Heboh! Pasha Ungu Ngamuk, Diduga Dimas Anggara Tampar Putranya di Lokasi Syuting
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kabar mengejutkan datang dari musisi sekaligus politisi, Pasha Ungu. Lewat unggahan media sosialnya, Pasha meluapkan kemarahan setelah mendengar kabar bahwa putranya, Kiesha Alvaro, diduga mendapat perlakuan kasar dari aktor Dimas Anggara saat berada di lokasi syuting.Melalui akun Instagram pribadinya pada Senin malam (23/6/2025), Pasha menuliskan pesan bernada keras yang ditujukan langsung kepada Dimas. Tak hanya itu, ia juga menandai akun istri Dimas, aktris dan mantan Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata, agar turut meminta klarifikasi.BREAKING: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK Terkait Dugaan Skandal Kuota Haji 2024!“Tuan Dimas Rangga, suaminya Nadine List, pemain sinetron atau film atau apalah… Tolong cari saya sekarang ya. Saya ada perlu. Katanya kamu gampar anak saya Kiesha barusan di lokasi syuting?? @dimsanggara @nadinelist saya tunggu malam ini,” tulis Pasha dalam unggahannya.Namun karena tak kunjung mendapat respons dari Dimas, Pasha kembali meluapkan kekesalannya lewat kolom komentar akun Instagram Nadine. Ia meminta Nadine untuk bertanya langsung kepada suaminya mengenai insiden yang diduga terjadi di depan banyak orang tersebut.“Bu, tolong tanya suaminya kenapa tadi dia gampar anak saya Kiesha di lokasi syuting? Saya ayahnya tidak terima. Tolong bilang suaminya tolong cari saya ya. Saya tunggu,” tegas Pasha.Pasha mengaku dirinya kesulitan menghubungi Dimas secara pribadi, sehingga memilih menggunakan media sosial sebagai saluran untuk menyampaikan tuntutannya.“DM lo gak bisa nerima pesan gue. Kalau sampai benar, gue gak terima,” lanjutnya di kolom komentar akun Dimas.Aksi Pasha yang frontal di ruang publik langsung menyita perhatian netizen. Banyak yang mendukung langkahnya sebagai bentuk pembelaan seorang ayah terhadap anaknya, namun ada juga warganet yang menyarankan agar masalah diselesaikan secara pribadi, bukan di media sosial.Tak hanya Pasha, mantan istrinya sekaligus ibu dari Kiesha, Okie Agustina, juga turut bersuara. Dalam unggahan Instagram Story, Okie menegaskan bahwa kejadian tersebut benar-benar terjadi di hadapannya.“Enggak ada gimik-gimik, karena ini real terjadi di depan mata saya,” tulis Okie, memperkuat pernyataan Pasha soal insiden tersebut.Iran Serang Balik Pangkalan AS di Qatar, Dunia Khawatir Perang Besar Tak TerhindarkanMeski kabar ini terus bergulir liar di media sosial, hingga kini belum ada tanggapan atau klarifikasi resmi dari pihak Dimas Anggara maupun Nadine Chandrawinata. Kiesha Alvaro sendiri juga belum memberikan pernyataan langsung terkait tuduhan tersebut.***
Read More Tak Hanya Majikan, Polisi Tangkap Pelaku Lain dalam Kasus Penyiksaan ART
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus penyiksaan terhadap Intan, seorang asisten rumah tangga (ART) asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang bekerja di Batam, Kepulauan Riau, terus mendapat sorotan publik. Kali ini, Anggota Komisi III DPR RI, Umbu Rudi Kabunang, mendesak pihak kepolisian untuk tidak berhenti pada penangkapan satu pelaku saja.Intan menjadi korban penganiayaan brutal oleh majikannya di sebuah kawasan elit di Sukajadi, Batam. Kasus ini mencuat ke publik setelah video dan informasi tentang kondisi korban beredar di media sosial. Berkat laporan dan pendampingan dari komunitas Flobamora Batam, korban akhirnya berhasil diselamatkan.Iran Serang Balik Pangkalan AS di Qatar, Dunia Khawatir Perang Besar Tak TerhindarkanKapolresta Barelang telah menetapkan majikan korban, Rosalina, sebagai tersangka. Meski begitu, Umbu Rudi menilai langkah tersebut belum cukup. Ia meyakini ada pelaku lain yang turut terlibat dalam penyiksaan itu.“Kami mengapresiasi langkah cepat dari Kapolri, Kapolda Kepri, dan Polresta Barelang dalam menangkap pelaku utama. Tapi saya menduga kuat ada pelaku lain. Bukan hanya majikan, ada indikasi keterlibatan ART lain dan bahkan suami pelaku,” tegas Umbu Rudi, Senin (23/6/2025).Politisi asal Pulau Sumba itu menyebut bahwa kekerasan yang dialami Intan bukan sekadar penganiayaan biasa, melainkan sebuah bentuk penyiksaan yang dilakukan secara sistematis. Ia mendesak agar proses hukum dilakukan menyeluruh kepada semua pihak yang terlibat.“Ini bukan sekadar kekerasan rumah tangga. Ini sudah masuk kategori penyiksaan berat yang melanggar hak asasi manusia,” ungkapnya.Umbu Rudi juga menyoroti perlunya penerapan pasal-pasal yang lebih tegas untuk menjerat pelaku. Ia menyebut Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 422 KUHP terkait penyiksaan oleh pihak yang memiliki wewenang sebagai dasar hukum yang tepat untuk kasus ini. Selain itu, ia juga meminta agar aparat penegak hukum menerapkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.“Saya tegaskan lagi, ini bukan hanya soal kriminal biasa, ini soal pelanggaran HAM berat. Negara harus hadir melindungi warganya,” ujarnya.Lebih miris lagi, hasil penelusuran komunitas Flobamora Batam menunjukkan bahwa selama bekerja sebagai ART, Intan tidak pernah mendapatkan gaji secara layak. Bahkan, korban kerap dipaksa mengganti kerugian yang dituduhkan oleh majikannya, tanpa dasar yang jelas.Penyiksaan fisik terhadap Intan disebut baru berlangsung selama dua bulan terakhir, tetapi kekerasan verbal dan perlakuan tak manusiawi lainnya sudah berlangsung cukup lama. Intan bahkan dipaksa melakukan tindakan keji seperti memakan kotoran hewan peliharaan dan meminum air dari septic tank oleh majikannya.Kondisi memprihatinkan seperti ini kerap dialami oleh ART asal NTT yang direkrut melalui jalur informal, tanpa kontrak kerja yang sah, dan tanpa perlindungan hukum. Menurut Umbu Rudi, kasus Intan hanyalah satu dari banyak kasus serupa yang belum terungkap.“Kejadian ini adalah puncak gunung es dari praktik eksploitasi ART yang sering luput dari perhatian,” tambahnya.PSG Kalahkan Seattle Sounders 2-0, Amankan Tiket 16 Besar Club World Cup 2025Di akhir pernyataannya, Umbu Rudi memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada komunitas Flobamora Batam yang gigih mendampingi korban mulai dari proses pelaporan hingga penanganan awal.“Kita butuh solidaritas antarperantau. Jangan biarkan anak-anak kita diperlakukan tidak manusiawi tanpa ada yang membela,” tutupnya.***
Read More Motif Sakit Hati, Buruh Bangunan Tega Habisi Nyawa Kekasihnya di Losmen
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Misteri penemuan jenazah seorang wanita di salah satu losmen di Kota Malang akhirnya terungkap. Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, memastikan bahwa kasus tersebut merupakan tindak pidana pembunuhan. Pelaku pembunuhan adalah Ahmad Komarudin (26), seorang buruh bangunan yang berhasil diamankan aparat kepolisian.Korban diketahui berinisial EMF (29), warga Sutojayan, Pakisaji, Kabupaten Malang. Ia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar nomor 11 Losmen Windu Kentjono, Jalan Kolonel Sugiono, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.Akun TikTok Doktif Disita Polisi, Doktif Ultimatum Balik Richard LeeDari hasil penyelidikan, EMF merupakan seorang istri dan ibu dari anak berusia sekitar satu tahun. Sementara pelaku, Ahmad Komarudin, diketahui masih berstatus lajang.Kapolresta Malang Kota mengungkapkan bahwa motif utama pelaku nekat menghabisi nyawa korban adalah karena sakit hati. Hubungan asmara antara pelaku dan korban telah berlangsung selama kurang lebih satu setengah tahun. Masalah muncul ketika korban meminta tambahan uang kepada pelaku.“Pelaku hanya mampu memberikan uang sebesar Rp 200.000, namun korban meminta tambahan Rp 300.000 lagi. Permintaan itu tidak bisa dipenuhi, sehingga terjadi percekcokan di antara keduanya,” jelas Kombes Pol Nanang dalam konferensi pers, Senin (23/6/2025).Cekcok yang terjadi berujung tragis. Korban sempat memukul pelaku terlebih dahulu, namun Ahmad Komarudin kemudian membalas dengan kekerasan hingga mengakibatkan korban kehilangan nyawa. Hasil autopsi menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik, salah satunya cekikan di leher yang menyebabkan korban tidak bisa bernapas.Tak hanya melakukan pembunuhan, pelaku juga mengambil barang-barang milik korban, termasuk telepon genggam dan sejumlah uang tunai.Proses pengungkapan kasus ini sempat terkendala karena kamera CCTV di lokasi kejadian dalam kondisi tidak berfungsi. Meski demikian, tim gabungan dari Satreskrim Polresta Malang Kota dan Reskrim Polsek Sukun berhasil mengidentifikasi dan membekuk pelaku dalam waktu lima hari.“Alhamdulillah, pelaku berhasil kami tangkap di rumahnya di Dusun Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada Minggu (22/6/2025) sekitar pukul 16.30 WIB,” ungkap Kapolresta.Garuda Indonesia Umumkan Hasil Investigasi Hilangnya Ponsel PenumpangAtas perbuatannya, Ahmad Komarudin kini harus mempertanggungjawabkan tindakannya. Ia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 365 ayat 3 KUHP terkait pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian, serta Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.Proses hukum terhadap pelaku kini berjalan, sementara keluarga korban masih berduka atas peristiwa tragis yang merenggut nyawa EMF secara mengenaskan.****
Read More Viral! Pengantin Wanita Minta Cerai Sesaat Setelah Ijab Kabul Sah
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Suasana haru dalam sebuah prosesi pernikahan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, mendadak berubah menjadi kegaduhan. Hal itu terjadi setelah pengantin perempuan tiba-tiba meminta cerai tepat setelah ijab kabul dinyatakan sah.Momen tak biasa tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 30 detik yang kini viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Facebook bernama Parida Madi Nasa. Video itu memperlihatkan detik-detik prosesi ijab kabul yang dipimpin oleh seorang tokoh agama setempat.Viral Pedagang Roti Diintimidasi Saat Berjualan Sambil LiveAwalnya, prosesi pernikahan berlangsung seperti biasanya. Sang mempelai pria dengan tenang melafalkan kalimat ijab kabul. Tak lama kemudian, terdengar ucapan “SAH” dari para saksi dan keluarga yang hadir sebagai tanda bahwa pernikahan tersebut telah resmi secara agama.Namun suasana berubah seketika. Tanpa diduga, sang pengantin wanita langsung mengutarakan penolakannya terhadap pernikahan tersebut. Dengan nada tegas dan menggunakan bahasa daerah, ia menyatakan ingin berpisah.“Pak Ketib, aku anak sarak, aku dak senang,” ucapnya, yang berarti: “Pak Penghulu, saya mau cerai, saya tidak senang.”Peristiwa ini sontak membuat para tamu yang hadir terkejut. Beberapa di antara mereka terdengar mencoba menenangkan suasana, namun kejadian itu sudah telanjur menjadi perhatian publik setelah videonya menyebar di berbagai platform media sosial.SPMB Jabar 2025 Tahap 1 Masuki Penutupan, Ribuan Calon Siswa Berebut Kursi FavoritBelum diketahui secara pasti apa alasan sang pengantin perempuan melakukan penolakan tersebut usai ijab kabul berlangsung. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak keluarga maupun tokoh agama yang memandu pernikahan tersebut.Peristiwa langka ini pun menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan kejadian tersebut, namun tak sedikit pula yang penasaran dengan latar belakang keputusan sang pengantin wanita mengambil langkah drastis di momen yang seharusnya menjadi hari bahagianya.***
Read More Viral Eks Sekwan DPRD Digerebek Istri dan Warga, Diduga Bersembunyi Bersama Wanita Simpanan di Dalam Kosan
Wulan _ 6 hari yang lalu
Lingkaran.id - Kasus mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD OKU Selatan berinisial JA kembali mencuri perhatian publik. Setelah sebelumnya sempat viral akibat perselingkuhannya yang diungkap oleh istri sah, kini JA kembali diduga terlibat skandal serupa. Kali ini, ia tertangkap basah oleh warga sedang berada di salah satu kos-kosan di kawasan Palembang, Senin (23/6/2025).Peristiwa penggerebekan terjadi di sebuah indekos yang berlokasi di Jalan Gotong Royong, Kelurahan Demang Lebar, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Warga sekitar yang penasaran mulai memadati gang menuju kos tersebut sejak sekitar pukul 17.50 WIB.Mahasiswi Tewas Usai Melahirkan di Kos, Kekasih Resmi Jadi TersangkaKecurigaan warga semakin kuat setelah diketahui sejak pukul 14.00 WIB, satu unit mobil patroli dari Polsek Ilir Barat I bersama sejumlah personel polisi sudah berada di lokasi.Dari informasi yang beredar, aksi penggerebekan tersebut diprakarsai oleh istri sah JA, Yunita Rikumalasari. Yunita tidak datang sendiri, melainkan didampingi oleh kuasa hukumnya, Mardiana SH MH CPL. Mereka mengaku sudah membuntuti pergerakan JA sejak pagi hari.“Sejak jam 10.00 WIB kami sudah mengikuti mereka, dan kami melihat keduanya masuk ke kos ini. Kemudian kami mendatangi lokasi bersama anggota Polsek. Sekitar pukul 14.00 WIB kami mencoba mengetuk pintu dan menggerebek, tapi yang bersangkutan enggan keluar,” jelas Yunita kepada awak media.Hingga menjelang malam, JA yang diduga tengah bersama seorang wanita yang disebut-sebut sebagai selingkuhannya tak juga menampakkan diri. Aparat kepolisian pun memilih untuk tidak melakukan tindakan paksa membuka pintu karena belum adanya laporan resmi yang masuk.SPMB Jakarta Tahap 2 Resmi Dibuka 23 Juni 2025, Ribuan Calon Siswa Berebut Kursi Sekolah FavoritAtas kondisi tersebut, Yunita bersama salah satu adiknya memilih mendatangi Polrestabes Palembang untuk melaporkan kejadian tersebut secara resmi agar proses hukum dapat berjalan sesuai prosedur.Kasus ini pun menambah panjang daftar skandal yang menyeret nama mantan pejabat daerah tersebut, memicu perhatian besar dari warga dan media. Kini, publik menantikan kelanjutan proses hukum terhadap JA setelah laporan resmi dibuat oleh pihak istri sah.***
Read More Viral Pedagang Roti Diintimidasi Saat Berjualan Sambil Live
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id -Viral video yang memperlihatkan seorang pedagang roti mendapat perlakuan intimidasi dari seorang pria saat berjualan sambil melakukan siaran langsung di media sosial menjadi viral. Insiden itu terjadi di kawasan Tugu Pengantin, Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @endar997 pada Jumat (20/6/2025). Dalam rekaman berdurasi singkat itu, tampak pedagang roti yang diketahui berasal dari Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, didatangi oleh seorang pria yang membawa sebuah benda di tangannya.SPMB Jabar 2025 Tahap 1 Masuki Penutupan, Ribuan Calon Siswa Berebut Kursi FavoritPria tersebut dengan tegas melarang pedagang itu berjualan di lokasi tersebut. Dengan nada intimidatif, ia meminta pedagang tersebut segera pergi dan menyampaikan pesan tersebut kepada rekan-rekannya sesama pedagang.“Sudah bubar-bubar, jangan dagang di sini lagi, bilang dengan kawan-kawan kamu,” ucap pria itu dalam video.Merasa tertekan, pedagang tersebut langsung berhenti berjualan dan mulai membereskan barang dagangannya tanpa perlawanan.Unggahan video itu langsung memicu beragam respons dari warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan intimidasi yang diterima oleh pedagang kecil tersebut, terlebih saat sedang berupaya mencari nafkah.“Paham kan kenapa Tataan susah majunya, udah paling di bener Pringsewu aja bang,” tulis salah satu pengguna TikTok mengungkapkan kekesalannya.“Bukan cuma di Tataan, banyak kok daerah lain juga yang begitu. Sayangnya, mentalitas seperti ini bikin daerah susah berkembang,” tambah warganet lainnya.Namun, sebagian warganet lainnya justru melihat persoalan ini dari sisi aturan ketertiban umum. Mereka berpendapat bahwa berjualan di area tersebut memang membutuhkan izin resmi agar tidak menimbulkan kesan semrawut di ruang publik.“Sejauh yang saya tahu, jualan di situ tuh memang harus ada izin dari pihak berwenang. Kalau nggak, ya jadi kelihatan kumuh,” tulis salah seorang pengguna di kolom komentar.Resmi Dibuka, Program Magang Berdampak 2025 Tawarkan Uang Saku Rp2,8 JutaDalam caption unggahannya, pengunggah video juga mengungkapkan kebingungannya atas tindakan tersebut. Ia menilai aktivitas pedagang itu merupakan bagian dari kegiatan berbagi yang bernilai positif.“Gimana to ini gess, kita ngadain acara buat berbagi emang salah ya?,” tulisnya.Peristiwa ini kembali mengangkat isu klasik mengenai tarik menarik antara kebutuhan masyarakat kecil mencari nafkah dan aturan ketertiban di ruang publik. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari aparat desa maupun pemerintah setempat terkait insiden tersebut. Warganet pun berharap ada solusi yang adil agar pedagang kecil tetap bisa mencari nafkah tanpa menyalahi aturan yang berlaku.***
Read More Garuda Indonesia Umumkan Hasil Investigasi Hilangnya Ponsel Penumpang
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akhirnya mengumumkan hasil investigasi internal terkait laporan hilangnya ponsel milik salah satu penumpangnya dalam penerbangan GA 716 rute Jakarta-Melbourne pada 6 Juni 2025 lalu. Dalam pernyataan resminya, Garuda memastikan tidak ditemukan bukti keterlibatan kru pesawat dalam insiden tersebut.Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, dalam keterangan pers pada Jumat (20/6/2025). Ia menjelaskan bahwa investigasi dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas bandara.Diduga Tak Berizin Resmi, Sekolah Swasta Elite di Bekasi Ditinggal Guru karena Diperlakukan Layaknya ART“Proses investigasi internal kami lakukan dengan cermat melalui koordinasi intensif bersama pihak-pihak yang berwenang, berlangsung sejak 6 hingga 18 Juni 2025. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, belum ada bukti yang menunjukkan adanya keterlibatan awak kabin dalam dugaan kehilangan barang tersebut,” jelas Ade.Meski belum ada indikasi pelanggaran dari pihak internal, Garuda Indonesia tetap melanjutkan proses hukum dengan melaporkan kasus ini secara resmi ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Garuda berkomitmen mendukung penuh jalannya penyelidikan aparat penegak hukum.“Garuda Indonesia akan mendukung sepenuhnya proses hukum yang berjalan. Kami siap menyediakan berbagai informasi dan data yang dibutuhkan aparat kepolisian demi terwujudnya proses penyelidikan yang adil, transparan, dan obyektif bagi semua pihak. Komunikasi intensif juga terus kami lakukan dengan penumpang yang melaporkan kehilangan barang tersebut,” tambahnya.Viral Anak Penjual Risol Dianiaya Ibu Kandung karena Dagangan Tak LakuManajemen Garuda Indonesia menyadari bahwa insiden ini menjadi perhatian publik dan berjanji akan menjadikannya sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki prosedur operasional ke depan. Ade menegaskan bahwa masukan dari penumpang merupakan bagian penting dalam proses peningkatan layanan Garuda Indonesia.“Kami menegaskan komitmen untuk terus menjaga standar keselamatan dan kenyamanan penerbangan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setiap laporan dan masukan dari penumpang akan menjadi dasar bagi penguatan prosedur pelayanan kami agar terus menghadirkan pengalaman terbaik bagi pengguna jasa Garuda Indonesia,” pungkas Ade.Kasus ini kini berada di tangan pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Garuda Indonesia berjanji akan bersikap transparan dan kooperatif demi memastikan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.***
Read More Mahasiswi Tewas Usai Melahirkan di Kos, Kekasih Resmi Jadi Tersangka
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kasus kematian tragis seorang mahasiswi usai melahirkan sendiri di kamar kosnya di Kelurahan Labuhan Ratu, Bandar Lampung, kini memasuki babak baru. Polisi menetapkan kekasih korban berinisial B sebagai tersangka dalam peristiwa memilukan tersebut.Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, saat memberikan keterangan kepada media pada Jumat (20/6/2025).“Saat ini pelaku sudah kami amankan. Statusnya juga sudah resmi sebagai tersangka. Kami masih terus melakukan pemeriksaan secara mendalam terkait kasus ini,” ujar Budi.Viral Program Makan Bergizi Gratis, Bahan Mentah Dibagikan ke SiswaMenurut Budi, penyidik masih berupaya menelusuri keberadaan bayi yang dilahirkan korban. Dugaan sementara, bayi tersebut sengaja dibuang oleh tersangka usai proses persalinan yang dilakukan korban seorang diri.“Dari hasil pemeriksaan sementara, keduanya sudah menjalani hubungan asmara selama tiga tahun. Untuk langkah selanjutnya, kami masih fokus mendalami keberadaan bayi yang sempat dibuang oleh pelaku,” jelasnya.Dalam proses penyidikan, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi penting, di antaranya rekan-rekan korban yang tinggal satu kos serta pemilik kos tempat korban tinggal. Informasi dari para saksi diharapkan bisa membantu mengungkap keseluruhan kronologi peristiwa tragis ini.15 Hari Menghilang, Remaja Putri Ditemukan di Hotel Bersama 4 Pria, Polisi Temukan SabuAtas perbuatannya, tersangka B dijerat dengan berbagai pasal berat. Ia disangkakan melanggar Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002. Pasal tersebut mengatur tentang kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan kematian.Tak hanya itu, B juga dikenakan Pasal 306 ayat (2) KUHP tentang perbuatan membiarkan orang dalam kesengsaraan sehingga meninggal dunia, serta Pasal 181 KUHP tentang menyembunyikan atau menghilangkan mayat untuk menutupi kelahiran atau kematian.Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap seluruh fakta, termasuk apa motif di balik tindakan keji membuang bayi yang baru dilahirkan tersebut.***
Read More Akun TikTok Doktif Disita Polisi, Doktif Ultimatum Balik Richard Lee
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Kepolisian Resor Jakarta Selatan resmi menyita akun TikTok milik kreator konten kesehatan yang dikenal dengan nama Doktif. Penyitaan ini dilakukan setelah Doktif, yang memiliki nama asli Samira, menjalani pemeriksaan sebagai terlapor terkait laporan yang diajukan oleh dr. Richard Lee.Saat ditemui usai pemeriksaan di Mapolres Jakarta Selatan pada Kamis (19/6/2025), Samira mengaku terkejut dengan keputusan tersebut."Hari ini dokter cukup kaget, karena ada kabar bahwa akun Dokter Detektif disita atas laporan dari DRL," ungkapnya di hadapan awak media.Tiga Perempuan Jadi Korban, Pelaku Pembunuhan Berantai Akui Aksi SadisnyaTidak tinggal diam, Samira menyampaikan peringatan tegas kepada Richard Lee. Ia merasa geram karena akun media sosial utamanya kini berada di tangan aparat kepolisian. Dengan nada kesal, ia melontarkan ancaman balik terhadap Richard.“Dokter ingatkan DRL, jangan merasa bangga karena berhasil mengambil akun dokter. Ini belum selesai,” ucapnya tegas.Bahkan, Samira menyebut akan mengambil langkah balasan. Ia berjanji akan berupaya agar akun milik Richard Lee juga disita oleh pihak berwenang.“Akun kamu juga akan dokter sita dalam waktu dekat. Apa yang kamu lakukan ini tidak akan membuat dokter gentar,” tambahnya.Meski akunnya disita, Samira memastikan dirinya tidak akan berhenti menyuarakan opininya di media sosial. Ia menyatakan akan tetap aktif membuat konten melalui akun cadangan bernama "Dokter Detektif Hero".“Nanti aktivitas dokter akan dialihkan ke akun Dokter Detektif Hero,” jelasnya.Sebelumnya, perseteruan antara Samira dan Richard Lee memanas setelah Doktif diduga melakukan pencemaran nama baik. Kasus ini bermula dari kritik Doktif terhadap salah satu produk kecantikan milik Richard, yakni produk berbahan tomat putih. Dalam pernyataannya, Doktif menyebut produk tersebut tidak mengandung tomat putih seperti yang diklaim oleh Richard Lee.Resmi Dibuka, Program Magang Berdampak 2025 Tawarkan Uang Saku Rp2,8 JutaTak berhenti di situ, Doktif juga sempat mempertanyakan keabsahan surat izin praktik milik Richard Lee. Samira mengaku pernah mendatangi salah satu klinik milik Richard di Palembang dan tidak menemukan bukti izin praktik seperti yang seharusnya.Laporan tersebut kini ditangani Polres Jakarta Selatan, dan kedua belah pihak telah menjalani proses pemeriksaan. Sebagai bagian dari penyidikan, akun TikTok milik Doktif sementara waktu disita oleh kepolisian. Sengketa ini masih bergulir dan publik menantikan kelanjutannya.***
Read More Viral Loket Obat Puskesmas Kosong Dua Jam, Petugas Diduga Tinggalkan Pos untuk Ngopi
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah rekaman video memperlihatkan kondisi loket pelayanan obat di Puskesmas Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diunggah pada Senin (16/6/2025) itu, terlihat loket dalam keadaan kosong tanpa satu pun petugas yang berjaga.Perekam video mengungkapkan kekecewaannya lantaran sudah menunggu selama dua jam, namun tidak kunjung mendapatkan pelayanan. Ia mengaku datang sejak pukul 22.00 WIB dan hingga pukul 24.00 WIB, petugas tak juga terlihat.Terbongkar Sindikat TPPO! 83 Korban Dijanjikan Kerja ke Eropa Secara Ilegal"Sudah dua jam kami di sini, dari jam sepuluh malam sampai tengah malam. Banyak pasien yang mau tebus obat, tapi tidak ada yang melayani. Kata orang ke mushola, tapi tidak ada juga," keluh perekam dalam video tersebut.Beredarnya video ini memicu beragam tanggapan warganet, yang sebagian besar menyayangkan buruknya pelayanan di fasilitas kesehatan, terlebih di saat masyarakat membutuhkan layanan obat.Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono, angkat bicara. Ia membenarkan insiden tersebut dan menyebutkan laporan video itu diterimanya sekitar pukul 03.25 WIB dini hari. Setelah mengetahui kejadian tersebut, ia langsung mengambil langkah penelusuran mulai pukul 04.00 WIB.“Setelah kami telusuri, ternyata benar petugas ruang obat saat itu meninggalkan loket. Awalnya dia ke mushola, lalu merasa mengantuk dan memutuskan pergi ke warung untuk membeli kopi,” jelas Rudi pada Rabu (18/6/2025).Menurut Rudi, seharusnya setiap petugas melapor atau berpamitan apabila harus meninggalkan ruangan pelayanan. Namun, diduga petugas yang bersangkutan lupa atau merasa situasi cukup sepi sehingga tidak menyangka ada pasien datang pada jam tersebut.Diduga Tak Berizin Resmi, Sekolah Swasta Elite di Bekasi Ditinggal Guru karena Diperlakukan Layaknya ARTSebagai bentuk tanggung jawab, pihak Puskesmas langsung melakukan evaluasi internal. Seluruh staf, khususnya dari bagian pelayanan obat, dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan dan pembenahan prosedur kerja."Kami tidak tinggal diam. Evaluasi langsung kami lakukan. Semua staf, terutama bagian obat, sudah kami kumpulkan. Kami berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang," tegasnya.Peristiwa ini menjadi sorotan warganet dan kecaman terhadap pelayanan kesehatan, terlebih di unit vital seperti ruang obat yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan pasien.***
Read More Terbongkar Sindikat TPPO! 83 Korban Dijanjikan Kerja ke Eropa Secara Ilegal
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah berhasil membongkar jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menyasar para pencari kerja. Modus yang digunakan para pelaku adalah menawarkan pekerjaan sebagai pekerja migran di sejumlah negara Eropa secara ilegal. Kasus ini diungkap melalui konferensi pers yang digelar di Lobby Mapolda Jateng, Semarang, Kamis (19/6/2025).Dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi menetapkan dua tersangka, yakni KU (42) asal Tegal dan NU (41) asal Brebes. Keduanya diduga telah menjerat sedikitnya 83 korban dengan total kerugian mencapai lebih dari Rp5,2 miliar.“Para tersangka merekrut korban dengan iming-iming pekerjaan di luar negeri sebagai anak buah kapal (ABK) atau pelayan restoran, dengan janji gaji sebesar €1.200 hingga €1.500 per bulan,” ungkap Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio dalam konferensi persnya, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Artanto.Maia Estianty Absen di Acara Ngunduh Mantu Al Ghazali, Pilih Dampingi Suami ke EropaKenyataannya, para korban justru dipekerjakan secara ilegal tanpa izin tinggal resmi. Mereka ditempatkan di beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Portugal, Yunani, dan Polandia. Kondisi kerja yang dialami para korban sangat memprihatinkan. Mereka dipaksa bekerja hingga 24 jam dalam lima hari kerja, dengan waktu istirahat hanya dua jam per hari. Gaji yang diterima pun jauh di bawah janji, yakni hanya sekitar €750 hingga €800 per bulan.“Tak hanya itu, para korban juga diperintahkan untuk bersembunyi jika ada razia dari aparat setempat,” lanjut Dwi.Karena merasa tertipu dan kondisi kerja yang tidak sesuai janji, dua korban berinisial AM dan EKB akhirnya memilih kembali ke Indonesia dengan biaya sendiri. Setibanya di tanah air, keduanya melaporkan peristiwa yang mereka alami kepada kepolisian.Dalam penyelidikan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari paspor, visa, bukti transfer, percakapan elektronik, satu unit kendaraan milik pelaku, hingga dokumen perjanjian antara korban dengan tersangka.Saat ini, pihak kepolisian juga tengah berkoordinasi dengan Divhubinter Polri, pihak imigrasi, dan instansi terkait lainnya untuk melacak dan memberikan perlindungan kepada 83 korban lainnya yang masih berada di luar negeri. Berdasarkan informasi sementara, mereka kini bekerja serabutan demi bisa bertahan hidup dan mengumpulkan uang untuk kembali ke Indonesia.Viral! Rumah Digadaikan untuk Biaya Kuliah, Sang Adik Tetap Memaksa Wisuda ke Bali demi GengsiAtas perbuatannya, KU dan NU dijerat dengan Pasal 81 jo Pasal 69 dan Pasal 83 jo Pasal 68 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO. Para tersangka terancam hukuman pidana minimal 3 tahun hingga maksimal 15 tahun penjara, serta denda maksimal sebesar Rp5 miliar.Polda Jateng mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri, terutama jika prosesnya tidak melibatkan jalur resmi dari pemerintah. ***
Read More Tiga Perempuan Jadi Korban, Pelaku Pembunuhan Berantai Akui Aksi Sadisnya
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Polisi mengungkap kasus pembunuhan berantai yang menggemparkan masyarakat Sumatra Barat. Seorang pria berinisial Wanda (25) ditetapkan sebagai tersangka atas tiga kasus dugaan pembunuhan sadis, salah satunya disertai aksi mutilasi. Pengakuan mengejutkan itu terungkap setelah Wanda ditangkap di kediamannya yang berada di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (19/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.“Pelaku tidak hanya melakukan satu pembunuhan. Dari hasil pemeriksaan, ia mengakui telah membunuh tiga perempuan, salah satunya dengan cara dimutilasi,” ungkap Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir.Viral Anak Penjual Risol Dianiaya Ibu Kandung karena Dagangan Tak LakuSaat ini, polisi terus mendalami kasus tersebut karena seluruh korban merupakan perempuan muda dengan latar belakang yang sama, yakni pernah berkuliah di STIE KBP Kota Padang.Salah satu korban yang dimutilasi adalah Septia Adinda (25). Korban dibunuh secara keji dan tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian oleh pelaku. Sementara itu, dua korban lainnya adalah Siska Oktavia Rusdi alias Cika (23) dan Adek Gustiana (24). Keduanya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, dengan jasad dibuang di sebuah sumur tua di kawasan Pasar Usang, Padang Pariaman.“Dua korban ditemukan di dalam sumur tua, yang diperkirakan sudah berada di sana selama satu tahun lebih. Kondisi jenazah sudah tinggal tulang-belulang,” ujar Faisol.Proses evakuasi kedua jenazah dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, BPBD Padang Pariaman, serta sejumlah instansi terkait, Kamis (19/6/2025). Temuan mengerikan itu semakin memperkuat dugaan bahwa Wanda sudah merencanakan pembunuhan terhadap para korbannya.Profil pelaku pun terungkap. Wanda merupakan pemuda asal Korong Lakuak, Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman. Kini, ia telah diamankan dan menjalani proses hukum di Polres Padang Pariaman.Pemerintah Resmi Terapkan Skema Kerja Fleksibel untuk ASN, Bisa Work From AnywhereDengan terungkapnya dua kasus pembunuhan lainnya, kepolisian memperluas penyelidikan untuk memastikan apakah ada korban lain yang belum ditemukan.“Kami masih mendalami dan menggali informasi tambahan, termasuk motif pelaku melakukan aksi keji ini,” kata Faisol.Kasus pembunuhan berantai ini menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga para korban. Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut dan membawa pelaku ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. ***
Read More Bermodal Foto Bayi dari Medsos, Perempuan ini Tipu Korban Adopsi
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang wanita berinisial AU (38) dibekuk aparat kepolisian karena diduga melakukan penipuan bermodus adopsi bayi. Untuk meyakinkan korbannya, pelaku menunjukkan foto bayi yang ternyata diambil secara sembarangan dari media sosial. Lebih meyakinkan lagi, AU mengatur pertemuan dengan para korban di rumah sakit bersalin agar aksinya terlihat meyakinkan."Faktanya, bayi yang dijanjikan tidak pernah ada. Foto yang diperlihatkan pelaku didapat dari media sosial. Korban percaya karena pertemuan dilakukan di rumah sakit bersalin," ungkap Kapolsek Palmerah, Kompol Dr Eko Adi Setiawan, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (19/6/2025).Pemerintah Resmi Terapkan Skema Kerja Fleksibel untuk ASN, Bisa Work From AnywhereMenurut Eko, aksi pelaku bermula ketika AU mendekati para calon korban melalui komunikasi langsung ataupun melalui media sosial. Salah satu korbannya sempat membuat status tentang keinginan mengadopsi bayi, lalu pelaku menghubungi dan menawarkan bantuan."Awalnya dari obrolan langsung, lalu ada korban yang unggah status di media sosial. Pelaku kemudian menghubungi korban lewat chat, saling tukar nomor WhatsApp, dan membuat janji bertemu di rumah sakit wilayah Palmerah," jelas Eko.Dalam aksinya, AU meminta bayaran antara Rp5 juta hingga Rp5,4 juta per bayi yang dijanjikan untuk diadopsi. “Ini murni modus penipuan. Pelaku mengaku bisa membantu proses adopsi bayi dengan syarat membayar biaya administrasi,” katanya.Dua orang korban telah resmi melaporkan aksi penipuan ini ke Polsek Palmerah, yakni JH dan HI. AU akhirnya berhasil ditangkap pada Jumat (13/6/2025), tepat saat ia hendak menjalankan aksi penipuan berikutnya di sebuah rumah sakit di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.“Dari hasil penyelidikan, pelaku sudah melakukan aksinya sekitar lima kali. Korban tergiur dengan janji manis pelaku yang mengaku dapat membantu proses adopsi bayi dengan iming-iming hanya membayar biaya administrasi dan persalinan,” imbuhnya.Eko menjelaskan kronologi salah satu kejadian dialami korban JH. Pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 13.40 WIB, korban menyerahkan uang tunai sebesar Rp5,4 juta dengan alasan biaya administrasi. Setelah itu, pelaku berpura-pura pergi ke bagian kasir, namun tidak pernah kembali. Korban pun akhirnya menunggu tanpa kejelasan.Kisah serupa dialami korban kedua, HI, yang tertipu pada Minggu (8/6/2025) malam. HI menyerahkan uang sebesar Rp5 juta dengan dalih biaya persalinan dan pengeluaran bayi dari rumah sakit. Setelah menerima uang, pelaku kembali menghilang.Dari keterangan para saksi, termasuk petugas keamanan rumah sakit, diketahui AU sudah melakukan aksi serupa sebanyak lima kali di rumah sakit yang sama.“Baru dua korban yang melapor, tapi kemungkinan ada korban lain yang belum melapor,” ungkap Eko.Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bukan Qatar, Ini Ancaman Terbesar Timnas IndonesiaKini, AU harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijerat Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan, dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. Namun karena perbuatannya dilakukan berulang-ulang dan menjadi sumber penghasilan, ancamannya bisa diperberat hingga lima tahun penjara.Di akhir keterangannya, Eko mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran adopsi bayi di luar jalur resmi. Ia juga mengapresiasi langkah para korban yang berani melapor, sehingga pelaku dapat segera diamankan. ***
Read More Diduga Tak Berizin Resmi, Sekolah Swasta Elite di Bekasi Ditinggal Guru karena Diperlakukan Layaknya ART
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah sekolah swasta berstatus elite yang berlokasi di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, kini tengah menjadi sorotan. Sekolah tersebut diduga tidak memiliki legalitas resmi untuk beroperasi. Ironisnya, di tengah polemik tersebut, sejumlah guru yang mengajar di sekolah itu justru memilih mengundurkan diri secara massal.Keputusan para tenaga pengajar itu bukan tanpa alasan. Mereka merasa perlakuan pihak sekolah selama ini jauh dari profesional dan tidak sesuai dengan tanggung jawab sebagai pendidik. Bahkan, beberapa guru mengaku kerap diberi tugas-tugas yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan mengajar.Viral Anak Penjual Risol Dianiaya Ibu Kandung karena Dagangan Tak Laku“Kami dikontrak sebagai staf pendidik, tetapi terkadang diberikan tugas di luar tanggung jawab guru,” ungkap salah satu guru bernama Salsabila Syafwani, saat diwawancarai pada Senin (16/6/2025).Menurut Salsabila, kepala yayasan yang juga merangkap sebagai kepala sekolah sering memerintahkan para guru untuk melakukan pekerjaan pribadi, mulai dari mengantar anak-anak, berbelanja kebutuhan rumah tangga, hingga membeli makanan.Keluhan serupa juga disampaikan oleh Anisa Dwi Zahra, guru lainnya. Ia pernah diminta membeli ayam goreng untuk anak dari pemilik yayasan di daerah Jatiasih.“Waktu itu saya disuruh beli ayam fried chicken sampai ke Jatiasih, padahal di sekitar sini juga ada,” ujar Anisa. Meski mendapatkan uang tambahan untuk bensin, Anisa tetap menyatakan keberatannya karena jarak yang cukup jauh. “Saya tetap keberatan, karena itu sudah di luar tanggung jawab kami sebagai guru,” tambahnya.Kasus perlakuan tidak semestinya terhadap guru itu tidak berhenti sampai di situ. Guru lainnya, Raihan Tri Wahyudi, juga mengungkapkan kisah serupa. Sebelum berangkat ke sekolah, ia diminta datang ke rumah pemilik yayasan untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah dan tempat les.“Setiap hari sebelum bekerja, saya harus mampir dulu ke rumah beliau untuk antar anak-anaknya sekolah,” kata Raihan.Raihan mengaku merasa tidak enak untuk menolak permintaan tersebut lantaran statusnya sebagai bawahan. Ia menyebut lebih sering menghabiskan waktu bekerja di rumah sang pemilik yayasan dibandingkan di sekolah.“Gaji saya hanya sebagai staf education, tapi nyatanya lebih sering bekerja di rumah beliau, antar anak sekolah, antar les, bahkan belanja kebutuhan pribadi,” jelasnya.Resmi Dibuka, Program Magang Berdampak 2025 Tawarkan Uang Saku Rp2,8 JutaDi sisi lain, sejumlah orang tua murid turut menyampaikan kekecewaan mereka. Mereka mengaku tak mendapat penjelasan yang jelas dari pihak sekolah terkait operasional yang mendadak berhenti. Keputusan sepihak tersebut tentu berdampak pada pendidikan anak-anak mereka.Hingga kini, polemik mengenai legalitas sekolah tersebut dan perlakuan terhadap para tenaga pengajar masih terus menjadi perhatian publik. Pihak sekolah maupun yayasan belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan yang beredar.***
Read More Ketahuan Intip dan Rekam Tetangga Mandi, Pria ini Diamankan Polisi
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Seorang pria berinisial RF harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah tertangkap basah melakukan aksi tidak senonoh terhadap tetangganya sendiri. Warga di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu diduga mengintip dan merekam tetangga perempuannya, PES, saat sedang mandi.Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. Aksi bejat RF akhirnya terbongkar setelah gerak-geriknya diketahui oleh salah satu warga. Tak butuh waktu lama, kabar itu menyebar dan membuat warga berbondong-bondong mendatangi rumah kontrakan pelaku.Viral Program Makan Bergizi Gratis, Bahan Mentah Dibagikan ke SiswaKapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, membenarkan kejadian tersebut. Dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (19/6/2025), ia menjelaskan bahwa pelaku diduga sudah berulang kali melakukan perbuatan serupa terhadap korban.“Pelaku sudah sering melakukan perbuatan kejahatan mengintip dan merekam korban saat mandi,” ungkap AKP Seala.Terkait motifnya, RF mengaku tergoda oleh bentuk tubuh korban sehingga nekat melakukan aksi cabul tersebut. Dalam menjalankan aksinya, RF memanfaatkan lubang udara kamar mandi untuk mengintip, sekaligus merekam korban menggunakan kamera ponsel.“Pelaku mengintip dan merekam lewat lubang udara kamar mandi dengan menggunakan handphone,” lanjutnya.15 Hari Menghilang, Remaja Putri Ditemukan di Hotel Bersama 4 Pria, Polisi Temukan SabuSaat ini, RF telah diamankan petugas dan dibawa ke Mapolsek Pesanggrahan. Untuk proses hukum lebih lanjut, kasus tersebut dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan.Insiden ini pun sempat terekam oleh warga yang memvideokan momen ketika massa mendatangi kontrakan RF. Video itu kemudian beredar luas dan viral di media sosial, menambah sorotan terhadap perbuatan tak bermoral yang dilakukan pelaku.***
Read More Pemerintah Resmi Terapkan Skema Kerja Fleksibel untuk ASN, Bisa Work From Anywhere
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) resmi menerbitkan aturan baru terkait pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Kini, para ASN memiliki kesempatan untuk menjalankan tugas secara fleksibel dengan skema Work From Anywhere (WFA).Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri PANRB (PermenPANRB) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Tugas Kedinasan Pegawai ASN Secara Fleksibel pada Instansi Pemerintah. Kebijakan ini diterbitkan sebagai respons terhadap kebutuhan kerja yang semakin dinamis di era digital saat ini.Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bukan Qatar, Ini Ancaman Terbesar Timnas IndonesiaDeputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB, Nanik Murwati, menjelaskan bahwa fleksibilitas dalam bekerja menjadi langkah strategis untuk menjaga semangat dan produktivitas para pegawai negeri. ASN tidak hanya dituntut untuk profesional, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.“Fleksibilitas kerja hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pola kerja yang semakin dinamis,” ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6/2025).Lebih lanjut, Nanik menegaskan bahwa kebijakan ini dirancang agar instansi pemerintah memiliki payung hukum yang jelas dalam mengatur pelaksanaan tugas kedinasan secara fleksibel, baik dari sisi waktu maupun tempat bekerja.Namun demikian, ia menegaskan bahwa penerapan sistem kerja fleksibel ini tidak boleh mengorbankan kualitas kinerja pemerintahan, terutama dalam pelayanan publik.Indonesia vs Jepang 10 Juni 2025, Prediksi Line Up & Fakta Menarik Jelang Laga Penentuan Kualifikasi Piala Dunia 2026!!"Sebaliknya, melalui kebijakan ini, kami berharap ASN bisa bekerja lebih fokus, responsif terhadap perkembangan, dan tetap menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi," tegasnya.Dengan adanya PermenPANRB No. 4/2025, diharapkan para ASN dapat lebih optimal dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan, tanpa harus selalu berada di kantor. Skema WFA ini menjadi salah satu inovasi pemerintah untuk membangun birokrasi yang modern, efisien, dan adaptif terhadap perubahan global.***
Read More Maia Estianty Absen di Acara Ngunduh Mantu Al Ghazali, Pilih Dampingi Suami ke Eropa
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Musisi sekaligus produser ternama, Maia Estianty, dipastikan tidak menghadiri acara ngunduh mantu putranya, Al Ghazali, yang digelar hari ini, Kamis (19/6/2025), di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Ketidakhadiran Maia dalam salah satu rangkaian besar pernikahan Al tersebut ramai diperbincangkan publik.Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @maiaestiantyreal, Maia menjelaskan bahwa dirinya kini tengah berada dalam perjalanan ke Eropa untuk mendampingi sang suami, Irwan Mussry, menjalankan tugas pekerjaan."Kembali ke aktivitas semula setelah mengantar anak menikah. Sekarang menemani suami @irwanmussry kerja ke Eropa," tulis Maia dalam keterangannya.Viral! Rumah Digadaikan untuk Biaya Kuliah, Sang Adik Tetap Memaksa Wisuda ke Bali demi GengsiTak lupa, Maia juga mengucapkan salam perpisahan kepada Indonesia sebelum keberangkatannya. "Bye Indonesia," imbuhnya.Meski tidak dapat hadir secara langsung, Maia tetap menyampaikan doa terbaik untuk keluarga besarnya yang tengah merayakan acara ngunduh mantu tersebut."Semoga semua keluarga bersenang-senang. Hati dan pikiran kami selalu bersama kalian," tulisnya dalam bahasa Inggris.Dalam unggahan tersebut, Maia juga membagikan beberapa potret dirinya bersama sang suami di dalam pesawat. Ia bahkan mengunggah momen perjalanannya melalui Instagram Story.Sebelumnya, Maia sudah menyatakan bahwa dirinya hanya akan hadir dalam rangkaian inti pernikahan, mulai dari prosesi siraman, akad nikah, hingga intimate dinner wedding. Hal itu disampaikan Maia beberapa waktu lalu melalui kanal YouTube Starpro Indonesia."Aku hadir di acara intimate wedding dan akad nikahnya," ungkap Maia."Kan yang paling inti dari pernikahan itu bukan resepsi, tapi akad. Saat wali menikahkan anaknya, itu yang paling sakral," tegasnya.Keputusan untuk tidak menghadiri acara ngunduh mantu tersebut juga sudah didiskusikan jauh-jauh hari bersama keluarga. Maia menjelaskan bahwa rencana keberangkatannya ke luar negeri bersama suami memang telah disusun sejak lama."Aku dan suami memang sudah ada agenda lain. Anak-anak juga sudah tahu dari beberapa bulan lalu bahwa aku akan pergi setelah acara inti selesai," jelas Maia.BPJS Ketenagakerjaan Penerima BSU 2025: Gaji di Bawah Rp3,5 Juta Wajib Cek SIPP Hari Ini!Di sisi lain, Al Ghazali sebelumnya telah menjelaskan bahwa acara ngunduh mantu ini merupakan bagian dari rangkaian pernikahannya dengan Alyssa Daguise. Setelah akad nikah yang digelar secara intimate, acara ngunduh mantu menjadi momen besar yang disiapkan oleh ayahnya, Ahmad Dhani."Hari akad itu intimate. Nah, nanti ada ngunduh mantu, itu baru acara besar-besaran," ujar Al Ghazali beberapa waktu lalu.Acara ngunduh mantu yang digelar hari ini diketahui dibiayai oleh Ahmad Dhani menggunakan dana pribadi, sebagai bentuk apresiasi terhadap pernikahan putranya.***
Read More Viral Program Makan Bergizi Gratis, Bahan Mentah Dibagikan ke Siswa
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tangerang Selatan menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Penyebabnya, bantuan makanan yang dibagikan kepada ribuan siswa bukan dalam bentuk makanan siap santap, melainkan berupa bahan mentah.Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, A. Basiro, membenarkan bahwa program MBG tersebut memang mendistribusikan bahan pangan mentah kepada para siswa."Benar, kami mendistribusikan kepada 4.075 siswa dalam bentuk bahan mentah agar bisa dibawa pulang dan disimpan lebih lama," ujar Basiro saat dikonfirmasi.15 Hari Menghilang, Remaja Putri Ditemukan di Hotel Bersama 4 Pria, Polisi Temukan SabuIa menegaskan bahwa beras yang diberikan kepada para siswa memang sengaja dipilih dalam bentuk mentah, bukan dalam bentuk makanan kemasan atau instan. Langkah tersebut dilakukan demi menjaga kualitas gizi serta menghindari bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam makanan olahan.Menurut Basiro, tujuan utama pemberian bahan mentah ini adalah agar makanan bisa diolah sendiri oleh keluarga di rumah sesuai kebutuhan anak masing-masing."Seperti yang berkembang di media sosial, ada kekhawatiran masyarakat terkait makanan kemasan. Kami berkomitmen menyajikan real food, makanan sehat dan alami, bukan makanan olahan," jelasnya.Bukan Lagi Wilayah Sumut! Ini Isi Keputusan Presiden Prabowo Soal Sengketa 4 Pulau Aceh SumutSementara untuk lauk pauk, pihak Yasmit menyediakan dalam kondisi matang agar lebih praktis dikonsumsi. Namun, mereka sengaja tidak menyediakan lauk dalam bentuk makanan beku. Alasannya, khawatir makanan tersebut lupa disampaikan kepada orang tua sehingga berisiko basi sebelum dikonsumsi."Kami tidak ingin ada makanan yang terbuang sia-sia karena basi. Jadi lauk sudah matang, tinggal dipanaskan di rumah," tambah Basiro.Program MBG ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi anak sekolah. Meski viral dan sempat menuai beragam komentar, pihak Yasmit memastikan bahwa skema distribusi yang diterapkan tetap mengutamakan kesehatan dan keamanan makanan bagi para siswa penerima manfaat.***
Read More Viral Anak Penjual Risol Dianiaya Ibu Kandung karena Dagangan Tak Laku
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id -Kasus kekerasan terhadap anak kembali terjadi. Seorang remaja berusia 13 tahun berinisial N, yang sehari-hari berjualan risol, mengalami penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri, LH (46), di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.Motif kekerasan ini diduga dipicu oleh rasa kecewa sang ibu lantaran hasil dagangan anaknya tidak laku. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, Rabu (18/6/2025)."Ibu korban mengaku telah melakukan kekerasan. Kejadian bermula ketika korban pulang berjualan dengan membawa hasil yang sedikit. Karena marah, ibu korban memukulnya menggunakan kayu," jelas Kompol Bambang.Resmi Dibuka, Program Magang Berdampak 2025 Tawarkan Uang Saku Rp2,8 JutaPengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang membuat polisi mendatangi kediaman korban. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, diketahui bahwa N merupakan anak berkebutuhan khusus yang tinggal bersama ibunya, LH, seorang janda dengan dua orang anak laki-laki. Kakak N diketahui sudah bekerja, sementara N membantu perekonomian keluarga dengan berjualan risol.Selama berada di lokasi, pihak kepolisian memberikan peringatan keras kepada LH agar tidak lagi melakukan kekerasan terhadap anaknya. Polisi juga mengingatkan agar LH mencukupi kebutuhan anak-anaknya."Kami sudah memberikan imbauan dan nasihat kepada ibu korban agar berhenti melakukan kekerasan, serta memastikan kebutuhan anak-anaknya terpenuhi," ujar Kompol Bambang.Ternyata, kasus penganiayaan terhadap N bukan yang pertama kali terjadi. Ketua RT setempat sebelumnya sudah melaporkan perilaku keras LH kepada anggota Binmas Polsek Ciputat Timur dan pihak Dinas Sosial. Laporan tersebut dilakukan karena LH diketahui sering melampiaskan kemarahan kepada anak-anaknya."Ketua RT 01 RW 015 Kelurahan Serua sudah pernah melaporkan peristiwa serupa ke Binmas dan Dinas Sosial," tambah Kompol Bambang.15 Hari Menghilang, Remaja Putri Ditemukan di Hotel Bersama 4 Pria, Polisi Temukan SabuKasus ini semakin ramai diperbincangkan publik setelah sebuah video yang memperlihatkan kondisi N viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @abizarajadeh, tampak bocah laki-laki itu berjalan tertatih sambil membawa keranjang merah berisi risol dagangannya.Yang membuat hati miris, wajah bocah itu tampak pucat dan lelah, sementara bagian kakinya terlihat penuh luka, diduga bekas kekerasan, bahkan terlihat seperti bekas sayatan dan sundutan rokok.Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut, sementara masyarakat berharap ada langkah lebih tegas agar kekerasan terhadap anak tidak lagi terulang.***
Read More Viral Sepasang Turis Italia Rusak Kursi Kristal Van Gogh Bernilai Rp814 Juta Saat Berfoto di Museum
Wulan _ 1 minggu yang lalu
Lingkaran.id - Sebuah video yang memperlihatkan sepasang turis asal Italia tanpa sengaja menghancurkan sebuah karya seni bernilai tinggi viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Museum Palazzo Maffei, Verona, Italia, di mana pasangan tersebut merusak kursi kristal bertajuk 'Van Gogh' senilai USD 50.000 atau sekitar Rp814 juta.Dalam rekaman CCTV yang dibagikan pihak museum, tampak seorang pria dan wanita bergantian berfoto di atas kursi tersebut. Awalnya, sang wanita duduk dengan hati-hati untuk berpose. Namun insiden terjadi ketika giliran sang pria mencoba melakukan hal serupa. Ia terpeleset dan jatuh tepat di atas kursi tersebut, hingga menyebabkan kursi mewah itu hancur seketika.Sadis! Pria Tega Bunuh Istri, Lalu Jalan ke Rumah Tetangga Minta Maaf Sambil Gendong AnakBukannya bertanggung jawab, pasangan tersebut justru melarikan diri dari lokasi setelah insiden itu. Pihak museum kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada otoritas setempat. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan keberadaan pasangan tersebut.Direktur Palazzo Maffei, Vanessa Carlon, menyayangkan kejadian tersebut. Ia menilai, insiden itu merupakan akibat dari sikap ceroboh saat mencoba mendapatkan foto yang menarik."Sering kali kita terlalu larut dalam euforia saat berfoto, tanpa memikirkan risiko atau akibatnya," ujar Carlon, dikutip dari Cibercuba, Selasa (17/6/2025).Meskipun kejadian ini sebenarnya terjadi pada April lalu, pihak museum baru merilis dokumentasi insiden tersebut ke publik pada 12 Juni 2025.Kursi yang rusak itu merupakan karya seniman Italia Nicola Bolla, dihiasi ribuan kristal Swarovski yang dipoles secara khusus. Meskipun tampak kokoh, kursi tersebut sebagian besar memiliki struktur berongga dengan kerangka berbahan aluminium.Resmi Dibuka, Program Magang Berdampak 2025 Tawarkan Uang Saku Rp2,8 JutaSejarawan seni Palazzo Maffei, Carlotta Menegazzo, menjelaskan bahwa sebenarnya telah ada tanda peringatan agar pengunjung tidak menyentuh atau duduk di atas karya seni tersebut."Kursi itu dipajang di atas alas dengan keterangan yang jelas bahwa itu bukan kursi untuk diduduki," terang Menegazzo.Akibat insiden tersebut, dua bagian kaki dan dudukan utama kursi mengalami kerusakan parah. Namun, berkat upaya restorasi intensif dari tim museum, karya seni itu kini telah berhasil diperbaiki dan kembali dipajang.***
Read More