Warga setempat yang menyaksikan langsung kejadian ini segera membagikan informasi ke berbagai platform media sosial. Salah satu bukti yang beredar adalah rekaman CCTV milik warga yang memperlihatkan mobil Daihatsu Sigra dengan nomor polisi BG 12271 AAB melaju dengan posisi mundur. Tak lama kemudian, kendaraan tersebut mendadak membanting setir ke arah berlawanan, seolah mencoba melarikan diri dari kejaran polisi.
Suasana di lokasi kejadian semakin menegangkan saat terdengar suara letusan senjata api. Tembakan yang dilepaskan aparat kepolisian menambah kepanikan warga yang berkerumun di sekitar tempat kejadian perkara. Dalam beberapa unggahan yang beredar, tampak dua pria tergeletak di atas aspal dalam kondisi lemas, sementara seorang lainnya terlihat digiring oleh petugas keamanan.
Kabar penangkapan ini disambut dengan rasa lega oleh masyarakat Palembang. Pasalnya, aksi begal bermobil sudah beberapa kali terjadi, salah satunya menimpa seorang kurir makanan bernama Ahmad Syahrial (31) di Jalan Talang Kepuh, Kecamatan Gandus, pada siang bolong, Sabtu (1/3/2025). Saat itu, Ahmad sedang mengantarkan pesanan ketika tiba-tiba dipepet oleh komplotan begal yang menggunakan mobil. Para pelaku mengancamnya dengan senjata tajam, merampas sepeda motor dan barang bawaannya, lalu melarikan diri.
Akibat kejadian tersebut, Ahmad mengalami trauma mendalam. Ia mengaku masih takut melintasi jalanan sepi dan bahkan enggan bekerja hingga larut malam. Kejahatan serupa yang semakin marak ini membuat warga semakin waspada saat beraktivitas di jalan raya, terutama di jam-jam rawan.
Diskon Hingga Gratis! Kelas Persiapan Rekrutmen BUMN 2025 Ini Wajib Diikuti Para Pencari Kerja
Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh jaringan komplotan begal ini. Pihak kepolisian menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus ini untuk memastikan keamanan warga Palembang dari ancaman kejahatan jalanan.
Dengan penangkapan ini, masyarakat berharap aksi begal bermobil yang meresahkan dapat segera diberantas, sehingga tidak ada lagi yang menjadi korban pembegalan.***