Kawanan Begal Bersenjata Tajam Beraksi, Sepasang Kekasih Jadi Korban
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan aksi pembegalan sepeda motor yang dilakukan oleh kawanan begal terhadap sepasang kekasih di Jalan Cemara, Medan. Video tersebut menunjukkan detik-detik ketika korban diserang oleh para pelaku yang berjumlah sekitar enam hingga delapan orang, dengan masing-masing mengendarai tiga unit sepeda motor.Dalam rekaman tersebut, terlihat bahwa setelah pasangan korban menepikan sepeda motor mereka, beberapa pelaku segera turun dan mengacungkan senjata tajam ke arah korban.Viral Istri Melabrak Suami dan Selingkuhannya, Minta Mereka DipecatPasangan tersebut dengan cepat mencoba melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Sang pria berusaha melindungi teman wanitanya dari ancaman senjata tajam yang diayunkan oleh salah satu pelaku, sementara mereka berusaha kabur dari situasi berbahaya itu.Setelah berhasil membuat korban tidak berdaya, kawanan begal tersebut kemudian merampas sepeda motor korban dan melarikan diri dari lokasi. Insiden tragis ini terjadi pada Senin dini hari, 16 September 2024, sekitar pukul 01.00 WIB di sepanjang Jalan Cemara, Medan.Peristiwa tersebut menambah keresahan warga setempat. Salah seorang warga yang menyaksikan kejadian ini mengungkapkan bahwa kasus begal di Jalan Cemara Medan telah sering terjadi, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Warga berharap adanya peningkatan pengamanan, seperti pembentukan posko keamanan 24 jam dari pihak kepolisian serta dukungan dari kepling (kepala lingkungan) setempat untuk mencegah kejadian serupa terulang.Ayah Pembunuh Empat Anak di Jagakarsa Divonis Hukuman MatiKapolsek Medan Timur, Kompol Briston Napitupulu, ketika dikonfirmasi terkait kejadian ini, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban. Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung untuk menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi begal tersebut."Laporan korban sudah kami terima, dan saat ini kami sedang melakukan penyelidikan," jelasnya.Aksi begal yang semakin marak ini memicu kecemasan di kalangan masyarakat, dan mereka berharap agar pihak berwenang dapat segera menindak tegas serta meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.***
Read More Tragis, Tiga Bocah Asal Ogan Ilir Terlantar di Serang Usai Susul Kakak ke Jakarta
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Tiga anak asal Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan dalam kondisi terlantar di Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Anak-anak tersebut terdiri dari Kirana (15 tahun), Rasya (9 tahun), dan Dika (2,5 tahun), yang kesemuanya adalah saudara kandung.Menurut keterangan yang diterima, ketiga bocah ini awalnya berangkat dari kampung halaman mereka dengan tujuan menyusul kakak mereka yang dikabarkan berada di Jakarta. Perjalanan menuju Jakarta ditempuh dengan harapan bisa bertemu dengan sang kakak.Kisah Tragis Mahasiswi Dianiaya dan Nyaris Dibunuh oleh PacarnyaNamun, setelah tiba di Jakarta, mereka tidak berhasil menemukan jejak sang kakak. Hal ini membuat ketiganya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Serang, setelah mendapatkan informasi bahwa kakak mereka mungkin berada di sana.Setibanya di Kota Serang, ketiga anak tersebut tidak berhasil menemukan kakak mereka. Tanpa ada tempat tujuan dan orang yang dapat mereka hubungi, ketiga bocah ini pun terlantar di kawasan Kecamatan Serang. Kondisi mereka yang masih sangat muda, terutama Dika yang baru berusia 2,5 tahun, membuat situasi semakin memprihatinkan.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di KampungPenemuan ketiganya menarik perhatian warga sekitar yang kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang. Saat ini, ketiganya berada dalam pengawasan otoritas setempat sambil menunggu informasi lebih lanjut mengenai keberadaan kakak mereka serta keluarga lainnya yang dapat dihubungi.Pihak berwenang juga sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas sosial untuk memastikan ketiganya mendapatkan perawatan dan perlindungan. Upaya pencarian kakak mereka masih terus dilakukan, dengan harapan ketiganya dapat segera bersatu kembali dengan keluarga.***
Read More Viral Istri Melabrak Suami dan Selingkuhannya, Minta Mereka Dipecat
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kisah keberanian seorang istri yang melabrak suaminya dan selingkuhannya menjadi viral di TikTok. Akun TikTok @bucharivien membagikan cerita emosional mengenai bagaimana pernikahannya hancur akibat perselingkuhan suaminya. Dalam unggahan yang viral ini, istri tersebut mengungkapkan kemarahannya ketika menemukan suaminya berselingkuh dengan wanita lain."Gak bisa ikutan tren 'relationship is scary' karena saat mantan suami selingkuh, gue sampai rebut hp-nya sambil salto-salto di jalan," tulisnya dalam caption video.Ayah Pembunuh Empat Anak di Jagakarsa Divonis Hukuman MatiKemarahannya tidak berhenti hanya pada merebut ponsel suaminya. Ia bahkan mengancam untuk menelan ponsel tersebut, meskipun akhirnya hanya berhasil menarik leher suaminya. Merasa tindakan tersebut belum cukup, ia memutuskan untuk membuat masalah ini viral dengan menyebarkannya hingga se-pulau Jawa.Setelah perselingkuhan suaminya menjadi perbincangan publik, istri ini melangkah lebih jauh dengan mendatangi kantor suami dan selingkuhannya. Tujuannya adalah agar keduanya dipecat dari pekerjaan mereka."Gue datangin kantornya, minta mereka berdua dipecat. Gue somasi perempuan itu, dan gue ceraiin suami gue," tegasnya.Istri tersebut menegaskan bahwa ia tidak ingin merasa hancur sendirian. Ia memilih untuk membalas dendam dengan mendatangi tempat kerja pasangan selingkuh untuk membuat mereka merasakan rasa malu di depan umum.Viral! Ibu Tak Diizinkan Pulang oleh Atasan Saat Anak Sakit, Anak Meninggal Dunia"Trauma gue urusan belakangan. Yang penting gue bales dulu mereka berdua, baru setelah itu gue move on," ujarnya.Video curahan hati ini mendapat perhatian besar di media sosial, dengan lebih dari 6,6 juta tayangan dan beragam komentar dari netizen. Banyak yang merasa geram dengan situasi yang dialami oleh istri tersebut dan mendukung tindakannya.***
Read More Pasca Gempa 5,0 di Bandung Sejumlah Bangunan Rusak, Warga Bertahan di Tempat Terbuka Akibat Gempa Susulan
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Wilayah Bandung, Jawa Barat, diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,0 pada Rabu, 18 September 2024. Gempa ini menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan dan membuat warga panik. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 09.41 WIB tersebut berpusat di darat, tepatnya 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 10 kilometer.Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela.Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa dangkal yang diakibatkan oleh pergerakan Sesar Garsela," katanya dalam keterangan tertulis.Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal), yang menyebabkan guncangan dirasakan di beberapa wilayah. Daerah seperti Majalaya mengalami guncangan dengan skala intensitas III-IV MMI, yang berarti gempa terasa oleh banyak orang di dalam rumah pada siang hari.Di Banjaran, intensitas gempa tercatat pada skala III MMI, sementara daerah seperti Lembang, Parongpong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, dan Cileunyi merasakan getaran dengan intensitas II-III MMI. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.Hingga pukul 10.10 WIB, BMKG mencatat lima kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 3,1. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan."Hindari bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa, dan pastikan bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali masuk ke dalam rumah," imbau Daryono.Ketua Unit Cegah Siaga (UCS) Kecamatan Kertasari, Deden Saputra, membenarkan bahwa gempa tersebut terasa sangat kuat di wilayahnya dan menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan.Polandia diterjang banjir bandang hingga tewaskan 22 orang"Iya, gempanya sangat terasa. Kami semua sedang di kecamatan, lalu berlarian ke luar dan berkumpul di lapangan," ungkap Deden.Menurut Deden, beberapa bangunan seperti kantor kecamatan dan Kantor Urusan Agama (KUA) mengalami kerusakan pada bagian pagar dan temboknya. Ada sekitar 80 persen bangunan yang rusak, termasuk roda pedagang yang banyak terbalik,Deden juga menyebutkan bahwa gempa susulan masih terasa di wilayah Kertasari, sehingga warga tetap bertahan di tempat terbuka. Pihak berwenang saat ini terus melakukan pendataan terkait kerusakan dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.***
Read More Dilaporkan atas Pencemaran Nama Baik, Jessica Felicia Serahkan Bukti Perselingkuhan Azizah dan Salim
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Selebgram Jessica Felicia baru saja menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Selasa, 17 September 2024, terkait laporan yang diajukan oleh Azizah Salsha atas tuduhan pencemaran nama baik. Kasus ini mencuat setelah Jessica membuat konten yang menyinggung isu perselingkuhan antara Azizah Salsha dan Salim Nauderer.Setelah pemeriksaan, Jessica secara terbuka mengakui bahwa dirinya memiliki bukti kuat mengenai perselingkuhan tersebut. Dia menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkannya bukan tanpa dasar. Meski kini dilaporkan akibat konten yang diunggahnya, Jessica meminta dukungan dan doa agar permasalahan ini bisa segera selesai.Mantan miss kecantikan swiss dibunuh, dimutilasi dan di blender oleh suaminya“Perselingkuhan itu memang betul adanya, dan bukti-buktinya sudah diserahkan ke pihak yang berwajib,” ungkap Jessica saat diwawancarai oleh Intens Investigasi pada Rabu, 18 September 2024."Saya minta doanya supaya masalah ini cepat selesai," tambahnya.Jessica juga mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang mencoba mempengaruhinya terkait masalah ini. Dia menyebut dua inisial, MS dan NM, yang meminta dirinya untuk membuat klarifikasi palsu, seolah-olah konten yang diunggahnya adalah hoaks. Bahkan, Jessica mengaku diminta untuk merendahkan nama-nama besar seperti Rachel Vennya dan Awkarin. Namun, ia menolak permintaan tersebut."Ada pihak inisial NM dan MS yang menyuruh saya membuat konten menjelekkan Rachel Vennya dan Awkarin, tapi saya tidak mau melakukannya," jelasnya.Meski ada tekanan untuk menghapus video tersebut, Jessica menegaskan bahwa konten terkait perselingkuhan itu masih ada di akun TikTok pribadinya. “Kontennya masih ada dan tidak ada yang meminta untuk di-take down. Saya juga tidak punya niat untuk menghapusnya,” tegas Jessica.Sementara itu, kuasa hukum Jessica Felicia, Ahmad Ramzy, juga angkat bicara. Ramzy mengungkapkan bahwa dirinya memiliki hubungan profesional dengan Salim Nauderer, di mana dia pernah menjadi penasihat hukum Salim. Selain itu, Ramzy juga mengenal baik Rachel Vennya, mantan kekasih Salim."Saya kenal baik dengan Salim dan Rachel, saya pernah jadi kuasa hukum Salim," ujar Ramzy.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di KampungDalam perkembangan terbaru, Ahmad Ramzy mengaku telah mengonfirmasi langsung kepada Salim terkait isu perselingkuhan tersebut. Menurut Ramzy, Salim mengakui adanya perselingkuhan, namun membantah bahwa hubungan mereka berlanjut ke arah yang lebih serius.“Salim mengakui perselingkuhannya, tapi dia menolak jika ada hubungan fisik lebih lanjut,” tambah Ramzy.Kasus ini masih berlanjut, dan pihak kepolisian kini sedang menyelidiki bukti-bukti yang telah diserahkan Jessica Felicia terkait tuduhan perselingkuhan tersebut.***
Read More Mahasiswa Udinus Jadi Korban Kekerasan hingga Tewas, Kampus Kecam dan Minta Pelaku Ditangkap
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pemuda tewas setelah dikeroyok dan dibacok di depan SPBU Kelud, Semarang. Korban diketahui sebagai Muhammad Tirza Nugroho, mahasiswa semester akhir Program Sarjana Teknik Informatika di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).Tirza, yang juga aktif sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udinus periode 2023/2024, menjadi korban kekerasan hingga kehilangan nyawa. Tragedi ini mengundang kecaman keras dari pihak kampus, yang meminta pihak kepolisian untuk segera menindak tegas para pelaku. Kepala Biro Kemahasiswaan Udinus, Rindra Yusianto, memberikan pernyataan terkait kepergian salah satu mahasiswa terbaik mereka.Roy Suryo : Kaesang disebut tidak jujur dalam memberikan klarifikasi soal private jet"Korban, Ananda Tirza, dikenal sebagai pribadi yang berperilaku baik, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sosial di kampus. Ia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan sebagai anggota BEM KM Udinus," ungkapnya pada Rabu, 18 September 2024.Rindra menambahkan, pihak kampus turut merasakan duka mendalam atas kejadian tragis ini dan berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban."Kami memastikan keluarga Ananda Tirza mendapatkan segala bentuk dukungan yang diperlukan dalam menghadapi situasi yang sangat berat ini," ujarnya.Udinus juga sepenuhnya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian dan mendesak agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku."Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menghukum mereka dengan seadil-adilnya. Tindakan brutal seperti ini tidak bisa ditoleransi, dan kami mengutuk keras kekerasan yang terjadi," tegasnya.Tragis! Siswa SD Meninggal Diduga Akibat Bullying Teman SekolahSebagai upaya pencegahan, Udinus telah menerapkan kebijakan jam malam untuk kegiatan mahasiswa di lingkungan kampus. Kebijakan tersebut membatasi aktivitas hingga pukul 23.00 WIB guna meminimalisir potensi kejadian yang tidak diinginkan."Kami berharap langkah ini dapat meningkatkan keamanan di sekitar kampus dan melindungi para mahasiswa dari insiden serupa di masa mendatang," pungkas Rindra.Kasus ini kini dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian, yang sedang berupaya untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku pengeroyokan yang menewaskan Muhammad Tirza.***
Read More Kisah Tragis Mahasiswi Dianiaya dan Nyaris Dibunuh oleh Pacarnya
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Mona Risa (21), seorang mahasiswi asal Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, melaporkan pacarnya, MRK, ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Terpadu Polrestabes Palembang pada Selasa, 17 September 2024. Laporan ini muncul setelah Mona mengalami serangkaian tindakan kekerasan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri.Mahasiswi semester lima yang tinggal di sebuah indekos di kawasan Jalan Silaberanti, Kecamatan Silaberanti, Palembang, ini mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa ia kerap menjadi korban penganiayaan fisik selama menjalin hubungan dengan MRK.Mantan miss kecantikan swiss dibunuh, dimutilasi dan di blender oleh suaminyaMenurut pengakuannya, MRK sering kali membenturkan kepalanya ke dinding, menyebabkan trauma fisik dan psikologis. Insiden tersebut tidak hanya terjadi sekali, tetapi berulang kali selama beberapa bulan terakhir.Kekerasan yang dialami Mona tidak hanya sebatas penganiayaan fisik. Dalam laporannya, ia juga mengungkapkan bahwa MRK beberapa kali berusaha untuk menghabisi nyawanya. Salah satu percobaan pembunuhan yang paling serius terjadi ketika MRK menutup mulut dan hidung Mona dengan bantal, nyaris membuatnya kehabisan napas. Mona menggambarkan momen-momen mengerikan ketika ia berjuang untuk bernapas dan mempertahankan hidupnya.Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di KampungMona, yang sedang menempuh studi di jurusan pertanian di salah satu universitas swasta di Plaju, akhirnya memutuskan untuk melaporkan tindakan kekerasan ini setelah merasa nyawanya semakin terancam. Ia berharap melalui laporannya ke Polrestabes Palembang, tindakan kekerasan yang dialaminya dapat dihentikan dan pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.Kasus ini telah memicu perhatian publik dan pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan dan memproses laporan yang telah diajukan oleh Mona. Pihak kepolisian juga memberikan perlindungan kepada korban guna memastikan keselamatannya selama proses hukum berlangsung.***
Read More Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Terbongkar Sempat Pinjam Cangkul dan Berkeliaran di Kampung
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Indra Septiarman, pelaku pembunuhan terhadap Nia Kurnia Sari, seorang gadis penjual gorengan, ternyata sempat meminjam cangkul dari warga dan berkeliaran di kampung sebelum akhirnya melarikan diri. Rute pelarian Indra, yang masih dicari oleh pihak kepolisian, kini mulai terungkap.Menurut informasi terbaru, Indra diduga meminjam cangkul dari seorang warga pada hari kejadian kematian Nia Kurnia Sari. Warga yang meminjamkan cangkul tersebut melaporkan bahwa Indra terlihat gelisah dan aneh saat meminjam alat pertanian itu. Selain itu, saksi mata juga mengungkapkan bahwa terdapat bekas tanah di baju pelaku saat itu.Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan Tewas Terkubur, Foto Terduga Pelaku Viral di Media SosialWarga setempat terakhir kali melihat Indra pada hari Jumat setelah ia meminjam cangkul dan langsung melarikan diri dengan membawa tas ransel tanpa alas kaki. Jejak pelarian Indra menunjukkan bahwa dia bergerak ke arah wilayah Kayu Tanam, Padang Pariaman, hingga memasuki kawasan hutan.Pihak kepolisian, yang sedang dalam upaya pengejaran, menggunakan berbagai metode untuk menemukan pelaku, termasuk penggunaan drone untuk memantau aktivitas di dalam hutan dan pencarian langsung oleh tim. Rekaman video yang beredar menunjukkan kepolisian menelusuri hutan lebat dan memeriksa beberapa gubuk tua yang diduga digunakan Indra sebagai tempat persembunyian.Selain itu, tim dari Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar juga memeriksa wilayah persawahan dan aliran sungai untuk menemukan jejak Indra, yang telah melarikan diri selama satu minggu. Selama pencarian, polisi menemukan beberapa barang yang diduga milik pelaku.Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan TembakanKeluarga Nia Kurnia Sari semakin khawatir setelah penetapan Indra sebagai tersangka. Kakak Nia, Rini Mahyuni, mengungkapkan rasa was-wasnya karena pelaku masih berkeliaran. Pihak kepolisian terus berupaya keras untuk menangkap Indra dan memastikan keadilan bagi Nia Kurnia Sari."Kami dan warga sangat khawatir karena pelaku masih belum diamankan. Keberadaan tersangka yang belum tertangkap dapat menimbulkan masalah baru," ujar Rini.***
Read More Viral! Ibu Tak Diizinkan Pulang oleh Atasan Saat Anak Sakit, Anak Meninggal Dunia
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Kisah menyedihkan seorang ibu yang tak diizinkan pulang oleh atasannya ketika anaknya sakit menjadi viral di media sosial. Ibu tersebut kemudian mengungkapkan bahwa anaknya telah meninggal dunia.Cerita ini dibagikan oleh akun TikTok @ReivanMaulanaHadi dan diunggah ulang oleh akun Instagram @MyGigsMedia, yang memicu reaksi emosional dari banyak netizen yang ikut merasa sedih dan marah atas perlakuan sang atasan.Perundungan Dan Pelecehan Seksual di Sekolah, Menggali Dampak Psikologis Dan Langkah-Langkah Pencegahan Dari Kasus SMA Binus SimprugKejadian ini bermula ketika sang ibu meminta izin kepada atasannya melalui pesan WhatsApp untuk pulang lebih awal karena anaknya mengalami kejang-kejang. Namun, permintaannya ditanggapi dengan kurang simpati."Pak, saya izin pulang, ya. Anak saya sakit kejang-kejang," tulis sang ibu.Atasan tersebut malah merespons dengan menanyakan keberadaan suaminya, "Laki lu ke mana?". Ibu itu menjelaskan bahwa suaminya sedang bekerja, namun sang atasan kembali merespons, "Kenapa gak suruh laki lu saja yang pulang?"Meski tidak mendapatkan izin, ibu tersebut tetap memutuskan untuk pulang. Namun, sesampainya di rumah, ia mendapati bahwa anaknya telah meninggal dunia."Saya tetap pulang walau gak dapat izin. Anak saya meninggal. Penyesalannya gak udah udah sampai sekarang," ujarnya dengan penuh kesedihan.Dalam unggahan lainnya, ibu tersebut mengungkapkan rasa kecewa dan sakit hatinya atas perlakuan tempat kerjanya. Ia merasa diperlakukan tidak adil saat sedang menghadapi situasi darurat.Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad Viral"Demi Allah gak akan! Demi Allah saya sakit hati atas perlakuannya, ucapannya. Semoga seumur hidupmu dirundung duka. Semoga Anda merasakan sakit yang saya rasakan," ungkapnya dengan penuh emosi.Kisah ini mengundang simpati dari netizen dan kecaman terhadap atasan ibu tersebut, yang menyoroti perlunya sikap empati di lingkungan kerja, terutama saat menghadapi keadaan darurat keluarga.***
Read More Tragis! Siswa SD Meninggal Diduga Akibat Bullying Teman Sekolah
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Ternate, Maluku Utara, berinisial N, meninggal dunia setelah diduga menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Kakek korban, Iwan, mengungkapkan bahwa cucunya tidak pernah melaporkan insiden kekerasan yang dialaminya di sekolah, hingga kesehatannya memburuk."Dia tidak suka melapor kepada kami, baru setelah sakit dia mengaku bahwa teman-temannya memukulnya," ujar Iwan.Ia juga menambahkan bahwa cucunya adalah anak yang lembut dan tidak suka berkelahi, sehingga sering menjadi sasaran teman-temannya Iwan menyebut, berdasarkan pengakuan cucunya sebelum meninggal, ada dua teman yang sering memukulnya, yang dikenal dengan nama Abang dan Dede.Kasus Mayat Terbungkus Sprei: Polisi Tangkap Pasutri Tersangka PembunuhanNamun, dari keterangan teman-teman lainnya, diketahui bahwa lebih banyak anak yang turut melakukan kekerasan terhadap korban. Korban terakhir kali bersekolah pada hari Selasa. Keesokan harinya, Rabu pagi, korban mengeluh demam, dan pada hari Kamis ia mengaku tidak tahan lagi dengan rasa sakit di kepalanya, yang diduga akibat pukulan di bagian belakang kepalanya.Meskipun keluarga korban mengetahui kondisi ini, mereka memilih untuk tidak melakukan otopsi dan tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib."Kami dari keluarga tidak ingin ada otopsi. Kami juga belum melapor ke polisi," ujar Iwan.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di SekolahDi sisi lain, Kasat Reskrim Polres Ternate, IPTU Bondan Manikutomo, membenarkan adanya peristiwa ini. Ia menyatakan bahwa penyelidikan telah dilakukan oleh Polres Ternate untuk mengusut kematian korban.Namun langkah lebih lanjut terhenti karena keluarga menolak otopsi dan telah menandatangani surat pernyataan penolakan di Polsek Ternate Selatan. Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat setempat, terutama terkait bullying di lingkungan sekolah yang kerap berujung pada kematian terhadap korban.***
Read More Viral Wisatawan Asal Bengkulu Keluhkan Juru Parkir di BKB, Batal Masuk Area Wisata Jembatan Ampera
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menjadi viral di media sosial memperlihatkan wisatawan dari luar kota yang berkunjung ke Kota Palembang akhirnya batal masuk ke area Benteng Kuto Besak (BKB) karena merasa risih dengan perilaku juru parkir (jukir) di sepanjang jalan menuju lokasi tersebut.Video yang diambil dari dashboard mobil itu terjadi pada Senin (16/9/2024), menunjukkan rombongan wisatawan yang berniat memasuki area BKB. Namun, saat mendekati lokasi, dua jukir mencegat mobil dan meminta agar kendaraan tersebut diparkir di dekat Rumah Sakit AK Gani, yang berada di luar area BKB.Kontroversi Menghiasi PON XXI Aceh-Sumut: Wasit Diduga Curang dalam Pertandingan TinjuSalah satu wisatawan, Ramadhan, yang datang bersama keluarganya dari Bengkulu dengan tujuan mengunjungi Jembatan Ampera, merasa kecewa dengan situasi tersebut."Kami sekeluarga datang dari Bengkulu, niatnya mau lihat Jembatan Ampera. Tapi waktu hendak parkir, diminta parkir di luar area. Akhirnya kami memutuskan tidak jadi masuk," kata Ramadhan melalui pesan Instagram pada Selasa (17/9/2024).Ramadhan juga menjelaskan bahwa dua juru parkir memberikan alasan yang berbeda terkait parkir di dalam area BKB sehingga membuatnya bingung dan membatalkan niatnya untuk masuk."Tukang parkir pertama bilang area parkir di dalam sudah penuh, tapi tukang parkir kedua bilang tempat parkir di dalam hanya untuk pedagang. Ini membuat kami bingung dan akhirnya batal masuk," tambahnya.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi SorotanRamadhan mengungkapkan kekecewaannya karena sudah menempuh perjalanan jauh dari Bengkulu, namun merasa tidak nyaman dan takut saat hendak parkir di area BKB. Akibatnya, mereka memutuskan untuk kembali ke penginapan tanpa melanjutkan kunjungan.Kejadian ini memicu kecaman warganet di media sosial dan banyak yang menyayangkan pengalaman wisatawan tersebut serta berharap adanya perbaikan dalam pengelolaan parkir di kawasan wisata seperti BKB.***
Read More Ayah Pembunuh Empat Anak di Jagakarsa Divonis Hukuman Mati
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Ayah yang membunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah, dijatuhi hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Keputusan ini sesuai dengan tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum. Panca dinyatakan terbukti bersalah atas tindak pidana pembunuhan berencana dan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga.Ketua majelis hakim, Sulistyo Muhammad Dwi Putro, saat membacakan putusan pada Selasa (17/9/2024), menyatakan bahwa Panca Darmansyah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana. Selain itu, Panca juga dinyatakan bersalah atas kekerasan fisik dalam rumah tangga.Miris! Oknum Guru Diduga Lancarkan Aksi Keji Pada Anak Dibawah Umur"Dengan ini, kami memutuskan bahwa terdakwa Panca Darmansyah terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana dan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga," kata hakim Sulistyo saat menyampaikan putusannya."Oleh karena itu, terdakwa dijatuhi hukuman mati," tegasnya.Hakim juga menetapkan bahwa Panca tetap ditahan, dan memerintahkan agar barang bukti terkait kasus ini dimusnahkan. Panca dinyatakan melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur tentang pembunuhan berencana, serta Pasal 44 ayat 1 dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam LiftSebelumnya, pada sidang yang digelar Senin (12/8/2024), jaksa penuntut umum Andy Jaya Aryandi telah membacakan tuntutan hukuman mati bagi Panca. Dalam sidang tersebut, jaksa menyatakan bahwa tindakannya sangat kejam dan menghilangkan nyawa empat anak yang masih kecil.Panca Darmansyah membunuh keempat anaknya yang masing-masing berinisial VA (6), SP (4), AR (3), dan AS (1). Keempat korban ditemukan tewas di dalam satu kamar di rumahnya yang terletak di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kasus ini menggemparkan masyarakat dan memicu rasa duka serta kecaman luas.***
Read More Miris! Oknum Guru Diduga Lancarkan Aksi Keji Pada Anak Dibawah Umur
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Aksi keji dilancarkan oleh oknum guru diduga mensetubuhi anak dibawah umur viral di media sosial, hal ini diketahui usai sejumlah foto yang tersebar luas di media sosial sehingga membuat publik terkejut.Dalam keterangan fotonya yang diunggah di akun X ini meminta memviralkan oknum guru tersebut atas tindakan yang telah melakukan perbuatan bejat tersebut kepada anak di bawah umur.Tak Pernah Diajak Selfie dan Diunggah di Media Sosial, Pria ini Tega Aniaya Kekasih Dalam Lift"Bantu viralin dong gila banget ini pedopil, yg lebih parah ini oknum guru ada yg begitu, itu foto adeknya tanpa sensor bgst bgt anjing pedopil semakin menjadi-jadi" tukisnya dalam keterangan akun X @biruulangit dikutip pada Selasa (17/9/2024).Sayangnya, akun itu tidak menjelaskan secara detail lokasi dan oknum guru tersebut. Namun sejumlah netizen langsung ramai memberikan beragam komentar.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di SekolahKasus ini menyita perhatian publik, terutama setelah foto-foto yang tidak pantas tersebut beredar luas di media sosial membuat kemarahan dan kecaman netizen terhadap tindakan oknum guru tersebut.Netizen berharap kasus ini dapat diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian atas tindakan oknum guru diduga mensetubuhi anak dibawah umur untuk memberikan tindakan hukum yang berlaku.***
Read More Kontroversi Menghiasi PON XXI Aceh-Sumut: Wasit Diduga Curang dalam Pertandingan Tinju
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut mengalami sorotan pada nilai sportivitasnya setelah terjadinya dugaan kecurangan oleh wasit dalam pertandingan tinju. Kejadian tersebut melibatkan petinju asal Lampung, Rusdianto Suku, yang berhadapan dengan petinju tuan rumah Sumut, Joshua Harianja, di Gedung Nomensen Siantar pada Sabtu, 14 September 2024.Dalam pertandingan yang digelar di kelas 75-80 kg, wasit Roike Wane membuat keputusan yang memicu kontroversi. Selama pertarungan, Rusdianto menunjukkan performa yang sangat baik dan tampak mendominasi pertandingan, bahkan berhasil melakukan knockdown pada Joshua. Berdasarkan penampilan tersebut, seharusnya Rusdianto dinyatakan menang melalui KO.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi SorotanNamun, keputusan wasit Roike Wane berbalik arah. Meski Rusdianto berada dalam posisi unggul dan seharusnya mendapatkan kemenangan, wasit malah memberikan hasil yang merugikan petinju dari Lampung tersebut. Keputusan ini menyebabkan Rusdianto dinyatakan kalah, yang memicu kemarahan dan kekecewaan dari tim Lampung serta penggemar tinju.Insiden ini menciptakan gelombang protes yang besar, baik dari pihak kontestan maupun penonton. Banyak yang merasa keputusan tersebut tidak mencerminkan hasil pertandingan yang sebenarnya dan menganggap bahwa ada keberpihakan terhadap petinju tuan rumah.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di SekolahKasus ini menambah deretan masalah yang mengganggu jalannya PON, di mana integritas dan keadilan dalam setiap pertandingan sangat diharapkan. Pihak penyelenggara dan komite pertandingan diharapkan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden ini serta memastikan bahwa tindakan tegas diambil untuk menjaga sportivitas dan keadilan dalam setiap ajang olahraga.***
Read More Viral Pria di Aceh Memalak Kakek Pengemis di Pinggir Jalan Tuai Kecaman Netizen
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang menunjukkan aksi pemalakan terhadap seorang kakek diduga pengemis di Aceh menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang pria dengan paksa meminta uang dari sang kakek yang sedang duduk di pinggir jalan.Pria itu terlihat memegang sebuah benda yang diduga tali pinggang di tangan kirinya, yang diduga digunakan sebagai ancaman jika kakek tersebut menolak memberikan uang. Tanpa banyak pilihan, kakek tersebut akhirnya menyerahkan uang yang dimilikinya kepada pria itu.Tragis! Jembatan Gantung Putus, Enam Pengendara Motor Jatuh ke SungaiPerekam video yang menyaksikan kejadian tersebut hanya bisa berbicara tanpa berani menegur tindakan yang dianggap sebagai bentuk premanisme tersebut.Menurut salah satu komentar dari netizen, lokasi kejadian ini diperkirakan berada di Taman Ryadah, Lhokseumawe, Aceh. Informasi terbaru menyebutkan bahwa pria yang melakukan aksi pemalakan tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian dan saat ini berada di Polsek Banda Sakti untuk pemeriksaan lebih lanjut.Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor RaibKejadian ini memicu kemarahan netizen yang mengecam tindakan pelaku, terutama karena korbannya adalah seorang kakek yang diduga pengemis dan tidak berdaya. Pihak kepolisian diharapkan dapat menindak tegas kasus ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.***
Read More Demam Labubu Melanda, Peluncuran Edisi Terbatas Berujung Ricuh
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Baru-baru ini, Lisa, anggota grup K-Pop ternama Blackpink, memposting foto boneka Labubu di akun Instagram pribadinya. Unggahan tersebut dengan cepat menarik perhatian dan meningkatkan popularitas Labubu secara global, menjadikannya koleksi yang diburu oleh penggemar di seluruh dunia.Labubu, sebuah karakter peri berbulu yang diciptakan oleh seniman Hong Kong, Kasing Lung, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015. Karakter ini memiliki ciri khas telinga runcing, senyum nakal, dan gigi tajam. Labubu termasuk dalam kelompok karakter ‘The Monsters’ yang terinspirasi dari dongeng Nordik yang populer di kalangan anak-anak.Viral! Pria ini Nikahi Dua Wanita Sekaligus dalam Satu Acara PernikahanSetelah popularitas Labubu semakin meningkat berkat unggahan Lisa, Pop Mart Indonesia segera mengumumkan peluncuran edisi spesial ‘The Monsters’ pada tanggal 13 hingga 14 Maret 2024. Pengumuman tersebut dilakukan melalui akun Instagram resmi @popmartid. Acara peluncuran berlangsung di store Pop Mart di Mall Gandaria City, Jakarta, dengan aturan ketat untuk pembelian.Pop Mart Indonesia memberlakukan beberapa peraturan, seperti sistem pendaftaran menggunakan kartu mulai pukul 07.00 WIB dan batasan maksimal pembelian tiga item per orang. Meski aturan ini sudah diterapkan, situasi tetap tak terkendali dan menyebabkan kericuhan pada hari pertama peluncuran.Netizen yang hadir membagikan pengalaman tidak menyenangkan mereka melalui akun Instagram Pop Mart Indonesia pada 13 September 2024. Kekacauan mulai terjadi ketika beberapa pembeli datang sejak pukul 2 dini hari dan membuat antrean sendiri di area parkiran. Petugas keamanan mall kemudian mengarahkan antrean ke area yang sama, yang menyebabkan adanya antrean ganda dan semakin memperburuk situasi.Dramatis! Pengejaran Pelaku Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Polisi Lepaskan TembakanBeberapa netizen juga melaporkan adanya oknum yang membuat daftar antrean sendiri sejak dini hari. Akibat dari kericuhan ini, stok Labubu edisi spesial diumumkan habis pada pukul 13.00 WIB, seperti dilaporkan melalui Instagram Stories Pop Mart Indonesia.Kericuhan serupa sebelumnya juga terjadi di Pop Mart Singapura pada 23 Agustus 2024, yang bahkan melibatkan polisi setempat untuk menangani antrean yang kacau. Fenomena ini menunjukkan tingginya minat publik terhadap koleksi karakter Labubu dan ‘The Monsters,’ meskipun acara peluncurannya kerap diwarnai kekacauan.***
Read More Kasus Mayat Terbungkus Sprei: Polisi Tangkap Pasutri Tersangka Pembunuhan
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Dua tersangka pembunuhan yang mayat korbannya ditemukan terbungkus kain sprei di Sungai Binong, Desa Way Layap, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, berhasil diamankan pihak kepolisian.Kedua tersangka diketahui berinisial AK (24) dan NDR (21), yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri). Mereka ditangkap pada Selasa (10/9) setelah melarikan diri ke Sleman, Yogyakarta. Kasatreskrim Polres Pesawaran, Iptu Devrat Aolia Arfan, mengonfirmasi penangkapan tersebut.Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah"Kami berhasil menangkap pelaku di Sleman tanpa perlawanan. Mereka adalah pasangan suami istri yang telah menjadi buronan kami," ujar Iptu Devrat Aolia Arfan saat diwawancarai Lampung Geh pada Jumat (13/9).Menurut Devrat, pengungkapan kasus ini dilakukan setelah olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan hasil autopsi yang menunjukkan bahwa korban tewas akibat kekerasan."Satreskrim Polres Pesawaran bergerak cepat berdasarkan bukti dan informasi di lapangan. Identitas pelaku berhasil diungkap, dan kami menangkap keduanya," jelasnya.Selain AK dan NDR, Iptu Devrat Aolia Arfan juga menyebut bahwa ada satu pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini, yaitu R alias Rocker, yang saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.Akibat perbuatan mereka, kedua tersangka dikenai Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, yang dapat mengancam mereka dengan hukuman mati, penjara seumur hidup, atau hukuman maksimal 20 tahun.Remaja Berkebutuhan Khusus Dikecam Setelah Video Penghinaan Terhadap Nabi Muhammad ViralSebelumnya, pada Selasa (20/8) sekitar pukul 07.30 WIB, masyarakat Desa Way Layap digegerkan dengan penemuan mayat terbungkus kain sprei bermotif daun warna pink di bawah jembatan Sungai Binong.Dari video yang tersebar, terlihat mayat tersebut merupakan laki-laki yang mengenakan baju kaos biru dan celana jeans panjang, dengan kakinya terbungkus karung plastik putih. Hingga kini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk menemukan pelaku ketiga dan mengungkap motif di balik pembunuhan ini.***
Read More Tragis! Jembatan Gantung Putus, Enam Pengendara Motor Jatuh ke Sungai
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Jembatan gantung di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, tiba-tiba putus saat enam pengendara motor melintas, menyebabkan dua orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.Salah satu korban, Arfan (20), menceritakan detik-detik menegangkan saat insiden itu terjadi di Desa Toradda, Kecamatan Mappedeceng.Waspada! Aksi Begal Modus Baru: Tembaki Korban dari Dalam Mobil, Satu Motor RaibMenurut Arfan, dirinya dan lima orang lainnya sedang melintas di jembatan gantung tersebut ketika tali sling jembatan tiba-tiba putus, menyebabkan mereka semua terjatuh ke sungai."Ada enam orang semuanya jatuh ke sungai, dua dibawa ke rumah sakit, dan saya salah satunya," ujar Arfan.Arfan menjelaskan bahwa saat kejadian, ia sedang dibonceng oleh temannya sepulang dari bermain bulu tangkis di Desa Kapidi. Mereka dalam perjalanan pulang menuju Desa Salulemo ketika tiba-tiba jembatan yang mereka lintasi runtuh."Saat melintas, tiba-tiba tali sling jembatan putus, dan kami berenam jatuh ke sungai," tuturnya.Arfan juga menambahkan bahwa sebelumnya tidak ada tanda-tanda jembatan akan runtuh. Bahkan ketika dia melewati jembatan itu sebelumnya, kondisinya tampak normal."Saya tidak menyangka jembatan itu akan putus. Ketika pergi ke Desa Kapidi, bahkan lebih banyak motor yang melintas di atas jembatan. Tapi saat pulang, hanya ada empat motor di atas jembatan, dan tiba-tiba langsung putus," jelasnya.Persiapan PON XXI Aceh-Sumut Dipertanyakan, Menu Makanan Atlet Jadi SorotanSetelah insiden tersebut, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Toradda di Kecamatan Masamba dan Desa Kapidi di Kecamatan Mappedeceng ditutup sementara. Meskipun begitu, Arfan menyebut masih ada akses lain yang bisa digunakan warga untuk menghubungkan kedua desa, meskipun jaraknya lebih jauh."Sementara ini, jembatan tidak bisa dilalui. Tapi masih ada akses lain lewat Masamba, meski jaraknya lebih jauh dibandingkan melintasi jembatan gantung ini," pungkasnya.***
Read More Viral! Aksi Pungli di Hutan Pinus Bogor, Pria Minta Uang pada Pengunjung yang Berfoto
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mendatangi beberapa wanita yang sedang asyik berfoto di kawasan hutan pinus di Bogor, Jawa Barat, untuk meminta uang karena mereka telah berfoto di lokasi tersebut.Dalam video yang diunggah, terlihat terjadi cekcok singkat antara pria tersebut dan para wanita, sebelum akhirnya wanita-wanita itu memutuskan untuk pergi meninggalkan pria yang meminta pungutan liar tersebut.Mulai 2025, Membangun Rumah Sendiri Kena PPN 2,4 PersenSalah satu dari mereka menuliskan keterangan dalam video yang berbunyi, "Jadi abis kita main di curug di daerah Bogor, pas perjalanan pulang kita sempat mampir sebentar ke area pohon pinus di pinggir jalan untuk sekadar foto-foto, tapi tiba-tiba ada orang minta pungli," tulisnya dalam keterangan yang diunggah pada Minggu (15/9/2024).Video tersebut dengan cepat menarik perhatian netizen, dan banyak yang mengungkapkan kekesalan mereka terhadap tindakan pungli yang dilakukan pria tersebut. Berbagai komentar bernada kecaman pun bermunculan, mengkritik tindakan tidak bertanggung jawab itu.Indodax diduga kena hack dan mangalami kerugian capai 221 miliarNetize merasa kesal terhadap pungutan tersebut tidak semestinya terjadi karena pengunjung telah membayar biaya masuk ke lokasi wisata.Aksi pungli di kawasan wisata ini memicu kecaman netizen dan berharap ada tindakan lebih tegas dari pihak berwenang untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.***
Read More Miris! Siswa SMK Dianiaya Hingga Pingsan Saat Pesta Miras Bersama Teman di Sekolah
Wulan _ 1 bulan yang lalu
Lingkaran.id - Empat siswa SMK di Kota Gorontalo diduga terlibat dalam insiden penganiayaan terhadap seorang teman sekelas mereka, ARD (14), saat mereka mabuk bersama di lingkungan sekolah. Kejadian ini yang kemudian viral di media sosial, menyebabkan ARD tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe Kota Gorontalo.Peristiwa ini terjadi di SMK Negeri 1 Gorontalo pada Selasa, 10 September 2024, sekitar pukul 15.30 WITA. Orang tua korban, Muh Gufron Suratman, menduga bahwa anaknya menjadi korban bullying, di mana empat siswa berinisial DGS, FSB, MAS, dan WM diduga memaksa ARD mengonsumsi minuman keras (miras) hingga mabuk.Fakta Mengejutkan: Sosok Empat Bocah Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang"Anak saya jelas terlihat di-bully. Dalam video, terlihat anak saya dipaksa minum miras sampai mabuk," ujar Gufron. Gufron menambahkan bahwa setelah menerima kabar tentang kejadian tersebut, ia langsung memeriksa kondisi anaknya di sekolah dan menemukan ARD dalam keadaan tidak sadarkan diri dan basah kuyup."Saat saya tiba di sekolah, saya melihat empat orang temannya sedang duduk, sementara anak saya terbaring di pondasi dekat tembok dalam gedung sekolah," jelas Gufron.ARD kemudian segera dilarikan ke RSUD untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kota Utara, berharap pihak kepolisian segera mengambil tindakan.Kapolsek Kota Utara, Iptu Fredy Yasin, menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari pesta miras di sekolah yang melibatkan lima siswa, termasuk korban. Mereka patungan untuk membeli miras dan mengonsumsinya bersama-sama."Tidak ada paksaan, kelimanya sepakat mengonsumsi minuman keras," jelas Fredy pada Jumat, 13 September 2024.Fredy menambahkan bahwa setelah pesta miras berlangsung, ARD, yang diduga sudah dalam kondisi mabuk berat, menantang empat temannya untuk berkelahi. Keempat siswa yang juga dalam pengaruh miras pun menanggapi ajakan tersebut. Salah satu pelaku menampar dan menendang ARD, diikuti oleh teman-teman lainnya, sementara seorang pelaku menyiram ARD dengan air.Setelah kejadian tersebut, orang tua ARD datang menjemput anaknya yang sudah tidak sadarkan diri. Fredy menjelaskan bahwa penyelidikan kasus ini masih berlangsung, termasuk mengumpulkan keterangan dari para pelaku. Saat ini, pihak kepolisian belum melakukan penahanan terhadap keempat siswa yang masing-masing berusia 15 dan 16 tahun, sementara korban berusia 14 tahun.Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa insiden pesta miras di sekolah bukanlah yang pertama kalinya. Pihak kepolisian masih mendalami motif penganiayaan yang terjadi pada ARD, terutama terkait kondisi korban yang mabuk berat hingga mengajak temannya berkelahi.Polisi Ringkus Mantan Pacar dan Tiga Pelaku Lain dalam Kasus Pembunuhan Siswi SMP di PalembangWakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu, membenarkan bahwa pelaku dan korban merupakan siswa kelas X di sekolah tersebut. Pihak sekolah telah mengundang orang tua siswa untuk membahas masalah ini dan mencari jalan keluar."Kami telah mengadakan konferensi kasus dengan menghadirkan para orang tua siswa. Mereka menyatakan bahwa tidak ada pemukulan dalam kejadian tersebut," kata Zulkarnain.Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut masih akan dilakukan, dengan pihak sekolah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaklanjuti laporan yang telah dibuat oleh keluarga korban.***
Read More