Lingkaran.id - Nathasya Pernidya Ashari adalah representasi generasi muda yang berdiri di persimpangan krusial dunia digital. Sebagai mahasiswi Informatika di Universitas Multi Data Palembang, ia memadukan ketajaman logika pemrograman dan seni bercerita visual dua hal yang jarang berjalan berdampingan, tapi justru menjadi kekuatannya.
Perjalanannya bermula di SMA Negeri 1 Palembang. Nathasya dikenal karena prestasi dan kepemimpinannya di ranah kreatif. Puncak prestasinya terukit saat berhasil meraih Juara 1 FLS2N 2021 Kategori Film Pendek Tingkat Provinsi melalui film ’
Dua Sisi’.
Generasi Digital Intelektual (GDI) Jalin Sinergi Bersama Polresta Palembang: Wujudkan Kolaborasi Digital PositifIa juga mengantongi Juara 1 Lomba Video Tingkat SMA yang diselenggarakan oleh Lembaga Edukasi Maranatha pada tahun 2021 dan penghargaan
Best Scriptwriter di ajang Sonic Linguistic 2022 Short Movie. Sebagai Ketua Umum Perfilman SMANSA PRODUCTION (2021-2022), Nathasya memimpin produksi sejumlah film pendek, termasuk Friksi, Dua Sisi, Kala, dan Timpang, yang ditayangkan melalui kanal YouTube
DEAD L1NE, di mana ia merangkap sebagai
Director,
Scriptwriter, dan
DoP. Karya-karya tersebut membuktikan kemampuannya mengolah pesan menjadi konten yang berdampak melalui film.
Saat ini, ia sedang mendalami bidang
Backend, komponen krusial yang memastikan sistem digital dapat berjalan efisien. Kemampuannya merangkai cerita visual kini dilengkapi dengan kemampuan merangkai logika dan data di balik layar, menjadikannya talenta digital yang utuh—mampu membangun sekaligus mengemas.
Pengalaman di Balik Panggung Duta GDI 2025Perjalanan Nathasya di ajang Pemilihan Duta Digital GDI 2025 menjadi lembaran kedua pengalaman di ranah yang baru, dunia pageantry dan kepemimpinan publik. Pengalaman ini dipandang sebagai tantangan yang berharga.
”
Pemilihan Duta GDI 2025 ini pertama kalinya saya terjun ke ranah pageantry. Saya menyadari ada banyak hal baru yang harus dipelajari selama masa karantina, dan saya melihat ini sebagai kesempatan untuk terus mengeksplorasi diri. Meskipun latar belakang saya lebih kuat di ranah teknis dan bisnis membuat penyesuaian dengan tuntutan pageantry menjadi tantangan yang berharga,” ujarnya.
10 Finalis Duta GDI 2025 Unjuk Kemampuan Terbaik dalam Talent Show GDI Fest 2025”
Meskipun begitu, saya telah bertekad untuk memberikan upaya terbaik dan menjadikan GDI 2025 sebagai langkah awal yangg inspiratif untuk saya terus mengembangkan diri di berbagai bidang, termasuk advokasi digital.”
Bagi Nathasya, Pemilihan Duta GDI 2025 bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah langkah awal penting untuk melanjutkan eksplorasi dirinya ke dunia
pageantry dan kepemimpinan publik. Sebagai finalis Duta GDI 2025, Ia ingin menjembatani kompleksitas teknologi dengan narasi yang mudah dipahami, menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga menciptakannya.***