ThinkEdu

Bobon Santoso Sindir Konten Rendang 200 Kg di Palembang: Cuma Demi Viral?

Bobon Santoso Sindir Konten Rendang 200 Kg di Palembang: Cuma Demi Viral?
Foto : Bobon Santoso Sindir Konten Rendang 200 Kg di Palembang
Lingkaran.id - Palembang kembali menjadi sorotan nasional setelah video kreator Willie Salim, yang memasak 200 kg rendang di halaman Benteng Kuto Besak (BKB) mendadak viral di media sosial. Sayangnya, bukan karena kesuksesan acara kuliner tersebut, tetapi karena insiden tak terduga yang mengundang perdebatan luas.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok-nya, yang memiliki lebih dari 67,8 juta pengikut, Willie Salim membagikan momen memasak rendang dari satu ekor sapi. Awalnya, kegiatan tersebut berjalan lancar. Namun, situasi berubah ketika Willie meninggalkan lokasi sebentar untuk ke toilet. Sekembalinya, ia terkejut mendapati wajan besar yang sebelumnya dipenuhi daging rendang, telah kosong.

rendang 200 kg ludes dalam waktu 15 menit, bukan dibagikan malah dicuri oknum yang tidak bertanggung jawab

Video lanjutan menunjukkan ekspresi kebingungan Willie yang mempertanyakan bagaimana mungkin rendang yang masih dalam proses memasak bisa lenyap dalam waktu singkat. Seorang polisi memberikan keterangan bahwa pihaknya telah berupaya melarang warga mengambil daging tersebut. Ia juga menegaskan kekhawatiran terkait keamanan, terutama karena kompor masih menyala dan bisa membahayakan anak-anak yang berada di sekitar lokasi.

Sementara itu, masyarakat Palembang  menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, di bulan Ramadan ini, semua pihak seharusnya berusaha menjaga ketertiban dan nama baik kota Palembang.

Banyak masyarakat meminta Walikota Palembang serta Willie Salim untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Ia menilai, kegaduhan ini telah mencoreng nama baik masyarakat Palembang dan seharusnya ada sikap tegas dari pihak yang terlibat.

Di sisi lain, kreator konten kuliner terkenal, Bobon Santoso, turut menanggapi peristiwa ini. Ia menduga ada unsur rekayasa dalam konten tersebut dan menyebut bahwa kejadian ini hanya bertujuan untuk menarik perhatian semata.

"Saya melihat ada kejanggalan dalam video tersebut. Kalau acara ini dikoordinasikan dengan baik, tidak akan ada asumsi liar seperti sekarang. Inilah akibatnya jika konten dibuat hanya demi viral, bukan dari hati," ujar Bobon.

Timnas Indonesia kalah dari Australia, begini respon Patrick Kluivert

Bobon juga mengungkapkan bahwa ia sebenarnya ingin datang ke Palembang untuk membuktikan bahwa acara serupa bisa berjalan lebih terorganisir. Namun, keterbatasan waktu membuatnya belum bisa merealisasikan rencana tersebut.

"Banyak DM yang masuk meminta saya ke Palembang. Sayangnya, jadwal saya sangat padat bulan ini. Kalau tidak, saya pasti sudah turun tangan membuktikan bahwa hal seperti ini bisa dikendalikan dengan lebih baik," tambahnya.

Terlepas dari perdebatan yang terjadi, insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik kreator konten, pemerintah daerah, maupun masyarakat, agar lebih memperhatikan etika dan koordinasi dalam penyelenggaraan acara.***

Berita Lainnya
Video Lingkaran
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik