Bidan ini Serukan Bayi Perempuan Tidak Boleh Disunat, Tuai Pro & Kontra
Bidan ini Serukan Bayi Perempuan Tidak Boleh Disunat, Tuai Pro & Kontra
Lingkaran.id- Sebuah kontroversi muncul setelah seorang bidan bernama Bidan Seruni menyatakan bahwa bayi perempuan tidak boleh disunat, memicu perdebatan antara pendukung dan penentang praktik sunat perempuan.Bidan Seruni menjelaskan dan merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa sunat perempuan tidak termasuk tindakan kedokteran karena tidak berdasarkan indikasi medis dan belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan.Tersangka Etnis Rohingya Ditangkap Terkait Kasus Penyelundupan Manusia ke IndonesiaBerdasarkan World Health Organization (WHO) juga telah mengeluarkan pedoman baru yang menyebutkan bahwa sunat perempuan merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia, dan mereka mendesak tenaga kesehatan profesional untuk tidak lagi melakukan prosedur tersebut.WHO berpendapat bahwa sunat pada perempuan mencerminkan ketidaksetaraan dan merupakan bentuk ekstrem diskriminasi terhadap perempuan.Bidan Seruni menjelaskan bahwa praktik sunat perempuan memiliki efek langsung dan jangka panjang. Efek langsung melibatkan rasa sakit, luka, dan pendarahan. Sementara itu, efek jangka panjang mencakup penurunan respon intim saat berhubungan dan munculnya luka parut pada jaringan.Bidan Seruni menekankan bahwa tanpa indikasi medis yang jelas, sunat perempuan tidak hanya tidak etis tetapi juga merugikan bagi kesehatan dan hak asasi perempuan.Sementara itu, praktik sunat pada anak laki-laki memiliki tujuan kesehatan yang jelas, seperti menjaga kebersihan dan menurunkan risiko infeksi dan tidak ada rekomendasi rutin untuk melakukan sunat pada bayi perempuan, karena secara anatomis, tidak semua anak perempuan memiliki kulit penutup klitoris yang menutupi klitoris atau saluran kemih.Wanita Mabuk Ugal-ugalan di Pengajian, Mengamuk dan Menyerang WargaPerdebatan ini mencuatkan pertanyaan tentang kebijakan kesehatan dan keadilan gender, dengan berbagai pihak mengutarakan pandangan pro dan kontra terkait penjelasan Bidan Seruni.Pemerintah dan pihak kesehatan mungkin akan dihadapkan pada tantangan untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi isu ini.***
Read More
Tersangka Etnis Rohingya Ditangkap Terkait Kasus Penyelundupan Manusia ke Indonesia
Tersangka Etnis Rohingya Ditangkap Terkait Kasus Penyelundupan Manusia ke Indonesia
Lingkaran.id- Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh telah berhasil menangkap dan menetapkan tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana penyelundupan manusia ke Indonesia. Tersangka berinisial MA, seorang warga etnis Rohingya berusia 35 tahun, asal Myanmar, ditangkap di Banda Aceh.Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol. Fahmi Irwan Ramli, mengungkapkan bahwa MA merupakan pengungsi yang berasal dari Camp 1 Blok H-88 Kutupalum, lokasi penampungan etnis Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh.Wanita Mabuk Ugal-ugalan di Pengajian, Mengamuk dan Menyerang WargaTersangka ini merupakan salah satu dari 137 warga Rohingya yang mendarat di Pesisir Pantai Dusun Blang Ulam, Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.MA dan seorang warga Rohingya lainnya, berinisial AH, secara cepat memisahkan diri dari rombongan tersebut setelah mendarat. Namun, keduanya diamankan oleh warga setempat dan diserahkan ke kepolisian. Pada saat pemeriksaan dan penggeledahan, ditemukan barang bukti berupa telepon genggam milik keduanya."Berdasarkan pemeriksaan awal terhadap keduanya, diduga kuat (mereka) terlibat dalam dugaan tindak pidana penyelundupan manusia terkait pemindahan warga etnis Rohingya dari kamp penampungan di Cox's Bazar Bangladesh ke wilayah negara Indonesia," kata Kombes Pol. Fahmi Irwan Ramli.Kepolisian telah memeriksa 12 orang saksi dari kelompok warga etnis Rohingya terkait kasus ini. MA ditetapkan sebagai tersangka pada Sabtu (15/12/2023) dan saat ini ditahan di Mapolresta Banda Aceh.MA mengakui bahwa dia ditugaskan untuk mengajak dan mengkoordinasi warga etnis Rohingya untuk pergi meninggalkan kamp penampungan di Cox's Bazar Bangladesh menuju Indonesia dengan membayar sejumlah uang. Ia bertugas sebagai pengemudi kapal dan pengendali yang membawa para Rohingya di atas kapal yang menuju Indonesia.Anggota Polisi Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Viral Bela Anak Hingga Ancam Korban Dengan Sajam"Setiap warga etnis Rohingya yang hendak keluar dari kamp di Bangladesh menuju ke Indonesia dikenakan biaya sebesar 100-120 ribu taka atau sekitar Rp14-16 juta per orang," ungkap Kombes Pol. Fahmi Irwan Ramli.Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit kapal bertuliskan Nazma, serta dua unit telepon genggam milik MA dan AH. Terhadap kasus ini, polisi masih mendalami peran AH dan menyatakan bahwa jika ditemukan bukti baru, mungkin akan ada tersangka lainnya.***
Read More
Mobil Pengendara Diamuk Massa saat Kebakaran Gudang Limbah Plastik Diduga Halangi Damkar
Mobil Pengendara Diamuk Massa saat Kebakaran Gudang Limbah Plastik Diduga Halangi Damkar
Lingkaran.id- Sebuah insiden viral menegangkan terjadi di Kampung Rawapasung, Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, pada Senin (18/12/2023), ketika seorang pengendara mobil menjadi sasaran amuk massa yang panik akibat kebakaran gudang limbah plastik di wilayah tersebut.Dalam video yang beredar, terlihat sebuah mobil berwarna merah menjadi target utama amukan warga. Massa dengan emosi merusak kaca mobil dan melempari kendaraan tersebut dengan ember.Anggota Polisi Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Viral Bela Anak Hingga Ancam Korban Dengan SajamKapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi karena massa panik yang merasa mobil tersebut menghalangi akses masuk kendaraan pemadam kebakaran."Mobil itu letaknya di sebelah TKP (tempat kejadian kebakaran), itukan karena mau ada mobil damkar mau masuk," ujar Kompol Nur Aqsha.Pemilik mobil berusaha memindahkan kendaraannya, namun mobil sulit dinyalakan, memicu ketegangan dan kepanikan di tengah kerumunan yang masih dalam suasana panik akibat kebakaran."Pas mau dipindahkan mobilnya enggak idup-idup, panik juga dia (pemilik mobil), itu masih awal-awal kejadian (kebakaran), makannya masih pada panik," tambahnya.Kompol Nur Aqsha memastikan bahwa insiden pengerusakan mobil telah diselesaikan secara kekeluargaan, karena pemilik mobil merupakan warga di sekitar lokasi kejadian kebakaran.Komandan Kompi A Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, Rusmanto, mengkonfirmasi bahwa kebakaran gudang limbah plastik terjadi sekitar pukul 12.52 WIB.Tim pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 13.08 WIB. Gudang limbah plastik tersebut, yang sedang dalam jam istirahat, mendadak dilalap api yang cepat merambat.Wanita Mabuk Ugal-ugalan di Pengajian, Mengamuk dan Menyerang WargaApi yang membesar dengan cepat dan benda plastik yang mudah terbakar membuat pemadaman sulit dilakukan. Belasan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang baru berhasil dipadamkan sekira pukul 16.30 WIB.Rusmanto memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut. Namun, kerugian materil akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 600 juta dengan luas area yang terbakar sekitar 400 meter persegi. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran.*** 
Read More
Wanita Mabuk Ugal-ugalan di Pengajian, Mengamuk dan Menyerang Warga
Wanita Mabuk Ugal-ugalan di Pengajian, Mengamuk dan Menyerang Warga
Lingkaran.id- Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di tengah acara pengajian di salah satu masjid di malam hari ketika seorang wanita yang diduga dalam kondisi mabuk nekat mengemudikan mobilnya dengan ugal-ugalan dan membunyikan klakson di sekitar area pengajian. Wanita tersebut memasuki area pengajian dengan mobilnya tanpa mengindahkan kehadiran warga yang sedang berkumpul untuk melakukan aktivitas keagamaan.Viral! Video Mesum Sejoli Bercumbu di Sofa Kafe Ramai PengunjungKedatangan wanita tersebut dengan mobil yang dikemudikan secara ugal-ugalan dan klakson yang terus dibunyikan mengganggu khusuknya para jamaah yang tengah mengikuti pengajian.Situasi semakin tegang ketika warga sekitar akhirnya mendekati mobil tersebut untuk menegur dan menghentikan wanita tersebut.Namun, alih-alih merespons dengan tenang, wanita yang diduga mabuk tersebut justru mengamuk dan menyerang salah satu warga yang berani mendekat.Tragis! Suami Aniaya Istri karena Telat Masak, Korban Alami Patah TulangSejumlah warga yang berada di sekitar lokasi pengajian kemudian berinisiatif melakukan pengamanan terhadap wanita tersebut untuk mencegah lebih banyak keributan. Meskipun demikian, wanita itu terus melancarkan aksi amuk, bahkan mencoba memukul salah satu warga dengan keras.Wanita yang diduga mabuk tersebut berhasil diamankan dan menunggu keluarganya untuk menjemput. Sementara itu, para jamaah pengajian yang terkejut dan terganggu oleh insiden ini berharap agar keamanan dan ketertiban dapat kembali terpulihkan di lingkungan mereka.***
Read More
Anggota Polisi Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Viral Bela Anak Hingga Ancam Korban Dengan Sajam
Anggota Polisi Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Viral Bela Anak Hingga Ancam Korban Dengan Sajam
Lingkaran.id- Kasus b yang melibatkan Bripka Edi Purwanto dari Polres Banyuasin terhadap seorang pemobil di Palembang, Sumatera Selatan, kini semakin serius setelah pihak Kepolisian Resor Kota Besar Palembang menetapkan Bripka Edi sebagai tersangka.Kasus ini sedang ditangani oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Selatan. Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menjelaskan bahwa keputusan menetapkan tersangka tersebut diambil setelah pihaknya melakukan penyelidikan menyeluruh.Tolak Politik Dinasti, BEM UIN Palembang tolak putusan MK"Kita sudah sidik dan sudah kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Kombes Pol Harryo dalam konferensi pers, Selasa (19/12/2023).Awal mula kejadian bermula saat mobil yang dikemudikan oleh seorang wanita menabrak mobil korban di simpang Polda. Meskipun kedua belah pihak mencoba menyelesaikan masalah secara damai, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Wanita tersebut memutuskan untuk menghubungi ayahnya, yang ternyata adalah Bripka Edi Purwanto, untuk datang ke lokasi kejadian.Namun, perbincangan antara Bripka Edi dan korban tidak mencapai kesepakatan, dan keduanya memutuskan untuk melaporkan insiden tersebut ke kantor polisi (Polda). Namun, perjalanan menuju Polda menjadi semakin rumit, ketika Bripka Edi tanpa memberikan klarifikasi yang jelas, memilih untuk melaju dengan cepat dan mengambil jalur yang berbeda, mencurigakan sebagai upaya untuk melarikan diri.Preman Ancam Minta Uang untuk Beli Miras, Dikasih 20 Ribu Paksa Minta 50 Ribu Cash di Rumah MakanUpaya pengejaran oleh pihak korban membuat situasi semakin tegang. Di tengah jalan, Bripka Edi Purwanto tiba-tiba berhenti, memicu konfrontasi dan perkelahian antara kedua belah pihak. Insiden ini berakhir dengan penganiayaan dan ancaman menggunakan senjata tajam yang dilakukan oleh Bripka Edi Purwanto terhadap korban.Kini, Bripka Edi Purwanto dijerat dengan Pasal 335 tentang pengancaman, dengan ancaman hukuman penjara di bawah 5 tahun. Proses penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak Propam Polda Sumatera Selatan. Bripka Edi Purwanto sendiri akan ditempatkan secara khusus di Mapolda Sumsel selama proses penyidikan berlangsung.***
Read More
Preman Ancam Minta Uang untuk Beli Miras, Dikasih 20 Ribu Paksa Minta 50 Ribu Cash di Rumah Makan
Preman Ancam Minta Uang untuk Beli Miras, Dikasih 20 Ribu Paksa Minta 50 Ribu Cash di Rumah Makan
Lingkaran.id- Kejadian mengejutkan terjadi di RM Jl. Wahidin, Medan, ketika seorang preman memaksa seseorang yang berda di dalam toko untuk memberikan uang dengan alasan untuk membeli minuman keras. Seorang pria yang menjadi korban mengungkapkan bahwa preman tersebut mendekatinya dengan sikap kasar dan memaksa untuk memberikan uang.Viral! Video Mesum Sejoli Bercumbu di Sofa Kafe Ramai PengunjungAwalnya pria tersebut memberikan uang sebesar 20 ribu rupiah, namun ternyata hal tersebut tidak memuaskan preman tersebut., malah memaksa minta 50 ribu cash.Ketika pria tersebut menolak memberikan uang sejumlah yang diminta, preman tersebut mengancam dan mendorong korban secara fisik. Kejadian ini menciptakan ketegangan di RM Jl. Wahidin, dengan sejumlah pelanggan yang menyaksikan insiden tersebut.Banyak netizen yang mengecam tindakan premanisme yang terjadi di tempat tersebut. Mereka menegaskan bahwa keamanan pelanggan adalah prioritas utama dan akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti peristiwa ini.Insiden Tabrakan Pengguna Jalan, Anak Telepon Sang Ayah Datang Mengamuk Hingga Ancam Gunakan SajamMasyarakat berharap pihak berwajib diminta untuk segera mengusut kasus ini, menangkap pelaku, dan memberikan sanksi yang setimpal sesuai hukum yang berlaku.Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat serta menanggulangi tindakan premanisme yang dapat meresahkan warga.***
Read More
Viral! Video Mesum Sejoli Bercumbu di Sofa Kafe Ramai Pengunjung
Viral! Video Mesum Sejoli Bercumbu di Sofa Kafe Ramai Pengunjung
Lingkaran.id- Sebuah video tak senonoh yang memperlihatkan aksi mesra sejoli di sebuah kafe wilayah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, kini menjadi viral di berbagai media sosial. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (16/12/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria menggunakan kaus berwarna putih duduk di kursi sofa, sementara seorang perempuan mengenakan pakaian berwarna krem rebahan di atas pangkuan sang pria. Mereka terlihat tengah bercumbu, dan tangan si pria tampak meraba bagian perut hingga payudara si perempuan.Insiden Tabrakan Pengguna Jalan, Anak Telepon Sang Ayah Datang Mengamuk Hingga Ancam Gunakan Sajam"Itu malam Minggu (Sabtu) sekitar jam 10 (malam). Saya saat berada di kafe itu tidak sengaja melihat sejoli mesum," tulisan dalam unggahan video mesum tersebut oleh saksi mata.,Menurut keterangan saksi mata, kafe tersebut pada saat kejadian sedang ramai pengunjung. Meskipun banyak yang mengetahui aksi tersebut, tak seorang pun berani menegur sejoli tersebut.Kuliah 4 Tahun Pas Lulus Ijazah Asli Dibakar Sama Mantan Pacar Gara-Gara Gak Baliki Helm"Padahal di kafe keadaan ramai tapi nggak ada malunya loh. Saat kejadian itu para pengunjung lain sepertinya tahu cuma tidak ada yang berani negur," terang saksi mata.Banyak netizen yang mengecam perilaku sejoli tersebut dan pihak berwajib diminta untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait insiden ini dan memastikan bahwa tindakan tersebut tidak melanggar norma-norma sosial serta etika yang berlaku di masyarakat.***
Read More
Har ini! Pengadilan Negeri Bacakan Putusan Praperadilan Penetapan Tersangka Firli Bahuri
Har ini! Pengadilan Negeri Bacakan Putusan Praperadilan Penetapan Tersangka Firli Bahuri
Lingkaran.id- Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan akan membacakan putusan praperadilan terkait penetapan tersangka Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Firli Bahuri, pada hari ini, Selasa (19/12/2023).Pengumuman ini disampaikan oleh hakim tunggal Imelda Herawati dalam persidangan gugatan praperadilan yang menguji sah tidaknya penetapan tersangka terhadap Firli.Tragis! Suami Aniaya Istri karena Telat Masak, Korban Alami Patah Tulang"Dalam sidang praperadilan hari ini, Selasa, 19 Desember 2023, pukul 15.00 WIB, kami akan membacakan putusan terkait perkara ini. Itu menjadi agenda utama persidangan hari ini," ujar Imelda Herawati.Sidang praperadilan dihadiri oleh tim pengacara Firli dan Tim Bidang Hukum Polda Metro Jaya. Kedua belah pihak telah menyampaikan kesimpulan secara tertulis, yang dianggap telah dibacakan oleh hakim.Imelda menutup sidang dan mengumumkan bahwa pembacaan putusan akan dilakukan pada hari yang sama. Tim pengacara Firli, yang diwakili oleh Ian Iskandar, menyatakan optimisme bahwa hakim akan menerima gugatan praperadilan terkait penetapan tersangka Firli dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL)."Kami sudah menyerahkan kesimpulan dari pemohon sebanyak 126 halaman. Kami yakin hakim yang memeriksa dan mengadili permohonan dapat mengabulkan permohonan kami," ujar Ian Iskandar.Insiden Tabrakan Pengguna Jalan, Anak Telepon Sang Ayah Datang Mengamuk Hingga Ancam Gunakan SajamIan Iskandar juga menegaskan bahwa pokok permohonan mereka terkait tidak sahnya penetapan tersangka dan kelanjutan penyidikan terhadap Firli.Pembacaan putusan praperadilan ini menjadi titik fokus masyarakat dan pihak terkait, menantikan keputusan hukum terhadap gugatan yang diajukan oleh pihak Firli Bahuri.***
Read More
Tragis! Suami Aniaya Istri karena Telat Masak, Korban Alami Patah Tulang
Tragis! Suami Aniaya Istri karena Telat Masak, Korban Alami Patah Tulang
Lingkaran.id- Peristiwa kekerasan dalam (KDRT) terjadi di Kabupaten Kaur, Bengkulu, yang dilakukan oleh seorang suami berinisial RS (21) diduga menganiaya istrinya hanya karena telat masak. Korban mengalami patah tulang sebagai akibat dari tindakan kekerasan tersebut.Pelaku, RS, kini telah diamankan oleh aparat kepolisian setelah korban melaporkan kejadian penganiayaan yang dialaminya. Kapolres Kaur Polda Bengkulu, AKBP Eko Budiman, melalui Kasi Humas AKP Joni Silaen, mengungkapkan kronologi aksi KDRT yang melibatkan RS.Insiden Tabrakan Pengguna Jalan, Anak Telepon Sang Ayah Datang Mengamuk Hingga Ancam Gunakan SajamJoni menjelaskan bahwa peristiwa tragis tersebut dipicu oleh keterlambatan korban dalam proses memasak karena sedang memberi makan anak mereka yang berusia 1,5 tahun.Ketidaksetujuan pelaku terhadap keterlambatan tersebut memicu kemarahan, yang pada akhirnya mengarah pada penganiayaan terhadap istrinya."Sebelum kejadian, korban sedang memasak. Karena anaknya menangis, korban belum menyelesaikan memasak. Hal itu membuat suami marah dan terjadilah keributan. Terduga pelaku kemudian menendang wajah korban dengan kaki kanannya," ungkap AKP Joni Silaen.Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife Korban Erupsi Gunung Merapi Meninggal Dunia Setelah 13 Dirawat IntensifSetelah aksi penganiayaan, pelaku masih memaksa istrinya untuk melanjutkan memasak, namun sang istri menolak.Ketidakpuasan pelaku terhadap penolakan tersebut menyebabkan serangan berlanjut, kali ini dengan menendang punggung kanan korban yang terjadi pada Sabtu, 11 November 2023 lalu, di kediaman pasangan suami istri di Desa Gung Terang, Kecamatan Kinal, Kabupaten Kaur.Akibat tindakan kekerasan tersebut, korban mengalami patah tulang di bagian bahu. Kejadian ini menciptakan kecaman dan keprihatinan di masyarakat setempat.Pihak kepolisian telah mengambil tindakan dan akan memastikan agar pelaku mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku.***
Read More
Insiden Tabrakan Pengguna Jalan, Anak Telepon Sang Ayah Datang Mengamuk Hingga Ancam Gunakan Sajam
Insiden Tabrakan Pengguna Jalan, Anak Telepon Sang Ayah Datang Mengamuk Hingga Ancam Gunakan Sajam
Lingkaran.id- Kecelakaan dan insiden penganiayaan yang melibatkan dua pihak telah menghebohkan warga di Simpang Polda Palembang. Kejadian tragis ini melibatkan satu mobil Alpard yang dikemudikan oleh seorang wanita dan mobil korban yang mengalami tabrakan.Kejadian dimulai saat mobil Alpard yang dikemudikan oleh seorang wanita menabrak mobil korban di simpang Polda. Meskipun korban dan wanita tersebut menepi untuk menyelesaikan masalah, namun upaya penyelesaian damai tidak berhasil tercapai. Wanita tersebut kemudian memutuskan untuk menghubungi ayahnya agar datang ke lokasi kejadian.Kuliah 4 Tahun Pas Lulus Ijazah Asli Dibakar Sama Mantan Pacar Gara-Gara Gak Baliki HelmTidak lama setelahnya, sang ayah tiba di lokasi kejadian dan melakukan perbincangan dengan korban. Sayangnya, perbincangan tersebut tidak menemui titik kesepakatan, dan kedua belah pihak memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke kantor polisi (Polda).Namun, dalam perjalanan menuju Polda, keadaan menjadi semakin rumit. Sang ayah, tanpa memberikan klarifikasi yang jelas, memilih untuk melaju dengan kencang dan mengambil jalur yang berbeda, menuju daerah yang diduga sebagai upaya untuk melarikan diri.Upaya pengejaran pun dilakukan oleh pihak korban. Namun, di tengah jalan, sang ayah tiba-tiba berhenti, menciptakan situasi tegang dan cekcok antara kedua belah pihak. Insiden ini berujung pada penganiayaan dan ancaman dengan senjata tajam yang dilakukan oleh ayah wanita tersebut terhadap korban.Penganiayaan Oleh Pemain Naturalisasi Liga Indonesia, Ancam Hingga Tampar KorbanSeolah tidak cukup dengan kejadian tersebut, diduga ada orang suruhan yang muncul dan mengejar mobil korban, melempari kendaraan tersebut, menyebabkan korban semakin panik dan ketakutan.Pihak berwajib diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk mengusut dan menindak pelaku serta menyelesaikan masalah ini dengan adil. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang mungkin membantu penyelesaian kasus ini. Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya penyelesaian konflik dengan damai dan hukum.*** 
Read More
Tingkatkan Sinergi! Tim Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kunjungi Universitas Bina Darma: Perkenalkan Program Doktor Ilmu Manajemen
Tingkatkan Sinergi! Tim Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kunjungi Universitas Bina Darma: Perkenalkan Program Doktor Ilmu Manajemen
Lingkaran.id- Universitas Bina Darma kedatangan tamu istimewa dari Tim Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertujuan untuk memperkenalkan Program Doktor Ilmu Manajemen kepada Program Studi Manajemen Universitas Bina Darma.Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebuah perguruan tinggi negeri prestisius dengan kampus utamanya di kota Bandung, Jawa Barat, membawa misi penting untuk membangun kerjasama yang erat dengan Universitas Bina Darma.Sinergi Riset UBD dan Universiti Malaya Malaysia Gali Sejarah Warisan Budaya SongketProgram Doktor Manajemen UPI telah meraih akreditasi "Unggul" dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) serta akreditasi "Unconditional" dari Agency For Quality Assurance through Accreditation of Study Programs (AQAS).Dalam rangkaian kunjungan ini, Tim UPI yang terdiri dari Dr. Askolani, S.E., M.M., Dr. Yana Setiawan, dan Tedi Suryadi berharap dapat menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan dengan Program Studi Manajemen Universitas Bina Darma.Tim Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) disambut dengan hangat oleh pimpinan Universitas Bina Darma, termasuk Rektor, para Wakil Rektor, dan Muji Gunarto, S.Si., M.Si., yang mewakili tim dari Universitas Bina Darma.Dr. Trisnawati, S.E., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Bina Darma, menyatakan harapannya terkait potensi kerjasama antara kedua universitas tersebut."Dalam kegiatan ini, Prodi Manajemen berharap untuk dapat menjalin kerjasama yang erat antara Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Bina Darma di bidang studi manajemen. Kami berharap kolaborasi ini dapat berjalan dengan sukses," ujarnya.Serah Terima Jabatan Pengurus HISKI Pusat, Dosen UBD Resmi Jadi Wakil SekjenKunjungan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk membangun hubungan yang kokoh antara dua institusi pendidikan tersebut.Universitas Bina Darma dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki harapan besar agar kerjasama ini tidak hanya memberikan manfaat bagi keduanya, tetapi juga untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia.*** 
Read More
Kuliah 4 Tahun Pas Lulus Ijazah Asli Dibakar Sama Mantan Pacar Gara-Gara Gak Baliki Helm
Kuliah 4 Tahun Pas Lulus Ijazah Asli Dibakar Sama Mantan Pacar Gara-Gara Gak Baliki Helm
Lingkaran.id- Sosok Rebecca menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video pembakaran ijazah S1 milik mantan pacarnya, Bryan Nicholas Octaviano, viral di internet.Kejadian kontroversial ini diduga dipicu oleh masalah sepele terkait helm. Insiden viral ini dimulai ketika video seorang wanita merusak ijazah S1 Universitas Pembangunan Jaya yang menjadi milik Bryan, membuatnya trending di Twitter dan menjadi perhatian netizen.Penganiayaan Oleh Pemain Naturalisasi Liga Indonesia, Ancam Hingga Tampar KorbanSang wanita yang teridentifikasi sebagai Rebecca kemudian membuka suara melalui akun Instagramnya, mengurai latar belakang aksi nekatnya.Pemicu dari tindakan tersebut ternyata adalah konflik seputar helm yang diambil paksa oleh Bryan. Rebecca, seorang pelajar SMA asal Tangerang, mengaku murka dan melakukan pembakaran tersebut sebagai bentuk protes atas perilaku mantan pacarnya yang dianggap tidak sopan."Ini cowo emang mau jatuhin reputasi gue. Padahal selama pacaran gak sakit doang isinya," ungkap Rebecca melalui postingannya.Rebecca menegaskan bahwa Bryan telah mencuri helmnya, dan ketika dia meminta balik helm, Bryan malah menitipkan ijazah kuliahnya sebagai jaminan. Kesal dengan aksi tersebut, Rebecca mengambil keputusan drastis dengan membakar ijazah S1 milik Bryan.Saat Bryan mengungkapkan peristiwa ini di media sosial, Rebecca membela diri dengan menyebut bahwa dia sudah minta maaf dan memberikan salinan ijazah yang dibakar sebagai bentuk tanggung jawab. Rebecca juga menyoroti perilaku buruk Bryan selama masa pacaran, termasuk ancaman dan tindakan kekerasan."Cewek mana yang kuat sama cowok tukang ancam kayak gini?" tanya Rebecca.Rebecca menunjukkan bukti-bukti dari hubungan yang tidak sehat dengan Bryan, mencakup ancaman dan kekerasan fisik. Ia menegaskan bahwa hubungan mereka bukanlah sesuatu yang sehat dan bahwa Bryan selalu mengabaikan usahanya untuk memperbaiki hubungan mereka.Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife Korban Erupsi Gunung Merapi Meninggal Dunia Setelah 13 Dirawat IntensifDalam pengungkapan lebih lanjut, Rebecca menyebutkan bahwa Bryan, meskipun berusia lebih tua, berperilaku seperti bocah dan terus menerus mencoba menjatuhkannya.Sementara netizen terbagi dalam mendukung kedua belah pihak, kisah kontroversial Rebecca dan Bryan terus menjadi perbincangan di media sosial, memunculkan berbagai pendapat dan opini dari netizen.
Read More
Penganiayaan Oleh Pemain Naturalisasi Liga Indonesia, Ancam Hingga Tampar Korban
Penganiayaan Oleh Pemain Naturalisasi Liga Indonesia, Ancam Hingga Tampar Korban
Lingkaran.id- Sebuah insiden penganiayaan yang melibatkan seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Afrika, yang diduga merupakan pemain bola naturalisasi dan berlaga di Liga Indonesia, menjadi viral di media sosial.Video pendek yang menunjukkan aksi kekerasan tersebut terjadi di kawasan perumahan Jalan Taman Paris, Cibodas, Kota Tangerang.Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife Korban Erupsi Gunung Merapi Meninggal Dunia Setelah 13 Dirawat IntensifDalam rekaman yang diunggah, terlihat seorang pria dengan emosi turun dari mobil dan menghampiri seorang pemuda, diduga bernama Egwuatu Godstime Ouseloka.Pria tersebut kemudian menampar korban dua kali dengan keras sembari mengucapkan kata-kata, "Kamu kayaknya gak sopan ya, kamu kayaknya gak sopan ya."Suara perekam video juga terdengar menyatakan bahwa WNA tersebut telah melakukan pelanggaran. "Bapak yang melanggar begitu," ucap perekam.Korban tampak terdiam setelah mendapat tamparan, sementara pelaku kembali ke mobilnya, sebuah Toyota Sigra dengan plat nomor B 1689 JFR. Pelaku meninggalkan lokasi sembari meneriakkan ancaman. "Kamu tunggu saya sebentar lagi ya, saya balik lagi," ucap pelaku.Korban, yang belum diketahui identitasnya, langsung menanggapi dengan mengatakan bahwa dirinya akan menunggu kedatangan pelaku."Saya tunggu, saya tunggu. Bapak nabrak saya ya. Woy," teriak korban.Diduga, insiden tersebut bermula dari insiden tabrakan antara mobil korban dan mobil pelaku. Video tersebut telah ditonton sebanyak 3,6 juta kali, dan pemilik channel, Philip, yang mengunggah video, mengekspresikan keheranannya mengapa pelaku belum ditangkap setelah satu minggu, meskipun korban telah melakukan visum dan terdapat bukti medis yang kuat.Philip memohon kepada pihak kepolisian untuk menegakkan keadilan seadil-adilnya. Dia juga mengungkapkan informasi bahwa pelaku diduga merupakan pemain sepakbola yang sudah dinaturalisasi.Pria ini Serang Hingga Berniat Tusuk Imam Mushala karena Terganggu Suara PengajianMenurut penelusuran, pelaku diduga bernama Egwuatu Godstime Ouseloka, mantan pemain klub Liga 2 Persipura Jayapura yang berposisi sebagai bek.Saat ini, Egwuatu berstatus bebas transfer dan sedang menjalani trial dengan klub Sriwijaya FC. Meskipun rekam jejaknya hanya mencakup klub liga 3 dan 2, kehadiran pemain naturalisasi dalam kasus ini menarik perhatian publik.***
Read More
Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife Korban Erupsi Gunung Merapi Meninggal Dunia Setelah 13 Dirawat Intensif
Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife Korban Erupsi Gunung Merapi Meninggal Dunia Setelah 13 Dirawat Intensif
Lingkaran.id- Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia, khususnya bagi keluarga besar Politeknik Negeri Padang (PNP). Zhafirah Zahrim Febrina, yang akrab dipanggil Ife, mahasiswi Prodi D3 Teknik Sipil PNP, meninggal dunia setelah berjuang selama 13 hari mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit M.Djamil Padang.Ife menjadi salah satu korban erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023. Sebelum kematiannya, Ife meminta tolong dalam video yang viral di media sosial. Dalam rekaman itu, tubuhnya tertutup abu vulkanik, dan ia memohon bantuan kepada orang tuanya.Aksi Pencurian Emak-Emak Bermobil di Toko Sembako Kepit Beras Sekarung Dalam Rok"Telah berpulang ke Rahmatullah Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife, mahasiswa kami di Politeknik Negeri Padang, korban erupsi Gunung Marapi," ungkap Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri. Pihak berwenang memastikan bahwa Ife adalah mahasiswa PNP ke-9 yang meninggal akibat erupsi Marapi. Dari total 16 mahasiswa PNP yang menjadi korban, 9 di antaranya telah meninggal dunia. Jumlah korban tewas erupsi Marapi kini bertambah menjadi 24 orang, termasuk Ife.Pria ini Serang Hingga Berniat Tusuk Imam Mushala karena Terganggu Suara PengajianMeninggalnya Ife menjadi sebuah pukulan berat bagi PNP dan keluarga besar Ife. Saat ini, masih ada sejumlah korban lain yang sedang menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit, seperti RSUP M.Djamil Padang, RSUD Padang Panjang, dan RS.Ahmad Mukhtar Bukittinggi.Banyak doa dan dukungan serta ucapan duka yang mendalam dan kepada keluarga dan teman-teman Ife. Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya dan keluarga diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.***
Read More
Aksi Pencurian Emak-Emak Bermobil di Toko Sembako Kepit Beras Sekarung Dalam Rok
Aksi Pencurian Emak-Emak Bermobil di Toko Sembako Kepit Beras Sekarung Dalam Rok
Lingkaran.id- Dua wanita berpenampilan seperti emak-emak menggunakan gamis dan berkerudung panjang terlihat melakukan aksi pencurian yang unik di salah satu toko sembako di Medan. Kejadian tersebut terekam oleh kamera pengawas (CCTV) di dalam toko.Terlihat dalam rekaman CCTV, dua wanita tersebut datang menggunakan sebuah mobil dan turun di depan toko sembako. Kedua pelaku terlihat masuk ke dalam toko dengan modus akan berbelanja, namun satu di antaranya tampak sibuk berbincang-bincang dengan penjaga toko untuk mengalihkan perhatiannya.Pria ini Serang Hingga Berniat Tusuk Imam Mushala karena Terganggu Suara PengajianSementara salah satu pelaku sibuk berbincang, yang lainnya dengan lihai mengambil satu karung beras berukuran 15 kg. Pelaku ini dengan cerdik memasukkan beras ke dalam baju gamis panjangnya dan mengepitnya dibawah kemaluannya.Setelah berhasil mengamankan barang curiannya, pelaku langsung bergegas menuju mobil yang terparkir di depan toko.Tak lama kemudian, pelaku tersebut turun kembali dan mengulangi aksinya. Kali ini, ia kembali mengambil satu beras karung lagi dengan cara yang serupa. Setelah berhasil menyembunyikan barang curiannya, pelaku kembali masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu.Guru SD Malang Bunuh Diri Bersama Keluarga, Terlilit Hutang Tinggalkan Pesan Pilu untuk Anak PertamaPemilik toko mengimbau masyarakat setempat agar selalu waspada terhadap potensi aksi pencurian dan melaporkan kejadian yang mencurigakan ke pihak berwajib.Pemilik toko berharap kepada pihak kepolisian setempat segera melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan menangkap kedua pelaku tersebut dengan rekaman CCTV sebagai barang bukti untuk membantu proses penyelidikan.***
Read More
Pria ini Serang Hingga Berniat Tusuk Imam Mushala karena Terganggu Suara Pengajian
Pria ini Serang Hingga Berniat Tusuk Imam Mushala karena Terganggu Suara Pengajian
Lingkaran.id- Seorang pria berusia 26 tahun dengan inisial MAA diamankan oleh kepolisian setelah mencoba menyerang seorang imam di Mushala Baitulhuda, Jalan Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur.Kapolsek Kramatjati, Kompol Rusit Malaka, menjelaskan bahwa MAA memiliki niat untuk melukai korban LF (26) karena merasa terganggu dengan suara pengajian di mushala tersebut.Guru SD Malang Bunuh Diri Bersama Keluarga, Terlilit Hutang Tinggalkan Pesan Pilu untuk Anak Pertama"Pelaku mengambil satu buah pisau dapur dari dapur rumahnya dan menyimpannya di pinggang sebelah kiri. Langsung berjalan menuju Mushala Baitulhuda dengan maksud mencari imam yang memimpin shalat Isya," ungkap Kompol Rusit Malaka.Kejadian terjadi ketika MAA mendatangi mushala, kemudian pelaku langsung bertanya apakah korban merupakan imam di mushala tersebut, dan LF mengkonfirmasi bahwa dirinya mengimami shalat berjemaah."Pelaku langsung mengeluarkan pisau yang disimpannya lalu mengarahkannya kepada korban," tambah Kompol Rusit Malaka.LF berhasil menghindar dan berteriak meminta tolong, sehingga warga sekitar segera datang untuk membantu. Pelaku akhirnya diamankan oleh warga dan dibawa ke Mapolsek Kramatjati untuk dimintai keterangan.Dalam pemeriksaan, MAA mengakui bahwa niatnya adalah melukai LF karena merasa terganggu dengan suara bacaan Al Quran yang dilantunkan oleh imam tersebut.Isti Sah Labrak Hingga Adu Mekanik Saling Jambak dengan Pelakor di Pinggir Jalan Raya"Pelaku merasa bahwa dirinya menjadi tidak tenang dan gelisah sehingga berencana melukai korban menggunakan pisau dapur," kata Kompol Rusit Malaka.MAA saat ini ditahan di Mapolsek Kramatjati dan akan dijerat dengan Pasal 335 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait Tindak Pidana Pengancaman dan Kedapatan Membawa Senjata Tajam Tanpa Hak. Kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini.***
Read More
Sinergi Riset UBD dan Universiti Malaya Malaysia Gali Sejarah Warisan Budaya Songket
Sinergi Riset UBD dan Universiti Malaya Malaysia Gali Sejarah Warisan Budaya Songket
Lingkaran.id- Sinergi riset yang dilakukan oleh Universitas Bina Darma dan Universiti Malaya, Malaysia, terus mempererat hubungan keduanya menuju standar internasional.Kali ini, riset dilakukan oleh Pascasarjana Universitas Bina Darma, khususnya Program Studi Magister Ilmu Komunikasi S2, di bawah kepemimpinan Dr. Rahma Santhi Zinaida sebagai Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi S2, dan Prof. Isnawijayani, Ph.D sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Bina Darma, bersama dengan research fellow dari Universiti Malaya, Dr. Ruhana Padzil.Serah Terima Jabatan Pengurus HISKI Pusat, Dosen UBD Resmi Jadi Wakil Sekjen Tema join research kali ini berkisar pada songket, sejenis kain tradisional yang merupakan warisan budaya Melayu baik di Indonesia maupun Malaysia.Songket, khususnya Songket Palembang, diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia dan diberi julukan "Ratu Segala Kain." Dalam konteks Malaysia, UNESCO telah menetapkan Songket Malaysia sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan.Riset ini mencakup sejarah, budaya, dan perkembangan songket di kedua negara. Songket memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Melayu dan menjadi alat pemersatu budaya antara Malaysia dan Indonesia.Keunikan budaya dan sejarah ini menjadi latar belakang riset untuk lebih memahami pengaruh dan keberagaman songket dari segi desain, warna, motif, dan benang.Dalam presentasinya di Persidangan Antarbangsa Sejarah dan Warisan Budaya di Alam Melayu (PASWAM), Dr. Rahma Santhi Zinaida menyampaikan hasil penelitian ini.Penelitian dilakukan dengan pendekatan ilmu sosial, komunikasi, dan gender untuk melihat lebih banyak persamaan, perbedaan, dan keunikan masing-masing kain songket."Kerjasama riset ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas dan daya saing Universitas Bina Darma di tingkat internasional. Kami berharap hasil riset ini dapat dipublikasikan dalam jurnal internasional dan buku," ungkap Prof. Isnawijayani, Ph.D.Universitas Bina Darma Gelar Lomba Video Kreatif Semarak Dies Natalis ke-30, Rebut Hadiah Hingga Jutaan Rupiah!Proyek riset ini akan berlanjut selama satu tahun ke depan dengan fokus pada kajian gender terkait penenun songket. Kerjasama ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Bina Darma untuk mengembangkan riset tingkat internasional dan mencapai predikat sebagai Universitas Bina Darma Unggul.Universitas Bina Darma dan Universiti Malaya, Malaysia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan riset melalui kerjasama bersama di masa depan.***
Read More
Guru SD Malang Bunuh Diri Bersama Keluarga, Terlilit Hutang Tinggalkan Pesan Pilu untuk Anak Pertama
Guru SD Malang Bunuh Diri Bersama Keluarga, Terlilit Hutang Tinggalkan Pesan Pilu untuk Anak Pertama
Lingkaran.id- Kabar menyedihkan datang dari seorang guru SD di Malang, Jawa Timur, yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya bersama keluarganya.Guru SD tersebut, bernama Wahab Efendi (44), diduga tega melakukan aksi bunuh diri bersama istri dan anak bungsunya. Kejadian tragis ini meninggalkan anak pertamanya, AKE yang masih duduk di bangku SMP.Isti Sah Labrak Hingga Adu Mekanik Saling Jambak dengan Pelakor di Pinggir Jalan RayaMotif dari aksi bunuh diri sekeluarga ini diduga karena terlilit hutang yang menumpuk. Kabar tersebut menjadi viral di media sosial.Kejadian memilukan ini akibat masalah hutang, guru SD tersebut memilih untuk mengakhiri hidup bersama keluarganya. Sebagai pesan terakhir, Wahab meninggalkan pesan untuk anak pertamanya yang ditempelkan di dinding dengan menggunakan spidol hitam. Isi pesan tersebut berbunyi:"Kakak, jaga diri. Papa, mama, adik pergi dulu. Nurut uti (nenek), kong (kakek), tante, dan om. Belajar yang baik. Uang papa mama untuk pemakaman jadi satu. Love u kakak." bunyi pesan yang ditinggalkan.Kasus Tragis Pembantingan Balita Keponakan Kekasihnya: ini Motif Pelaku!Kejadian ini mengejutkan warga setempat dan menjadi sorotan masyarakat terkait tekanan ekonomi dan dampaknya terhadap kehidupan keluarga.Pihak berwajib sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.***
Read More
Isti Sah Labrak Hingga Adu Mekanik Saling Jambak dengan Pelakor di Pinggir Jalan Raya
Isti Sah Labrak Hingga Adu Mekanik Saling Jambak dengan Pelakor di Pinggir Jalan Raya
Lingkaran.id- Tindakan seorang istri sah yang melabrak wanita yang diduga sebagai pelakor (perebut laki orang) menjadi perbincangan hangat di media sosial. Insiden ini terjadi di pinggir jalan raya.Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial, terlihat istri sah yang marah besar mendekati wanita yang diduga sebagai pelakor. Kedua wanita tersebut kemudian terlibat adu mekanik yang menghebohkan, termasuk saling jambak rambut di depan umum.Kasus Tragis Pembantingan Balita Keponakan Kekasihnya: ini Motif Pelaku!Menurut saksi mata, kejadian bermula saat istri sah yang tiba-tibda datang dari seberang jalan langsung menghampiri wanita yang diduga sebagai pelakor. Tanpa ragu, istri sah tersebut langsung melabrak wanita tersebut.Kedua wanita tersebut langsung cekcok, teriak-teriak. Mereka (istri sah dan pelakor) sama-sama tidak terima dengan tindakan yang diambil dalam melabrak wanita pelakor tersebut.Tidak hanya saling adu mulut, keduanya juga terlibat adu mekanik yang cukup dramatis. Video amatir menunjukkan keduanya saling jambak rambut di tengah kerumunan warga dan pengendara yang berhenti untuk menyaksikan insiden tersebut.Honor KPPS Pemilu 2024 Naik, Berikut Besaran Honor Ketua Hingga Anggota KPPSsejumlah warga mencoba berusaha mengamankan situasi ini dengan melerai Kedua wanita yang terlibat insiden tersebut namun keduanya terus saling menyerang.Insiden ini mengundang beragam komentar dari netizen di media sosial, yang sebagian besar mengecam tindakan kekerasan dan merasa prihatin dengan kejadian tersebut.***
Read More
Kasus Tragis Pembantingan Balita Keponakan Kekasihnya: ini Motif Pelaku!
Kasus Tragis Pembantingan Balita Keponakan Kekasihnya: ini Motif Pelaku!
Lingkaran.id - Polres Metro Jakarta Timur berhasil mengungkap motif di balik peristiwa tragis pembantingan balita yang mengakibatkan kematian, yang terjadi di wilayah Batu Ampar, Condet. Pelaku, RS (29), tega membanting keponakan kekasihnya, HZ (3), di rumah kontrakannya.Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata, menyampaikan bahwa motif pelaku terkait dengan ketidaknyamanannya terhadap tangisan HZ.Honor KPPS Pemilu 2024 Naik, Berikut Besaran Honor Ketua Hingga Anggota KPPSKorban HZ dititipkan kepada tantenya, SA (17), karena ibu HZ sedang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). RS dan SA tinggal satu rumah layaknya suami dan istri. Namun, RS merasa terganggu dengan tangisan HZ yang sering rewel dan meminta sesuatu kepada SA, terutama saat mereka hendak berhubungan intim."Karena alasan korban HZ sering rewel dan mengganggu hubungan asmara antara tersangka RS dan saksi SA, maka tersangka sering melakukan kekerasan fisik dan penganiayaan terhadap korban HZ," ungkap Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada media pada Sabtu (16/12/2023).RS mulai menyiksa HZ sejak November 2023, dan kekerasan itu terus berlanjut hingga Desember. Pelaku menggunakan berbagai macam metode penyiksaan, termasuk menyundut dengan rokok, membanting, memukul, dan mencekik leher korban. Hal ini mengakibatkan luka parah pada tubuh HZ.Gibran Ditegur KPU pada saat bereaksi dengan meminta pendukung bersorakSaat ini, RS telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Timur dan disangkakan Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dengan Pasal 80 ayat (3) tentang penganiayaan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.HZ, yang telah menjalani perawatan intensif, meninggal dunia pada Jumat (15/12/2023) malam. Keluarga korban berharap pelaku segera dihukum sesuai dengan perbuatannya.***
Read More
Berita Populer Bulan ini
Elearning Course Thinkedu
Berita Terbaru
Pilih yang terbaik