Website Thinkedu

Sistem Baru Bansos Pakai AI dan Face Recognition, Prioritaskan Penerima Sesuai Kebutuhan

Sistem Baru Bansos Pakai AI dan Face Recognition, Prioritaskan Penerima Sesuai Kebutuhan
Foto : Freepik
Lingkaran.id - Pemerintah Indonesia akan mengimplementasikan teknologi pengenalan wajah atau face recognition dalam proses distribusi bantuan sosial (bansos) mulai bulan Januari tahun depan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi penyaluran bansos ke masyarakat yang benar-benar berhak menerimanya.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa data penerima bansos yang selama ini hanya berupa data administrasi akan dilengkapi dengan identitas wajah. Hal ini memungkinkan sistem face recognition untuk memverifikasi penerima secara langsung.

Menuju UVCE 2025: Strategi Karir Berkelanjutan untuk Alumni Sambut Indonesia Emas & Society 5.0

“Mulai Januari nanti, setiap penerima bansos akan didata dengan menggunakan teknologi face recognition sehingga penerima maupun yang tidak berhak menerima dapat teridentifikasi secara real-time dan data dapat segera diperbarui,” ujar Luhut saat peluncuran program Sahabat-AI di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Luhut menambahkan bahwa digitalisasi sistem penyaluran bansos ini diperkirakan mampu menghemat anggaran negara hingga mencapai Rp100 triliun. Menurutnya, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan strategis dalam memperbaiki tata kelola bantuan sosial.

TEDxKambangIwak Sukses Gelar 'COUNTDOWN 2025: Hadirkan Tokoh Lokal dalam Forum Inovasi Lingkungan dan Budaya Palembang

Dengan teknologi AI tersebut, pemerintah dapat secara dinamis mengelola data penerima bansos berdasarkan perubahan kondisi ekonomi atau pekerjaan penerima.

“Sistem ini akan mampu membedakan siapa yang berhak menerima bansos hari ini, bulan depan, atau minggu depan, karena bisa melihat apakah penerima tersebut sudah mendapatkan pekerjaan atau belum. Bila sudah mendapatkan pekerjaan, maka dia tidak berhak lagi menerima bantuan,” jelas Luhut.

Menurutnya, sistem ini akan membangun sebuah ekosistem digital yang terintegrasi, sehingga penyaluran bansos menjadi lebih tepat sasaran dan efisien dalam penggunaan anggaran negara.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Thinkedu Online Course
Berita Terbaru
Stikes Bina Husada