berharap jenazah Azwar bisa segera dipulangkan. Kami tidak punya dana sebesar itu. Tolong, kami minta perhatian dan bantuan dari pemerintah,” ungkap salah satu anggota keluarga, penuh harap.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaKasus ini menambah daftar panjang warga Indonesia yang menjadi korban perdagangan manusia dengan modus tawaran pekerjaan fiktif ke luar negeri. Pemerintah diharapkan semakin memperketat pengawasan terhadap perekrutan tenaga kerja ke luar negeri serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran pekerjaan yang tidak jelas asal-usul dan legalitasnya.Saat ini, keluarga Azwar masih menanti kepastian dan bantuan agar jasad putra mereka dapat kembali ke tanah kelahirannya dan dimakamkan secara layak.***
Read More Viral! Mobil Terobos One Way dan Seruduk Polisi yang Tengah Bertugas
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Aksi pelanggaran lalu lintas terjadi di kawasan wisata Jalan Raya Puncak pada Sabtu, 28 Juni 2025. Seorang pengemudi mobil berpelat nomor B melakukan tindakan membahayakan dengan menerobos jalur satu arah (one way) dan menabrak seorang polisi yang tengah menjalankan tugasnya.Kejadian berlangsung di Simpang Gadog, titik krusial pemberlakuan sistem one way yang diatur untuk mengurai kemacetan dari arah Puncak menuju Kota Bogor. Saat itu, arus kendaraan sedang diarahkan turun, namun pengemudi mobil SUV hitam tersebut tetap memaksa melaju ke arah sebaliknya.Viral! Sekelompok Remaja Perempuan Diduga Gelar Pesta Miras di Kamar KosKorban dari insiden ini adalah seorang petugas polisi berpangkat Inspektur Dua (Ipda) berinisial R, yang saat itu sedang mengatur lalu lintas di lokasi. Dalam keterangannya, Ipda R mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan imbauan kepada pengemudi agar memutar balik karena sistem one way sedang diberlakukan. Namun, pengemudi justru bersikap arogan dan mengabaikan instruksi.“Saya sudah berdiri di depan kendaraan, jelas-jelas memberi tahu sedang berlaku one way dan minta dia putar balik. Tapi dia malah marah, membentak, nunjuk-nunjuk saya, dan tetap memaksa jalan,” kata Ipda R.Yang lebih mengejutkan, pengemudi mengaku sebagai anggota salah satu lembaga pemerintah saat diminta keterangan oleh petugas. Meski begitu, pengakuan tersebut tak dibarengi sikap kooperatif. Mobil terus dipacu hingga mengenai tubuh Ipda R.“Posisi saya sudah di depan mobil, tapi dia tetap injak gas. Saya sampai tertabrak, kaki saya yang kena,” jelas Ipda R.Aksi pengemudi itu sempat menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan lainnya, hingga menyebabkan kepadatan arus lalu lintas sementara. Setelah adu argumen yang cukup panas dan desakan dari petugas lainnya, akhirnya pengemudi tersebut bersedia memutar balik.“Setelah ngotot dan tahu enggak bisa lanjut, dia baru mau balik arah,” ungkap Ipda R.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBKKejadian ini menambah daftar panjang pelanggaran lalu lintas yang berpotensi membahayakan keselamatan petugas di lapangan. Ipda R pun menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap aturan berkendara, terutama saat rekayasa lalu lintas seperti sistem one way diberlakukan.“Semua demi keselamatan bersama. Kalau satu orang ngotot, bisa rusak semua sistem yang sudah diatur. Tolonglah, patuhi aturan dan hormati petugas yang sedang menjalankan tugasnya,” pungkasnya.***
Read More Viral Pria Mengaku Anggota BIN Bawa Senjata Saat Datangi Toko Emas
Wulan _ 2 hari yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah insiden menghebohkan terjadi di sebuah toko emas di kawasan Medan Johor, setelah seorang pria mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) datang membawa senjata api dan mengancam pemilik toko. Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial dan memicu kehebohan di kalangan netizen.Pemilik toko Rinsil Jewelry, Oky, menceritakan kronologi kejadian yang berlangsung pada Kamis malam, 26 Juni 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Pria tersebut datang dengan mengenakan kaus hitam lengan panjang dan membawa tas yang kemudian diketahui berisi senjata api. Dalam video yang viral, terlihat pemilik toko tengah menginterogasi pria tersebut yang tetap bersikeras mengaku sebagai anggota BIN.Tragis! Pria Tewas Usai Nekat Terjun dari Lantai 5 Tunjungan Plaza SurabayaOky menjelaskan bahwa masalah bermula dari tindakan adik pria tersebut, yang dikenal dengan nama panggilan Boneng, yang sering melakukan pemesanan fiktif di sekitar kawasan usahanya. Orderan fiktif berupa pakaian dan jilbab itu sering dikirim ke alamat yang tidak jelas, sehingga para pengemudi ojek online kerap mendatangi toko Oky karena mengira toko tersebut yang memesan."Adik Eko ini, Boneng, sering membuat orderan fiktif. Lokasi toko kami juga sering dijadikan alamat palsu untuk pengantaran. Banyak driver ojol yang datang ke toko kami karena merasa tertipu," ungkap Oky.Akibat gangguan yang terus berulang, Oky pun memutuskan menutup akses bagian belakang tokonya. Namun, tindakan tersebut justru memicu ketegangan. Boneng merasa tidak terima dan mengklaim bahwa dirinya berhak karena merupakan warga sekitar. Keributan pun sempat terjadi di lokasi, yang bahkan membuat ayah Boneng ikut terlibat. Ironisnya, sang ayah justru menyampaikan pernyataan yang mengejutkan dengan berkata, "Bunuh saja anak saya," yang membuat Oky semakin heran dengan sikap keluarga tersebut.Perseteruan berlanjut ke tingkat yang lebih serius ketika Oky menerima pesan singkat dari seorang pria bernama Eko, yang mengaku sebagai kakak Boneng sekaligus anggota BIN dan Kopassus Grup 3. Dalam pesannya, Eko menyampaikan ancaman dan menyatakan keberatannya terhadap perlakuan terhadap adiknya."Dia mengirim chat lewat WhatsApp, mengaku sebagai anggota BIN dan Kopassus. Saya saja, meskipun punya keluarga di militer, tidak pernah mengatasnamakan instansi seperti itu. Yang bikin saya khawatir, dia datang langsung ke toko saya sambil membawa senjata api," lanjut Oky.Kabar Baik bagi P3K: Tak Lagi ASN Kelas Dua, Kini Setara dengan PNSKetika datang ke lokasi, pria tersebut menunjukkan sebuah lencana yang diduga milik institusi negara dan memperlihatkan senjata api di dalam tasnya. Oky menduga aksi intimidasi itu dilakukan sebagai respons atas konflik yang terjadi sebelumnya antara dirinya dengan Boneng.Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun BIN terkait kebenaran identitas pria tersebut. Namun, Oky berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan lebih lanjut di tengah masyarakat.“Kami pedagang kecil hanya ingin bekerja dengan tenang. Kalau ada yang mengaku aparat tapi justru mengancam dan bawa senjata, itu sudah sangat meresahkan,” tutupnya.***
Read More Viral Oknum Polisi Terciduk Lakukan Pungli, Dihukum Guling di Aspal dan Masuk Patsus
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang anggota Satlantas Polrestabes Medan, Aiptu Rudi Hartono, dijatuhi sanksi tegas setelah tertangkap tangan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap seorang pengendara motor wanita di Jalan Palang Merah, tepatnya di depan Bank Permata, Kecamatan Medan Kota. Aksi tak terpuji ini bahkan sempat viral di media sosial dan menuai kritik publik.Sebagai bentuk hukuman awal, Aiptu Rudi disuruh menjalani tindakan fisik berupa berguling di atas aspal panas di bawah terik matahari, sambil mengenakan seragam lengkap dan rompi lalu lintas. Setelah itu, ia dijebloskan ke ruang penempatan khusus (Patsus) untuk menjalani penahanan internal.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaKabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, mengonfirmasi bahwa kasus ini telah ditangani oleh Seksi Propam Polrestabes Medan. Ia menjelaskan, peristiwa pungli tersebut terjadi pada Rabu, 25 Juni 2025 sekitar pukul 09.30 WIB.Saat itu, Aiptu Rudi memberhentikan seorang perempuan pengendara sepeda motor Honda BeAT BK 4388 AIK yang diketahui melawan arah. Saat ditegur, pengendara tersebut mengaku sedang terburu-buru ke pasar ikan di sekitar lokasi.Alih-alih menilang sesuai prosedur, Aiptu Rudi justru meminta uang sebesar Rp 100 ribu sebagai pengganti tilang. Uang tersebut, menurut pengakuannya, digunakan untuk membeli sarapan.“Tindakan ini jelas merupakan penyalahgunaan wewenang. Sebagai penegak hukum, seharusnya Aiptu Rudi menegakkan aturan, bukan malah menerima uang dari pelanggar,” ujar Kombes Ferry.Kasi Propam Polrestabes Medan, AKP Suharmono, menegaskan bahwa tindakan Aiptu Rudi telah melanggar kode etik profesi Polri. Ia menyebut pelanggaran tersebut memang baru pertama kali dilakukan oleh yang bersangkutan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara.Viral Empat Pulau Eksotis Anambas Tiba-Tiba Dijual Online, ini Klarifikasi KKPSebagai langkah tegas, Aiptu Rudi kini sedang menjalani masa penahanan khusus selama 30 hari sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, ia juga terancam dikenai sanksi demosi atau penurunan jabatan, penundaan kenaikan pangkat, bahkan kemungkinan mutasi ke wilayah luar Kota Medan.“Kami sudah tempatkan Aiptu RH di ruang Patsus selama 30 hari. Selain sanksi fisik, ia juga akan menjalani demosi dan kemungkinan besar akan dipindahkan keluar daerah,” terang Suharmono.Kepolisian mengaku menyesalkan peristiwa tersebut dan berkomitmen menindak tegas setiap anggota yang menyimpang dari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat. Video kejadian yang beredar menunjukkan Aiptu Rudi menerima uang langsung dari dompet pengendara, tanpa adanya proses tilang yang sah.***.
Read More Modus QRIS Palsu, Oknum Polisi Gunakan Bukti Pembayaran Palsu di Toko Helm
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang oknum anggota kepolisian diduga melakukan aksi penipuan di sebuah toko helm yang terletak di Jalan Raya Cileunyi, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 8 Juni 2025, sekitar pukul 10.00 WIB dan kini telah mendapat perhatian dari pihak kepolisian.Kasi Humas Polresta Bandung, AKP Dana Suhenda, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tersebut. Ia menyatakan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh satuan internal kepolisian.Cek Bansos BPNT Juni 2025 Cair Rp600 Ribu! Begini Cara Cek Lewat HP dengan Mudah dan Cepat“Betul, pelaku adalah oknum anggota. Penanganan sudah ditindaklanjuti oleh kesatuannya, yakni Propam Polda Jabar dan Provost Brimob,” ujar AKP Dana saat dikonfirmasi pada Selasa (24/6/2025).Menurut keterangan sementara, oknum tersebut datang ke toko helm dan bersikap layaknya pembeli biasa. Ia terlihat memilih-milih helm terlebih dahulu sebelum menentukan pilihannya.Setelah memilih helm yang diinginkan, pelaku kemudian berpura-pura melakukan pembayaran menggunakan metode digital QRIS. Ia menunjukkan tangkapan layar bukti pembayaran kepada pemilik toko, yang belakangan diketahui sebagai bukti palsu.“Oknum itu mengaku sudah melakukan pembayaran dengan menunjukkan bukti transfer, tapi ternyata setelah dicek, uang belum masuk ke rekening toko,” jelas AKP Dana.Kabar Baik bagi P3K: Tak Lagi ASN Kelas Dua, Kini Setara dengan PNSKarena merasa dirugikan, pemilik toko akhirnya menyebarkan kejadian ini melalui media sosial. Aksi viral tersebut pun langsung menarik perhatian publik dan pihak berwenang.AKP Dana menambahkan, meskipun identitas dan pangkat oknum tersebut belum diungkap ke publik, proses penyelidikan tengah berjalan di bawah pengawasan unit Propam Polda Jabar dan Provost Brimob.“Kasus ini masih dalam proses pendalaman oleh kesatuan terkait. Kami akan sampaikan perkembangan lebih lanjut bila sudah ada hasil pemeriksaan resmi,” pungkasnya.***
Read More KPK OTT Dugaan Korupsi Proyek Jalan PUPR Sumut, 6 Orang Diamankan
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), kali ini di wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara. Dalam operasi senyap yang berlangsung pada Kamis malam, 26 Juni 2025, sebanyak enam orang berhasil diamankan oleh penyidik antirasuah.Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa seluruh pihak yang ditangkap telah diterbangkan ke Jakarta pada Jumat (27/6) dan tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Sabtu (28/6) untuk menjalani pemeriksaan intensif.“Pihak-pihak yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan sudah tiba di gedung KPK dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lanjutan,” ujar Budi kepada awak media.Putra Pasha Ungu Alami Dugaan Kekerasan, Dimas Anggara Akhirnya Minta MaafMenurut Budi, keenam orang yang terjaring OTT berasal dari berbagai latar belakang, termasuk aparatur sipil negara (ASN), penyelenggara negara, serta pihak swasta. Mereka diduga terlibat dalam praktik suap yang berkaitan dengan proyek infrastruktur jalan yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara.“Penangkapan ini terkait proyek-proyek di lingkungan PUPR Provinsi serta proyek-proyek pada Satuan Kerja PJN Wilayah 1 Sumatera Utara,” ungkap Budi.Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa KPK menemukan adanya dua klaster penerimaan yang mencurigakan dalam kasus ini. Meski belum memaparkan detailnya, Budi menyatakan bahwa seluruh konstruksi perkara akan diungkap dalam konferensi pers resmi yang dijadwalkan berlangsung hari ini.Babak Baru Honorer Indonesia: Seleksi PPPK Tahap 2 Dimulai Juni 2025, Ini Jadwal dan Aturan LengkapnyaSesuai prosedur, KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum terhadap para pihak yang diamankan dalam OTT tersebut. Saat ini, tim penyidik masih melakukan pendalaman terkait alur uang suap, peran masing-masing pihak, serta kemungkinan adanya keterlibatan aktor lain.“Detail mengenai konstruksi perkara, peran para pihak, serta barang bukti yang diamankan akan disampaikan dalam konferensi pers hari ini,” tambah Budi.Kasus ini menambah deretan panjang upaya penindakan KPK dalam membongkar praktik korupsi di sektor pembangunan infrastruktur daerah, khususnya proyek-proyek strategis yang bersumber dari anggaran negara.***
Read More Tragis! Pria Tewas Usai Nekat Terjun dari Lantai 5 Tunjungan Plaza Surabaya
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial ARF (34) ditemukan tewas setelah diduga melompat dari lantai 5 Mal Tunjungan Plaza 5, Surabaya, pada Jumat (27/6/2025). Kepolisian menduga kuat insiden ini merupakan tindakan bunuh diri yang dipicu oleh tekanan ekonomi.Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Santoso, mengungkapkan bahwa korban merupakan warga asal Sinjai Utara, Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil penyelidikan awal di lokasi kejadian, ditemukan petunjuk berupa surat gadai ponsel bertanggal 26 Juni 2025, sehari sebelum kejadian tragis itu terjadi.“Diduga korban mengalami tekanan ekonomi yang berat. Indikasi ini diperkuat dengan temuan surat gadai handphone di dalam barang pribadinya,” terang Kompol Rizki saat dikonfirmasi.Kabar Baik bagi P3K: Tak Lagi ASN Kelas Dua, Kini Setara dengan PNSDetik-detik sebelum kejadian, ARF terlihat berjalan seorang diri di sepanjang tepi kaca pembatas lantai 5 mal. Aksi korban yang terlihat seperti mengamati lantai dasar sempat membuat beberapa pengunjung waspada, namun tak menyangka akan berujung fatal.“Korban sempat terlihat mondar-mandir sambil menunduk melihat ke bawah. Saat berada di dekat eskalator arah turun, ia tiba-tiba naik ke sisi kanan eskalator dan melompat,” ujar Rizki menjelaskan kronologi.Korban langsung dinyatakan meninggal dunia di tempat akibat benturan keras setelah terjatuh dari ketinggian sekitar lima lantai.Petugas dari BPBD dan Dinas Sosial Kota Surabaya langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Jenazah ARF kemudian dibawa menggunakan ambulans milik Dinas Sosial ke kamar jenazah RSU dr. Soetomo Surabaya guna keperluan identifikasi lebih lanjut.Kementerian PUPR Buka Rekrutmen TPM untuk Program Irigasi Berbasis Masyarakat Tahun 2025Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman atas latar belakang kehidupan korban dan tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga.“Kami masih mendalami identitas dan kondisi korban sebelum kejadian. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan setelah proses penyelidikan selesai,” tutup Kompol Rizki.***
Read More Tragis! Mahasiswi Diduga Diperkosa Guru Ngaji, Dinikahi Lalu Diceraikan Sehari Kemudian
Wulan _ 4 hari yang lalu
Lingkaran.id - Seorang mahasiswi berusia 19 tahun berinisial N mengalami nasib tragis setelah diduga menjadi korban pemerkosaan oleh J, pria yang dikenal sebagai guru ngaji sekaligus kerabat dekatnya. Peristiwa memilukan ini terjadi pada 9 April 2025 di rumah nenek korban yang terletak di Kecamatan Majalaya, Karawang.Kuasa hukum korban, Gary Gagarin, mengungkapkan bahwa pelaku datang dengan dalih ingin bersilaturahmi usai Lebaran. Tanpa disangka, J justru melakukan kekerasan seksual terhadap N saat kondisi korban tidak sadarkan diri. Perbuatan pelaku diketahui oleh nenek korban yang langsung memanggil warga sekitar dan mengamankannya.Viral! Sekelompok Remaja Perempuan Diduga Gelar Pesta Miras di Kamar Kos“Awalnya pelaku datang, berjabat tangan, lalu korban mendadak tidak sadar. Ia kemudian dibawa ke kamar dan di situ terjadi kekerasan seksual. Saat kejadian, nenek korban memergoki dan langsung meminta bantuan warga,” jelas Gary dalam keterangan yang dikutip pada Kamis (27/6/2025).Korban baru tersadar setelah mendapat perawatan medis di klinik terdekat. Sementara itu, pelaku sempat diamankan oleh pihak keluarga korban ke Polsek Majalaya. Namun, bukannya diproses secara hukum, pihak kepolisian justru memilih jalur mediasi dan mendorong perdamaian.Dari mediasi tersebut, dicapai kesepakatan bahwa pelaku akan menikahi korban dan kedua pihak sepakat untuk tidak saling menuntut. Namun ironisnya, pernikahan itu hanya berlangsung selama satu hari sebelum pelaku menceraikan korban.“Tidak masuk akal. Baru sehari menikah langsung diceraikan. Ini bukti bahwa pelaku tidak sungguh-sungguh dan justru menambah beban psikologis korban. Ini seharusnya menjadi perhatian serius penegak hukum. Jangan biarkan kasus kekerasan seksual diselesaikan begitu saja dengan jalan damai,” tegas Gary.Gary juga menyesalkan langkah Polsek Majalaya yang tidak meneruskan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang, padahal perkara seperti ini semestinya ditangani secara serius dan profesional, bukan diselesaikan melalui kesepakatan informal.Sejak insiden tersebut, kondisi mental korban disebut sangat terguncang. Bahkan, N sempat mengutarakan niatnya untuk menghentikan kuliahnya. Upaya korban untuk melaporkan kejadian ini ke Satgas Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di kampus pun tidak membuahkan hasil karena tidak ada tindak lanjut yang jelas.“Korban sudah berusaha mengadu ke Satgas TPKS, tapi tidak ditindaklanjuti. Bahkan rumah korban sempat dilempari batu, padahal dia adalah korban dalam kasus ini. Perlu dicatat juga, antara korban dan pelaku masih memiliki hubungan keluarga,” ujar Gary.Pada Mei 2025, pihak kuasa hukum kembali mengupayakan keadilan dengan melaporkan kejadian ke Unit PPA Polres Karawang. Namun laporan tersebut ditolak karena dianggap sudah pernah dilakukan perdamaian secara tertulis.“Kami akhirnya meminta pendampingan psikologis dari P2TP2A untuk membantu korban pulih secara mental. Dalam waktu dekat, kami juga akan mengirim surat resmi ke Kapolres Karawang untuk meminta perhatian khusus terhadap kasus ini,” ungkap Gary.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBKMenanggapi hal ini, Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, membenarkan bahwa penyelesaian kasus dilakukan melalui mediasi di tingkat Polsek. Menurutnya, kasus tersebut tidak ditangani oleh Unit PPA karena korban sudah berusia 19 tahun dan tidak termasuk kategori anak di bawah umur.“Unit PPA biasanya menangani anak-anak karena ada ketentuan lex specialis. Dalam kasus ini, karena korban sudah dewasa, Polsek Majalaya hanya memfasilitasi mediasi,” jelasWildan.Meski begitu, Wildan menyatakan pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan bagi korban untuk membuat laporan baru jika memang dirasa perlu.“Silakan saja jika korban ingin melapor kembali. Tapi tentu harus dilihat lebih lanjut terkait delik aduan yang akan dikenakan kepada pelaku,” tutupnya.***
Read More Kementerian PUPR Buka Rekrutmen TPM untuk Program Irigasi Berbasis Masyarakat Tahun 2025
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kesempatan emas kembali hadir bagi para profesional yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dan teknik lapangan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi membuka pendaftaran Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) untuk mendukung pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) pada tahun anggaran 2025.Program ini merupakan bagian dari inisiatif strategis pemerintah dalam memperkuat sistem irigasi berbasis masyarakat demi mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di seluruh penjuru tanah air. Kementerian PUPR menargetkan TPM menjadi penggerak utama dalam memastikan distribusi dan pemanfaatan air irigasi dilakukan secara efisien, ramah lingkungan, serta berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.Viral Aksi Bocil Review Jalan Desa, Netizen Soroti Anggaran dan Transparansi ProyekProses pendaftaran dibuka secara online melalui laman resmi https://p3tgai.pu.go.id/rekrutmentpm dan berlangsung hingga 23 Juni 2025. Tahapan seleksi dimulai pada 19 Juni dan akan berlangsung hingga 29 Juni 2025. Terdapat tiga tahap utama yang harus dilalui peserta, yaitu seleksi administrasi, ujian tertulis, dan wawancara. Pengumuman hasil akhir dijadwalkan pada 30 Juni 2025.Calon pelamar dapat mengakses seluruh informasi terkait tahapan seleksi, kriteria, serta dokumen yang diperlukan melalui situs resmi tersebut.TPM nantinya akan bertugas mendampingi kelompok petani seperti Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A (GP3A), dan Induk P3A (IP3A) dalam pelaksanaan kegiatan irigasi. Beberapa tugas utama TPM antara lain:Membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan teknis proyek irigasiMendampingi administrasi dan tata kelola kelompok taniMemastikan pelaksanaan program sesuai target dan jadwalMelakukan monitoring dan pelaporan lapanganMemberikan edukasi tentang pengelolaan irigasi yang berkelanjutanPeran TPM tidak hanya sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai fasilitator yang turut meningkatkan kapasitas petani agar mampu mengelola irigasi secara mandiri dan berdaya saing.Syarat dan Dokumen PendaftaranPara calon pelamar diharuskan menyiapkan dokumen-dokumen sebagai berikut:Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP)Surat lamaranDaftar riwayat hidup (CV)Fotokopi ijazah terakhirSertifikat keahlian atau pelatihan pendukung (jika ada)Meskipun terbuka bagi semua yang memenuhi kriteria, pelamar dengan pengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan irigasi akan memiliki nilai tambah dalam seleksi.Putra Pasha Ungu Alami Dugaan Kekerasan, Dimas Anggara Akhirnya Minta MaafMelalui program ini, Kementerian PUPR berharap dapat melahirkan lebih banyak tenaga profesional yang tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga mampu berinteraksi dan berkontribusi langsung di tengah masyarakat. TPM diharapkan menjadi motor perubahan dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui tata kelola sumber daya air yang berkelanjutan.***
Read More Viral! Sekelompok Remaja Perempuan Diduga Gelar Pesta Miras di Kamar Kos
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video penggerebekan terhadap sekelompok remaja perempuan yang diduga menyusup ke sebuah kamar kos dan menggunakannya untuk berpesta minuman keras. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @rrnfgt dan langsung menuai perhatian publik.Dalam narasi yang menyertai unggahan tersebut, empat remaja putri diketahui berada di dalam sebuah kamar kos yang secara legal bukan milik mereka. Warga kos yang merasa terganggu oleh suara bising sejak malam sebelumnya, akhirnya bersama sang ibu kos melakukan pengecekan ke kamar tersebut pada keesokan paginya.Resmi! Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN 2025 Dibuka 29 Juni: Ini Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya Tanpa UTBKIbu kos menjelaskan bahwa memang ada salah satu orang tua dari remaja tersebut yang pernah memberikan uang muka sebagai tanda jadi. Namun, belum ada serah terima kunci secara resmi, sehingga keberadaan mereka di kamar tersebut dinilai tidak sah.Lebih mencengangkan, dalam kamar tersebut ditemukan total sembilan orang yang berkumpul, dan diduga tengah berpesta minuman keras.“Listrik yang dipakai mereka saya yang bayar, tapi mereka malah seenaknya masuk dan berpesta,” ungkap pemilik akun @rrnfgt dalam video klarifikasinya.BREAKING: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK Terkait Dugaan Skandal Kuota Haji 2024!Tindakan para remaja ini pun memicu kemarahan warga kos. Namun, alih-alih menunjukkan rasa bersalah, para remaja justru terlihat santai saat ditegur. Dalam salah satu rekaman lanjutan, salah satu dari mereka terlihat merokok, sementara yang lain berkelit bahwa yang mengonsumsi minuman keras adalah para laki-laki.Netizen ramai-ramai mengkritik perilaku para remaja ini, menyebut mereka sebagai “ABG jamet” yang kelewat batas. Banyak yang menyayangkan lemahnya pengawasan dari pihak keluarga, serta mempertanyakan bagaimana para remaja ini bisa dengan mudah mengakses kamar kos tanpa izin resmi.***
Read More