Kegiatan ALC 2025 terbagi menjadi dua sesi besar, yaitu main event pada Sabtu, 27 September 2025, dan post event pada Minggu, 28 September 2025. Pada sesi main event, peserta disuguhkan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif. Kegiatan dibuka dengan talkshow yang menghadirkan tiga narasumber dari lintas bidang yakni Vera Novianti, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Aprilia Putri Rahmadini, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, serta dan Deril Anshar Baik Irwanto, perwakilan dari ALSA Legal Aid Team 2024/2025.
Diskusi tersebut menyoroti peran hukum dan psikologi dalam melindungi anak, sekaligus membahas kendala yang kerap muncul dalam praktik di lapangan. Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan layanan konsultasi hukum gratis bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang, di mana peserta dapat berkonsultasi secara langsung mengenai permasalahan hukum tanpa biaya. Layanan ini menjadi bukti nyata komitmen ALSA LC Unsri dalam membantu masyarakat yang membutuhkan pendampingan hukum.
Sesi berikutnya, Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Legal Aid Team ALSA LC Unsri 2024/2025, memberikan ruang bagi peserta untuk menganalisis kasus dan menawarkan solusi terhadap isu perlindungan anak. Sebagai penutup, main event dimeriahkan oleh penampilan teater dari Theater Smansa (SMAN 1 Palembang) yang mengangkat kisah tentang dampak perceraian orang tua terhadap psikologis anak. Pementasan ini sukses menghadirkan suasana haru sekaligus reflektif, menyadarkan audiens bahwa isu perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama.
Kegiatan berlangsung hangat dengan diselingi ice breaking agar suasana tetap cair dan peserta tetap antusias. Menariknya, setiap peserta juga diminta menulis surat untuk anak-anak panti asuhan yang kemudian dibacakan saat post event.
Rangkaian kegiatan berlanjut pada post event di hari Minggu, 28 September 2025, dengan mengunjungi panti asuhan di Palembang. Dalam kegiatan ini, ALSA LC Unsri menyalurkan hasil donasi yang telah dikumpulkan dari mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.
Selain menyerahkan donasi, panitia juga membacakan surat-surat yang ditulis oleh peserta pada hari sebelumnya. Suasana penuh haru dan kebahagiaan terpancar dari wajah anak-anak panti yang menerima perhatian dan kasih sayang dari para mahasiswa hukum tersebut.
Magang Hub Kemnaker 2025 Segera Dibuka: Cara Daftar, Syarat, dan Gaji Rp 3,3 Juta per Bulan
Melalui kombinasi kegiatan edukasi, advokasi, hiburan, dan aksi sosial, ALSA Legal Charity 2025 berhasil menunjukkan bahwa hukum dapat hadir dengan wajah yang ramah, humanis, dan dekat dengan masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kesadaran akan pentingnya perlindungan hak anak, tetapi juga membuktikan bahwa kepedulian terhadap isu tersebut bisa diwujudkan dalam aksi nyata.
“Perlindungan hak anak bukan sekadar wacana, melainkan tanggung jawab kita bersama. ALC 2025 menjadi pengingat bahwa masa depan anak-anak Indonesia harus dijaga dan dilindungi melalui kerja sama semua pihak, termasuk peran hukum yang berpihak pada mereka,” ungkap perwakilan panitia.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, ALSA LC Unsri berhasil menegaskan perannya sebagai organisasi mahasiswa yang tidak hanya peduli pada dunia hukum, tetapi juga aktif dalam menggerakkan kepedulian sosial bagi masyarakat luas.***